Tim Dosen Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Berikan Edukasi Kepada Kader Kesehatan Puskesmas Perumnas II Kelurahan Sungai Beliung Pontianak Barat dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kronis Diabetes Melitus
TIM
DOSEN FARMASI FK UNTAN
BERIKAN
EDUKASI KEPADA KADER KESEHATAN
PUSKESMAS
PERUMNAS II
KELURAHAN
SUNGAI BELIUNG PONTIANAK BARAT
DALAM
UPAYA PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT KRONIS DIABETES MELITUS
Jumlah
penyandang penyakit kronis di Indonesia, khususnya diabetes melitus (DM) terus
meningkat termasuk di wilayah Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Berkaitan
dengan tingginya prevalensi dan permasalahan yang timbul akibat penyakit
kronis, BPJS mengeluarkan Program
Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis). Prolanis adalah sistem pelayanan
kesehatan dan pendekatan proaktif yang dilaksanakan secara terintegrasi
melibatkan Peserta, Fasilitas Kesehatan dan BPJS Kesehatan dalam rangka
pemeliharaan kesehatan bagi penderita penyakit kronis. Salah satu aktivitas
Prolanis adalah edukasi pasien diabetes mellitus. Unit Pelaksana Teknis (UPT)
Puskesmas Perumnas II Kota Pontianak merupakan salah satu fasilitas kesehatan
dasar yang melaksanakan Prolanis. Program yang telah dilaksanakan di UPT
Puskesmas Perumnas II diataranya adalah pemberian edukasi secara rutin terkait
pola hidup sehat pasien diabetes, cara pengobatan dan kepatuhan pasien dalam
menyelesaikan pengobatan. Namun, seiring dengan meningkatnya kasus pasien yang menderita
diabetes dan terbatasnya sumber daya manusia yang terlibat dalam mengendalikan
prevalensi yang terjadi, UPT Puskesmas Perumnas II melibatkan tenaga
non-kesehatan untuk dijadikan sebagai kader yang dapat membantu pelaksanaan
Prolanis dengan cara memberikan pelatihan kepada kader-kader puskesmas
tersebut.
Tenaga kesehatan dan kader kesehatan harus
proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat. Apoteker dapat berperan sebagai
pemberi informasi, edukasi dan konseling terkait upaya pencegahan dan pengendalian
penyakit kronis Diabetes Mellitus kepada masyarakat sekitar. Sasaran dalam
kegiatan ini adalah kader UPT Puskesmas Perumnas II sebagai agen perubahan dalam masyarakat dimana dapat berinteraksi langsung
dengan masyarakat dan memberikan pengaruh terhadap tingkat pengetahuan
masyarakat. Oleh karena itu, penting untuk membekali kader tersebut dengan edukasi terkait informasi pencegahan dan pengendalian penyakit kronis Diabetes Mellitus.
Pembukaan
kegiatan PKM
Kegiatan PKM ini terdiri
dari beberapa kegiatan diantaranya adalah
persiapan
kegiatan;
orientasi dan koordinasi kegiatan; seleksi kader; pembuatan
media edukasi; pelaksanaan kegiatan
(melakukan pre-test diawal
kegiatan, pemberian materi edukasi, diskusi
dan tanya jawab, post-test, pembahasan hasil post
test, dan kuisioner evaluasi pelaksanaan kegiatan);
serta teknik pengumpulan dan analisis
data. Kegiatan
ini merupakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) sebagai salah satu bentuk tugas
dan tanggung jawab dosen menjalankan tri dharma perguruan tinggi. Kegiatan dilaksanakan pada hari Sabtu, 10
September 2022 oleh tim
dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura yang diketuai oleh Dr. apt. Harianto IH, M.Si., dengan anggota tim dosen yaitu apt. Fajar Nugraha, M.Sc., dan apt. Hadi Kurniawan,
M.Sc. Kegiatan ini juga dibantu oleh tim mahasiswa Farmasi yaitu Yuninta Maulidia, Ardi Kurniawan, dan Aldy Priady.
