Widget HTML Atas

Yuk Kenali Merkuri dalam Kosmetik



Yuk Kenali Merkuri dalam Kosmetik


By: apt. Meri Ropiqa, M.Pharm.Sci.

Merkuri merupakan bahan kimia yang digunakan dalam krim pemutih wajah. Penggunaan merkuri krim pemutih wajah penggunaanya sudah dilarang seperti yang tercantum dalam Permenkes RI No.445 Tahun 1998 tentang Bahan, Zat Warna, Subtratum, Zat pengawet dan Tabir Surya pada Kosmetik menyebutkan bahwa penggunaan merkuri telah dilarang dalam penambahan sediaan krim.

Merkuri bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui tiga jalur paparan, yaitu inhalasi, ingesti, dan absorbsi melalui kulit. Merkuri yang masuk ke dalam tubuh pada akhirnya akan terkumpul dalam ginjal dan diekskresikan melalui urin

Absrorbsi melalui kulit merupakan salah satu jalur paparan merkuri untuk masuk dalam tubuh manusia. Tujuan utama dari merkuri adalah memutihkan wajah. Mekanisme kerja merkuri klorida dalam kulit sendiri adalah melalui pelepasan asam klorida yang dapat menyebabkan pengelupasan kulit pada lapisan epidermis, sedangkan senyawa merkuri amino klorida memiliki aktivitas menghambat kerja enzim tirosinase yang menghambat pembentukan melanin (Mayaserli dan Weni, 2016).

Melanin adalah pigmen atau zat warna alami yang memberi warna pada mata, rambut, dan kulit seseorang. Orang yang berkulit gelap memiliki kadar melanin lebih tinggi dibanding yang berkulit terang. Melanin sendiri sebenarnya berperan sebagai pelindung kulit dari kerusakan akibat sinar matahari.

Gejala klinis yang mungkin timbul akibat penggunaan krim pemutih wajah yang mengandung merkuri adalah keluhan kesehatan kulit. Keluhan kesehatan kulit yang dialami oleh pengguna krim berupa kulit terasa panas, gatal, dan wajah menjadi merah saat terkena paparan sinar matahari. Kondisi tersebut akibat lapisan kulit terluar yaitu bagian luar yaitu epidermis telah menipis dan kulit tidak mendapat perlindungan dari melanin karena penggunaan merkuri dalam krim pemutih (Mayaserli dan Weni, 2016).

Keluhan tersebut merupakan rekasi yang diberikan oleh kulit. Kulit manusia sendiri akan memberikan reaksi apabila terpapar oleh bahan asing dan berbahaya. Menurut Mayaserli dan Weni (2016) hal tersebut akibat lapisan kulit terluar yaitu bagian luar yaitu epidermis telah menipis dan kulit tidak mendapat perlindungan dari melanin.

Pemakaian krim merkuri mengakibatkan ochronosis atau flek hitam yang luas. Parahnya, flek hitam yang sudah ada begitu pemakaian dihentikan akan malah tampak lebih menebal atau yang disebut reborn efek (Rebound effect), Rebound Effect adalah efek yang muncul saat berhenti menggunakan produk yang lama dan kulit akan memberikan respon yang berlawanan (kulit akan menjadi gelap/kusam).  

Oleh karena itu, ketika berhenti kulit kehilangan proteksi dari kotoran debu, keringat, polusi, sinar UV dan lain-lain karena fungsi dari kulit sudah dirusak oleh senyawa tersebut. Jadi jangan heran kalau wajah mulai diserang dengan jerawat, flek hitam dan lain-lain.

Bahan merkuri dalam produk pemutih wajah abal-abal sebenarnya adalah air raksa yang merupakan logam berat. Bila terserap oleh tubuh dan masuk peredaran darah maka akan menyebabkan gagal ginjal, bahkan kanker. Efek ini merupakan efek jangka panjang tapi menggerogoti kesehatan pelan tapi pasti.

Maka, bijaklah memilih, membeli dan menggunakan kosmetik, dapatkan kosmetik dari tempat yang legal dan konsultasikan bersama apoteker Anda.
Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

No comments for "Yuk Kenali Merkuri dalam Kosmetik"