Teruslah Menjadi PRIBADI yang MENYENANGKAN dan MENENANGKAN di TEMPAT KERJA
Teruslah
Menjadi PRIBADI yang MENYENANGKAN dan MENENANGKAN di TEMPAT KERJA
Hadi
Kurniawan_19 Agustus 2019
#MutiaraKataUlama
Teman Sejati
لا يكون الصديق صديقا حتى يحفظ صديقه في غيبته وبعد وفاته.
"Seorang teman tidak termasuk teman sejati sampai ia benar-benar menjaga (kehormatan) temannya dalam ketiadaan dan setelah wafatnya". (Syekh Muhammad Husain Ya'qub).
Berubah memang tidaklah mudah, jalani saja sambil terus menyempurnakan...
Yang terpenting bersama agar jadi terasa ringan...
Karena ini adalah beban kita semua kita bersama bukan
perseorangan...
Menunggu sempurna baru berubah maka diri tak akan pernah
sempurna
Yakinlah tidak akan pernah menemui perubahan sampai mati...
Tapi bukan berarti tanpa persiapan...
Sense
of belonging, rasa memiliki
Sense
of responsibility, rasa tanggung jawab
Selanjutnya Profesionelisme
Tapi kalau hanya profesionalisme yang dikedepankan maka
mausia bekerja seperti mesin dan robot...
Dikejar deadline, selesai
satu tumbuh seribu, tidak aka nada habisnya,
Jika dijalani seperti robot dan mesin betapa bosan dan
menegangkan, tidak menikmati beban pekerjaan bersama
Aturan kaku, Straight
tidak ada negosiasi, tidak ada toleransi, tidak ada jalur kebijakan yang lebih
fleksibel dan manusiawi, wah semakin membuat beban menekan terus menerkam, kaku
karna penuh target-target kerja
Disitulah seninya menjadi pemimpin, bagaimana membuat semua bergerak
dengan nyaman dan sinergis serta harmonis…
Tidak mudah memang namun bukan berarti tidak mungkin kan…
disitulah tantangannya…
Kerja mesti professional, tetapi profesionalisme saja tidak
cukup menjamin keberlangsungan kinerja yang nyaman dan terus menerus.
Perlu rasa kekeluargaan…
Atau ukhuwah, rasa persaudaraan
Agar kerja tak hanya berbasis target pencapaian
Tapi ada hubungan
Iya hubungan… relationship …
Ketika dikerjakan dengan hati dari hati maka akan sampai ke
hati juga dan menyentuh hati
Ya Allah Jadikan kami tetap istiqomah, teguh di atas agamamu…
Yaa
muqallibal quluub tsabbit qalbii ‘ala diinik…
Wahai dzat yang membolak balikan hati, teguhkan hatiku di
atas agama-Mu
Ya Allah engkau mengetahui hati-hati ini
Telah berkumpul kerana kasihkan-Mu
Bertemu dan patuh pada-Mu
Bersatu memikul dakwah-Mu
Hati-hati ini telah berjanji setia
Mandaulat dan mendokong syariat-Mu
Maka eratkanlah akan ikatannya
Kekalkan kemesraan hati ini
Tunjukkan ia jalan yang sebenar
Limpahkan dengan cahaya rabbani-Mu
Yang tak pernah padam
Dan lapangkan dengan iman
Agar menjadi pribadi tidak eksklusif maka perlu menjalin
Hubungan sosial
Hubungan sesama manusia
Hubungan sesama rekan sejawat dan pihak terkait
Nah meminjam istilah ukhuwah
Selain adanya ukhuwah wathoniyah
Persaudaraan karena sebangsa setanah air
Dapat menjadi renungan kita bersama ada ukhuwah islamiyah…
Persaudaraan karena satu keyakinan ikatan dalam berislam…
Kita dapat meminjam istilah tersebut yang memiliki 5
tingkatan ukhuwah islamiyah semoga dapat kita aplikasikan dan diterapkan dalam
kehidupan kerja sehari-hari yakni suasana kerja yang profesionalisme dan
kekeluargaan:
1. Taaruf (saling mengenal)
2. Tafahum (saling memahami)
3. Ta'awun (saling menolong)
4. Takaful (saling menanggung)
5. Itsar (mendahulukan orang lain daripada diri sendiri, note kecuali dalam hal ibadah dan
ketaqwaan tidak boleh itsar)
Nah itsar adalah tingkatan tertinggi dari persaudaraan dari
keempat tingkatan lainnya
Nah, pertanyaannya sudah sampai sejauh mana ikatan
persaudaraan diantara kita???
Ketika kita ingin
diseragamkan sulit tiap orang punya pendapat. Perbedaan adalah fitrah dan
sunatullah sebagaimana Allah berfirman:
“Hai manusia, sesungguhnya
Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal
mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al Hujarat: 13)
Mejadilah
pribadi yang berkarakter mendamaikan dan menyejukkan, bukan justru menyirami
api perselisihan dan kemarahan dengan bensin, membuat api semakin bergejolak
dan terus membakar. Sehingga yang kalah jadi abu dan yang menangpun jadi arang.
“Dan jika ada dua golongan
dari orang-orang mukmin berperang maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah
satu dari kedua golongan itu berbuat aniaya terhadap golongan yang lain maka
perangilah golongan yang berbuat aniaya itu sehingga golongan itu kembali
kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah),
maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya
Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.” (Q.S. Al Hujarat: 9)
“Sesungguhnya orang-orang
mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan
bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” (Q.S.