Dokumentasi Tim PKM Dosen Farmasi FK UNTAN bersama Mitra
Kepala UPT Puskesmas Perumnas 2 (Titin Widyaningsih, SKM, S.Tr.Keb.), Tim
Penggerak PKK Kelurahan Sei Beliung (diwakili oleh Intan Liana), Lurah Sei
Beliung (diwakili oleh Kasi Pemerintah Bastiarudin, S.Sos.), dan Camat
Pontianak Barat (Ibrahim, SIP., M.Si.), Narasumber serta para Kader
Kegiatan diawali dengan penyampaian sambutan dari
perwakilan tim PKM dan acara dibuka secara resmi oleh Camat Pontianak Barat Ibrahim, SIP., M.Si. Kemudian peserta
diberikan pretes yang merupakan
suatu indikator untuk mengetahui tingkat pengetahuan suatu subjek dalam
menguasai suatu masalah/kasus, dalam hal ini adalah pengetahuan awal para kader
tentang upaya pencegahan dan pengendalian penyakit kronis. Berdasarkan hasil pretest
maka tim akan mengetahui kemampuan dasar kader. Pretest pada kesempatan ini berupa suatu pertanyaan kuisioner yang harus diisi oleh
para kader dan disebarkan
baik secara daring melalui link google
form dan luring berupa lembar kuisioner.
Peserta sedang melaksanakan Pretes dipandu tim PKM
Kegiatan selanjutnya adalah pemutaran
video edukasi. Melalui video ini diharapkan dapat menarik minat dan
meningkatkan pemahaman peserta dalam menguasai materi yang disampaikan. Selain
video, peserta juga dibekali dengan buku yang telah disusun oleh tim PKM agar
dapat dibaca dan disebarluaskan informasinya kepada masyarakat.
Video Edukasi
Disamping media edukasi di
atas dilakukan juga pemaparan materi. Pemaparan materi mengenai Diabetes
Melitus, yang disampaikan oleh narasumber yaitu dr. Prisa Dwicahmi selaku perwakilan dari Mitra kerja sama kita
Puskesmas Perumnas II. Pada sesi kali ini disampaikan informasi bahwa diabetes
merupakan penyakit menahun yang ditandai oleh kadar glukosa darah (gula
darah) yang melebihi nilai normal (gula darah puasa < 126 mg/dL
dan gula darah sewaktu <200 mg/dL) yang disebabkan oleh kurangnya
jumlah insulin atau insulin tidak berfungsi sempurna yang
menyebabkan ketidakmampuan tubuh untuk mengolah karbohidrat/glukosa.
Gejala utama (gejala klasik) diabetes
melitus adalah 3P (Poliuri/sering kencing, Polifagia/sering lapar
dan Polidipsi/sering haus). Gejala tambahan lain seperti penurunan
berat badan, penglihatan kabur, luka sulit sembuh, impotensi pada pria, gatal
di daerah kemaluan wanita, kesemutan, cepat lelah, mudah mengantuk, keputihan
pada wanita. Selain itu juga diberikan informasi mengenai faktor resiko diabetes melitus yang tidak dapat dirubah seperti
usia >40 tahun lebih beresiko, riwayat melahirkan bayi dengan berat badan
>4 kg, riwayat kehamilan riwayat hamil dengan Diabetes Melitus, riwayat
lahir Berat Lahir BBLR <2500 gram, riwayat keluarga (riwayat keluarga
memiliki Diabetes Melitus). Sedangkan faktor
resiko diabetes melitus yang dapat dirubah seperti obesitas, diet tidak
seimbang, kurang aktivitas fisik, hipertensi, dislipidemia (kolesterol tinggi),
merokok. Masyarakat juga perlu mewaspadai komplikasi diabetes melitus misalnya pada otak (kerusakan sistem saraf/Stroke), mata
(gangguan penglihatan, glaukoma, katarak), jantung (serangan jantung/gagal jantung), ginjal (gagal
ginjal), pembuluh darah (luka kaki atau gangrene), saraf (kesemutan, mati rasa,
sulit saat berjalan).
