TIM DOSEN FARMASI FK UNTAN MEMBERIKAN EDUKASI VAKSINASI COVID-19 KEPADA KADER PUSKESMAS SUNGAI RAYA DALAM
TIM DOSEN FARMASI FK UNTAN MEMBERIKAN
EDUKASI VAKSINASI COVID-19 KEPADA KADER PUSKESMAS SUNGAI RAYA DALAM
Coronavirus
Disease
2019 telah dinyatakan sebagai pandemik oleh
WHO. Bahkan tercatat hingga tanggal 11 September 2021, pasien terkonfirmasi
positif COVID-19 di Indonesia secara akumulatif telah mencapai angka 4.163.732
kasus, sebanyak 138.701 orang di antaranya meninggal dunia dan jumlah kumulatif
pasien yang sembuh adalah 3.901.766 orang, sisanya masih menjalani isolasi dan
perawatan. Jumlah kasus konfirmasi positif ini diperkirakan masih akan terus
bertambah.
Dalam rangka upaya pencegahan penyebaran Virus Corona penyebab penyakit
Covid-19, vaksinasi menjadi salah satu langkah penting selain terus menerapkan
protokol kesehatan. Guna mencapai upaya pengendalian
penularan cepat virus Covid-19, seluruh anggota masyarakat bersama tenaga
kesehatan harus bersinergi dalam penanggulangan penularan Covid-19. Oleh karena
itu, masyarakat harus memiliki kesaharan, mengerti dan paham pentingnya
vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat.
Namun pada kenyataannya di lapangan, masih banyak
masyarakat bingung dan bimbang mengenai vaksinasi ini dikarenakan minimnya informasi terkait pengendalian
penyebaran Covid-19 melalui vaksinasi ini bahkan mengalami ketakutan karena
banyaknya informasi hoax yang
beredar. Agar mendapat pencerahan, masyarakat harus memperoleh informasi yang
benar dari tenaga kesehatan atau kader kesehatan yang terpercaya. Pemerintah
melalui peraturan yang berlaku telah mengeluarkan aspek legalitas pelaksanaan
vaksinasi Covid-19, namun adanya potensi keraguan dan kekhawatiran masyarakat
terhadap vaksinasi ini yang dikhawatirkan tidak tercapainya tujuan pemerintah
dalam upaya penanggulangan penularan Covid-19 melalui vaksinasi.
Memburuknya wabah virus Corona mengharuskan pemerintah
mengambil sikap. Salah satu langkah pemerintah adalah upaya pelaksanaan
vaksinasi Covid-19. Aspek legal pelaksanaan vaksinasi Covid-19 berdasarkan Perpres No. 99 tahun 2020 tentang
pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemik
Covid-19 dan Perpres No. 14 tahun 2021
tentang perubahan atas Perpres No. 99 tahun 2020. Selain itu, Permenkes No. 84 tahun 2020 tentang
pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemi Covid-19, Kepmenkes No. 12758 tahun 2020 tentang penetapan jenis vaksin untuk
pelaksanaan vaksinasi Covid-19, Kepmenkes
No. HK.01.07/Menkes/12757 tahun 2020 tentang penetapan sasaran pelaksanaan
vaksinasi Covid-19 serta keputusan
Dirjen P2P Nomor HK.02.02/4/1 tahun 2021 tentang petunjuk teknis
pelaksanaan vaksinasi dalam rangka penanggulangan pandemic Covid-19.
Vaksinasi adalah pemberian
vaksin yang khusus diberikan untuk menimbulkan atau meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga apabila suatu saat
terjangkit penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
dan tidak menjadi sumber penularan. Sejak tahun 1976, vaksin diakui terbukti
bisa mencegah penyakit yang disebabkan oleh virus atau bakteri tertentu. Vaksin
sendiri zat aktif pada virus yang apabila disuntikkan dapat meningkatkan
kekebalan tubuh.
Tujuan dan manfaat vaksinasi Covid-19
adalah untuk merangsang sistem kekebalan tubuh, mencapai pembentukan
kekebalan/imunitas kelompok (Herd Immunity), mengurangi resiko
terjadinya transmisi atau penularan Covid-19, menurunkan angka kesakitan dan
kematian akibat Covid-19, ketika tertular Covid-19 dampaknya tidak berat,
melindungi dan memperkuat sistem kesehatan secara menyeluruh, menjaga
produktivitas dan meminimalkan dampak sosial dan ekonomi. Berdasarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan No.