Al Hujarat: 10)
Abu Darda’ Radhiyallahu
‘anhu mengatakan bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda,
“Tidak ada sesuatupun yang lebih berat di dalam timbangan seorang mukmin
pada hari kiamat, dari akhlak yang baik. Dan sesungguhnya Allah membenci orang
yang berakhlak jelek, lagi al-badzii’.” (HR.
Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadis ini hasan shahih”)
al-Badzii’ yaitu
orang yang berbicara dengan akhlak yang buruk, dan dengan perkataan yang kotor.
Paling banyak memasukkan ke
surga
Abu Huraira Radhiyallahu
‘anhu mengatakan bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam pernah ditanya tentang perkara yang paling banyak memasukkan
manusia ke Surga, maka beliau bersabda,
“Takwa
kepada Allah, dan akhlak yang baik.”
Beliau juga pernah
ditanya tentang perkara yang banyak menjerumuskan manusia ke Neraka, maka
beliau bersabda,
الفم والفرج
“Mulut dan kemaluan”
(HR. Tirmidzi, dan dia berkata, “Hadis ini hasan shahih.”)
Tolak ukur keimanan
Abu Hurairah Radhiyallahu
‘anhu juga mengatakan bahwasanya Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda,
“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang paling baik
akhlaknya. Dan orang yang paling baik diantara kalian, adalah orang yang paling
baik terhadap istrinya.” (HR. Tirmidzi, dan dia
berkata, “Hadis ini hasan shahih.”)
Maka
bagaimanakah kita bersikap ditengah hiruk pikuk perselisihan yang tak
bertepi???
Yang bisa dilakukan dalam kondisi demikian hanya saling meninggikan
rasa udzur terhadap saudara yang lain.
BERILAH
70 UZUR UNTUK SAUDARAMU
Ja’far bin Muhammad rahimahullah berkata:
“Apabila
sampai kepadamu dari saudaramu sesuatu yang kamu ingkari, maka berilah ia
sebuah uzur sampai 70 uzur. Bila kamu tidak mendapatkan uzur, maka katakanlah:
“Barangkali ia mempunyai uzur yang aku tidak ketahui.” [HR Al
Baihaqi dalam Syu’abul Iman no 8344]
Abdullah bin Muhammad bin Munazil berkata:
“Mukmin
adalah yang selalu memberi uzur kepada saudaranya, sedangkan munafik adalah
yang selalu mencari kesalahan saudaranya.” [HR Abu Abrirrahman As
Sulami dalam Adab Ash Shuhbah]
Umar bin al Khathab berkata:
“Janganlah
kamu berburuk sangka dari kata-kata yang tidak baik yang keluar dari mulut
saudaramu, sementara kamu masih bisa menemukan makna lain yang baik.”
Sering kali kita mengucapkan kata-kata yang tak baik,
Atau tak enak di telinga,
Terkadang membuat hati kita pilu,
Atau berburuk sangka padanya.
Namun seorang Mukmin selalu memberi uzur kepada saudaranya
seraya berucap:
Barangkali dia bercanda,
Barangkali dia tak bermaksud menyakiti,
Barangkali dia ingin membahagiakan temannya,
Dan sejuta uzur
lainnya.
Saudaraku,
Manusia adalah tempat kesalahan, sebagaimana orang lain
berbuat salah,
Kita pun banyak kesalahan,
Barangkali lebih banyak lagi,
Bila kita suka orang lain berbaik sangka kepada kita,
Tidakkah kita suka untuk tidak berburuk sangka kepada dia?
Demikianlah tulisan ini dari berbagai sumber yang pernah di
dengar dan dibaca, sebagai pribadi yang belum pandai dalam tataran yang lain,
kebijakan berfikir, pengalaman apalagi pengambil keputusan.
Hanya bisa memberi semangat untuk semuanya
Karna kita hanya manusia biasa TIDAK bisa memuaskan semua
pihak...
Rasulullah yang ma'sum saja banyak yang memfitnah, mencibir,
nyiyir, mencaci maki menghina bahkan meludahi dan melempar dengan kotoran dan
batu hingga berdarah-darah bahkan patah gigi beliau...
Apalagi diri ini orang yang hina dan banyak dosa…
Mudah-mudahan semuanya tetap semangat... 💪💪💪💪💪
Kerja sesuai target secara professional dan tanggung jawab
tapi tetap kita jaga ikatan kekeluargaan, persaudaraan dan rasa saling memiliki
Karna kerja itu sudah berat
Jangan tambah diberikan beban, lain apalagi main hati dan
perasaan (baperan), sakit cuy…
Maka bagaimana caranya agar kite tetap semangat terus bekerja,
walau dikejar deadline dan target tapi hati bahagia... tetap terhias senyuman
dan kehangatan dalam kebersamaan Karena kita satu tim karena kita adalah
saudara…
Maka bersatulah
Merdeka
Disiplin, Profesional, Kekeluargaan dan Religius
Disiplin, Profesional, Kekeluargaan dan Religius
https://muslimah.or.id
ayo segera bergabung dengan saya di D3W4PK
ReplyDeletehanya dengan minimal deposit 10.000 kalian bisa menangkan uang jutaan rupiah
ditunggu apa lagi ayo segera bergabung, dan di coba keberuntungannya
untuk info lebih jelas silahkan di add Whatshapp : +8558778142
terimakasih ya waktunya ^.^