Widget HTML Atas

PELAKSANAAN AKTUALISASI

 



PELAKSANAAN AKTUALISASI

 Hadi Kurniawan


Berdasarkan UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen  pasal 1 ayat 2 bahwa dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, menyebarkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sedangkan berdasarkan pasal 60 tugas utama seorang dosen adalah melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, yakni: Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengembangan, serta Pengabdian Kepada Masyarakat.

Pelatihan dasar (Latsar) CPNS dilakukan untuk membangun kompetensi yang diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan sikap perilaku bela negara, mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan tugas jabatannya, mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangkan NKRI, dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang dibutuhkan sesuai bidang tugas. Penerapan agenda besar tersebut maka dibuatlah suatu rancangan aktualisasi yang sangat erat kaitannya dengan jabatan penulis dalam mengimplementasikan nilai-nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) yang harus ada dalam diri seorang PNS. Hal ini sekaligus menjadi pola habituasi, yakni proses penciptaan situasi dan kondisi di lingkungan kerjanya yang memungkinkan PNS membiasakan diri untuk berprilaku sesuai nilai dan menjadi karakter yang tertanam dalam dirinya, karena telah diinternalisasi dan dipersonifikasi melalui proses intervensi.

A.    Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan

Agenda aktualisasi/habituasi memfasilitasi agar peserta melakukan proses aktualisasi melalui pembiasaan diri terhadap kompetensi yang telah diperolehnya melalui berbagai mata pelatihan yang telah dipelajari. Melalui agenda pembelajaran ini, peserta akan dibekali konsepsi dan tahap aktualisasi, penyusunan dan penyajian aktualisasi, pelaksanaan aktualisasi di tempat kerja dan penyajian hasil aktualisasi di tempat kerja dengan menyajikan berbagai bukti belajar yang relevan.

Hasil belajar pada agenda ini diperoleh melalui serangkaian pengalaman belajar, yaitu mendapatkan pemahaman tentang konsepsi aktualisasi dan pembelajaran aktualisasi sehingga peserta memiliki kemampuan mensintesakan substansi mata pelatihan ke dalam rancangan aktualisasi, mendapatkan bimbingan penulisan rancangan aktualisasi, melaksanakan seminar rancangan aktualisasi, menyiapkan rencana presentasi laporan pelaksanaan aktualisasi, dan melaksanakan seminar aktualisasi.

1.     Identifikasi Isu dan Gagasan Pemecahan Isu

Seorang dosen harus menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai tenaga pengajar. Namun pandemi Covid-19 ini menyebabkan pelaksanaan tri dharma menjadi terdampak dan harus dilakukan berbagai adaptasi. Tatanan kehidupan sejak Covid-19 menjadi pendemi mengakibatkan banyak sektor yang terkena dampaknya dan bertransformasi termasuk dunia pendidikan. Kondisi ini menyebabkan proses pembelajaran harus disesuaikan untuk mencegah dan menekan penyebaran Covid-19.

Metode belajar dan mengajar secara tiba-tiba berubah yang semula dapat dilaksanakan secara tatap muka menjadi pembelajaran secara daring/jarak jauh dengan tatap layar secara virtual. Pemerintah Indonesia dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia mengeluarkan pernyataan resmi terkait kebijakan penyelenggaraan pendidikan selama masa pandemi berlangsung. Berdasarkan Surat Edaran Mendikbud No. 4 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam masa darurat penyebaran virus Corona (Covid-19) dan Surat Edaran Mendikbud No. 15 Tahun 2020, bahwa pemerintah memberikan arahan untuk menerapkan dan melaksanakan proses belajar dari rumah melalui sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ) dengan metode daring.

Bagi dosen dan mahasiswa merasakan efek mengejutkan dan belum siap terkait perubahan secara drastis metode pembelajaran. Khususnya pelaksanaan praktikum pengantar analisis farmasi bagi mahasiswa baru semester 1 sudah dihadapkan dengan kondisi seperti ini. Sebelumnya praktikum dilaksanakan secara luring karena semestinya mata kuliah ini menekankan kepada keterampilan dan praktik langsung di laboratorium.