Lalu apa yang harus dilakukan
apabila didiagnosa Diabetes?
Melakukan
Pengobatan dan Pengendalian seperti istirahat cukup, melakukan aktivitas fisik
secara teratur, konsumsi obat dari dokter secara teratur, mengatur pola makan
dengan diet gizi seimbang, melakukan kontrol atau pemeriksaan ke fasilitas
kesehatan secara rutin. Untuk mempermudah dalam meberikan edukasi kepada
masyarakat maka dapat menggunakan akronim yang mudah diingat untuk mencegah DM
yaitu CERDIK.
C = Cek kesehatan secara rutin
E = Enyahkan asap rokok
R = Rajin aktivitas fisik
D = Diet seimbang
I = Istirahat cukup
K = Kelola stres
Latihan fisik akan
membuat tubuh lebih sehat dan bugar yang bermanfaat dalam pencegahan dan
pengendalian penyakit tidak menular (PTM). Rekomendasi latihan fisik dilakukan
dengan intensitas sedang sampai berat, 30 – 60 menit, frekuensi 3-5
kali/minggu. Sebelum melakukan latihan fisik sebagaiknya diawali dengan
pemeriksaan kesehatan untuk menjamin keselamatan dan menghindari dampak negatif
latihan fisik yang tidak sesuai.
Sepuluh pedoman gizi seimbang yang
dapat dilakukan yaitu biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok, batasi
konsumsi panganan manis, asin, serta berlemak, lakukan aktivitas fisik yang
cukup dan pertahankan berat badan ideal, biasakan mengonsumsi lauk pauk yang
mengandung protein tinggi, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir,
biasakan sarapan pagi, biasakan minum air putih yang cukup dan aman, banyak
makan buah dan sayur, biasakan membaca label pada kemasan pangan, serta syukuri
dan nikmati aneka ragam makanan. 10 pedoman gizi seimbang lebih relevan
dikehidupan sekarang dan diharapkan masyarakat dapat melakukan apa yang tertera
di dalam Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS).
Anjuran konsumsi Gula, Garam dan Lemak per hari dapat dilihat sesuai dengan
Permenkes No. 30 tahun 2013 tentang
pencantuman informasi kandungan gula, garam dan lemak serta pesan kesehatan
pada pangan olahan dan pangan siap saji dapt diingat dengan G4, G1, L5. G4 artinya anjuran konsumsi GULA/orang
/hari adalah 10% dari total energi (200 kkal) atau setara dengan gula 4 sendok makan/orang/hari (50 gram
/orang/hari). Sementara G1 artinya
anjuran konsumsi GARAM adalah 2.000 mg natrium atau setara dengan garam 1 sendok teh (sdt)/orang/hari (5
gram/orang/hari). Selanjutnya L5 artinya
anjuran konsumsi LEMAK/orang/hari adalah 20-25% dari total energi (702 kkal)
atau setara dengan lemak 5 sendok makan/orang/hari
(67 gram/orang/hari).
Masyarakat juga diberikan edukasi untuk mampu mengenali dan mendeteksi dini
diabetes melitus sasaran usia 15 - <40
tahun dengan faktor risiko PTM/penyakit
tidak menular riwayat obesitas dan
atau obesitas
sentral dan atau tekanan darah tinggi)
dan usia ≥ 40 tahun. Deteksi
dini bisa menggunakan alat pemeriksaan kadar gula darah (Glukometer). Alat dan bahan yang bisa digunakan alat pemeriksa
kadar gula darah/Glukometer, strip test
gula darah, auto lancet (Autoclix), Lancet, pipet ukuran 40 uL
untuk panel test strip dan 15 uL untuk single test strip, alkohol
70% /Alkohol Swab, kapas dan tissue kering.