HK.02.02/I/368/2021 tentang Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 pada kelompok
sasaran lansia, komorbid, dan penyintas Covid-19 bahwa vaksinasi Covid-19 dapat
diberikan pada kelompok lansia, komorbid, penyintas Covid-19, dan ibu menyusui.
Dengan
upaya vaksinasi, diharapkan jumlah orang yang terinfeksi oleh virus corona
tidak melonjak, sehingga pihak rumah sakit dapat melayani pasien secara
optimal.
Seperti
yang diketahui, kapasitas tenaga medis dan daya tampung pasien di beberapa
rumah sakit di Indonesia sangat minim, ditambah pula penyediaan alat maupun
fasilitas yang kurang memadai. Meskipun jumlah kasus positif Covid-19 semakin
meningkat dengan area sebaran yang lebih luas, edaran dan legalitas pelaksanaan
vaksinasi sebagai upaya menekan infeksi virus corona namun banyak informasi hoax yang beredar di lapangan membuat
masyarakat menjadi takut dan ragu dengan keamanan vaksin Covid-19. Namun
penting untuk diingat dan fahami bahwa protokol kesehatan harus tetap
diterapkan untuk pencegahan Covid-19. Vaksin bukanlah obat, vaksin
mendorong pembentukan kekebalan spesifik pada penyakit Covid-19 agar terhindar
dari tertular ataupun kemungkinan sakit berat. Upaya vaksin dan tetap
mematuhi 5 M merupakan upaya yang penting menanggulangi Covid-19.
Sejak ada desas-desus adanya vaksinasi, dikalangan masyarakat muncul
banyak pertanyaan seperti, apakah vaksinasi Covid-19 gratis, seberapa besar
pengaruh vaksin dengan penularan covid-19, berapa biaya untuk vaksinasi, kapan
vaksin covid diberikan kepada masyarakat. Dari beberapa pertanyaan tersebut ada
dua perntanyaan yang sekarang paling menonjol, yaitu mengenai pengaruh vaksin
terhadap penularan covid serta kapan vaksin covid diberikan kepada masyarakat.
Sementara
tingkat kepatuhan masyarakat untuk menerapkan protokol kesehatan masih terlihat
rendah, karena masih terlihat warga beraktivitas keluar rumah untuk tujuan
rekreasi, duduk bergerombol, berkumpul tanpa menggunakan masker ataupun menjaga
jarak, sehingga kemungkinan penyebaran masih menjadi tugas besar. Dari aspek
masyarakat sebagai warga negara, perlu secara disiplin meningkatkan kesadaran
terhadap diri sendiri, lingkungan dan orang lain, dengan beberapa cara sebagai berikut:
a.
Mengikuti anjuran pemerintah untuk vaksinasi Covid-19;
b.
Tetap mematuhi protokol
kesehatan 5M seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak,
menjauhi berkerumun, mengurangi mobilitas, dan 3T testing, tracing,
treatment untuk memutus mata rantai
penularan dan penyebaran virus corona serta meminimalisir resiko tertular;
c.
Apabila terdapat gejala segera hubungi fasilitas kesehatan yang disediakan pemerintah.
Presiden
telah mengeluarkan imbauan untuk mengurangi mobilitas aktivitas seperti
bekerja, belajar dan beribadah serta secara resmi telah menyatakan darurat
Nasional Non Alam terhadap wabah Virus Corona, artinya seluruh perangkat negara
perlu berjibaku untuk melakukan penanganan secara serius dan totalitas tinggi.
Persoalan masih belum selesai selesai. Peningkatan pasien terinfeksi masih
terdapat penambahan hingga hari ini. Demikian juga yang dalam pengawasan serta
dalam pemantauan. Mencermati persoalan tersebut, Pemerintah Indonesia perlu
meningkatkan pelayanan publik yakni upaya Vaksinasi Covid-19.
Tenaga
kesehatan dan kader kesehatan
harus proaktif memberikan edukasi kepada masyarakat. Apoteker dapat berperan sebagai pemberi informasi, edukasi dan
konseling terkait upaya pencegahan dan pengendalian penularan Covid-19 kepada
masyarakat sekitar khususnya menyukseskan program vaksinasi. Sasaran dalam
kegiatan ini adalah kader Puskesmas Sungai Raya Dalam yang
terdiri dari 4 desa yakni desa sungai
raya, desa parit baru, desa kapur dan desa mekar baru. Kader ini sebagai
agen perubahan dalam masyarakat dimana dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat dan
memberikan pengaruh terhadap perilaku dan tingkat pengetahuan masyarakat.
