ANALISIS RESEP (1/3)
TUGAS
PRAKTIK KERJA PROFESI APOTEKER
ANALISIS
RESEP
Oleh :
HADI
KURNIAWAN, S.Farm.
NIM.
12811090
PRAKTIK
KERJA PROFESI APOTEKER (PKPA)
APOTEK
BABARSARI
PERIODE
1 OKTOBER-30 NOVEMBER 2012
YOGYAKARTA

LEMBAR KERJA TUGAS RESEP
RESEP 1:
drg. A
SIP. No.
446/2502/419/3439/1-17
Jl. Nogopuro
No. 1B Catur Tunggal Depok Sleman
Telp. (0274) 692xxxx
|
Yogyakarta, 19 Oktober 2012
R/ Amoxycillin
tab 500 No. XV
S 3 dd tab
I
R/ Asam
Mefenamat tab mg 500 No.X
S 3 dd
tab I
R/ Kalium
Diclofenac tab mg 500 No.VI
S prn tab I
Pro : YA
Umur : 35 tahun
Alamat: 08773964xxxx
ttd
|
Skenario:
- Ny. Yulia (pasien, 35 thn) datang
kedokter dan memeriksakan giginya kemudian dicabut, terdapat luka namun tidak
terlalu banyak
- Beberapa hari
kemudian setelah menggunakan obat, Ny. Yulia mengalami gangguan lambung. Karena pasien
menganggap antibiotic harus diminum rutin sampai habis maka Ny. Yulia
melanjutkan pemakaian obat, dan lambung Ny.Yulia semakin sakit. Sehingga
Ny.Yulia konsultasi kepada apoteker.
|
1.
ASSESMENT
a.
Menggali Riwayat Pasien
No.
|
Kriteria
|
Keterangan
|
1
|
Data Pasien
|
Nama : Ny. YA
Umur : 35 tahun
Jenis Kelamin
:
Alamat : -
No. HP :
087739640169
BB/TB : - kg / - cm
Pekerjaaan : -
Kondisi : Sakit gigi,
setelah cabut gigi sedikit berdarah, setelah minum obat dari dokter muncul
rasa tidak enak di lambung.
|
2
|
Riwayat
Penyakit
|
Penyakit
yang pernah diderita : -
Keluhan
sekarang : Sakit gigi dan nyeri di lambung.
Data
Laboratorium : -
Diagnosis
dokter : Sakit gigi setelah gigi dicabut
dan alergi obat.
|
3
|
Riwayat
Pengobatan
|
Amoxycillin
Asam Mefenamat
Kalium Diclofenac
|
4
|
Keadaan Khusus
Pasien
|
Nyeri lambung.
|
b.
Skrining Resep
1)
Administratif (Kelengkapan Resep)
No.
|
URAIAN
|
PADA
RESEP
|
|
ADA
|
TIDAK
|
||
Inscription
|
|||
1
2
3
|
Identitas
dokter:
Nama dokter
SIP dokter
Alamat dokter
|
ü
ü
ü
|
|
4
|
Nomor telepon
|
ü
|
|
5
|
Tempat dan tanggal penulisan resep
|
ü
|
|
Invocatio
|
|||
6
|
Tanda resep diawal penulisan resep
(R/)
|
ü
|
|
Prescriptio/Ordonatio
|
|||
7
|
Nama Obat
|
ü
|
|
8
|
Kekuatan obat
|
ü
|
|
9
|
Jumlah obat
|
ü
|
|
Signatura
|
|||
10
|
Nama pasien
|
ü
|
|
11
|
Jenis kelamin
|
ü
|
|
12
|
Umur pasien
|
ü
|
|
13
|
Barat badan
|
ü
|
|
14
|
Alamat pasien
|
ü
|
|
15
|
Aturan pakai obat
|
ü
|
|
16
|
Iter/tanda lain
|
ü
|
|
Subscriptio
|
|||
17
|
Tanda tangan/paraf dokter
|
ü
|
|
Kesimpulan:
Resep tersebut
Resep tidak lengkap karena tidak mencantumkan informasi mengenai alamat pasien,
dan berat
badan pasien.
