Widget HTML Atas

Q & A Penyamaan Persepsi Simulasi Visitasi Asesmen Lapangan Akreditasi

 


KISI-KISI PERTANYAAN & NOTULENSI PERTANYAAN SIMULASI VISITASI AKREDITASI 


\

Q&A utk penyaman persepsi bagi yang akan diwawancarai


WAWANCARA:

  • Pimpinan

  • Tenaga Kependidikan

  • Dosen

  • Mahasiswa Alumni

  • Pengguna Lulusan


  1. PIMPINAN



Notulensi List Pertanyaan:

Wawancara UPPS

  1. Suasana kerja

  • Suasana kerja antar dosen kolaboratif, sering mengadakan rapat dan diskusi, Fakultas menyelenggarakan team building, family gathering setiap tahunnya. 

  • Kompetitif dibidang penelitian dan PKM dosen, penelitian DIPA pengembangan dilakukan oleh UPPS untuk menyaring proposal penelitian terbaik setiap jurusan

  • Suasana ruangan kerja yang menjamin privasi dosen, ruangan berAC, fasilitas furniture yang memadai.

 2.⁠ ⁠Hubungan pimpinan dan bawahan

  • Hubungan komunikasi antara pimpinan dekanat, ketua jurusan, kaprodi, kalab, dosen, dan tendik sangat baik yang diwujudkan dalam kegiatan team building dan rapat koordinasi rutin, mendapat hampers dari pimpinan, reward terhadap tendik dengan kinerja baik, beasiswa pendidikan untuk tendik, mendapatkan THR dari Universitas yang dikoordinir oleh koperasi Untan.

 3.⁠ ⁠Hubungan antara sesama civitas akademika (Dosen dan Mahasiswa)

  • Bimbingan Akademik dilakukan minimal 8 kali per semester

  • Keterlibatan dosen sebagai pembimbing kegiatan penelitian, pkm dan organisasi mahasiswa, seperti pak Robby Najini sebagai dosen pembina HMF.

  • Mendukung kegiatan seperti seminar yang di adakan mahasiswa sebagai doesn narasumber, juri, dan merekomendasukan narasumber dari luar untan.

  • Dosen sering menjadi pembina organisasi mahasiswa, pembimbing lomba, atau mentor dalam kegiatan akademik dan non-akademik.

  • Mahasiswa yang aktif sering mendapatkan dukungan dari dosen untuk berpartisipasi dalam seminar, konferensi, atau kompetisi ilmiah.

4. Hubungan antara Tendik dengan dosen dan mahasiswa

  • Ada kerja sama dengan staf administrasi dalam hal layanan akademik seperti pendaftaran mahasiswa, penyusunan jadwal kuliah, dan pengelolaan dokumen akademik.

  • Tendik membantu mahasiswa dalam berbagai layanan, seperti registrasi mata kuliah, pencetakan KRS/KHS, pendaftaran ujian, pengurusan surat izin akademik, dan keperluan administrasi lainnya.

  • Mahasiswa sering berinteraksi dengan tendik di bagian akademik, keuangan, dan perpustakaan untuk mendapatkan layanan yang dibutuhkan.



 4.⁠ ⁠Beban kerja

  • Beban kerja Dosen sesuai dengan PO BKD memenuhi 12 SKS meliputi tri darma

  • Kelebihan Beban kerja  dosen dan tendik PNS di fasilitasi dengan remunerasi sesuai rubrik setiap semester

  • Beban kerja di luar tupoksi di fasilitasi dengan pemberian honor seperti kegiatan OSCE, CBT, dan Akreditasi.

 5.⁠ ⁠Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor

  • Dosen dan Tendik PNS mendapat gaji dari pemerintah.

  • Dosen mendapatkan remunerasi

  • Dosen yang tersertifikasi mendapatkan Tunjangan sertifikasi dosen

  • Dosen mendapatkan tunjangan jabatan fungsional sesuai dengan japfung nya

 6.⁠ ⁠Kelengkapan prasarana dan sarana

  1. Mendukung Pendidikan (Pengajaran dan Pembelajaran)

  • Penyediaan Ruang Kelas dan Fasilitas Pembelajaran

  • Memastikan ruang kelas yang layak, nyaman, dan dilengkapi dengan fasilitas modern seperti proyektor, sistem audio, dan pendingin ruangan.

















Wawancara UPPS:

Kriteria 1

 1.⁠ ⁠Kearifan Lokal, Visi Misi fakultas konsentrasi keilmuan, mengangkat mengarah ke kearifan local, mendorong visi misi yang sudah di buat UPPS. Muncul di MISI Prodi No.3

Visi Fakultas Kedokteran (UPPS)

Menghasilkan sarjana dan profesional yang berkualitas dan kompetitif di tingkat regional, nasional dan internasional dan berkontribusi pada peningkatan kesehatan Kalimantan Barat dengan kearifan lokal.

Misi Fakultas Kedokteran (UPPS)

  1. Memenuhi pelayanan program pendidikan yang bermutu.

  2. Memenuhi pelayanan program penelitian yang bermutu.

  3.  Memenuhi pelayanan program pengabdian kepada masyarakat yang bermutu.

  4. Memenuhi tata kelola yang baik melalui pemenuhan sumber daya manusia, pendanaan sarana dan prasarana pendidikan, dan proses pelayanan pembelajaran dan pendukung pembelajaran mahasiswa yang baik.

Visi Program Studi Farmasi (PSSF)

Menjadi pusat pendidikan sarjana farmasi yang unggul dengan lulusan berkualitas dan inovatif bertaraf internasional.

Misi Program Studi Farmasi (PSSF)

  1. Menyelenggarakan proses pembelajaran berbasis kompetensi agar menghasilkan lulusan sarjana farmasi yang berkualitas;

  2. Menyelenggarakan penelitian inovatif dan dapat mengembangkan kearifan lokal (etnomedisin);

  3. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan prima masyarakat berdasarkan hilirisasi hasil penelitian;

  4. Membangun jaringan kerjasama dengan pengguna lulusan;


Visi Program Studi Profesi Apoteker (PSPPA)

Menjadi pusat pendidikan profesi apoteker yang unggul dan profesional dengan lulusan berdaya saing internasional.


Misi Program Studi Profesi Apoteker (PSPPA)

  1. Menyelenggarakan sistem pembelajaran profesi apoteker yang komprehensif dengan pelayanan prima, terukur, berdaya saing internasional

  2. Lulusan apoteker yang memiliki etika keprofesian, kreatif, inovatif, dan memiliki kemampuan interprofesionalisme

  3. Melaksanakan penelitian inovatif berbasis kearifan lokal (etnomedisin) dan aplikatif bagus masyarakat.


Penjelasan dari Visi FK (UPPS) ada dalam Dokumen Visi, Misi, Tujuan, dan Strategi FK UNTAN dan RENSTRA FK UNTAN Tahun 2020-2024. Makna spesifik dari kata kunci visi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura adalah sebagai berikut:

1.     Menghasilkan Sarjana dan Profesional

Visi FK UNTAN menghasilkan sarjana dan profesional merupakan perwujudan dari tugas dan fungsi Fakultas sebagai pelaksana Tridharma Perguruan Tinggi dengan memberikan program pendidikan, program penelitian dan program pengabdian kepada masyarakat. Hal ini juga merupakan perwujudan dari pelaksanaan tugas pembangunan pendidikan nasional yang diamanatkan kepada Universitas dan dilaksanakan oleh FK UNTAN serta Permasalahan Pendidikan di Kalimantan Barat seperti tidak meratanya akses dan kualitas pendidikan serta angka pemuda yang mengenyam pendidikan. Luaran dari program Tridharma ini adalah kompetensi lulusan mahasiswa pada tingkat sarjana Ilmu Pendidikan Dokter, Ilmu Farmasi dan Ilmu Keperawatan, dan professional pada tingkat program profesi pendiidkan kesehatan Dokter, Apoteker dan Ners. 

2.     Berkualitas dan Kompetitif di Tingkat Regional, Nasional dan Internasional

Visi FK UNTAN menghasilkan lulusan mahasiswa yang tidak hanya sebagai sarjana dan professional secara nilai akademik namun juga mampu menunjukkan unjuk kerja dan inovasi yang baik, di dunia kerjanya baik di tingkat regional Kalimantan Barat, mampu bekerja di luar Kalimantan Barat atau di lingkup nasional serta internasional melalui program-program tenaga kerja asing, atau melalui individu mandiri. Mahasiswa juga harus mampu menunjukkan nilai kualitas dan kompetitif mulai dari bangku kuliah melalui lomba-lomba karya ilmiah baik regional, nasional dan internasional. Oleh karena itu, diharapkan makna kualitas dan kompetitif mewakili kemampuan hardskill dan softskill selama pembelajaran yang diperoleh mahasiswa.

3.     Berkontribusi pada Peningkatan Kesehatan

Makna berkontribusi pada peningkatan kesehatan Kalimantan Barat adalah tidak terlepas dari alasan utama pendirian FK UNTAN di Kalimantan Barat sebagai salah satu upaya membantu Pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan kesehatan Kalimantan Barat seperti tidak meratanya pelayanan kesehatan dan masih tingginya beberapa kejadian luar biasa dari beberapa penyakit yang juga berkaitan dengan tingkat pengetahuan kesehatan masyarakat.

4.     Kearifan Lokal

Fakultas mengembangkan potensi kearifan lokal ke dalam pembelajaran dan penelitian serta pengabdian masyarakat untuk daya saing mahasiswa dan berkontribusi bagi masyarakat.

 2.⁠ ⁠Bukti kearifan local --- Penelitian hibah DIPA


 3.⁠ ⁠Visi PS mekanisme terbentuknya Visi

Mekanisme penyusunan VMTS mengikuti panduan penyusunan, evaluasi, sosialisasi, dan implementasi visi, misi, tujuan dan strategi pencapaian sasaran fakultas kedokteran yang disusun oleh unit penjaminan mutu fakultas kedokteran. Adapun langkah penyusunan tersebut:

  1. Pembentukan panitia dan tim penyusun Visi, Misi, Tujuan dan Strategi UPPS dan PS yang dipimpin oleh Dekan FK

  2. Tim penyusunan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi menelaah Rencana Induk Pengembangan (RIP) Universitas, Rencana Strategis (RENSTRA) UPPS dan Rencana Operasional (RENOP) PS, serta melakukan evaluasi diri dengan memperhatikan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PS di masa sekarang dan yang akan datang.