Bekerja di laboratorium memerlukan keterampilan khususnya bagi mahasiswa yang akan melaksanakan penelitian khususnya di bidang eksperimental di laboratorium. Pemilihan alat yang tepat dan teknik menggunakan alat-alat yang sederhana bahkan kadang masih kurang tepat bagi mahasiswa tingkat akhir.

Kondisi saat ini, Pandemi Covid-19 mengakibatkan proses pembelajaran praktikum dirasakan tidak optimal karena tidak bisa dilaksanakan secara langsung di laboratorium. Sejak awal pandemi praktikum dilaksanakan secara daring menggunakan google classroom dengan memberikan tugas kepada mahasiswa. Kondisi seperti itu kurang memberikan gambaran teknis bekerja dilaboratorium dan mengenal alat dan cara menggunakannya. Ditambah lagi kondisi saat ini belum tersedia perangkat pembelajaran yang optimal seperti video tutorial untuk pembelajaran praktikum pengantar analisis farmasi.

Kondisi yang diharapkan adalah mahasiswa memahami bagaimana cara memilih alat yang tepat sesuai keperluan dan tahu bagaimana menggunakan alat sehingga dapat berguna dalam melakukan penelitian tugas akhir kedepannya. Ketika melakukan penelitian di laboratorium mahasiswa sudah jelas tanpa kebingungan dalam memilih alat yang tepat dan teknik menggunakan alat laboratorium.

Penyusunan rancangan aktualisasi ini didasarkan atas isu-isu pokok yang muncul pada unit kerja penulis. Berdasarkan identifikasi isu ditempat kerja dan proses pemilihan isu dengan analisis kriteria APKL (Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan) dan untuk mengetahui isu mana yang menjadi paling prioritas dengan menggunakan kriteria USG (Urgency, Seriousness, Growth) sehingga muncul sebagai core issue adalah “Belum optimalnya perangkat pembelajaran dalam masa pandemi Covid-19 mata kuliah Praktikum Pengantar Analisis Farmasi di Prodi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura” disebabkan salah satunya belum ada perangkat media pembelajaran jarak jauh/daring praktikum pengantar analisis farmasi.

Isu ini dapat diidentifikasi dari perspektif Pelayanan Publik yaitu memberikan pelayanan publik berkualitas secara profesional, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. Isu ini dapat diidentifikasi dari perspektif pelayanan publik sebab semestinya mahasiswa mendapatkan kesempatan yang sama jika kesediaan alat praktikum memadai. Lalu isu ini juga dapat diidentifikasi dari perspektif Manajemen ASN sebab keterampilan laboratorium penting dimiliki mahasiswa sebagai cerminan dari kualitas lulusan. Selain itu, isu ini dapat diidentifikasi dari perspektif Whole of Government (WoG) yaitu adanya kebijakan untuk mahasiswa bisa belajar dari rumah sesuai dengan arahan pemerintah.

Isu tersebut dianalisis dan ditentukan salah satu penyebabnya, kemudian disusun tahapan-tahapan kegiatan yang harus dilakukan untuk menerapkan solusi terhadap isu tersebut. Kemudian kegiatan-kegiatan tersebut dikaitkan dengan mata diklat Agenda II (Nilai-Nilai ANEKA) dan mata diklat Agenda III (Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia) yakni Manajemen ASN, Pelayanan Publik dan Whole of Government. Untuk menindaklanjuti isu ini, penulis memberikan solusi gagasan Pembuatan Video Tutorial Praktikum Pengantar Analisis Farmasi untuk Pembelajaran Daring di Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura”.

