Wahai jiwa yang tenang! Kembalilah kepada Rabb-mu dengan hati yang puas lagi di-ridhai-Nya! Kemudian masuklah ke dalam (jamaah) hamba-hamba-Ku, Dan masuklah ke dalam surga-Ku! [Al-Fajr/89:27-30]
Dari Ibnu Umar RA berkata, “Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya, Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama? Rasulullah menjawab, “Yang paling baik akhlaqnya”. Kemudian ia bertanya lagi, “Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?”. Beliau menjawab, “Yang paling banyak ingat mati kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas.” (HR Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy).
Jadi jelaslah, menurut Nabi Muhammad (atau menurut Islam), orang yang paling cerdas adalah orang yang paling banyak ingat mati dan mempersiapkannya dengan baik. Perintah Rasul dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi yang intinya agar kita memperbanyak mengingat pemutus segala kelezatan, yaitu ingat mati (dzikrul maut).
Ingat mati memiliki manfaat:
“Sesunggubnya hati manusia itu berkarat seperti berkaratnya besi. Sababat-sababat bertanya: Apakah pengilapnya wahai Rasulullah? Rasulullah menerangkan: membaca Al Quran dan dzikrul maut (ingat mati)” (HR Al Baihaqi).
Maha berkah Allah, yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha kuasa atas segala sesuatu. Yang menciptakan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha perkasa lagi Maha pengampun. [QS. Al-Mulk/67: 1-2].
Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yang lurus, ada yang bersyukur dan ada pula yang kufur. [QS. Al-Insan/ 76: 3].
Dan Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur.” (QS. Ali 'Imran : 145).
“Kullu nafsin dzaiqotul maut” Setiap yang bernyawa pasti akan mati
(QS. al-Ankabut:57)
Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT,
"Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati.
Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu.
Barang siapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan."
(QS.Al Imran:185).
Setiap yang berjiwa akan merasakan mati. [QS. Ali Imran/3: 185, al-Anbiya’/21: 35 dan al-Ankabut/29: 57].
Tidak ada suatu umatpun yang dapat mendahului ajalnya, dan tidak (pula) dapat mengundurkan(nya). [QS al-Hijr/ 15: 5].
Katakanlah, Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya, sesungguhnya kematian itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada Allah, Yang mengetahui keghaiban dan yang nyata. Lalu Ia akan beritakan kepada kalian apa yang kalian telah kerjakan. [QS. Al-Jumu’ah/62: 8].
Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh. [QS. An-Nisa’/ 4: 78].
Katakanlah, “Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. [QS Alu Imran/ 3: 154].
Dan datanglah sekaratul maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari daripadanya. [QS. Qof/ 50: 19].
Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zhalim berada dalam tekanan sekaratul maut, sedangkan para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu”. [QS. Al-An’am/ 6: 93].
Dari Aisyah radliyallahu anha berkata, “Sesungguhnya di hadapan Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam ada sebuah bejana (yang terbuat dari kulit atau mangkuk) –Umar ragu-ragu- yang berisi air. Lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam air itu dan membasuh wajahnya dengannya. Beliau bersabda, “Laa ilaaha illallah (tiada ilah yang berhak disembah kecuali Allah), sesungguhnya kematian itu memiliki sekarat”. Kemudian beliau mengangkat tangannya seraya bersabda, “Berada di tempat yang tinggi”. Sehingga beliau wafat sedangkan tangannya mengendur/ terkulai. [HR al-Bukhoriy: 6510. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih].
Dari Aisyah radliyallahu anha berkata, “Aku pernah mendengar Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata sedangkan beliau sedang bersandar kepadaku, “Ya Allah, ampunilah aku, rahmatilah aku dan himpunkan aku di tempat yang tinggi”. [HR al-Bukhoriy: 5674 dan Muslim: 2444. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih].
“Sesungguhnya orang mukmin itu selalu di dalam kebaikan di atas setiap keadaan, sesungguhnya jiwanya keluar dari jasadnya sedangkan ia dalam keadaan memuji Allah Azza wa Jalla”. [HR Ahmad: I/ 273-274. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy shahih].