  3. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) internal untuk menyusun draf Visi, Misi, Tujuan dan Strategi UPPS dan PS dengan mempertimbangkan keilmuan serta keunggulan PS Farmasi dan keselarasan dengan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Perguruan Tinggi dan UPPS yang melibatkan Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program Studi, seluruh dosen dan tenaga kependidikan serta perwakilan mahasiswa.

  4. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) eksternal untuk melakukan review draft Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) yang telah disusun dan merupakan hasil dari FGD internal, dengan melibatkan stakeholder internal yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Ketua PS, Dosen, Tenaga Kependidikan dan mahasiswa serta stakeholder eksternal

  5. Menyusun kembali rumusan pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) dari hasil FGD eksternal sebagai hasil finalisasi VMTS UPPS dan PS.

  6. Hasil finalisasi Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) ini kemudian disahkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran melalui rapat pimpinan.

  7. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi yang telah disahkan, kemudian ditindaklanjuti untuk mensosialisasikan dan disebarluaskan melalui website Fakultas Kedokteran, kegiatan stadium general, banner yang ditempatkan di ruang kelas, serta dilakukan implementasi VMTS pada RPS dan kurikulum.


4. Survey Pemahaman VMTS

Survey pemahaman VMTS PS dilakukan setiap tahun yang dibuktikan dengan laporan survei pemahaman visi dan misi. Berikut adalah hasil survey pemahaman VMTS tahun 2024. 

5. Sosialisasi VMTS

Sosialisasi pasif dilakukan pada: 

  1. laman website UPPS

  2. laman YouTube UPPS

  3. laman Instagram PS

  4. buku kurikulum dan panduan akademik

  5. papan informasi dalam bentuk banner yang ditempatkan di ruang kelas, laboratorium, ruang rapat dan ruang dosen. 

Sosialisasi aktif dilakukan pada kegiatan perkuliahan dan seminar serta pada kuliah perdana (Stadium General) PSSPA dan matrikulasi untuk memastikan bahwa mahasiswa baru mengetahui dan memahami VMTS UPPS dan PS.


  1. TENAGA KEPENDIDIKAN




Notulensi List Pertanyaan TENDIK:

  1. Hindari menyampaikan dosen banyak yang tidak naik pangkat bahkan ada yang sampai 10 tahun

  2. Hindari menyampaikan ada kecemburuan antara staf

  3. Hindari menyampaikan bahwa tidak pernah ikut pelatihan

  4. Jumlah laboratorium yang ada di farmasi dan FK apakah semua lab memiliki laboran (penjelasan ttg lab yg tidak mempunyai laboran seperti lab riset dan lab osce. Untuk lab osce tidak rutin digunakan hanya 6 bulan  jadi tidak ada laboran)

  5. Survei kepuasan terhadap atasan. Apakah semua tendik mengisi survei tsb? iya semua mengisi

  6. Kepuasan gaji bagi honorer dan sistem pembayaran insentif untuk kepanitian bagaimana. Apakah yg asn semuanya mendapatkan remun— SEMUA ASN mendapatkan remunerasi

  7. ⁠Untuk perpustakaan apakah bisa dr perpustakaan FK mengakses link buku2 yg ada di perpustakaan Untan. — Bisa pada link. www.perpustakaan.untan.ac.id

  8. Pelatihan dan sertifikasi yg pernah di ikuti oleh tendik apa saja dan kesesuaian pelatihan dgn pekerjaan yang dikerjakan?

Pelatihan yang pernah diikuti oleh tenaga pendidikan sudah sesuai dengan pekerjaanya, misalnya Rino Firmansyah, S. Kom. bertugas sebagai staf IT FK UNTAN pernah mengikuti workshop penerapan e-office dalam menunjang pekerjaan sehari-hari tenaga kependidikan di fakultas kedokteran UNTAN di tahun 2021, sertifikat NSE 1 1 Network Security Associate di tahun 2023; Sumo Lestari, ST. bertugas sebagai laboran FK UNTAN pernah mengikuti webinar dengan tema Digital transformation for smart laboratory di tahun 2021; Lian Ariyanti bertugas sebagai Laboran FK UNTAN pernah mengikuti seminar safety awereness in using laboratory unit (Laminar Air Flow dan Biosafety Cabinet) di tahun 2023

  1. Apakah betah bekerja di FK? 

Alasannya Suasana kerja nya nyaman, adanya kesempatan pengembangan diri, keterlibatan sebagai admin di penelitian dan PKM dosen.

  1.  ⁠Apakah ada laboran yg memegang lebih dari 2 lab karena idealnya 1 lab minimal 1 laboran. — Tidak ada


TENDIK (Pak Agus)

 1.⁠ ⁠Perkenalan Diri Tendik

 2.⁠ ⁠Laboratorium Berapa Farmasi ada 5 Kedokteran 3, keperawatan 2 Lab dengan 1 laboran per laboratorium

  4.⁠ ⁠Laboran kerja ganda---Laboratorium yang mmg tidak butuh laboratorium seperti kalab Riset

 5.⁠ ⁠Rasio laboran dan mahasiswa — 1 : 9 — Dessy atau 10: 1773 orang

 6.⁠ ⁠Karir pelatihan apa, Insentif remunerasi dan no ASN

 7.⁠ ⁠Menjawab sesuai dengan pertanyaan asesor saja

 8.⁠ ⁠Perpustakaan --- Mahasiswa memanfaatkan perpustakaan, perpus untan juga di klaim.

 9.⁠ ⁠Visi misi upps dan ps tidak sinkron, VM PS harusnya keilmuan 

Pada saat perubahan visi di PS didorong adanya tuntutan pemangku kepentingan dan pengembangan kurikulum menyesuaikan kebutuhan tantangan kerja Prodi farmasi dan Prodi Profesi Apoteker ke depan. Pada saat itu, UPPS belum merencanakan untuk melakukan perubahan Visi. Namun, kami memiliki kesamaan misi dalam memajukan kesehatan berdasarkan kearifan lokal, khusus di Prodi Farmasi  dan Prodi Profesi Apoteker berfokus pada etnomedisin dan aplikatif bagi masyarakat yang tercermin pada misi no. 3. 

Perubahan visi misi PS pada tahun 2024 berlandaskan pada kebutuhan perubahan kurikulum (telah ada SK penetapan tim kurikulum) program studi farmasi dan program studi profesi apoteker. Saat ini visi misi 2024 masih dalam bentuk Draft dan menunggu perubahan VMTS UPPS.


10.⁠ ⁠Mekanisme penyusunan VM UPPS dan PS

Mekanisme penetapan VMTS melibatkan proses yang terorganisir dan terencana dengan baik merujuk pada Panduan Penyusunan, Evaluasi, Sosialisasi, dan Implementasi Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Pencapaian Sasaran Fakultas Kedokteran. Berikut adalah beberapa langkah yang dilakukan dalam penyusunan elemen-elemen tersebut:

  1. Pembentukan panitia dan tim penyusun Visi, Misi, Tujuan dan Strategi UPPS dan PS yang dipimpin oleh Dekan FK

  2. Tim penyusunan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi menelaah Rencana Induk Pengembangan (RIP) Universitas, Rencana Strategis (RENSTRA) UPPS dan Rencana Operasional (RENOP) PS, serta melakukan evaluasi diri dengan memperhatikan peluang dan ancaman yang dihadapi oleh PS di masa sekarang dan yang akan datang.

  3. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) internal untuk menyusun draf Visi, Misi, Tujuan dan Strategi UPPS dan PS dengan mempertimbangkan keilmuan serta keunggulan PS Farmasi dan keselarasan dengan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Perguruan Tinggi dan UPPS yang melibatkan Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program Studi, seluruh dosen dan tenaga kependidikan serta perwakilan mahasiswa.

  4. Melakukan Focus Group Discussion (FGD) eksternal untuk melakukan review draft Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) yang telah disusun dan merupakan hasil dari FGD internal, dengan melibatkan stakeholder internal yang terdiri dari Dekan, Wakil Dekan, Ketua PS, Dosen, Tenaga Kependidikan dan mahasiswa serta stakeholder eksternal

  5. Menyusun kembali rumusan pernyataan Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) dari hasil FGD eksternal sebagai hasil finalisasi VMTS UPPS dan PS.

  6. Hasil finalisasi Visi, Misi, Tujuan dan Strategi (VMTS) ini kemudian disahkan oleh Dekan Fakultas Kedokteran melalui rapat pimpinan.

  7. Visi, Misi, Tujuan dan Strategi yang telah disahkan, kemudian ditindaklanjuti untuk mensosialisasikan dan disebarluaskan melalui website Fakultas Kedokteran, kegiatan stadium general, banner yang ditempatkan di ruang kelas, serta dilakukan implementasi VMTS pada RPS dan kurikulum.


Keterlibatan Stakeholder eksternal pada penyusunan VMTS PS


Stakeholder eksternal

Perwakilan

Pemerintah

Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat dan Dinas Kesehatan Kota Pontianak

Pakar (Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia)

Prof. Dr. Tiana Milanda

Organisasi Profesi

Ketua PD IAI (Ikatan Apoteker Indonesia)

Alumni/lulusan

IKAF (Ikatan Keluarga Alumni Farmasi)

Pengguna Lulusan

BPOM, Gabungan Perusahaan Farmasi, Pemilik Sarana Apotek, Perwakilan Rumah Sakit Pendidikan Universitas Tanjungpura, Perwakilan Rumah Sakit Soedarso, Perwakilan Rumah Sakit Kartika Husada, Perwakilan Rumah Sakit Sultan Syarif Mohamad Alkadrie, Perwakilan Rumah Sakit Anton Soedjarwo, Perwakilan Rumah Sakit Abdul Aziz, Pimpinan Pedagang Besar Farmasi, dan Perwakilan Industri Farmasi)

Mitra Kerja Sama

Apotek Therapy, Apotek Amanah, Apotek Kimia Farma, Apotek

Mawar, Apotek Arwana, Apotek Best, PBF Agung Pharmindo, PBF Buana Medistra Pharma, PBF Tri Sapta Jaya).