Gagasan yang dibuat diharapkan dapat mendukung Visi & Misi Prodi Farmasi serta Penguatan Nilai Organisasi. Visi program studi farmasi “Menjadi pusat pendidikan sarjana farmasi yang unggul dengan lulusan berkualitas dan inovatif bertaraf internasional”. Kegiatan ini juga berkontribusi pada misi program studi khususnya misi pertama yaitu “Menyelenggarakan proses pembelajaran berbasis kompetensi agar menghasilkan lulusan sarjana farmasi yang berkualitas”. Sedangkan Motto nilai dasar Universitas Tanjungpura yaitu UNTAN MULIA (Maju, Unggul, Luhur, Inspiratif, dan Akuntabel). Nilai-nilai di Universitas Tanjungpura merujuk pada tata nilai budaya kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang memiliki tujuh butir tata nilai, antara lain: Integritas, Kreatif dan Inovatif, Inisiatif, Pembelajar, Menjunjung Meritokrasi, Terlibat aktif, dan Tanpa pamrih.

Melalui gagasan yang dilakukan penulis ini diharapkan mampu mengoptimalkan pembelajaran Praktikum Pengantar Analisis Farmasi di masa pandemi Covid-19 sehingga pembelajaran jarak jauh secara daring dan virtual dapat terlaksana dengan baik dengan tanpa mengurangi tujuan praktikum yaitu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mahasiswa dalam penerapan dasar ilmu analisis farmasi yang menjadi landasan penguasaan bidang ilmu kefarmasian terutama yang terkait dengan pekerjaan keahlian dasar di laboratorium melalui praktikum sekaligus memberikan gambaran mengenai penerapan teori dalam mata kuliah yang mereka pelajari. Dalam hal ini dosen dapat malakukan tutorial secara virtual kepada mahasiswa untnuk mengenal alat dan cara menggunakan serta teknik dasar analisis kuantitatif konvensional khususnya titrasi netralisasi (asidi-alkalimetri).

2.     Analisis Dampak Isu Jika Tidak Diselesaikan

Perlu adanya pendekatan praktis dalam metode pembelajaran agar memberikan gambaran kegiatan praktikum di laboratorium melalui pembuatan video turorial untuk memaksimalkan proses pembelajaran dalam masa pandemi Covid-19. Hal ini dengan harapan tanpa mengurangi tujuan pelaksanaan praktikum yakni menunjukkan kepada mahasiswa mengenal alat dan cara menggunakan serta teknik dasar analisis kuantitatif konvensional khususnya titrasi netralisasi (asidi-alkalimetri). Apabila isu tersebut tidak segera ditindaklanjuti, maka akan terjadi dampak negatif, yaitu:

a.    Proses pembelajaran jarak jauh akan berjalan kaku, monoton, dan membosankan sehingga mahasiswa pun bisa jadi malas mempelajari mata kuliah terkait jika tidak paham cara memilih alat dan teknik menggunakan alat analisis kuantitatif konvensional;

b.    Capaian pembelajaran tidak tercapai sehingga mahasiswa tidak mendapatkan kompetensi yang diharapkan;

c.     Hasil belajar menurun, pengetahuan dan pemahaman teknis praktikum yang kurang dalam jangka pendek membuat kesulitan mengerjakan ujian atau responsi bahkan tidak lulus mata kuliah;

d.    Mahasiswa ada yang akan mengulang sehingga mengurangi masa studi, jangka menengah mengalami keterlambatan menyelesaikan perkuliahan karena harus mengulang mata kuliah dan tidak bisa mengambil mata kuliah selanjutnya yang menjadi prasyarat;

e.    Bagi institusi akreditasi prodi menurun; selanjutnya dampak jangka panjang tidak mampu bersaing/berkompetisi di dunia kerja karena kompetensi yang tidak terpenuhi dengan baik sehingga berakibat terhadap menurunnya kepuasan pengguna terhadap lulusan dari institusi.