Kurangnya kesadaran
masyarakat tentang pentingnya
vaksinasi dalam pengendalian
penyebaran Covid-19 dan masih terdapat informasi “hoax” ditengah
masyarakat terkait Vaksinasi Covid-19 melatarbelakngi
penting untuk membekali kader tersebut dengan informasi,
edukasi dan keterampilan terkait informasi pencegahan virus Covid-19 khususnya melalui
vaksinasi.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu, 8
September 2021 di Aula Kantor Desa Sungai
Raya Kab. Kubu Raya oleh tim
dosen Farmasi, Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura yang diketuai oleh apt. Hadi Kurniawan, M.Sc., dengan
anggota tim dosen yaitu Dr. apt. Siti Nani
Nurbaety, M.Si., Dr.
apt. Hj. Sri Wahdaningsih,
M.Sc.,
dan apt. Shoma Rizkifani, M.Sc.
Kegiatan ini juga dibantu oleh tim
mahasiswa Farmasi yaitu Abbassyyah, Jordi Buannata, dan Olivia Monica Amelda.
Dalam pelaksanaan kegiatan PKM
ini terdiri dari serangkaian kegiatan diantaranya adalah:
1.
Orientasi dan Koordinasi Kegiatan
Tim melakukan survey /
orientasi ke lokasi mitra dan berkoordinasi langsung kepada Kepala Puskesmas Sungai Raya Dalam Ibu Yuli
Herowati, A.Md. Keb. Orientasi
dan koordinasi dilaksanakan pada hari Jumat, 3 September 2021. Selanjutnya tim mengumpulkan data kader yang berada di Puskesmas Sungai Raya Dalam
dan koordinasi teknis kegiatan.
Orientasi dan Koordinasi Kegiatan
PKM kepada Mitra Puskesmas Sungai Raya Dalam
2.
Pre-test
Pretest merupakan suatu indikator untuk mengetahui tingkat pengetahuan
suatu subjek dalam menguasai suatu masalah/kasus, dalam hal ini adalah
pengetahuan awal para
kader tentang pentingnya vaksinasi dalam upaya pencegahan penyebaran virus
Covid-19. Dari hasil pretest maka tim akan mengetahui kemampuan dasar kader dan
dapat menjadi tolok ukur dalam melakukan tindakan lebih lanjut. Pretest pada
kesempatan ini berupa suatu pertanyaan
kuisioner yang harus
diisi oleh para kader
dan disebarkan baik secara daring melalui link google form dan luring berupa lembar kuisioner.
3.
Pemaparan materi
Pemaparan materi mengenai sosialisai protokol kesehatan dan vaksinasi Covid-19, yang disampaikan oleh narasumber yaitu Ibu Suyanti, S.T.Gz. selaku perwakilan dari Mitra kerja sama kita Puskesmas Sungai Raya Dalam. Pada sesi kali ini disampaikan informasi bahwa pandemic belum selesai, perkembangan penyakit sangat dinamis, pengobatan masih bersifat empiric karena belum ditemukan obat yang definitive sehingga upaya pencegahan menjadi hal yang utama dan vaksinasi sebagai salah satu unsur pencegahan tersebut. Selain itu disampaikan pula peta sebaran Covid-19 Kubu Raya, mengetahui perbedaan gejala Covid-19 dengan berbagai variannya, mewaspadai titik lengah penularan Covid-19, informasi tentang Vaksin dan Isu-isu terkait vaksinasi Covid-19 hingga KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) dan cara menanganinya.
Narasumber
dari Mitra kerja sama kita Puskesmas Sungai Raya Dalam
4. Workshop
melalui berbagai media edukasi
Media edukasi yang
digunakan terdiri atas Buku Saku, Poster, Leaflet/Pamflet, Brosur serta Video
dalam rangka peningkatan pengetahuan, kesadaran dan perilaku tentang vaksin serta pentingnya vaksinasi
Covid-19 dalam upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19. Digunakan berbagai media untuk
mengetahui model atau jenis media yang disenangi peserta dalam memahami
informasi yang diberikan. Penggunaan media ini diharapkan dapat saling
mendukung pemahaman peserta.
b.
Poster
c.
Leaflet
e.
Video
5. Diskusi dan Tanya Jawab
Diskusi dan tanya jawab pun dilaksanakan secara
aktif, banyak pertanyaan yang diajukan dan peserta antusias dalam proses
diskusi dan tanya jawab ini.