Cara pengatasan
Alamat dan
berat badan pasien dapat
ditanyakan langsung kepada pasien/keluarga pasien.
|
2)
Kesesuaian Farmasetis
No
|
Kriteria
|
Permasalahan
|
Pengatasan
|
1
|
Bentuk
sediaan
|
-
|
Sesuai
|
2
|
Stabilitas
obat
|
-
|
Sesuai
|
3
|
Inkompatibiltas
|
-
|
Sesuai
|
4
|
Cara
pemberian
|
-
|
Sesuai
|
5
|
Jumlah
dan aturan pakai
|
-
|
Sesuai
|
3)
Dosis
No.
|
Nama
Obat
|
Dosis
Resep
|
Dosis
Literatur
|
Kesimpulan
|
Rekomendasi
|
1
|
Amoxycillin
|
3 x sehari 1 tablet
(sediaan 500 mg)
|
250-500 mg
setiap 8 jam atau 500-875 mg 2 kali sehari.
(DIH, 2010: 99).
|
Sesuai
|
-
|
2
|
Asam Mefenamat
|
3 x sehari 1 tablet
(sediaan 500
mg)
|
500 mg untuk
dosis permulaan, kemudian 250 mg setiap 4 jam jika diperlukan, maksimum terapi
1 minggu.
(DIH, 2010: 932).
Dosis pertama (500 mg) dikenal dengan loading dose, tujuan pemberiannya
adalah agar kadar obat dalam darah meningkat secara cepat, sehingga obat
mencapai efek terapinya. Lalu, selanjutnya diberikan dosis sebesar 250 mg,
dimana dosis ini dikenal sebagai maintenance
dose, yang dimaksudkan agar dapat
mempertahankan tingkat keefektifan obat dalam cairan tubuh setelah loading
dose tercapai.
|
Sesuai
|
-
|
3
|
Kalium Diclofenac
|
Jika perlu 1 tablet
|
Dosis permulaan 50 mg 3 kali sehari,
dosis maksimum 150 mg/hari.
(DIH, 2010: 439).
|
Sesuai
|
-
|
4)
Pertimbangan Klinis
No.
|
Kriteria
|
Permasalahan
|
Pengatasan
|
|
1
|
Indikasi
|
-
|
-
|
|
2
|
Kontraindikasi
|
Pasien mengalami nyeri lambung setelah menggunakan obat,
kemungkinan akibat alergi obat atau rekasi obat tidak diinginkan atau efek
samping obat.
|
Ganti terapi atau
tambahkan obat yang dapat mengatasi keluhan nyeri lambung atau obat yang
dapat mengatasi efek samping obat.
|
|
3
|
Interaksi
|
-
|
-
|
|
4
|
Dupikasi/polifarmasi
|
-
|
-
|
|
5
|
Alergi
|
Kemungkinan pasien
alergi amoxicillin atau obat golongan NSAID.
|
Tambahkan obat yang
dapat mengatasi gangguan lambung atau ganti dengan terapi yang lain.
Antibiotik
amoksisilin dihentikan.
|
|
6
|
Efek samping
|
Kalium
Diklofenak:
Efek samping yang umum terjadi seperti
nyeri/keram perut, sakit kepala, diare, nausea, tukak lambung, pusing, ruam,
pruritus (Gangguan lambung) dan mengantuk.
Asam Mefenamat:
Pemberian
(asam mefenamat) dapat memperburuk tukak lambung yang diderita oleh pasien (MIMS
: 109).
|
Diminum bersama makan atau setelah makan, jangan berkendaraan
/ menjalankan mesin selama minum obat.
Mengganti NSAID
dengan paracetamol.