 




B. Pelaksanaan Aktualisasi

Unit Kerja

:  Prodi Farmasi, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura

Isu yang diangkat

: Belum optimalnya perangkat pembelajaran daring dalam masa pandemi  Covid-19 pada mata kuliah Praktikum Pengantar Analisis Farmasi

Gagasan Pemecahan Isu Isu

: Pembuatan Video Tutorial Praktikum Pengantar Analisis Farmasi untuk Pembelajaran Daring di Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura

 

Menindaklanjuti isu, penulis memberikan solusi berupa pembuatan video tutorial pembelajaran Praktikum Pengantar Analisis Farmasi dengan memanfaatkan alat-alat dan bahan yang ada di Laboratorium Kimia Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura.

 

Kegiatan yang telah dilaksanakan selama masa habituasi untuk merealisasikan gagasan pemecahan isu adalah:

1.    Membuat RPS

2.    Mengidentifikasi kompetensi dan menetapkan materi praktikum

3.    Melakukan Validasi draft kompetensi, daftar literatur dan materi dengan team teaching

4.    Menyusun naskah/script video

5.    Produksi Video

6.    Review dan Editing video

7.    Validasi konten video oleh tim teaching dan mentor

8.    Mengunggah Video ke Chanel Youtube

9.    Sosialisasi Video Pembelajaran

10. Mengintegrasikan Perangkat Pembelajaran ke LMS Google Classroom

 

CONTOH

Tabel. Pelaksanaan Aktualisasi

No

Kegiatan dan Tanggal Pelaksanaan

Tahapan dan Proses Kegiatan

Output/ Hasil

dan Bukti Fisik

Keterkaitan Substansi Mata Pelatihan Agenda II dan III

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi

Penguatan Nilai Organisasi

Analisis Dampak Jika Nilai-nilai Dasar PNS (ANEKA) tidak Diterapkan

1

2

3

4

5

6

7

8

1

Membuat RPS

 

12 – 15 Oktober 2020

 

 

 

1.     Koordinasi dengan kaprodi, ketua jurusan, coach dan mentor serta team teaching

 

Proses:

Saya akan membuat janji terlebih dahulu sebelum konsultasi dengan tata cara yang sopan dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta bermusyawarah mengenai rencana penyusunan RPS.

 

2.     Menyusun RPS

 

Proses:

Berdoa sebelum bekerja, Saya akan bekerja keras menyusun Rencana Pembelajaran Semester (RPS) dengan cermat, professional, disiplin dan penuh tanggung jawab serta menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 

3.     Review Bersama team teaching

 

Proses:

Saya akan membuat janji terlebih dahulu sebelum konsultasi dengan tata cara yang sopan dan menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.

 

Kemudian berkolaborasi, dengan tim teaching  dan untuk mereview RPS. Mencatat masukan dengan cermat dan menghargai pendapat.

 

Output: RPS

 

Bukti:

1.     Screenshoot percakapan

2.     Foto Kegiatan

3.     Catatan Review (screen shoot WA)

4.     RPS hasil review

5.     Bukti Tambahan:

a.     Surat Undangan Rapat Koordinasi Habituasi Latsar CPNS;

b.     Screen shot dokumentasi pertemuan melalui google meet,

c.     Notulensi rapat

 

Bukti: Lampiran Kegiatan 1

 

Agenda II:

 

Akuntabilitas

Menyelesaikan RPS dengan penuh tanggung jawab, Merancang RPS agar mahasiswa mendapat Kejelasan dan transparansi dalam perkuliahan

 

Nasionalisme

Mulai bekerja dengan berdoa (Religius),  Persatuan, Melakukan musyawarah dengan pimpinan dan menghargai pendapat

 

Etika Publik

Menyusun RPS secara profesional, sopan, cermat, dan disiplin

 

Komitmen Mutu

melakukan perbaikan berkelanjutan dari RPS yang lama,  orientasi mutu

 

Anti Korupsi

Bekerja keras, Disiplin dengan jadwal yang sudah dirancang

 

Agenda III:

 

WoG

Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi dan Bekerja Sama untuk mencapai tujuan Bersama

 

Manajemen ASN

Kinerja sesuai tupoksi dan kompetensi

 

 

Kegiatan membuat RPS mendukung pencapaian visi program studi

menjadi pusat pendidikan sarjana farmasi yang unggul dengan lulusan berkualitas dan inovatif bertaraf internasional.