11.⁠ ⁠Strategi pencapaian VM, ada analisis penyusunan VM, tindak lanjut u evaluasi capaian VM - AMI internal, RTM, RTL

Arah Kebijakan dan Strategi UPPS 2020-2024:

  • Meningkatkan kualitas lulusan Pendidikan tinggi

  • Meningkatkan kualitas kurikulum dan pembelajaran

  • Meningkatkan kualitas dosen Pendidikan tinggi

  • Meningkatkan tata kelola satuan kerja di lingkungan ditjen pendidikan tinggi

Mekanisme Kontrol:

  • Mekanisme kontrol dalam pencapaian VMTS dilakukan secara terstruktur melalui serangkaian rapat dan evaluasi berkala yang melibatkan berbagai pihak terkait. Proses dimulai dengan rapat pimpinan di tingkat PS dan UPPS, yang berfungsi sebagai forum utama untuk memantau perkembangan dan kesesuaian antara rencana dan hasil yang dicapai. Hasil evaluasi ini dibawa sebagai bahan audit mutu internal dan rapat tinjauan manajemen untuk ditindak lanjuti.

  • Mekanisme kontrol terhadap VMTS telah diatur dalam Panduan Penyusunan, Evaluasi, Sosialisasi, dan Implementasi Visi, Misi, Tujuan dan Strategi Pencapaian Sasaran Fakultas Kedokteran. 

  • Mekanisme monitoring dan evaluasi ketercapaian VMTS terhadap pencapaian sasaran sesuai dengan Rencana Operasional dilakukan oleh Pengelola UPPS dan PS melalui rapat pimpinan setiap tahunnya. Dalam rapat tersebut dilakukan analisis situasi dan kondisi terhadap upaya sosialisasi, tingkat pemahaman, dan implementasi Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran UPPS maupun PSSF dan PSPPA dalam seluruh aktivitasnya dengan bukti Laporan kinerja dan Laporan Ketercapaian Rencana Operasional yang disertai dengan tindak lanjut perbaikan. 

12.⁠ ⁠Keterlibatan public Bu dekan, WD-WD kepemimpinan organisasi.

  • Dekan sebagai mengikuti program intership dokter Indonesia provinsi sebagai komite peserta

  • Dekan sebagai anggota ikatan alumni UI wilayah Kalbar 2022-2025 sebagai Anggota  Building Capacity

  • Dekan sebagai pengurus ikatan cendikiawan muslim Indonesia sebagai anggota Dewan Penasehat ICMI Wilayah Kalbar

 13.⁠ ⁠Senat Fakultas --- Skr sudah ada senat, pemilihan dekan oleh senat.




14.⁠ ⁠Untuk meningkatkan animo mahasiswa

UNTAN merupakan satu-satunya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) yang memiliki Program Studi Sarjana Farmasi (PSSF) dan Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) di Kalimantan Barat. Animo peserta yang mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru ditingkatkan melalui berbagai upaya strategi promosi (silahkan klik) yang dilaksanakan secara konsisten setiap tahunnya. Proses seleksi yang ketat dan objektif memastikan kualitas input mahasiswa yang sesuai dengan Visi dan Misi PS.


Berbagai bukti upaya strategi promosi telah dilakukan UPPS untuk menarik minat dan meningkatkan animo calon mahasiswa baru di PSSF dan PSPPA dilaksanakan setiap tahun, memenuhi 4 aspek antara lain berupa sosialisasi dan promosi pada media sosial (YouTube, Instagram), media elektronik, media cetak seperti koran, brosur/leaflet dan poster/pamflet dipasang di majalah dinding sekolah, kegiatan kemahasiswaan yaitu berupa pengenalan PSSF di sekolah-sekolah negeri dan swasta, pemasangan spanduk dan videotron di area kampus, kegiatan PkM dosen di berbagai kalangan masyarakat seperti sekolah dan PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) serta penyebaran informasi melalui website UNTAN maupun Fakultas Kedokteran. Sementara itu, untuk PSPPA juga dilaksanakan melalui kegiatan sosialisasi kepada lulusan Sarjana Farmasi dan masyarakat luas di wilayah Kalimantan Barat maupun di luar Kalimantan Barat melalui acara sosialisasi dan promosi pada media elektronik, media cetak seperti koran, brosur/leaflet dan poster/pamflet serta pengiriman brosur/pamflet tersebut ke berbagai instansi dan Universitas yang memiliki Program Studi Farmasi baik negeri maupun swasta, instansi kesehatan, stakeholder, tempat praktik pelayanan kefarmasian seperti apotek, klinik, dan rumah sakit, spanduk pengenalan PSPPA dipasang di daerah strategis sekitar Universitas Tanjungpura serta sosialisasi penyebaran informasi melalui website Fakultas Kedokteran dan juga media sosial.


Peningkatan Branding: Optimalisasi media sosial, pengelolaan website yang informatif, dan kegiatan Open Day dalam rangkaian Dies Natalis FK.



15.⁠ ⁠Umpan Balik dari Sosialisasi calon mahasiswa dan Tindak lanjut melalui RTL dan RTM

Monitoring dan evaluasi hasil kegiatan dilakukan setiap tahun setelah terlaksananya kegiatan tersebut baik dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) maupun hasil laporan pertanggungjawaban kegiatan. Adapun umpan balik dilakukan antara lain dengan menganalisis animo pendaftar seperti jumlah pendaftar dari tahun ke tahun yang menunjukkan tren kenaikan, PSSF merupakan PS yang diminati, dan pendaftar berasal dari berbagai daerah di Kalimantan bahkan Papua. Umpan balik lain yang dilakukan dengan mengevaluasi proses penerimaan misalnya efisiensi dan efektivitas sistem pendaftaran, respon calon mahasiswa terhadap proses seleksi (kesulitan teknis, kejelasan informasi serta feedback dari pendaftar yang tidak melanjutkan pendaftaran (alasan penolakan, pilihan alternatif)). Selain itu, umpan balik berupa faktor penentu pemilihan PS juga menentukan seperti reputasi PS (akreditasi dan PS satu-satunya PTN di Kalimantan Barat), dosen, kualitas pengajaran, fasilitas, prospek karir, layanan kemahasiswaan serta peran promosi dan informasi baik media sosial dan website

Tindak lanjut dari meningkatnya animo calon mahasiswa dievaluasi setiap tahun oleh UPPS dan optimalisasi sumber daya pembelajaran, peningkatan layanan akademik serta dukungan mahasiswa. Contoh kegiatan tindak lanjut yang dilakukan misalnya: 



1) Strategi Peningkatan Animo

Promosi Terarah: Fokus pada wilayah dengan animo rendah, memanfaatkan media digital dan kerja sama dengan sekolah menengah.

Penguatan Reputasi: Publikasi prestasi kampus, testimoni mahasiswa, dan alumni sukses.

Peningkatan Branding: Optimalisasi media sosial, pengelolaan website yang informatif, dan kegiatan Open Day dalam rangkaian Dies Natalis FK.

2) Pengembangan Layanan Penerimaan

• Perbaikan sistem pendaftaran online agar lebih mudah diakses.

• Penyediaan layanan konsultasi bagi calon mahasiswa untuk memilih program studi yang sesuai.

• Pelatihan bagi staf penerimaan mahasiswa baru terkait pelayanan prima.

3) Penyesuaian Kurikulum dan Fasilitas

• Menyesuaikan kurikulum dengan tren pasar kerja dan kebutuhan masyarakat.

• Meningkatkan kualitas fasilitas akademik dan nonakademik untuk mendukung proses belajar-mengajar.

4) Monitoring dan Evaluasi Rutin

• Melakukan survei kepuasan kepada mahasiswa baru terkait proses penerimaan.

• Membuat laporan tahunan mengenai evaluasi dan tindak lanjut dari animo penerimaan.

• Menetapkan indikator kinerja utama (IKU) dalam meningkatkan jumlah pendaftar dan mahasiswa baru.











16.⁠ ⁠Seleksi mahasiswa dan Layanan mahasiswa








17.⁠Layanan Beasiswa, Kesehatan Mahasiswa







18.⁠Survei Kepuasaan Mahasiswa







19.⁠ ⁠Tindak lanjut evaluasi kepuasaan mahasiswa dan di evaluasi dan dilanjutkan ke tingkat UPPS

Monitoring dan evaluasi pelaksanaan Standar Kemahasiswaan dilakukan oleh Kaprodi, Kajur, Dekan dan PMF membuat instrumen dan kelengkapan mekanisme kontrol agar kegiatan kemahasiswaan berjalan sesuai dengan isi Standar Kemahasiswaan yang ditetapkan. Kegiatan tersebut dilakukan dengan metode pelaksanaan siklus Audit Mutu Internal (AMI) setiap tahun dengan cara memeriksa dan mempelajari catatan hasil analisis dan dilakukan evaluasi yang dilakukan pada tahap sebelumnya, dan mempelajari alasan atau penyebab  terjadinya penyimpangan dari isi Standar Kemahasiswaan. Langkah-langkah tindakan korektif diambil terhadap setiap penyimpangan/kegagalan ketercapaian isi Standar Kemahasiswaan dan memantau terus menerus efek dari tindakan korektif serta membuat laporan tertulis secara periodik tentang semua hal yang menyangkut pengendalian Standar Kemahasiswaan untuk ditindaklanjuti dalam Rapat Tinjauan Manajemen (RTM).Selain melalui AMI, monitoring dan evaluasi juga dilakukan melalui Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) organisasi mahasiswa yang disampaikan kepada Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni 2 (dua) kali setahun melalui Laporan Tengah Tahun dan Laporan Akhir Tahun. 

Pelaksanaan program kemahasiswaan dievaluasi secara berkala melalui survei kepuasan mahasiswa, laporan kegiatan, dan hasil pencapaian kinerja mahasiswa, seperti prestasi akademik dan nonakademik. Evaluasi juga melibatkan masukan dari dosen pembimbing, alumni, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan program berjalan sesuai tujuan. Evaluasi pelaksanaan program kemahasiswaan dilakukan secara periodik berdasarkan:

SN-Dikti, Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi dan indikator kinerja LAM PTKes untuk Kriteria III.

Survei kepuasan mahasiswa terhadap layanan kemahasiswaan.

Laporan hasil kegiatan organisasi mahasiswa dan pencapaian prestasi.

Umpan balik dari dosen, alumni, dan pihak eksternal seperti pengguna lulusan.

Hasil evaluasi dikompilasi dalam laporan tahunan yang disampaikan kepada pimpinan Universitas dan digunakan sebagai dasar untuk perbaikan.