Hasil dari Pemeriksaan
Diabetes
Kriteria |
Gula
darah sewaktu (mg/dl) |
Gula
darah Puasa (mg/dl) |
Diabetes* |
≥ 200 |
≥ 126 |
Prediabetes |
140 -199 |
100 – 125 |
Normal |
< 100 |
< 100 |
*Disertai gejala klasik
Langkah Pemeriksaan Gula Darah
dengan Glukometer: 1) Persiapkan Alat dan Bahan; 2) Masukkan tes strip bila gambar strip
tes muncul; 3) Bersihkan ujung jari (jari manis/jari tengah/telunjuk) dengan
kapas yang telah diberi alkohol 70%,
keringkan; 4) Tusukkan lancet/autoclix pada ujung jari
secara tegak lurus, cepat dan tidak terlalu dalam Usap dengan kapas steril
kering setelah darah keluar. Sentuhkan satu/dua tetes darah 5) Baca
Hasil Pemeriksaan Gula Darah. Sebagai penutup narasumber menyampaikan SEHAT DIMULAI DARI KITA.
Narasumber dari Mitra kerja sama Puskesmas Perumnas II
Kota dr. Prisa Dwicahmi
Setelah sesi penyampaian
materi dari narasumber kegiatan dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab. Diskusi dan tanya jawabpun dilaksanakan secara
aktif, banyak pertanyaan yang diajukan dan peserta sangat antusias dalam proses diskusi dan tanya jawab ini.
Kader Peserta PKM bertanya
dan terjalin diskusi terkait materi yang disampaikan
Diakhir kegiatan peserta kader diberikan post-test. Pemberian pretes dan postes ini untuk
mengukur tingkat pemahaman/pengetahuan para kader. Post test merupakan tahapan akhir dalam rangkaian
kegiatan ini, merupakan suatu bentuk evaluasi dalam memantau progress atau
peningkatan pengetahuan suatu subjek dalam memahami masalah/kasus yang dibahas. Dalam
hal ini, post test bermanfaat dalam
menilai pemahaman peserta khususnya upaya pencegahan dan pengendalian penyakit kronis
diabetes mellitus dan post test ini menjadi indikator apakah kegiatan
ini diserap baik atau tidak oleh peserta. Penilaian dilakukan dengan membagikan
kuisioner kepada peserta yang isinya sama dengan kuisioner pretest. Kuisioner disebarkan baik secara
luring berupa lembar kuisioner maupun daring menggunakan google form. Peserta dinilai memahami isi dan maksud kegiatan apabila
ada peningkatan pemahaman dari pre-test ke post-test. Selain soal pretes dan postes untuk mengetahui
tingkat pengetahuan, peserta juga diberikan form kuisioner evaluasi pelaksanaan
kegiatan. Diberikan
kuisioner evaluasi kegiatan untuk mendapatkan feed back peserta terkait kegiatan yang diselenggarakan.
Kegiatan
PKM ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi
dari institusi pendidikan khususnya dosen Farmasi FK UNTAN melalui kegiatan
pengabdian kepada masyarakat.
Kader-kader ini nanti akan menjadi sosok kunci sekaligus ujung tombak dalam
upaya mencegah dan mengendalikan penyakit kronis khususnya diabetes mellitus. Melalui
kader ini sebagai penyambung lidah dan perpanjangan tangan tenaga kesehatan kepada
masyarakat luas disekitarnya. Para kader sangat antusias dan memiliki harapan tersendiri terhadap
kegiatan PKM ini. Semoga bermanfaat.
-Tim PKM-
No comments for "Tim Dosen Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura Berikan Edukasi Kepada Kader Kesehatan Puskesmas Perumnas II Kelurahan Sungai Beliung Pontianak Barat dalam Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kronis Diabetes Melitus"
Post a Comment