Kegiatan ini juga berkontribusi pada misi  program studi Menyelenggarakan proses pembelajaran berbasis kompetensi agar menghasilkan lulusan sarjana farmasi yang berkualitas (1).

Dengan menerapkan nilai-nilai dasar ANEKA pada Kegiatan membuat RPS akan memberi penguatan pada nilai organisasi yaitu Pembelajar.

Nilai-nilai dasar PNS jika tidak diterapkan dalam kegiatan membuat RPS dapat berdampak terhadap:

 

Akuntabilitas

Mahasiswa tidak mendapatkan kejelasan dan transparansi dalam perkuliahan sehingga kurangnya kualitas pelayanan publik.

 

Nasionalisme

Dosen tidak menunjukkan nilai religious jika tidak memulai aktivitas dengan berdoa, potensi terjadi  miss komunikasi jika tidak menggunakan bahasa Indonesia yang  baik dan benar sebagai bahasa  Persatuan, Proses penyusunan RPS perkuliahan akan terjadi secara otoriter dan sepihak serta tidak maksimal jika tidak dilakukan musyawarah dan menghargai pendapat.

 

Etika Publik

Menyusun RPS jika tidak dilakukan secara profesional, sopan, cermat, dan disiplin menyebabkan dosen tidak memiliki integritas dan menunjukkan pelayanan public yang tidak berkualitas, relevan dan berpihak pada kepentingan umum.

 

Komitmen Mutu

Jika dosen tidak melakukan perbaikan berkelanjutan dari RPS yang lama maka dosen tidak memiliki orientasi mutu dan tidak memiliki kesungguhan dalam melaksanakan tugas dan komitmen menjaga kepuasan pelanggan serta perbaikan berkelanjutan.

 

Anti Korupsi

Dosen yang tidak bekerja keras, disiplin dengan jadwal yang sudah dirancang menyebabkan tidak baiknya manajemen diri ASN dan pelayanan publik.

 

WoG & Manajemen ASN

Jika dosen tidak melakukan Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi dan Bekerja Sama serta tidak bekerja sesuai tupoksi dan kompetensi maka tidak mencapai tujuan bersama dengan cepat dan tepat.

 

 

 

 

 

 

 

 

Diakhir kegiatan penulis menyebarkan kuisioner kepada mahasiswa, laboran, rekan dosen dan pembimbing aktualisasi dalam rangka evaluasi diri implementasi nilai-nilai dalam "Pembuatan Video Pembelajaran Tutorial Praktikum Pengantar Analisis Farmasi untuk Pembelajaran Daring di Program Studi Farmasi FK UNTAN".

 


Gambar. Kuisioner Evaluasi Diri Implementasi Nilai-Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN

 

Formulir evaluasi diri nilai-nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN ini adalah untuk mengetahui pencapaian penerapan nilai-nilai ANEKA pada perilaku sehari-hari dalam "Pembuatan Video Pembelajaran Tutorial Praktikum Pengantar Analisis Farmasi untuk Pembelajaran Daring di Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura" dalam rangka aktualisasi latsar CPNS Hadi Kurniawan, S.Farm., M.Sc., Apt., Dosen Tenaga Pengajar di Program Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran  Universitas Tanjungpura. Pelaksanaan survei dilakukan pada tanggal 15 - 18 November 2020 dengan jumlah responden sebanyak 111 orang.