Evaluasi kebijakan rekrutmen dan pelaksanaan kegiatan seleksi mahasiswa baru dilakukan secara berjenjang dari tingkat Universitas melalui Wakil Rektor I Bidang Akademik, Unit Pengelola Program Studi (UPPS) melalui Penjaminan Mutu Fakultas (PMF) dan PS melalui Gugus Penjaminan Mutu Prodi (GMP) menggunakan Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) UNTAN dan Standar Kemahasiswaan melalui kegiatan Audit Mutu Internal (AMI) yang dilakukan setiap akhir tahun berdasarkan peraturan dan kebijakan serta terdapat (1) Panduan SNPMB PSSF dan Seleksi Mandiri PSPPA; (2) Bukti Pelaksanaan Audit Internal Sistem Seleksi Mahasiswa dan Layanan Mahasiswa. Hasil evaluasi dilakukan umpan balik rencana tindak lanjut dan disampaikan pada Rapat Tinjauan Manajemen (RTM) untuk selanjutnya dilakukan tindak lanjut dan;

(3) Laporan tindak lanjut untuk perbaikan sistem seleksi mahasiswa dan layanan mahasiswa juga dapat diakses melalui website PMF FK UNTAN

118119

Evaluasi kebijakan layanan kemahasiswaan dipantau langsung di tingkat FK UNTAN Bidang Kemahasiswaan dan PS (monitoring oleh Ketua Program Studi dan Ketua Jurusan berupa pemantauan misalnya dengan metode Rapat Tinjauan Manajemen (Laporan RTM 2024) sebagai bentuk tindak lanjut untuk pengendalian dan perbaikan sistem seleksi mahasiswa dan layanan mahasiswa yang dilaksanakan di RTM yang membahas sistem penerimaan mandiri, sedangkan evaluasi dan pelaporan teknis pelaksanaan sistem seleksi jalur SNMPTN/SNBP dan SBMPTN/SNBT dilakukan secara nasional oleh Inspektorat Jenderal seperti materi evaluasi terlampir. Kegiatan PMB diaudit oleh BP3 (Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan) Kementerian bahkan sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru bisa terpantau atau diakses KPK. 

PS tiap tahun dimintai pertimbangan oleh UPPS melalui rapat untuk pengajuan kuota atau daya tampung penerimaan mahasiswa baru berdasarkan berbagai pertimbangan seperti ketersediaan sumber daya manusia (SDM) rasio dosen dan mahasiswa, preseptor klinik/tutor dan preseptor akademik/mentor, kapasitas sarana dan prasarana seperti kelas, ketersediaan tempat Praktik Kerja Profesi Apoteker (PKPA), layanan dan sumber daya pendidikan lainnya serta unit pendukung lain yang relevan. Kuota/daya tampung yang tetap dikarenakan tidak adanya peningkatan jumlah SDM, anggaran dan fasilitas. Peningkatan daya tampung PSSF hingga mencapai 150 orang pada tahun 2024 salah satunya dikarenakan adanya penambahan dosen baru. Selain itu, temuan hasil evaluasi dan monitoring bahwa mahasiswa mengalami gangguan psikologis sehingga mengundurkan diri dari perkuliahan tindak lanjutnya UPPS akan melakukan tambahan pemeriksaan lanjut kesehatan rohani pada penerimaan mahasiswa baru (PMB) secara mandiri.

Selain monitoring dan evaluasi sistem seleksi dan layanan kemahasiswaan, kegiatan kemahasiswaan juga dilaporkan kepada Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni sebagai pembina kegiatan kemahasiswaan di tingkat PS dan UPPS.








Kesehatan apakah mahswa free klo ke rs untan..

Mhswa yang sakit ke klinik pratama untan (Gratis) terlebih dahulu jika ada rujukan baru ke rs untan.



























20.⁠ ⁠Lektor kepala UPPS 13 Dosen, LK Farmasi 8 orang

21.⁠ ⁠Beban SKS di kunci di Satu Untan

22.⁠ ⁠Monitoring pembelajaran

23.⁠ ⁠Rapat evaluasi pembelajaran

24.⁠ ⁠Proses evaluasi pembelajaran per semester dengan mekanisme nya

26.⁠ ⁠Proses Penilaian dalam jangka waktu berapa lama, apakah transparan bgm penjelasannya

27.⁠ ⁠Peserta Kuliah pakar, 

28.⁠ ⁠Roadmap penelitian dan PKM

29.⁠ ⁠Payung penelitian dan keterlibatan mahasiswa di payung penelitian





















  1. DOSEN

Wawancara DOSEN:

  1. Perkenalan

  2. Kepemimpinan (penilaian terhadap dekan dan kaprodi); pada kepemimpinan operasional, organisasi dan publik)

  3. Keterlibatan pimpinan terhadap suasana akademik (bentuk kebersamaan, reward, permasalahan akademik)

  4. Suasana kerja (fasilitas)

  5. Prasarana dan sarana akademik

  6. Hubungan dengan pimpinan dan sesame anggota

  7. Sistem kesejahteraan, termasuk penggajian/honor (insentif)

  8. Bagaimana dengan pendanaan pada penelitian dan PKM oleh prodi untuk setiap dosen?

  9. Penelitian dan PKM. Apakah melibatkan mahasiswa, berapa dana yang didapatkan, apakah terintegrasi dengan RPS, keterlibatan mahasiswa seperti apa saja?

  10. Bagaimana keterlibatan antara dosen dan mahasiswa pada penelitian dan PKM/Pelibatan mahasiswa dalam penelitian dan PkM

  11. Bagaimana beban kerja di lingkungan farmasi? Beban kerja lebih? bagaimana mengatasinya? Bagaimana langkah yang diambil jika melebihi beban kerja (beban kerja ideal 12-16 sks)? Hindari menyampaikan beban kerja berlebih, misal bimbing di prodi, dll!

jawaban : Beban kerja dosen prodi farmasi sudah masih dalam rentang ideal yaitu 14,368 SKS sehingga tidak membuat dosen bekerja melebihi dari seharusnya.

  1. Bagaimana pengelolaan evaluasi antara dosen dan mahasiswa? Apa itu sohib HMF dan bagaimana pelaksanaannya?

  2. Apa kendala saat perkuliahan di farmasi? Bagaimana langkah mengatasinya?

  3. Apa ada permasalahan yang ada di kelas, bagaimana dengan ruangan kelas dan fasilitasnya?

  4. Bagaimana dengan penggunaan perpustakaan? Apakah rutin digunakan oleh mahasiswa?

  5. Bagaimana dengan kenaikan pangkat? Apakah lancar? Keterlibatan pimpinan terhadap kenaikan jabatan dosen. Pelayanan administrasi terhadap dosen (kenaikan pangkat, penelitian, dll)

  6. Masalah akademik lain yang relevan?

  7. Apakah ada yang ingin disampaikan kepada asesor? Atau Saran kedepannya! Ini Pertanyaan Angker guys, Jebakan Betmen, hati-hati CURHAT, hehe). 

*Sampaikan yang baik-baik saja





  1. MAHASISWA

Wawancara MAHASISWA:

  1. Perkenalan.

  2. Beasiswa. Apakah ada yang dapat beasiswa? Dari semester berapa dapatnya? Jelaskan ya. Dan Jelaskan bahwa kampus ada peran untuk menyebarkan informasi beasiswa 


Sosialisasi kebijakan rekrutmen dan tes seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) serta kebijakan program layanan dan pembinaan mahasiswa disosialisasikan melalui berbagai media seperti laman website UNTAN, website FK UNTAN, dan dibahas melalui rapat kerja panitia penerimaan mahasiswa baru. 


Layanan kemahasiswaan juga diinformasikan melalui laman PPK UNTAN serta media sosial seperti Instagram Kemahasiswaan UNTAN. Informasi beasiswa juga disosialisasikan melalui Grup Telegram Beasiswa UNTAN.


Layanan Peningkatan Kesejahteraan (Bimbingan dan Konseling, Layanan Beasiswa dan Layanan Kesehatan)

Layanan Bimbingan dan Konseling diselenggarakan dalam bentuk kegiatan:

1. Konsultasi kesulitan belajar mata kuliah

2. Konsultasi masalah sosial personal

3. Konsultasi kesulitan masalah biaya kuliah

4. Konsultasi terkait konflik sosial antar personal mahasiswa.


Dosen Pembimbing Akademik selain memantau kegiatan/kemajuan akademik juga menjadi tempat konsultasi mahasiswa bidang nonakademik yang mempengaruhi hasil akademik. Konseling bagi mahasiswa yang memiliki permasalahan yang tidak dapat diselesaikan oleh dosen Pembimbing Akademik akan diarahkan kepada psikolog/psikiater dengan surat pengantar berjenjang dari PS, UPPS sampai kepada Tim Bimbingan Konseling yang ada di tingkat Universitas.


Layanan beasiswa dikelola oleh pihak Universitas dan UPPS. Pengelolaan beasiswa yang ada di UNTAN ditetapkan berdasarkan SK Rektor, seperti beasiswa Bidikmisi dan UNTAN Mandiri parsial dan penuh. 


PS berkontribusi dalam menyebarkan informasi tentang beasiswa kepada mahasiswa. Selanjutnya, seleksi mahasiswa calon penerima beasiswa dilakukan di tingkat Universitas yang dikoordinasikan melalui Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni.


Dalam rangka memberikan pelayanan fasilitas kesehatan bagi mahasiswa yang sakit atau memerlukan konsultasi dengan petugas kesehatan, UNTAN telah menyediakan fasilitas kesehatan tingkat satu yaitu Poliklinik Pratama UNTAN. Fasilitas kesehatan lain yang adalah tersedia adalah Rumah Sakit Pendidikan UNTAN.



  1. Prestasi. Adakah mahasiswa yang berprestasi? Prestasinya apa saja?

  2. Ada yang masuk organisasi kampus? Jelaskan keterlibatan aktif mahasiswa di organisasi kampus. 

  3. Proses pembelajaran (kontrak kuliah, dll). Waktu kuliah awal masuk, apa yang pertama kali dosen lakukan? Jawab dengan ideal ya. Awal masuk dosen memberikan penjelasan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dan Kontrak Kuliah.

  4. Misal ada dosen yang berhalangan, apa yang dilakukan dosen tersebut?

  5. Bentuk penilaian (hasil ujian apakah diserahkan kembali, tugas). Hasil penilaian seperti tugas, UTS, UAS ada ga dosen ngasi hasil nilainya? Iya, jelaskan.

  6. Khusus semester atas, apakah ada dilibatkan dosen dalam penelitian dan PKM? Keterlibatannya gimana? Bentuknya seperti apa? Iya, jelaskan peran anda mahasiswa dalam Penelitian dan PKM.  

