Widget HTML Atas

“Pola Hidup Sehat di Bulan Ramadhan”


C E R A M A H
“Pola Hidup Sehat di Bulan Ramadhan”

Disampaikan pada Tabligh Akbar
                                                             di Desa Binaan KAMMI
Kamis, 25 Juni 2015
Oleh : Hadi Kurniawan, S.Farm., M.Sc., Apt.

Pak Ali menjuluk asam
Asam dijuluk dengan galah hingga jatuh
Saya awali dengan salam
Assalaamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahilladzi Hadaana Lihaaza Wa Maa Kunna Linah tadiyalaw Laa Anhadaa Nallah, Wassholaatu Wassalaa Mu’alaa Habibillaah, Wa Muhammad ibni ‘Abdillaah, Wa ‘Alaa Aalihi Wa Shahbihi Wa Mawwaalah. Ammaaba’du.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt karna atas limpahan rahmad, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga pada sore hari yang cerah dan indah serta penuh dengan keceriaan ini kita masih diberikan kekuatan melangkahkan kaki untuk bermuhajahah di rumah Allah ini. Atas Rahman dan Rahim-Nya jualah kita masih diberikan kenikmatan yang paling agung yaitu kenikmatan Iman wal Islam.

Qaalallaahu ta’alaa fii kitaabihil kariim, taawudz, basmalah.
“Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (Q.S. Ali Imran:102)

Shalawat teriring salam senantiasa terlimpahkan dan tercurahkan untuk junjungan kita Nabiyullah Muhammad baginda Rasulullah saw yang telah memperjuangkan agama Islam dari zaman jahiliyah hingga zaman yang terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini. Semoga kita termasuk ummatnya yang mendapatkan syafaat dari beliau Amin.
Izin, balighuanni walau ayah+perkenalkan diri
Ykh. Pengurus KAMMI, tokoh masyarakat dan tokoh agama, hadirin walhadirat jamaah yang berbahagia dan di rahmati Allah

Waktu adalah salah satu nikmat Allah, dimana waktu sangat berharga. Waktu yang berlalu tidak bisa diulang. Waktu ibarat pedang. Waktu adalah peluang dan kesempatan. Waktu adalah sumber daya yang tak dapat diperbaharui.

Allah menciptakan waktu-waktu istimewa sehingga Allah mengabadikan waktu dalam kalamNya, Al Ashr, Ad Dhuha, Al Lail. Dalam sehari Allah sediakan waktu yang istimewa untuk bermunajad yakni 1/3 malam, dalam sepekan Allah berikan Sayyidul Ayyam yakni malam Jumat atau hari Jumat, dalam setahun Allah berikan 1 bulan istimewa yaitu Ramadhan, dan dalam Ramadhan Allah sediakan 1 malam dimana malam itu lebih baik dari 1000 bulan yakni Lailatul Qadar.

Tak sedikit sahabat, saudara dan orang tua yang saat ini tidak bisa lagi bersama-sama kita menikmati indahnya Ramadhan semoga khusnul khatimah di sisi Allah.
Kita yang.....krn mrk telah dipanggil menghadap disisiNya.
Mari kita bersyukur atas karunia dan nikmat usia, kesehatan dan kesempatan yang masih Allah berikan kepada kita untuk masuk ke dalam syahrul qur’an, syahrul barokah, syahrul maghfirah, dan izkumminannaar dibebaskan dari api neraka. Amin.

Kehadiran bulan suci Ramadhan sangatlah dinanti-nanti dan ditunggu-tunggu oleh umat Islam diseluruh penjuru dunia.

“Barang siapa yang bergembira menyambut bulan suci Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya di sentuh api neraka”.

Bulan Ramadhan sebagai lahan yang memiliki peluang besar untuk melakukan, menjalankan atau melaksanakan berbagai amal kebajikan karena Allah memberikan pahala yang berlipat ganda.

