KRITERIA MEMILIH PASANGAN HIDUP

KRITERIA MEMILIH PASANGAN
HIDUP
Ditulis
oleh: Hadi Kurniawan, S.Farm., Apt.
Maha suci Allah yang telah menciptakan
manusia berpasang-pasangan serta menanamkan rasa cinta kasih dalam hati
manusia. Tak sedikit nikah tlah membuat orang galau dan resah gelisah. Semua
kan tiba tepat pada waktunya.
Pernikahan perlu difahami dan dipersiapkan
sejak dini. Pernikahan bukan sekedar penyatuan dua insan, dua hati dan dua
jiwa. Bukan pula sekedar berkumpul 2 keluarga besar. Namun lebih dari itu
semua. Nikah memiliki visi misi besar membina rumah tangga yang merupakan
bagian dari proyek pondasi peradaban. Sehingga menjadi bagian dari upaya
menyiapkan generasi madani/rabbani/qurani generasi dakwah untuk membangun
keluarga barokah. Dengannya dakwah kan semakin kokoh.
“Semoga Allah SWT menghimpun yang
terserak dari keduanya memberkati mereka berdua, meningkatkan kualitas
keturunannya sebagai pembuka pintu rahmat, sumber ilmu dan hikmah serta pemberi
rasa aman bagi umat.” (Doa
Nabi Muhammad SAW, pada pernikahan Fatimah Az Zahra dengan Ali bin Abi Thalib)
Menyegerakan
menikah baik namun bukan tergesa-gesa. So, persiapkanlah!!!
An-nikaahu miftahur
rizki “Menikah adalah kunci rezeki”!!!
Pernikahan
membenturkan idealitas dengan realitas,
Kedewasaanlah
yang menyatukan keduanya…
“Apabila datang kepada kalian
orang yang kalian sukai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah dia. Jika tidak
kalian lakukan, aka nada fitnah (petaka) dan kerusakan”
[H.R. At Tirmidzi]
“Wahai
para pemuda, barangsiapa diantara kalian yang memiliki ba’ah (kemampuan),
hendaklah ia menikah. Sesungguhnya pernikahan itu lebih menundukkan pandangan
dan lebih memelihara kemaluan. Barangsiapa yang belum mampu, hendaklah ia
berpuasa sebab berpuasa merupakan wija’ (penjaga) baginya”. [H.R.. Al-Bukhari
dan Muslim]
4
Kriteria Dasar
Dari
Abi Hurairah r.a. bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Wanita itu dinikahi karena
empat hal: karena agamanya, nasabnya, hartanya dan kecantikannya. Maka
perhatikanlah agamanya kamu akan selamat (H.R. Bukhari, Muslim).
Kesuburan
Nikahilah
wanita yang banyak anak karena Aku berlomba dengan nabi lain pada hari kiamat (H.R.
Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibbam).
Dari
Abi Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Menikahlah, karena aku berlomba-lomba
dengan umat lain dalam jumlah umat. Dan janganlah kalian menjadi seperti para
rahib nasrani (H.R. Al-Baihaqi).
Karakteristik
calon suami sholeh:
1. Sholat
subuh berjamaah di masjid;
Karena
salah satu cirri orang munafik adalah sulit solat Isya dan Subuh. Kenapa harus
sholeh???
Karena
dengan kesholehan:
a.
Terciptanya ketenangan/ketentraman (Ar
Rum:21),
b.
Mengajak/menuntun ke syurga,
c.
Bibit bagi generasi rabbani/qurani/madani
yang sholeh (dapat menjadi passive
income).
2. Laki-laki
benaran;
Yakni
laki-laki pemberani dan independen/mandiri. Berani ketika ditantang menemui
Bapak si perempuan untuk membicarakan pernikahan, kemudian tidak merokok. Pria
merokok berarti tidak merdeka dan tidak terbebas dari sebuah benda kecil,
memiliki ketergantungan terhadap benda sepuntung, alias tidak mampu
mengendalikan diri hanya untuk menghindari ketagihan akibat rokok.
3. Bertanggung
jawab
4. Memiliki
semangat dalam berilmu dan berdakwah.
Mengenal
Calon Pasangan
Mendapatkan Informasi
Dasar
Melihat langsung
Apabila
salah seorang di antara kamu hendak meminang seorang perempuan, kemudian dia
dapat melihat sebahagian apa yang kiranya dapat menarik untuk mengawininya,
maka kerjakanlah (H.R. Ahmad dan Abu Daud).
Dari
Abu Hurairah RA. Bahwa Nabi SAW bertanya kepada seseorang yang hendak menikahi
wanita,”Apakah kamu sudah pernah melihatnya?”
“Belum”, jawabnya. Nabi SAW bersabda,”Pergilah
melihatnya dahulu”. (H.R. Muslim)
Adab-adab
Taaruf:
1.
Memilih pasangan sholeh.
2.
Tidak menerima pinangan setelah menerima
khitbah (khusus akhwat), bagi ikhwan sebaiknya tidak mnyebar pinangan kebanyak akhwat. Secara
etika/adab/akhlak sebaiknya selesaikan urusan dengan 1 akhwat jika ditolak baru
pindah ke akhwat lain.
3.
Tidak berkhalwat.
4.
Lewat bantuan orang lain yang terpercaya
(isi biodata, dll).
5.
Menjaga lisan (tidak memancing sahwat,
member harapan, tidak tegas).
6.
Berdandan secara wajar, dan tidak tabaruj
(Q.S. Al-A’raf: 26).
Kenapa tidak ada yang
mendekat?
Tetaplah
yakin dan berbaik sangka kepada Allah. Karena Allah sesuai prasangka hambanya.
Namun kita tetap harus berikhtiar, dan mengintrospeksi diri kenapa jodoh tak
kunjung dating.
1. Mungkin
kita belum menjemput secara maksimal
2. Penampilan
kita kurang menarik, tetap harus syari
3.
Bicara ceplas ceplos
Semakin dekat hari
pernikahan, maka setan menghembuskan keragu-raguan dan was-was. Karena setan
sangat tidak senang melihat manusia terikat dalam jalinan pernikahan. Karena
dengan menikah menggenapkan ½ agama. Bahkan 2/3 agama jika 1/3 sisanya kita
bertakwa maka genap 100% agama kita.
“Apabila
seorang hamba menikah, ia telah menyempurnakan separuh agamanya. Maka,
hendaklah ia bertakwa kepada Allah pada separuhnya lagi” [H.R.
Al-Hakim dan Al-Baihaqi]
“Apabila
wanita shalat lima waktu, puasa Ramadhan, menjaga kemaluannya dan mennatai
suaminya, niscaya diserukan kepadanya: Masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang engkau
sukai”. [H.R. Ibnu Hibban,
Ahmad dan Ath Tabrani].
Mari
pantaskan diri kita!!!
“Wanita-wanita
yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik
adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk
wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang
dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang
mulia (surga)”.
[An
Nur:26]
Sumber:
1.
1. Sekolah Nikah Islami SAMARA Wedding Organizer (HIAS MISLIM):
a.
Ust. Sholihun
b.
Adi Abdillah
2. 2.
Suyanto, E., dan Tim HIMMPAS UGM, Saatnya untuk Menikah, Sejak Dini
Mengumpulkan Bekal Ilmu: Buku Panduan Sekolah Pranikah dan Rumah Tangga Islami,
Chapter 1, Cetakan I, Yogyakarta, HIMMPAS UGM.

Ijin share yah pak. Agar ilmunya menjadi lebih bermanfaat. Sumber akan selalu saya cantumkan.
ReplyDeleteTerimakasih.