  7. Kelengkapan prasarana dan sarana akademik. Jelaskan! BORANG SARPRAS!!

  8. Fasilitas kemahasiswaan (asrama, klinik, fasilitas olahraga, fasilitas hiburan, dll)

  1. Fasilitas pendukung apa saja yang ada di kampus? (baik akademik maupun non akademik). 


     Fasilitas publikasi hasil skripsi mahasiswa sejak tahun 2024 Prodi Farmasi sudah memiliki pengelola jurnal tersendiri yang dinamakan Journal Pharmacy of Tanjungpura (JPOP) https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPOP. JPOP didirikan pada tahun 2023 dan diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun (April dan Oktober). JPOP adalah jurnal akses terbuka dan peer-review. Pendaftaran ISSN JPOP saat ini sudah diterima dan sekarang sedang proses penerbitan SK. Diharapkan 2 tahun ke depan JPOP bisa diajukan akreditasi SINTA-nya. Selain JPOP, di fakultas Kedokteran juga terdapat jurnal Cerebellum https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JC untuk publikasi mahasiswa. Sejak tahun 2024, pengelolaan jurnal Cerebellumi dialihkan ke Bagian Farmasi. Saat ini, pengelola jurnal sedang melakukan penyesuaian pada scope jurnal dan frekuensi terbitan jurnal (dari 4x menjadi 2x setahun).

-     Fasilitas tempat tinggal: Asrama Fakultas Kedokteran

·   Fasilitas kesehatan: Klinik pratama, RS Untan

·   Fasilitas Olahraga: lapangan voli, tenis meja, mini soccer, basket, area joging

·    Fasilitas pelatihan bahasa: UPA Bahasa Untan (jepang corner, American corner, BCLC, kedai Perancis, Pusat Bahasa Mandarin)

·   Fasilitas hiburan: taman de geulis, taman catur, arboretrum

·   Fasilitas kemahasiswaan: ruangan himpunan mahasiswa, amphiteater, ruang diskusi, ruang konseling (Untan, ada BK),  pusat pengembangan karir Untan (lowongan pekerjaan) dibawah UPA pengembangan karir termasuk tracer study www.tracerstudyalumni.untan.ac.id 

·   Lokasi BK didekat SMA Santun Untan dibawah koordinasi LPMPP Untan

·   Ketua bimbingan konseling (BK): pak Luhur

·   Fasilitas disabilitas : jalur landai (ramp), elevator yang ramah disabilitas, ruang kelas dengan meja yang dapat disesuaikan, bahan ajar dalam format Braille atau audio untuk tunanetra, dan teknologi bantu lainnya.

  1. Kegiatan pendukung apa saja di kampus (baik akademik dan non akademik). Cek Tabel Layanan Mahasiswa di atas!

  2. Organisasi mahasiswa. Cek Tabel Layanan Mahasiswa di atas!


Jawaban No. 9 - 13 dapat dibaca juga narasi berikut:

Indikator kinerja tambahan di bidang layanan kesejahteraan mahasiswa adalah dalam bentuk adanya Laboratorium Terpadu, Gedung Kuliah Bersama, perpustakaan yang memadai, bank, anjungan tunai mandiri (ATM), fasilitas olahraga seperti lapangan futsal dan jogging track, fasilitas ruang terbuka hijau dan luas, gedung serbaguna, asrama mahasiswa dan ketersediaan personil keamanan lokal di masing-masing fakultas.


Adanya fasilitas Laboratorium Terpadu memungkinkan terlaksananya kegiatan akademik yang pada beberapa PS terkendala karena tidak tersedianya fasilitas alat dan bahan akibat keterbatasan dana. Pihak PS dapat mengajukan surat kepada Kepala Laboratorium Terpadu untuk menggunakan fasilitas yang ada dalam kegiatan pembelajaran akademik di PS masing-masing. Ketiadaan alat instrumen yang diperlukan saat penyelesaian tugas akhir ataupun kerusakan yang memakan biaya dan waktu untuk bisa kembali berfungsi dapat menjadi penyebab semakin panjangnya waktu studi mahasiswa. Adanya Laboratorium Terpadu dapat menjadi solusi bagi kondisi tersebut. Begitupun dengan fasilitas Gedung Kuliah Bersama yang sangat membantu saat terjadi kepadatan jadwal penggunaan ruang kuliah di PS yang ada di UNTAN.


Keberadaan fasilitas jogging track dengan rimbunnya pepohonan yang berperan sebagai paru-paru kota tidak hanya digunakan oleh pihak civitas akademika UNTAN, tetapi juga sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kota Pontianak. Selain itu, tersedianya organisasi kemahasiswaan seperti BEM, DPM, UKM dan HMJ serta pembimbingan/pembinaan/pendampingan untuk penyaluran minat bakat, kreativitas, soft skill dan potensi akademik maupun nonakademik mahasiswa, Pendidikan Karakter (PENDIKAR) UNTAN, tersedianya dokumen kebijakan dan SOP tentang pemberian penghargaan atas prestasi mahasiswa dibidang akademik dan nonakademik seperti SOP Penerbitan Surat Rekomendasi Kegiatan Mahasiswa, Surat Bebas Beasiswa, Pengajuan Beasiswa, Penerbitan 

Surat Tugas bagi Mahasiswa, Pemilihan Mahasiswa Berprestasi serta tersedianya fasilitas layanan publikasi mahasiswa seperti Jurnal Cerebellum dan Journal Pharmacy Of Tanjungpura (JPOP). Tersedianya kode etik mahasiswa yang mutakhir, eksistensi organisasi himpunan mahasiswa pada tingkat PS, tersedianya dokumen formal pembentukan organisasi kemahasiswaan di level Fakultas yang telah disahkan Dekan. Semua bentuk kegiatan terkait kemahasiswaan yang dilakukan, baik yang terkait proses seleksi dan layanan kemahasiswaan, proses kendali mutunya dilakukan minimal satu kali dalam setahun melalui kegiatan Audit Mutu Internal yang difasilitasi oleh Universitas.


  1. Pernah dengar bimbingan konseling? Apakah ada bentuk bimbingan konseling dan karier ini harus ditekankan kemahasiswa ini bahwa di Untan ada Bimbingan Konseling. Informasi beasiswa dan bimbingan konseling serta pengembangan karir dikelola oleh Pusat Pengembangan Karir (PPK) UNTAN.⁠ 

       Link website: https://lp3m.untan.ac.id/Layanan/index/pusat-bimbingan-dan-konseling 


Layanan bantuan (bimbingan dan konseling, beasiswa, dsb), untuk bimbingan konseling ada di Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu (LPPM) sekarang LPMPP (Lembaga Penjaminan Mutu dan Pengembangan Pembelajaran) yaitu Pusat Bimbingan Konseling.


  1. Informasi karir, pasar kerja dan pengembangan soft skill (ada di LPMPP yaitu Pusat Pengembangan Karir) link website: https://ppk.untan.ac.id 


  1. Kepuasan belajar 


  1. Apakah pernah mendapatkan pengisian kuesioner kepuasan? Berapa kali? Isinya tentang apa? Ada nama mahasiswanya kah? (EDOM, Survei Layanan, Kependidikan) – Ada evaluasi Dosen, Tenaga Kependidikan, Pengelola, dan Sarana-Prasarana oleh mahasiswa)

 

  1. Suasana perkuliahan/belajar di kelas baik profesi dan farmasi.
























*tambahan…

APOTEK SIMULASI FK UNTAN

Apotek simulasi (mini apotek) Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura digunakan sebagai fasilitas pendukung program pembelajaran bagi program studi S1 khususnya mahasiswa semester 7 dalam mata kuliah Compounding dan Disepensing; Praktikum Compounding dan Disepensing; Farmasi Klinik dan Pelayanan Kefarmasian; Praktikum Farmasi Klinik dan Pelayanan Kefarmasian, dimana mahasiswa berperan sebagai Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK). Selain itu mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Apoteker (PSPPA) juga menggunakan fasilitas apotek simulasi ini dimana mahasiswa berperan sebagai Apoteker pada mata kuliah Aplikasi Standar Pelayanan Kefarmasian (ASPK). Melalui apotek simulasi ini mahasiswa mendapatkan pengalaman praktik singkat dan merasakan kondisi yang mirip dengan kondisi apotek di lapangan atau mencerminkan kebutuhan profesionalisme sebelum melaksanakan praktik kefarmasian nyata.

 

Apotek simulasi di Program Studi Farmasi Universitas Tanjungpura juga berperan penting dalam meningkatkan keterampilan mahasiswa, khususnya dalam Pelayanan Informasi Obat (PIO) dan konseling. Melalui fasilitas ini, mahasiswa dilatih untuk menyampaikan informasi obat secara akurat serta melakukan konseling kepada pasien dengan komunikasi yang efektif dan empatik. Simulasi ini mendekatkan mahasiswa pada situasi nyata di dunia kerja, sehingga mampu membentuk lulusan yang kompeten, profesional, dan siap memberikan pelayanan kefarmasian yang berkualitas.

 

Terkait dengan pembelajaran/praktik standar pelayanan kefarmasian di apotek berdasarkan PMK No 73 tahun 2016 yang terdiri dari pengelolaan sedian farmasi, alkes, dan BMHP, serta pelayanan farmasi klinis dengan cara pemberian studi kasus oleh dosen (team teaching) yang dirancang berdasarkan relevansi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan kefarmasian.

 

Desain apotek simulasi sudah cukup menyesuaikan dengan standar PMK Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha berbasis Risiko Sektor Kesehatan yang diupayakan semirip mungkin dengan kondisi apotek di lapangan. Sarana yang telah disediakan oleh apotek simulasi terdiri dari penerimaan resep, pelayanan resep dan peracikan, penyerahan sediaan farmasi dan alat kesehatan, konseling, penyimpanan sediaan farmasi dan alkes. Prasarana apotek simulasi yang tersedia adalah instalasi air bersih, instalasi listrik, dan sistem tata udara. Peralatan apotek simulasi sudah tersedia rak obat, alat peracikan (timbangan obat, mortir, stamper, kertas perkamen, kapsul kosong,  dll) bahan pengemas obat, lemari pendingin (dummy), meja, kursi, komputer, formulir catatan pengobatan pasien, form meso, buku defekta, buku catatan penerimaan obat.