Menambahkan terapi
untuk mengatasi keluhan lambung yaitu Polysilene dan Spasmolitik Buscopan.
|
|
Reaksi
obat yang merugikan (ADR/Adverse Drug
Reaction)
|
-
Kalium Diklofenak
Hati-hati
penggunaan pada penderita dekomposisi jantung atau hipertensi, karena
diklofenak dapat menyebabkan retensi cairan dan edema; hati-hati penggunaan
pada penderita gangguan fungsi ginjal, jantung, hati, penderita usia lanjut
dan penderita dengan luka atau perdarahan pada saluran pencernaan; hindarkan
penggunaan pada penderita porfiria hati; hati-hati penggunaan selama
kehamilan karena diklofenak dapat menembus plasenta; diklofenak tidak
dianjurkan untuk ibu menyusui karena diklofenak diekskresikan melalui ASI.
|
Baca juga : Cara mudah menghitung resep obat dengan "DTD"
c.
Karakteristik Obat
1)
Amoxycillin
Komposisi:
Amoxycillin 500 mg.
Indikasi:
Infeksi saluran nafas, saluran genitor-urinaria,
kulit dan jaringan lunak yang disebabkan organism gram positif dan negative
yang peka terhadap obat ini.
Dosis:
Dewasa 250-500 mg tiap 8 jam.
Pemberian Obat:
Dapat diberikan bersama makan agar diabsorbsi lebih
baik dan untuk mengurangi rasa tidak
nyaman pada Gastro Intestinal.
Kontra Indikasi:
Hipersensitif pada penicillin. Infeksi
mononucleosis.
Peringatan:
Hipersensitif terhadap sefalosporin, kerusakan
ginjal, leukemia limfatik, superinfeksi.
Efek Samping:
Reaksi hipersensitif, Gangguan Gastro Intestinal.
Interaksi Obat:
Probenesid meningkatkan waktu paro amoxicillin dalam
plasma. Dengan Alopurinol timbul ruam kulit. Kontrasepsi oral efektivitasnya
diturunkan oleh amoxycllin.
Kategori
kehamilan: B
2)
Asam Mefenamat
Komposisi:
Asam mefenamat 500 mg
Indikasi:
Dapat menghilangkan nyeri akut dan kronik, ringan sampai
sedang sehubungan dengan sakit kepala, sakit gigi, dismenore primer, termasuk
nyeri karena trauma, nyeri sendi, nyeri otot trauma dan tulang punggung,, nyeri sehabis operasi, nyeri pada persalinan, reumatik, nyeri paha, demam.
Dosis:
Digunakan melalui mulut (per oral), sebaiknya sewaktu makan.
Dewasa dan anak di atas 14 tahun:
Dewasa dan anak di atas 14 tahun:
Dosis awal yang dianjurkan 500 mg kemudian dilanjutkan 250
mg tiap 6 jam atau 500 mg 2 – 3
kali sehari. Anak < 6 bulan : 6,5 mg/kg BB/6 – 8 jam.
Pemberian Obat:
Berikan segera sesudah makan.
Kontra Indikasi:
Pada penderita tukak lambung, radang usus, gangguan ginjal,
asma dan hipersensitif terhadap asam mefenamat. Pemakaian secara hati-hati pada
penderita penyakit ginjal atau hati dan peradangan saluran cerna.
Peringatan:
Peringatan:
Gagal ginjal, penderita
asma yang sensitif terhadap AINS, renitis alergi, urtikaria, hamil, laktasi,
anak < 14 tahun.
Efek samping:
Dapat terjadi gangguan saluran cerna, antara lain iritasi
lambung, kolik usus, mual, muntah dan diare, rasa mengantuk, pusing, sakit
kepala, penglihatan kabur, vertigo, dispepsia. Pada penggunaan terus-menerus
dengan dosis 2000 mg atau lebih sehari dapat mengakibatkan agranulositosis dan
anemia hemolitik.