Rasulullah saw bersabda:
“Setiap amalan anak Adam akan dilipatgandakan, 1 kebaikan dibalas 10 sampai 700 kali lipat. Allah ta’ala berfirman “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya, sebab orang yang berpuasa itu telah meninggalkan syahwatnya dan makanannya karena Aku”. Dan bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan 2 kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia bertemu Rabb-nya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa, lebih harum dari aroma kasturi. [H.R. Muslim dari Abu Hurairah]

Dari Sahl r.a., Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya di surga terdapat sebuah pintu yang bernama ar-Royyan. Orang-orang yang berpuasa akan memasukinya pada hari kiamat. Tidak ada seorangpun yang memasukinya selain mereka. Akan ada yang berseru, ‘Manakah orang-orang yang berpuasa?’. Maka bangkitlah mereka. Dan tidak akan memasukinya selain mereka. Apabila mereka telah masuk, maka pintu itu akan ditutup sehingga tidak ada lagi yang masuk melewatinya seorang pun.” [H.R. Bukhari dalam kitab as-Shiyam]

Dalam bulan Ramadhan Allah mewajibkan orang-orang yang beriman untuk berpuasa. Firman Allah: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berPUASA sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu berTAKWA,” (Q.S. Al Baqarah : 183).
Harapan
Siapa itu orang yang bertakwa itu ???

Dalam ayat lain Allah berfirman Q.S. Ali Imran:134:
Orang yang bertakwa yaitu:
1.     orang-orang yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
2.     orang-orang yang MENAHAN AMARAHNYA dan à kisah ali
3.     MEMAAFKAN (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

Q.S. Ali Imran:135:
4.     Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka INGAT akan Allah, lalu MEMOHON AMPUN terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.

Pada bulan Ramadhan Allah juga mensyariatkan kepada kita untuk beribadah pada malam harinya yang disebut dengan qiyamul laili/shalatul laili seperti tarawih, witir, tadarus dan ibadah lainnya.

Bagaimana caranya agar puasa dan amaliyah ramadhan kita bisa sesuai harapan berpuasa yakni menjadi takwa???

Dan semua ini hendak didasari dengan iman, ikhlas, khusu’ dan tawadhu serta mengharap ridha Allah semata. Agar Allah senantiasa mengampuni dan menghapus dosa kita sebagai mana seorang bayi yang baru lahir suci tanpa noda dan dosa. Orang yang berpuasa dengan didasari atau dilandasi iman dan semata-mata mengharap ridha Allah, maka semua dosa yang berlalu insyaallah akan diampuni. Oleh sebab itu, marilah kita berusaha dengan seoptimal dan semaksimal mungkin mengisi amaliah Ramadhan dengan penuh ikhlas agar apa yang kita lakukan tidak sia-sia tetapi bisa mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Semoga Allah melipatgandakan amal kita, amal ibadah kita dan pahala kita amin ya rabbal’alamin.

Sabda Rasulullah SAW: Man shoma ramadhaana imanau wahtisaban ghufirulahu ma taqaddama minzambih. Artinya: ‘Barang siapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah maka diampuni semua dosanya yang telah lalu’.

Puasa itu tidak hanya menahan rasa haus dan lapar, tetapi menjaga seluruh tubuh kita dari perbuatan maksiat, mengendalikan hawa nafsu serta menjaga/menahan/memelihara mata dari hal-hal yang tidak halal untuk dipandang, mengendalikan telinga, lidah, kehormatan, tangan dan kaki dan lain sebagainhya dari segala sesuatu yang dilarang Allah. Perkataan yang mendatangkan fitnah haruslah kita jauhi, agar pahala puasa tidak berkurang.

Sabda Rasulullah SAW: Laysassiyamuminal akli wassyurbi, innamassyia muminal laghwi war ra fats. ‘Bukanlah puasa itu hanya menahan makan dan minim, tetapi puasa itu dari perkataan-perkataan kotor dan caci maki’. [H.R. Ibnu Khuzaimah]

Untuk itu kita harus menjaga segala sesuatu yang menimbulkan kejelekan, baik pembicaraan maupun tingkah laku, agar pahala puasa tidak berkurang. Akan tetapi sayang seribu kali sayang tidak sedikit orang yang melakukan puasa Ramadhan, namun tidak mau meninggalkan hal-hal yang bisa merusak pahala puasa. Sehingga tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya tetapi puasa yang dihasilkan hanyalah sekedar rasa lapar dan haus saja.