Kader Peserta PKM
6. Post-test
Selanjutnuya diberikan post-test. Pemberian pretes dan postes untuk mengukur tingkat
pemahaman/pengetahuan para kader. Post
test merupakan tahapan akhir dalam rangkaian kegiatan ini, merupakan suatu
bentuk evaluasi dalam memantau progress atau peningkatan pengetahuan suatu
subjek dalam memahami masalah/kasus tertentu. Dalam hal ini, post test bermanfaat dalam menilai
pemahaman masyarakat/peserta tentang pentingnya
vaksinasi, menjadi indikator apakah kegiatan ini diserap baik atau
tidak oleh peserta. Penilaian dilakukan dengan membagikan kuisioner kepada
peserta yang isinya sama dengan kuisioner pretest. Kuisioner disebarkan baik secara luring berupa
lembar kuisioner maupun daring menggunakan google
form. Peserta dinilai memahami isi dan maksud kegiatan apabila
ada peningkatan pemahaman dari pre-test ke post-test.
7. Kuisioner
evaluasi
pelaksanaan
kegiatan.
Diberikan kuisioner
evaluasi kegiatan untuk mendapatkan feed
back peserta terkait kegiatan yang diselenggarakan.
Diakhir
kegiatan, dilakukan post-test untuk mengetahui sejauh mana pemahamannya. Dari hasil pre tes
dan post tes para kader menunjukkan bahwa kegiatan edukasi menggunakan berbagai media ini
terbukti efektif meningkatkan kemampuan dan pemahaman para kader sehingga
kami optimis nantinya para kader dengan media-media pembelajaran tadi akan
mampu pula memberikan edukasi kepada masyarakat khususnya Masyarakat disekitar
Puskesmas Sungai Raya Dalam yang terdiri dari beberapa desa binaannya dan bagi
Kalimantan Barat secara umum. Adapun kesan yang dikemukakan oleh salah satu kader yaitu ibu Sri
Martini bahwa “kegiatan ini menambah pengetahuaanya karena disampaikan
dengan penyampaian yang mudah dipahami”.
Melalui
serangkaian kegiatan ini para kader tersebut akan dilatih dan
diberikan edukasi terkait informasi tentang Pentingnya Vaksinasi Covid-19. Para kader tersebut diharapkan dapat
menjadi agen perubahan (agent of change) dan penggerak dalam
masyarakat. Para kader akan meneruskan
informasi yang didapatkan kepada masyarakat yang lebih luas. Sehingga secara
tidak langsung kegiatan PKM ini akan berdampak pada meningkatnya pengetahuan dan kesadaran
masyarakat mengenai pentingnya upaya dalam pengendalian penyebaran virus corona
melalui upaya vaksinasi Covid-19. Kegiatan PKM ini juga diharapkan dapat menjadi salah satu bentuk kontribusi dari institusi pendidikan dalam
membantu pemerintah menghentikan laju penyebaran virus corona. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat
ini khususnya sebagai bentuk kontribusi Dosen Farmasi FK UNTAN dalam upaya membantu pemerintah dalam memberikan
edukasi vaksinasi untuk menekan penyebaran virus covid-19.
Masalah pandemik ini
terlalu besar untuk dihadapi pemerintah sendiri sehingga sebagai institusi
pendidikan Kesehatan di Kalimantan Barat, Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran UNTAN
merasa wajib untuk berkontribusi dengan memberikan pengetahuan kepada
masyarakat melalui kader-kader Puskesmas Sungai Raya Dalam selaku mitra kerja
sama PKM kali ini.
Kader-kader ini nanti
akan menjadi sosok kunci sekaligus ujung tombak dalam upaya menekan penyebaran
virus Covid-19. Melalui kader ini sebagai penyambung lidah kepada masyarakat
luas disekitarnya. Adapun total kader yang terlibat pada kegiatan ini
berjumlah 17 orang kader
dengan syarat memiliki motivasi dan komitmen
untuk menyampaikan ilmu pengetahuan yang diperoleh kepada masyarakat luas
dilingkungannya
Kegiatan edukasi ini dilakukan secara luring setelah PPKM usai dan zona
kuning untuk wilayah Kubu Raya. Para kader sangat antusias dan memiliki harapan tersendiri terhadap
kegiatan PKM ini. Seperti yang dikemukakan oleh salah satu kader yaitu Ibu
Gita Desi Yanti yang berharap “melalui
pelatihan ini mendapatkan manfaat dan dapat menerapkannya terlebih dahulu dalam
lingkungan keluarga terdekat sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan
kewaspadaan terhadap Covid-19
dan siap mendukung ikhtiar melalui Vaksinasi Covid-19”.
-Tim PKM-
No comments for "TIM DOSEN FARMASI FK UNTAN MEMBERIKAN EDUKASI VAKSINASI COVID-19 KEPADA KADER PUSKESMAS SUNGAI RAYA DALAM"
Post a Comment