Interaksi Obat:
Obat-obat antikoagulan oral seperti warfarin; mempertinggi efek kumarin; asetosal (aspirin) dan insulin.
Kategori Kehamilan:
C, D pada trimester 3 atau menjelang persalinan.
Cara Penyimpanan:
Simpan
di tempat sejuk dan kering.
(MIMS, 2012: 130).
Mekanisme Kerja:
Menghambat sintesis Prostaglandin melalui penurunan
aktivitas enzim, siklooksigenase, yang menghasilkan penurunan prekursor
pembentuk prostaglandin (Lacy, 2003, hal 868).
3)
Kalium Diclofenac
Komposisi:
Diclofenac K 50 mg.
Indikasi:
Nyeri peradangan pasca trauma, inflamasi dan nyeri pasca
operasi, sebagai terapi tambahan pada nyeri berat pada infeksi THT. Gejala
nyeri pada kolumna vertebra, reumatik non artikuler.
Dosis:
Dewasa awal 100-150 mg terbagi dalam 2-3
dosis,
Kasus ringan dan anak > 14 tahun 75-100 mg/hari.
Pemberian Obat:
Berikan segera sesudah makan.
Kontra Indikasi:
Ulkus peptic.
Peringatan:
Riwayat penyakit Gastro
Intestinal, ganggun fungsi hati, jantung, atau ginjal.
Efek samping:
Kadang-kadang gangguan Gastro Intestinal, sakit kepala,
pusing, vertigo dan ruam.
Interaksi Obat:
Meningkatkan kadar litium, metotreksat dan digoksin dalam
plasma. Dapat mengurangi efek deuretik.
Kategori Kehamilan:
B, D pada trimester 3 atau menjelang persalinan.
(MIMS, 2012: 137).
4)
Polysilane
Komposisi:
Per tablet polysilane Al(OH)3 200 mg,
dimethicone 80 mg, Mg(OH)2 200 mg.
Indikasi:
Rasa terbakar khususnya pada hernia hiatal, pirosis,
gastritis, kembung.
Dosis:
Dewasa 1-2 tablet/hari atau 1-2 sendok teh 3-4 kali/hari.
Pemberian Obat:
Dapat diberikan bersama makan.
Peringatan:
Kerusakan fungsi ginjal, penggunaan lama, dosis
tinggi.
Efek Samping:
Deplesi fosfat.
Interaksi Obat:
Absorbsi dihambat dengan furosemid, indometasin,
tetrasiklin, digoksin, INH, antikolinergik.
Kategori
kehamilan: -
(MIMS, 2012: 18).
5)
Buscopan
Komposisi:
Hyoscine-N-butylbromide.
Indikasi:
Gangguan spastic pada Gastro Intestinal, kandungan
empedu, saluran kemih, dan saluran kelamin wanita.
Dosis:
Drag 1-2 drag 4 kali/hari. Maksimum 100 mg/hari.
Pemberian Obat:
Bersama makan atau tanpa makan.
Kontra Indikasi:
Miastenia gravis, megakolon.
Peringatan:
Glaukoma sudut sempit, penderita obstruksi saluran kemih dan usus kecil, takiaritmia.
Glaukoma sudut sempit, penderita obstruksi saluran kemih dan usus kecil, takiaritmia.
Efek Samping:
Xerostomia, dishidrolis, takikardi, retensi urin,
reaksi alergi, reaksi pada kulit, dispneu (pada pasien dengan riwayat asma
bronchial atau alergi).
Interaksi Obat:
Meningkatkan efek antikolinergik dari antidepresan
trisiklik, antihistamin, kuinidin, amantadin,
dan disopiramid. Meningkatkan efek takikardi dari B-adrenergik.
Antagonis dopamine menurunkan efek dalam saluran Gastro Intestinal.
Kategori
kehamilan: C.