Kuisioner ini terdiri atas 13 butir pertanyaan/pernyataan yang bersifat pertanyaan/pernyataan tertutup (multiple choice). Pertanyaan tersebut mewakili nilai-nilai ANEKA yang terdiri dari Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi dengan masing-masing diwakili 2 penerapan nilai, serta Kedudukan dan Peran ASN yaitu Manajemen ASN, Pelayanan Publik, Whole of Government (WoG). Responden menjawab dengan cara mencentang pada kolom yang sesuai dengan jawaban yang dipilihnya. Jawaban terdiri atas (1) sangat setuju; (2) setuju; (3) cukup setuju; (4) tidak setuju; dan (5) sangat tidak setuju. Pengisian dilakukan secara online melalui tautan google form https://xxx   

 

Daftar pertanyaan yang digunakan pada kuesioner kepuasan layanan kemahasiswaan disajikan pada tabel berikut:

 

Tabel. Daftar Pertanyaan Kuesioner Evaluasi Diri

 

No.

Aspek

I

AKUNTABILITAS

1

Penerapan nilai Tanggung jawab

2

Penerapan nilai  Konsisten

II

NASIONALISME

1

Penerapan nilai Amanah

2

Penerapan nilai Religius

III

ETIKA PUBLIK

1

Penerapan nilai Sopan

2

Penerapan nilai Cermat

IV

KOMITMEN MUTU

1

Penerapan nilai Inovasi

2

Penerapan nilai Efisien

V

ANTIKORUPSI

1

Penerapan nilai Disiplin

2

Penerapan nilai Peduli

VI

KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

1

Penerapan Manajemen ASN (Kinerja dan Kompetensi)

2

Penerapan Pelayanan Publik (Aksesibel)

3

Penerapan Whole of Government (Integrasi, Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi serta Kerja Sama)

 

Berikut adalah rangkuman hasil evaluasi diri nilai-nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN:

 

Tabel. Rangkuman Hasil Evaluasi Diri

No.

Evaluasi Diri Implementasi Nilai-Nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN

Jumlah dan Persentase umpan balik responden (%)

Sangat

Setuju

Setuju

Cukup

Setuju

Tidak

Setuju

Sangat Tidak

Setuju

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

I

AKUNTABILITAS

 

 

 

 

 

1

Penerapan nilai Tanggung jawab

 

 

 

 

 

2

Penerapan nilai  Konsisten

 

 

 

 

 

II

NASIONALISME

 

 

 

 

 

1

Penerapan nilai Amanah

 

 

 

 

 

2

Penerapan nilai Religius

 

 

 

 

 

III

ETIKA PUBLIK

 

 

 

 

 

1

Penerapan nilai Sopan

 

 

 

 

 

2

Penerapan nilai Cermat

 

 

 

 

 

IV

KOMITMEN MUTU

 

 

 

 

 

1

Penerapan nilai Inovasi

 

 

 

 

 

2

Penerapan nilai Efisien

 

 

 

 

 

V

ANTIKORUPSI

 

 

 

 

 

1

Penerapan nilai Disiplin

 

 

 

 

 

2

Penerapan nilai Peduli

 

 

 

 

 

VI

KEDUDUKAN DAN PERAN ASN

 

 

 

 

 

1

Penerapan Manajemen ASN (Kinerja dan Kompetensi)

 

 

 

 

 

2

Penerapan Pelayanan Publik (Aksesibel)

 

 

 

 

 

3

Penerapan Whole of Government (Integrasi, Komunikasi, Koordinasi dan Kolaborasi serta Kerja Sama)

 

 

 

 

 

 

 

Kendala dan Strategi Mengatasi

Tabel 5.  Kendala dan Strategi Mengatasinya

No.