 

Adapun rencana pengembangan kedepan yaitu terkait perizinan apotek simulasi sudah rencanakan (berdasarkan SK Dekan Nomor 1710/UN22.9/PR.00.00/2022 tentang Penetapan Tim Persiapan Apotek Pendidikan FK UNTAN) untuk di proses menyesuaikan PMK Nomor 14 Tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Berusaha berbasis Risiko Sektor Kesehatan. Pada sistem pengajuan perizinan apotek harus melalui sistem Online Single Submission (OSS) yang mana harus dibentuk sebuah koperasi atau PT atau yayasan (bersifat nonperseorangan) oleh pelaku usaha dalam mebuat surat permohonan. Namun pada saat pengajuan surat ke universitas mengenai Surat Permohonan Perhitungan Bangunan dan Tanah Untuk Disewakan Sebagai Apotek masih dalam tahap peninjauan oleh universitas. Pada proses ini juga FK Untan sudah mengajukan kerjasama kepada PT. Terapi Sehat Makmur (Apotek Therapy) dan apotek Arwana sebagai mitra pendirian apotek pendidikan. (Surat terlampir dibawah). Kerjasama ini juga diharapkan untuk memperkaya pengalaman belajar mahasiswa dalam melaksanakan praktik kefarmasian.



LAMPIRAN

 


LABORATORIUM STERIL FK UNTAN

Laboratorium steril di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura digunakan 

sebagai fasilitas pendukung program pembelajaran bagi program studi S1 khususnya 

mahasiswa semester 3 dalam mata kuliah FTS CSP Steril Non Steril; Praktikum

FTS CSP Steril Non Steril. Laboratorium ini khusus dipergunakan untuk pembuatan 

produk-produk steril, seperti bentuk sediaan: infus, injeksi dalam bentuk vial dan 

ampul, maupun sediaan lain yang harus steril seperti obat tetes mata, salep 

mata. Laboratorium Steril ini didesain untuk memberikan gambaran kepada 

mahasiswa terkait alur pembuatan sediaan steril di industri farmasi. Laboratorium 

steril yang digunakan yaitu ruangan steril yang ada di Laboratorium Biologi

Farmasi; ruangan tersebut digunakan bersama untuk keperluan praktikum lainnya. 

Sebelum dilaksanakan praktikum ruangan tersebut di sterilisasi terlebih dahulu

menggunakan alkohol 70%. Kegiatan Praktikum yang dilakukan untuk mata kuliah 

Praktikum FTS CSP Steril Non Steril di ruangan steril Lab Biologi sebanyak 3 

pertemuan; dimana mahasiswa yang akan melaksanakan praktikum terlebih dahulu 

menyiapkan alat dan bahan; alat dan bahan yang diperlukan diambil dari 

Laboratorium Teknologi Farmasi setelah disiapkan alat dan bahan terlebih dahulu 

disterilisasi menggunakan autoklaf atau oven yang ada di Laboratorium selanjutnya 

perwakilan masing-masing kelompok akan melakukan pembuatan sediaan steril di 

ruangan steril yang telah disterilisasi. Pada ruangan steril sudah tersedia Bio safety 

cabinet (BSC); sediaan yang telah dibuat kemudian dikemas lalu disterilisasi 

menggunakan autoklaf. Mahasiswa yang melaksanakan praktikum harus mengisi 

logbook peminjaman ruangan dan logbook penggunaan alat.

Kepala Laboratorium Teknologi Farmasi di awal semester sebelum dimulai 

perkuliahan akan memberikan surat kepada Kepala Laboratorium Biologi Farmasi 

terkait peminjaman ruangan steril untuk praktikum; hal ini bertujuan untuk mengatur 

jadwal penggunaan ruangan agar praktikum dapat berlangsung dengan tertib dan tidak 

adanya jadwal yang bentrok.


 

  1. ALUMNI

Pembuka:

Alumni: pernah diundang oleh program studi dan fakultas?.. misal penyusunan visi misi, dies natalis

Pengisian tracer study, apakah ada ikatan alumni? Alumni yg diluar bisa diikutkan dalam zoom meeting. Dibuat video testimoni dari alumni (1 menit) Masukan untuk prodi apa? (pertanyaan jebakan)

Pengguna: dari Lembaga apa? Mengapa merekrut farmasi? Apa kelebihan alumni untan dibanding yang lain.. berapa jumlah alumni untan yang bekerja di instansi bapak ibu? bagaimana dengan kompetensi alumni terkait dengan kinerja? Apa yg menjadi ciri alumni untan? Misal ulet, etika baik.. Jangan merendahkan/membandingkan alumni assesor

Saran selaku pengguna lulusan untuk prodi. Pengguna luar negeri boleh memberikan testimoni

Pertanyaan:

ALUMNI:

Memperkenalkan diri dan Angkatan tahun masuk (tahun lulus studi jangan disebutkan) beserta tempat kerja (instansi). Jawab apa yang ditanyakan saja, jangan berlebihan (jangan curhat). Angkat tangan jika ingin menjawab pertanyaan Assesor. Jika ingin menjawab sebaiknya diawali dengan kata “mohon ijin menjawab bapak/ibu assessor”.

  1. Kompetensi apa dalam proses pembelajaran yang bisa diterapkan dalam institusi pekerjaannya masing-masing?

  2. Pada saat menjadi mahasiswa, apakah masuk dalam himpunan mahasiswa? Apa yang dikerjakan saat itu? Berperan dalam hal apa himpunan mahasiswa tersebut?

  3. Apakah sekarang masih dilibatkan dalam proses belajar mengajar di Program Studi Farmasi?

  4. Pada saat proses belajar mengajar, apakah diikutkan dalam hal lain? Misalnya menjadi narasumber, pembimbingan PKPA, Riset, Workshop kurikulum/perubahan atau pengembangan visi misi, Studium General?

  5. Pada saat dilibatkan sebagai alumni, pernah dilibatkan FGD (forum diskusi)?  Apakah hanya sebagai pendengar atau ikut memberikan masukan?

  6. Apakah tempat kerja alumni juga digunakan sebagai wahana mahasiswa?

  7. Apa yang bisa menjadi perbaikan/saran untuk program studi?

  8. Sebagai alumni, apa yang menjadi perbedaan bapak/ibu dengan mahasiswa sekarang yang dibimbing?

  9. Sebagai alumni, apakah masih mendapatkan informasi dari UPPS dan PS? Informasi tersebut diperoleh darimana? Misal Group di WA (IKAF), IG.. Misal info dalam memberikan informasi pekerjaan, seminar, workshop

  10. Pernah ditanya update data alumni? Misal pengisian tracer study

  11. Bagaimana Kerjasama alumni UNTAN dengan alumni lain di tempat kerja?

  12. Jika tidak mengambil Profesi Apoteker di UNTAN pada saat itu, apa alasannya? (Misal pada saat itu Profesi Apoteker di UNTAN belum dibuka)

Saran: 

Profil LULUSAN dilist alumni yang diundang apakah ada perwakilannya (Ten Stars of Pharmacist)

Buat testimoni bagi alumni yang jauh (diluar Pontianak)

Perlu menghadirkan/mengikutsertakan ketua HMF sekarang


Tambahan:

1.⁠ ⁠Video testimoni pengguna lulusan di LN (Sandi, Willy)

2.⁠ ⁠Jibril, Rendi, dan Alumni yg diluar Kalbar

3.⁠ ⁠Untuk wawancara alumni bisa ditambah alumni yg skrg jd dosen..

4.⁠ ⁠Alumni ditambah ketua IKAF

5.⁠ ⁠Untuk pengguna bisa diingatkan kembali krjsm tidak hanya pendidikan ttp juga penelitian dan pkm..ada bukti di kriteria 2
















  1. PENGGUNA LULUSAN

  1. Kekurangan dan kelebihan lulusan di instansi tempat kerja dibanding alumni lain? (Misal: Softskill seperti penggunaan Bahasa Inggris/Mandarin/daerah, jangan menyebutkan kekurangan dalam bidang akademik)

  2. Apakah memberikan masukan bagi kurikulum PS (Program Studi)?

  3. Isi MoU apa? Misalnya tridharma (Pendidikan/pembelajaran, Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat) bentuknya seperti apa? Apakah dilibatkan?

  4. Pernah dilibatkan dalam penyusunan Visi Misi? Bentuknya seperti apa? Misal melalui GForm, kuesioner

Buat testimoni berupa video durasi kurang lebih masing-masing orang 1 menit bagi pengguna lulusan alumni yang jauh (diluar Pontianak/luar negeri)























1.⁠ ⁠Bagaimana proses pembimbingan pkpa di wahana? Sebelum memasuki wahana prodi dan wahana  melakukan pembekalan rutin yg didalamnya terdapat evaluasi pre dan post test mahasiswa u mengukur kesiapan mahasiswa sebelum terjun ke wahana, proses bimbingan. Di awal pkpa terdapat pengenalan terkait tata tertib, aturan d wahana. Proses bimbingan bersifat rutin tiap waktu, dan bisa juga insidental sesuai kebutuhan dimana mahasiswa terlibat aktif dalam praktek praktis wahana yang didalamnya terdapat kasus kasus yang harus dicarikan solusinya. Kemudian di evaluasi hasil kerja mahasiswa setiap periodenya. Perseptor tutor dan mentor berkoordinasi aktif dalam proses bimbingan. Terdapat komunikasi, dan mentor juga hadir dalam proses pengantaran. Ikut sama sama mengevaluasi bersama tutor dalam bimbingan. 

 2.⁠ ⁠⁠apakah ad proses sosialisasi terkait materi/kompetensi yg diharapkan disampaikan saat pkpa? Ada, pada saat pembekalan pkpa dilakukan sosialisasi. Juga tercantum dalam panduan pkpa, pada saat ujian komprehensif juga selalu disosialisasikan kembali terkait materi. Dalam proses pkpa, prodi juga aktif baik online dan offline untuk mengevaluasi jalannya pkpa

 3.⁠ ⁠⁠bukti bimbingan (logbook mhasiswa, foto dokumentasi bimbingan, materi bimbingan), ada disiapkan sama shoma, tapi boleh minta mimi yakinkan lg

 4.⁠ ⁠⁠jelaskan praktik apa saja yg sudah dilakukan mahasiswa? Apakah sudah memenuhi semua yg ad pada logbook? 