(MIMS, 2012: 21).
Kesimpulan skrining resep dan hasil analisis DRP (Drug Related Problem) serta Care Plan:
Resep tidak lengkap secara administrasi, adanya efek samping terapi
sehingga perlu ditambahkan terapi untuk mengatasi keluhan lambung yaitu Polysilene dan Buscopan.
Kemudian antibiotic
amoksisilin dihentikan karena kemungkinan pasien alergi antibiotic tersebut.
Lagipula perdarahan gigi sangat sedikit jadi antibiotic dapat dihentikan.
2.
PENYERAHAN DAN PEMBERIAN INFORMASI OBAT/PIO, KOMUNIKASI
INFORMASI EDUKASI/KIE, DAN KONSELING
a.
Informasikan mengenai nama obat, aturan
pakai, kegunaan masing-masing obat, dan cara penyimpanan yang benar.
b.
Obat yang diberikan harus diminum secara
teratur, agar terapi pengobatan yang diinginkan tercapai.
c.
Jika
gejala sudah tidak dirasakan lagi, maka pengobatan dapat dihentikan.
No.
|
Kriteria Informasi
|
Isi Informasi
|
1
|
Nama
Obat
|
Asam Mefenamat
Kalium
Diclofenac
Polysilane
Buscopan
|
2
|
Kegunaan
obat/outcome terapi yang diharapkan
|
Asam Mefenamat:
Untuk Nyeri dan inflamasi.
Kalium
Diclofenac: Inflamasi.
Polysilane:
Antasida untuk nyeri lambung dan kembung.
Buscopan:
Antispasmodik/kejang perut.
|
3
|
Aturan
pakai
|
Asam
mefenamat: 3 x sehari 1 tablet bersama
makan.
Kalium
diclofenac: 1 tablet jika perlu, maksimum
3 tablet sehari bersama makan
Polisilane: 3 x sehari 1
tablet bersama makan
Buscopan: 3 x sehari
bersama makan atau tanpa makan
|
4
|
Waktu
minum obat
|
Bersama makan atau segera
setelah makan untuk meningkatkan absorpsi dan menghindari efek nyeri
dilambung akibat efek samping obat.
|
5
|
Cara
pakai
|
Diminum melalui mulut dengan segelas air putih. 3 x sehari artinya tiap 8
jam.
|
6
|
Durasi
penggunaan obat
|
3 hari
|
7
|
Efek
samping
|
Nyeri lambung, mengantuk.
|
8
|
Penyimpanan
|
Simpan tablet ditempat
yang kering pada suhu kamar
(25oC), terlindung dari cahaya matahari langsung.
|
9
|
Aktivitas
yang disarankan/dihindari
|
Aktivitas yang disarankan:
Dianjurkan
untuk makan makanan yang lunak. Menjaga kesehatan
gigi dan mulut yakni menyikat gigi dengan benar minimal 2 kali sehari, dapat
disempurnakan dengan moutwash setelah
menyikat gigi.
Aktivitas
yang dihindari:
Tidak
berkendaraan/menjalankan mesin selama meminum obat, hindari makan makanan yang terlalu
asam, pedas, panas, dingin.
|
Baca juga : Ilmu resep & Seni meracik obat
3. MONITORING
Hal-hal yang perlu monitoring:
a. Kondisi
pasien, gejala yang dirasakan pasien, semakin membaik atau tidak.
b. Memeriksa kemungkinan
terjadinya alergi
dan efek samping.
c. Kepatuhan pasien
minum obat.
4. EVALUASI
a. Keberhasilan terapi: pasien sembuh atau tidak, gejala
atau keluhan hilang/tidak, pasien dapat
beraktivitas seperti biasa.
b. Ada/tidaknya gejala/keluhan dan penyakit
lain yang timbul setelah/selama pengobatan.
No comments for "ANALISIS RESEP (1/3)"
Post a Comment