Sabda Rasulullah SAW: Kammin shaaimin lai salahu min siyamihi ilal ju’ wal athos. Artinya : ‘Berapa banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya melainkan lapar dan dahaga’.

Agar ibadah puasa kita semakin mantap maka kita harus menjaga pola hidup sehat selama Ramadhan:

Definisi KESEHATAN menurut UU Kesehatan 36 tahun 2009 adalah keadaan sehat, baik secara FISIK, MENTAL, SPRITUAL maupun SOSIAL yang memungkinkan setiap orang untuk hidup PRODUKTIF secara SOSIAL dan EKONOMIS.

Terkait sehat jiwa/mental/rohani/spiritual dan sosial:
1.     Sholat
2.     Sedekah
3.     Sabar dan Syukur
4.     Zikir
5.     BrdASI : Birul walidain, Al-Quran dibaca 1 hari 1 lembar plus arti, STW (Shalat Tepat Waktu), Inspiring (Infaq setiap hari kalau bisa sering-sering)

Terkait fisik/jasmani:
1.     Makan, Minum dan Cara mengkonsumsi
2.     Tidur dan Bangun tidur
3.     Mandi
4.     Olahraga

1.     MAKAN, MINUM DAN CARA MENGKONSUMSI
a.     Menyegerakan berbuka
b.     Berbukalah dengan yang manis dan tidak terkena api terlebih dahulu
Madu, susu, kurma, air putih.
c.     Tidak berlebih-lebihan dalam berbuka.....................kunyah, minum tdk berdiri
Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan korma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan fruktosa/glukosa (zat gula). Zat gula ini merupakan monosakarida sehingga tidak memerlukan pencernaan yang panjang alias dapat langsung diserap, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang berkurang setelah seharian berpuasa serta sudah cukup mengenyangkan.

La tusyrifu : “dan janganlah kamu berlebih-lebihan…” (Al Ayah)

Sesungguhnya pangkal penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila Rasulullah memberi perhatian besar dalam masalah ini, karena makanan yang sehat akan membuat tubuh sehat.

Dalam Al-Qur'an prinsip makanan sehat adalah tidak berlebih-lebihan.

Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al A’raf:31:
“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang belebih-lebihan.”

Rasulullah bersabda: “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan”. (H.R. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

d.     Halalan toyyiban
Lalu prinsip lain yang disebutkan pada dalil lainnya adalah halal dan tayyib. Yang dimaksud dengan HALAL yakni diketahui atau jelas riwayat makanannya (misalnya bersumber dari mana dan diproses dengan cara seperti apa) selain itu memenuhi standar halal makanan yang banyak disebutkan dalam Al-Qur'an maupun Hadits. Sementara istilah tayyiban disini yakni kualitas kandungan gizi/nutrisi dalam makanan serta tidak menjijikkan.
Sayur, buah

e.     Mengakhirkan sahur

Rasulullah menyarankan jangan makan buah setelah makan nasi. Sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan nasi.

f.      Hindari merokok

g.     Makan malamlah namun perhatikan menu dan jangan segera tidur setelah makan setidaknya tidur 2-3 jam setelah makan malam. Hindari tidur segera setelah makan malam. Setidaknya berikan jeda 2-3 jam setelah makan baru tidur. Oleh karena itu, perhatikan menu dan waktu makan malam. Pertimbangkan jadwal tidur.

Dalam riwayat juga dijelaskan mengenai larangan untuk tidur dalam keadaan lapar. Sebaliknya Islam juga melarang tidur dalam keadaan kekenyangan. Dr. Ravazadeh berkata, "Seorang yang menghendaki hidup sehat harus menjaga jarak antara makan malam dan tidur minimal tiga jam. Dan jangan tidur dalam keadaan kekenyangan maupun kelaparan."

TATA CARA MENGKONSUMSI

a.     Jangan kekenyangan.
Sekarang masuk pada tata cara mengkonsumsinya. Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab setinggi apapun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga akibatnya. Yang paling penting adalah menghindari isrof, atau berlebihan.