A. Rumah sakit : Rekam medis CPPT (Catatan Perkembangan Pasien Terintergrasi)

B. Apotek : Resep, KIE, PIO

C. Pbf : Pengendalian Faktur, Penyimpanan obat, 

D. Industri: membuat dokumen validasi

E. Puskesmas : KIE, PIO

Ad dalam logbook

 5.⁠ ⁠⁠apakah dosen pembimbing pernah hadir membersamai dalam proses bimbingan? Pernah, baik offline maupun online, aktif koordinasi

 6.⁠ ⁠⁠apakah anda pernah dilibatkan dalam upaya evaluasi kurikulum? Rutin, kampus selalu aktif melibatkan wahana dalam evaluasi kurikulum dan kegiatan lainnya. Termasuk dalam pengajaran, penelitian dan pkm

 7.⁠ ⁠⁠apakah pernah dilibatkan dalam kegiatan akademik di kampus (ngisi pembekalan, sbagai pemgajar modul, penguji kompre dll)? Pernah dan rutin

 8.⁠ ⁠⁠apakah mahasiswa yg pkpa sudah dipersiapkan dgn baik oleh prodi? Sudah, dgn pembekalan dan modul dikampus

 9.⁠ ⁠⁠setelah pkpa selesai, apakah ad evaluasi yg dilakukan oleh prodi dgn melibatkan klinik? Ada dan rutin, baik online atau offline bentuknya juga dlm pembuatan logbook pkpa

10.⁠ ⁠⁠bagaimana saran saudara terkait upaya yg harus dilakukan oleh program studi agar terjadi peningkatan kompetensi mhasiswa pkpa? Sudah baik dan lanjutttkaannnn gaassss pooollll





PENDAMPINGAN AKRE DARI LPMPP-24 FEB 2025 

Prof Oramahi

  1. Unggul minimal 361 keatas

  2. Saat pelaksanaan UPPS menyampaikan hal umum, FK kedepan mau kemana saat presentasi jd tdk perlu diulang krn asesor udh baca, dekan mengembangan kedepan bagaimana unt farmasi, kedokteran

  3. Setelah ada undangan visitasi, simulasi lg dekan lgsg presentasi, dibuat undangan simulasi menjelang undangan visitasi asesor

  4. Pak rektor diundang secara khusus

  5. Penyampaian jgn terlalu panjang, yg penting aja yg umum tentang FK secara umum

  6. Isi Presentasi Lebih Di Fakultas yang tidak ada di borang

  7. Bagian visi misi: biasanya UPPS (institusi), prodi/PS (visi keilmuan), terbalik, krn udh tertulis maka berikan rasionalitasnya knp begitu.

  8. Publikasi internasional, mahasiswa ke luar negri disampaikan

  9. Hasil AMI asesor menanyakan temuan AMI dr tahun ketahun sama, hasil audit hrs ditindaklanjuti dan tahun 2 tdk ditemukan hal yg sama (kecuali gedung, yg tdk bs sls dalam 2 tahun)

  10. TIK diminta datang terkait e learning, tracer study dll, sekarang UPA namanya

  11. Lab disiapkan yang bagusnya tapi tetap diserahkan kpd asesor memilih yg mana

  12. SOP untuk kenaikan pangkat dosen dan tendik

  13. Setiap pelatihan bagaimana penunjukkannya atas dasar apa?

  14. 1 dosen 1 ruang, privasi dosen terjaga

  15. Beban kerja ideal 12-16, cpns pengecualian, BKD mensyaratkan 12 sks minimal untuk serdos, maksimal 16, jika lebih tidak rasional

  16. Perlu disampaikan remunerasi spt apa, rewardnya

  17. Keterlibatan mahasiswa dalam penelitian dosen, saat wawancara hrs ada dosen yg melibatkan, tema yang mirip bisa diklaim melibatkan unt penelitian dan pkm dosen. Akan lebih baik jika penelitian yang dilanjutkan dengan pkm akan lebih baik nilai poin tambahan

  18. Terkait siakad, bimbingan PA, skripsi spt apa termasuk PSPPA untuk akademiknya

  19. Sarana prasarana mulai dari ruang kuliah, lab, perpus, pustakawan ada di universitas (11 orang) koordinasi dgn kepala perpus jika dikunjungi dan disiapkan mahasiswa nya yg sedang ada disana

  20. Krn keunggulan internasional, kontak UPT bahasa, bisa didownload jurnal internasional kerjasama american corner

  21. Untuk pimpinan, hubungan pimpinan dengan staf penting. Civitas akademika yaitu dosen dan mahasiswa (tdk termasuk tendik)

  22. Beban kerja, penghargaan, disampaikan 

  23. Kelengkapan sarana prasarana, biasanya ditanyakan pengembangan kedepan (ada 6 prodi) kedepan mau rencananya apa? Terutama di renstra sudah mengarah kesana, misal farmasi submit untuk S2 nya

  24. Rasio dosen-mahasiswa ideal ga untuk farmasi, keperawatan, kedokteran. Jika belum mau rekrut brp tahun depan dstnya

  25. Lab untuk semua prodi perlu disiapkan

  26. Terkait perencanaan anggaran, apakah buttom up. Ideal buttom up, mengundang kaprodi, laboran, bukan dari atas (buatkan dari bawah baru dirapatkan ditingkat dekanat), renstra 5 tahun yg perlu diajak diskusi kaprodi, laboran dst

  27. Untuk mahasiswa yg ditanya suasana belajar bagaimana, ruangan, 

  28. Ac tersedia ga, mati lampu bagaimana, apakah kuliah jalan?

  29. Kuliah LMS diuntan boleh 30%

  30. Mahasiswa yg diwawancara harus yg sudah mengisi survey 

  31. Fasilitas, mulai dr asrama, mahasiswa hrs tahu ada asrama, RS, fasilitas olahraga (Untan, FK, semuanya) yang penting akses layanannya

  32. Organisasi mahasiswa dr Univ sampai prodi, yg diundang mahasiswanya dr berbagai angkatan (4,6, profesi) yg dapat beasiswa, yg ikut organisasi

  33. Layanan bantuan, ada bimbingan konseling (BK) di Untan dibawah LPMPP ada pusat bimbingan konseling yg kantornya di dekat SMA Santun, untuk masalah diluar akademik, ketua pak Luhur

  34. Informasi karir, di LPMPP menyediakan fasilitas tentang softskill tracer study, mahasiswa harus tahu. Pengembangan karir alumni, dan setelah itu ada biro karir, skr jadi UPA pengembangan karir dan kewirausahaan


Pak Agus

  1. Visi misi prodi spt ga nyambung dengan visi misi upps, ada yg putus. PS harusnya visi misi keilmuan, bukan mjd institusi tapi misal: mengembangkan obat yg berdasarkan kearifan lokal kalbar yg menjadi nilai jual 

  2. Ketika penyampaian visi misi

  3. Upps harus bs menjawab sesuai visi maksudnya bagaimana, kalimat berkualitas relatif, berkualitas dan kompetitif yg spt apa, perlu dijabarkan. UPPS harus bisa menjawab tingkat nasional, regional, internasional.

  4. Presentasi UPPS tidak panjang 

  5. Asesor datang kunjungan fasilitas yg ada 



Komentar Pal Elvi

 1.⁠ ⁠Rencana pengembangan PS/UPPS ke depan justru yang perlu ditambahkan di presentasi.







 

Q&A KRITERIA 5

DAFTAR PERTANYAAN DAN JAWABAN

1. a. Apakah mahasiswa memanfaatkan perpustakaan Untan?

b. Apakah rutin digunakan oleh mahasiswa?

Jawaban:

a.

        Perpustakaan Untan dapat diakses oleh semua mahasiswa

        Pada saat visitasi, sebaiknya ada mahasiswa kita disana

        Tugas tim: bikin surat jadwal visitasi kunjungan ke perpus

b.     Rutin digunakan, dibuktikan dengan logbook daftar kehadiran diperpustakaan

2. Lab ada berapa?

Jawaban:

        Farmasi 5, kedokteran 3, keperawatan 2, lab univ 1 yang digunakan yaitu lab terpadu dan lab mipa Untan

        Tugas tim: bikin surat untuk akses ke lab terpadu dan mipa

3. Layanan beasiswa mahasiswa

Beasiswa mahasiswa antara lain:

        Beasiswa Djarum

        Bank Indonesia

        Kartu Indonesia Pintar (KIP)

        BRIN

        Afirmasi Kemenkes

        Asahi glass foundation scholarship program

        Afirmasi ADIK

        Afirmasi ADIK Papua

        Mandiri comdev

        Unggulan kemendikbud

        Biro Kesra Prov Kalbar

        Bidikmisi

4. Fasilitas, sarana dan prasarana dosen?

·       Ruang dosen sudah sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing

·       Luas ruang dosen memenuhi persyaratan yaitu 4 m2/dosen

·       Terdapat meja, kursi, lemari

·       Terdapat sekat antar ruang dosen

·       Tersedia ruang rapat yang memadai yang dilengkapi peralatan presentasi

·       Tersedia lab penelitian dan peralatan penunjang

·       Terdapat akses internet

·       Akses berlangganan canva dan zoom

·       Akses grammarly, ithenticate

·       Fasilitas penunjang antara lain: perpustakaan, mushola, fasilitas kesehatan yaitu RS Untan, Klinik pratama, kantin, fasilitas olahraga (lapangan voli, tenis meja, mini soccer, basket, area joging)

·       Fasilitas pengembangan diri untuk mengikuti pelatihan dan seminar

·       Fasilitas penelitian dan PKM hibah DIPA setiap tahun

·       Fasilitas insentif publikasi jurnal

·       Amphiteater untuk kegiatan dosen dan mahasiswa

·       5.431 judul buku teks dengan total 10.786 eksemplar,

·   Akses ke 4 jurnal nasional terakreditasi dan 3 jurnal internasional bereputasi yang diperbarui secara teratur

·       Fasilitas ruang kelas dan ruang sidang untuk aktivitas belajar mengajar

5. Kepuasan gaji honorer dan sistem pembayaran insentif untuk kepanitiaan bagaimana? Apakah ASN semua dapat remun?

Jawaban:

·       Honor dibayarkan tepat waktu setiap bulannya, selain gaji juga terdapat uang lauk pauk setiap bulannya

·       Pada kegiatan diluar hari kerja jam kerja dapat dibayarkan honor kepanitiaan

·       Semua ASN (PNS dan PPPK) mendapatkan remunerasi, P1 dibayarkan setiap bulan dan P2 dibayarkan setiap 6 semester

6. Apakah perpus FK bisa mengakses buku koleksi perpus Untan secara online?

Jawaban: belum terintegrasi namun akses peminjaman buku bisa dilakukan di Perpus Untan dan terbuka luas maupun melalui akses web perpus Untan pada www.perpustakaan.untan.ac.id