Kendala

Strategi Mengatasinya

1

 

 

 

PENUTUP

A.    Simpulan

Dari hasil kegiatan aktualisasi yang dilakukan pada masa habituasi di kampus dapat disimpulkan bahwa :

1.    Kegiatan aktualisasi ini dapat mengaplikasikan dan membiasakan (habituasi) kompetensi yang telah dipelajari saat pelatihan dasar yaitu nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) serta kedudukan dan peran ASN dalam NKRI dalam pelaksanaan tugas sebagai dosen di perguruan tinggi. Hal ini sesuai hasil kuisioner evaluasi diri nilai-nilai ANEKA, Kedudukan dan Peran ASN.

2.    Seluruh kegiatan, yaitu sejumlah 10 kegiatan telah dilaksanakan dengan baik sesuai target dengan kegiatan-kegiatan tambahan lain yang dilaksanakan dalam masa aktualisasi seperti peringkat 3 pelatihan GCP/CUKB, koordinator kriteria III tim akreditasi Program Studi Farmasi, tim penjamin mutu, serta kegiatan tridharma lainnya.

3.    Beberapa kendala terjadi dalam pelaksanaan aktualisasi, terutama dalam hal manajemen waktu dan kolaborasi dengan orang lain namun dapat diatasi dengan melakukan komunikasi dan koordinasi serta manajemen waktu.

4.    Video pembelajaran yang dihasilkan dari kegiatan ini mendukung visi program studi yaitu menjadi pusat pendidikan sarjana farmasi yang unggul dengan lulusan berkualitas dan inovatif bertaraf internasional. Kegiatan ini juga berkontribusi pada misi pertama program studi menyelenggarakan proses pembelajaran berbasis kompetensi agar menghasilkan lulusan sarjana farmasi yang berkualitas serta penguatan nilai organisasi seperti pembelajar, inisiatif, kreatif dan inovatif.

5.    Pembuatan Video Tutorial Praktikum Pengantar Analisis Farmasi di Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura untuk optimalisasi perangkat pembelajaran dalam Masa Pandemi Covid-19.

6.    Video pembelajaran yang dibuat dinilai efektif dan efisien dalam membantu  memberikan pemahaman mahasiswa tentang praktikum pengantar analisis farmasi. Hal ini dibuktikan dengan respon atau umpan balik mahasiswa terhadap pembelajaran melalui video tersebut.

 

B.   Saran

 

1.      Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA) dan peningkatan peran serta kedudukan PNS dalam NKRI perlu terus diaktualisasikan seterusnya oleh peserta baik dalam pelaksanaan tugas dan fungsi sebagai dosen PNS di lingkungan kerja Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura maupun dalam kehidupan sehari-hari.

2.      Perlunya menguatkan kembali nilai-nilai ANEKA kepada Dosen yang berstatus Pegawai Negeri Sipil.

3.      Penggunaan video pembelajaran dapat menjadi media pembelajaran pada program PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh).

4.      Memanfaatkan teknologi dalam dunia pendidikan yang bertujuan untuk memberikan alternatif pelaksanaan praktikum secara daring untuk memaksimalkan proses pembelajaran di masa pandemic Covid-19.

5.      Perlunya pembuatan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) sebelum video pembelajaran ini digunakan oleh mahasiswa dan dosen farmasi baik di dalam institusi maupun diluar institusi penulis.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Kemenristekdikti. Republik Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Aktualisasi. Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul Diklat Prajabatan Golongan I/II dan III.Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Etika Publik. Modul Diklat Prajabatan Golongan III.Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Komitmen Mutu. Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Manajemen ASN. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Nasionalisme. Modul Diklat Prajabatan Golongan III. Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.Lembaga Administrasi Negara.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Whole of Government..Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi Negara.

Permenristekdikti, 2017, Permenristekdikti No. 74 tahun 2017 tentang Statuta Universitas Tanjungpura.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil

Universitas Tanjungpura. Rencana Strategis dan Rencana Operasional Universitas Tanjungpura 2020-2024. Universitas Tanjungpura.

UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. 

UU Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.

 

LAMPIRAN




Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

No comments for "PELAKSANAAN AKTUALISASI"