Dari Jabir bin Abdullah radliyallahu anhu berkata, “Aku pernah mendengar Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengucapkan tiga hal sebelum wafatnya. Beliau bersabda, “Janganlah seseorang di antara kalian mati melainkan dalam keadaan berbaik sangka kepada Allah”. [HR Abu Dawud: 3113, Muslim, Ibnu Majah: 4167 dan Ahmad: III/ 293, 325, 330, 334, 390. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: shahih].
Tidaklah keduanya terhimpun di dalam hati seorang hamba di semisal tempat ini melainkan Allah akan memberikan kepadanya apa yang ia harapkan dan mengamankannya dari apa yang ia takuti”. [HR at-Turmudziy: 983, Ibnu Majah: 4261 dan Ibnu Abi ad-Dunya. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: hasan].
Dari Abu Sa’id al-Khudriy radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Talkinkan orang yang hendak mati di antara kalian dengan mengucapkan “laa ilaaha illallah”. [HR Abu Dawud: 3117, Muslim: 916, 917, at-Turmudziy: 976, an-Nasa’iy: IV/ 5, Ibnu Majah: 1444, 1445 dan Ahmad: III/ 3. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].
Dari Mu’adz bin Jabal radliyallahu anhu berkata, telah bersabda Rosulullah Shallallahu alaihi wa sallam, “Barangsiapa yang akhir ucapannya “laa ilaaha illallah” maka dia akan masuk surga”. [HR Abu Dawud: 3116 dan Ahmad: V/ 233 dari Mu’adz bin Jabal radliyallahu anhu. Berkata asy-Syaikh al-Albaniy: Shahih].
Katakanlah: “Malaikat maut yang diserahi tugas untuk (mencabut nyawa)mu akan mematikanmu. Kemudian hanya kepada Rabbmulah, kamu akan dikembalikan.”
Sehingga apabila datang kematian kepada salah seorang di antara kamu, ia diwafatkan oleh para utusan Kami (yaitu para Malaikat), dan utusan-utusan Kami itu tidak pernah melalaikan kewajibannya. [QS. Al-An’am/ 6: 61].
Semua yang bernyawa pasti akan mati sesuai ajalnya atas izin, takdir dan ketetapan-Nya. Siapapun yang ditakdirkan mati pasti akan mati meski tanpa sebab, dan siapapun yang dikehendaki tetap hidup pasti akan hidup.
Jika seorang insan meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga hal yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak sholeh.”(HR. Muslim)
"Dan Sesungguhnya Kami akan menguji kalian dengan sedikit rasa takut dan rasa lapar, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembiranya untuk orang-orang yang bersabar. Yaitu orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan innalillahi wa inna ilaihi rojiun (sesungguhnya kami itu milik Allah dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Allah SWT)." (QS. Al-Baqarah [2]: 155-156)
Allahummaghfirlahaa warhamhaa wa 'aafihaa wa'fu 'anhaa, wa akrim nuzuulahaa wawassi' mad kholahaa, waghsilhaa bil maai wats salji wal barodi, wa naqqihaa, minadz dzunubi wal khothooyaa kamaa naqqoits tsaubal abyadhu minad danas. Wabdilha daarool khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa wa zaujan khoiron min zaujihaa, wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min adzabil qobrii au min 'adzaa binnaar
Untuk laki-laki sebenarnya sama dengan doa untuk orang meninggal perempuan, bedanya hanya terletak di akhiran kalimat yang mana pada perempuan diakhiri ha (هَا), sedangkan pada laki-laki diakhiri hu (هُ).
Artinya:
“Ya Allah, ampuni dan rahmatilah dia. Selamatkanlah dan maafkanlah dia. Berikan kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air yang jernih lagi sejuk. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah baginya rumah yang lebih dari rumahnya, pasangan yang lebih baik dari pasangannya (di dunia). Masukkanlah dia ke dalam surga, lindungilah dari azab kubur dan azab neraka.” (HR. Muslim)
No comments for "Renungan Kematian: Doa untuk orang meninggal laki-laki dan perempuan"
Post a Comment