6. Berapakah dana yang didapatkan untuk Penelitian dan PKM?

·   Biaya operasional penelitian UPPS yang dilakukan sesuai bidang keahliannya sesuai dengan bidang PS dalam tiga tahun terakhir memadai  yaitu ≥ 10 juta per dosen per tahun, yaitu 15,27% Rp.3.013,59 (dalam juta)

·   Biaya operasional PkM dalam tiga tahun terakhir yang dilakukan oleh DTPS yang bidang keahliannya sesuai dengan bidang PS memadai yaitu ≥ 5 juta per dosen per tahun Rp11,17 juta/dosen/tahun

7. Fasilitas Kemahasiswaan?

Jawaban:

·   Fasilitas publikasi hasil skripsi mahasiswa sejak tahun 2024 Prodi Farmasi sudah memiliki pengelola jurnal tersendiri yang dinamakan Journal Pharmacy of Tanjungpura (JPOP) https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JPOP. JPOP didirikan pada tahun 2023 dan diterbitkan 2 (dua) kali dalam setahun (April dan Oktober). JPOP adalah jurnal akses terbuka dan peer-review. Pendaftaran ISSN JPOP saat ini sudah diterima dan sekarang sedang proses penerbitan SK. Diharapkan 2 tahun ke depan JPOP bisa diajukan akreditasi SINTA-nya. Selain JPOP, di fakultas Kedokteran juga terdapat jurnal Cerebellum https://jurnal.untan.ac.id/index.php/JC untuk publikasi mahasiswa. Sejak tahun 2024, pengelolaan jurnal Cerebellumi dialihkan ke Bagian Farmasi. Saat ini, pengelola jurnal sedang melakukan penyesuaian pada scope jurnal dan frekuensi terbitan jurnal (dari 4x menjadi 2x setahun).

-     Fasilitas tempat tinggal: Asrama Fakultas Kedokteran

·   Fasilitas kesehatan: Klinik pratama, RS Untan

·   Fasilitas Olahraga: lapangan voli, tenis meja, mini soccer, basket, area joging

·    Fasilitas pelatihan bahasa: UPA Bahasa Untan (jepang corner, American corner, BCLC, kedai Perancis, Pusat Bahasa Mandarin)

·   Fasilitas hiburan: taman de geulis, taman catur, arboretrum

·   Fasilitas kemahasiswaan: ruangan himpunan mahasiswa, amphiteater, ruang diskusi, ruang konseling (Untan, ada BK),  pusat pengembangan karir Untan (lowongan pekerjaan) dibawah UPA pengembangan karir termasuk tracer study www.tracerstudyalumni.untan.ac.id 

·   Lokasi BK didekat SMA Santun Untan dibawah koordinasi LPMPP Untan

·   Ketua bimbingan konseling (BK): pak Luhur

·   Fasilitas disabilitas : jalur landai (ramp), elevator yang ramah disabilitas, ruang kelas dengan meja yang dapat disesuaikan, bahan ajar dalam format Braille atau audio untuk tunanetra, dan teknologi bantu lainnya

 

LAB STERIL: menggunakan lab mikroskopik PSPD (dr. Mardhia). PJ Bu Desy.

APOTEK PENDIDIKAN: disetting dg ruang kosong di RS Untan, diisi dengan obat2 dr apotek. PJ Bu Esty


No

Jenis Prasarana

Jumlah Unit

Luas (m2)

Kepemilikan *

Kondisi

Penggunaan

MS

SK

Terawat

Tidak Terawat

(Jam/ minggu)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

1

Ruang Kelas Bersama FK

4

192

 

 

70

2

Ruang Kelas Besar Farmasi

1

128

 

 

25

3

Ruang Kelas Kecil Farmasi

1

70

 

 

40

4

Perpustakaan UNTAN

1

300

 

 

40

5

American Corner

1

295

 

 

20

6

UPT Bahasa UNTAN

1

295

 

 

20

7

UPT TIK UNTAN

1

295

 

 

20

8

Kedai Prancis

1

295

 

 

20

9

Japan Corner

1

295

 

 

20

10

Ruang Rapat FK

1

25

 

 

30

11

Ruang Tunggu FK

1

132

 

 

8

12

Mushalla

1

800

 

 

7

13

Ruang Sekretariat  Bersama Himpunan

1

20

 

 

20

14

Kantin FK

3

624

 

 

10

15

Ruang Sidang Fk

3

24

 

 

5

16

Ruang Baca Fk Untan

1

50

 

 

10

17

Lahan Parkir

4

3000

 

 

70

18

Sekretariat BEM FK UNTAN

1

15

 

 

5

19

Rumah Sakit UNTAN

1

10.000

 

 

5

20

Klinik Pratama UNTAN

1

600

 

 

30

21

Gedung Anex

1

323

 

 

5

22

Gedung POBU

1

235

 

 

15

23

Ruang Dosen

29

4

 

 

30

24

Aula Terbuka Mahasiswa FK

1

350

 

 

10

25

Masjid Muhtadin

1

1.000

 

 

24

26

Auditorium UNTAN

1

2.500

 

 

20

27

Gedung Kuliah Bersama UNTAN

2

12.135

 

 

10

28

Gedung Konferensi UNTAN

1

300

 

 

12

29

Fasilitas Olahraga

2

600

 

 

12

30

Laboratorium Kimia Farmasi

1

120

 

 

50

31

Laboratorium Biologi Farmasi

1

120

 

 

50

32

Laboratorium Terpadu

1

100

 

 

50

33

Musholla PS Farmasi

1

30

 

 

30

34

Laboratorium Farmakologi Dan Farmasi Klinik

1

120

 

 

24

35

Laboratorium Teknologi Farmasi

1

120

 

 

24

36

Kandang Hewan Coba

1

64

 

 

24

37

Amphitheater

1

240

 

 

4

38

Laboratorium Non Mikroskopik

1

120

 

 

10

39

Laboratorium Mikroskopik

1

120

 

 

10

40

Ruangan Badan Koordinasi Pendidikan (Bakordik)

1

24

 

 

24

41

Ruang Komite Etik

1

24

 

 

6

42

Ruang Penjaminan Mutu

1

24

 

 

6

43

Laboratorium Computer Based Test

1

400

 

 

5

44

Parkir Khusus Disabilitas

35

210

 

 

24

45

Petunjuk Titik Kumpul

40

0,5

 

 

24

46

Arah Evakuasi

200

1,22

 

 

24

47

Taman Digulis

1

20000

 

 

24

48

Lapangan Sepakbola

1

20000

 

 

24

49

Arboretum

1

50000

 

 

24

50

Lapangan Mini Soccer

1

1000

 

 

24

51

Lapangan Tenis

1

1000

 

 

24

51

Jalur Landai (Ramp)

50

1,5

 

 

24

53

Toilet untuk Disabilitas

18

72

 

 

24

54

Bank BNI

1

10000

 

 

24

55

Bank Kalbar

1

10000

 

 

24


8. Sistem remunerasi seperti apa?

Jawaban:

·   Berdasarkan Peraturan Rektor No 7 Tahun 2021 tentang Sistem Remunerasi pada Badan Layanan Umum Universitas Tanjungpura yang isinya mengatur tentang komponen remunerasi termasuk grade remunerasi (dosen dengan tugas tambahan, dosen biasa dengan jabatan fungsional tertentu akan berbeda grade nya), tata cara perhitungan remunerasi, remunerasi P1 dibayarkan setiap bulan (memenuhi 12 poin/semester) dan remunerasi P2 (berdasarkan kinerja) dibayarkan setiap semester yaitu pada bulan Juni dan Desember setiap tahunnya.

·   Kinerja remunerasi P2 dibayarkan sesuai rubrik dan dilakukan verifikasi oleh Fakultas dan Universitas

·   Terdapat masa revisi remunerasi untuk memberikan dosen dan tendik kesempatan

·   Remunerasi dibayarkan untuk ASN di lingkungan Universitas Tanjungpura (PNS, PPPK)

·   Sistem pengisian remunerasi yaitu pada link https://dosen.siremun.untan.ac.id/

·   Sistem verifikasi remunerasi yaitu pada link: https://verifikator.untan.ac.id/

9. Pengembangan FK kedepannya?

Jawaban:

Pengembangan FK

Rencana Tahun capaian

Apotek Pendidikan

2025

Mini hospital

2027

Taman Bugar

2027

Taman tumbuh kembang

2028

Wound Care Clinic

2026

Pusat Informasi Obat Untan

2026

 

10. Terkait perencanaan anggaran, apakah bottom up?

Jawaban: sistem bottom up (dari bawah ke atas)

·       Kepala Laboratorium, Ketua Program Studi dan Ketua Jurusan/Ketua Bagian mengumpulkan data kebutuhan dan evaluasi tahun sebelumnya.

·        Sub Koordinator Bagian Umum dan Keuangan, Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan menyusun perencanaan keuangan berdasarkan data tersebut. Usulan tersebut terdokumentasi sebagai RKA-KL dari hasil rapat lokakarya RKA untuk anggaran tahun berikutnya.

·       Evaluasi tahap perencanaan dengan pengukuran kesesuaian capaian perencanaan dengan dokumen yaitu dalam bentuk dokumen surat pertanggungjawaban belanja, laporan dan publikasi penelitian dan PkM, serapan anggaran dalam bentuk evaluasi persentase kegiatan yang terealisasi pada tahun sebelumnya, analisis anggaran yang direncanakan berbasis kinerja dalam bentuk pencapaian RENSTRA dan RENOP yang menghubungkan anggaran dengan outcome yang telah dicapai. Selain itu perencanaan juga mempertimbangkan analisis biaya-manfaat untuk memastikan setiap pengeluaran memberikan manfaat yang optimal. Perencanaan keuangan dalam rangka meningkatkan kemandirian dan pendapatan, maka dilakukan inovasi dalam mencari sumber pendanaan dengan mencari sumber pendanaan baru seperti dana penelitian dalam bentuk matching fund, komersialisasi hasil penelitian dalam bentuk hilirisasi produk, dan kerjasama dengan mitra.

11. AC tersediakah? Jika mati lampu apakah perkuliahan tetap jalan?

Jawaban:

AC tersedia di semua fasilitas di FK, Jika mati lampu maka terdapat genset (ada 2 genset) yang otomatis hidup saat lampu padam sehingga perkuliahan tetap berjalan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

No comments for "Q & A Penyamaan Persepsi Simulasi Visitasi Asesmen Lapangan Akreditasi "