Sabda Rasulullah, “Cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang sulbinya (rusuknya)”. Kalaupun harus makan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya” (H.R. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Pesan Umar r.a. ”Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”.

Makanlah sebelum terlalu lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang.

Tidak makan lagi sesudah kenyang.
Kemudian Rasulullah juga melarang untuk idkhol at thoam alatthoam, alias makan lagi sesudah kenyang.

“Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum merasa lapar dan bila kami makan tidak pernah kekenyangan” (H.R. Bukhari Musim).

Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah r.a. Waktu itu daulah islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah r.a., para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah r.a., yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “Apa yang membuatmu menangis, wahai bunda?” tanya para sahabat. Aisyah r.a. lalu menjawab, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan”.

Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti. Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.

Ketika seseorang terlalu banyak makanannya, maka lambungnya akan penuh dan pernafasannya tidak bagus, sehingga zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi tidak berfungsi dengan baik. Imbasnya, kondisi fisik menjadi tidak prima, dan aktivitaspun tidak akan maksimal. Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab`u ,yang berarti kenyang itu bukan al imtila`, atau memenuhi. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya. Jadi, ini penting: Jangan kekenyangan!

b.     Makanlah dengan sikap duduk yang baik.

Yaitu tegap dan tidak menyandar, karena hal itu lebih baik bagi lambung, sehingga makanan akan turun dengan sempurna.

Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku tidak makan dengan bersandar”.


c.     Prinsip berpuasa.
Sebulan dalam setahun, umat Islam diwajibkan bukan saja dengan mencapai ketaqwaan tetapi juga kesehatannya dapat terjaga.

Shumu tasyihu.
“Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu” (HR Bukhari).

Puasa akan membawa kita pada kesehatan yang sangat luar biasa.

Secara FISIOLOGIS, puasa sangat erat kaitannya dengan kesehatan tubuh manusia. Saluran pencernaan manusia tempat menampung dan mencerna makanan, merupakan organ dalam yang terbesar dan terberat di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan tersebut tidak berhenti bekerja selama 24 jam dalam sehari. Banyak hasil penelitian modern yang memaparkan bahwa puasa sangat menyehatkan. Diantaranya, memberikan istirahat fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan dan sistem syaraf pusat, menormalisasi metabolisme tubuh, menurunkan kadar gula darah, mengikis lipid “jahat” (kolesterol), detoksifikasi (membuang racun dari tubuh), dan lain sebagainya.

d.      Berdoa.
Selain itu, diajarkan juga kepada kita agar senantiasa berdo’a baik sebelum maupun sesudah makan.

Doa sebelum makan: + berpuasa

“Ya Allah, berkahilah untuk kami, pada apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami, dan periharalah kami dari api neraka” (Al Hadist).
 
Doa sesudah makan: + berpuasa

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kami, serta menjadikan kami orang-orang muslim” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

e.     Makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama.
Jika kita makan hidangan utama karbohidtar (nasi atau roti) terlebih dahulu kemudian buah-buahan, maka akan menyebabkan kita merasa kantuk. Akibatnya sangat lemah dan sulit untuk memahami pelajaran serta malas beraktivitas.


2. TIDUR dan BANGUN TIDUR

Ibnu Qayyim berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau, niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proporsional dan paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan."

Rasulullah saw mempunyai kebiasaan tidur pada awal malam kemudian bangun pada permulaan paruh kedua malam. Pada saat itu beliau bangun lalu bersiwak, berwudhu dan melaksanakan sholat tahajjjud.
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
 “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350).
 “Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan!” (HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710)

Tidur terburuk:
Terlentang, tenkurap, pagi hari, sore hari, dibawah sinar matahari langsung,

Jangan langsung tidur setelah sahur atau berbuka
Rasulullah saw tidak pernah tidur setelah sahur, usahakan lawan kantuk dengan bertadarus, mengaji, membaca buku,dll
Boleh tidur 1-3 jam setelah makan.

Segera tidur setelah makan sangat berpotensi tertimbunnya lemak dan kolesterol karena energi yang dihasilkan setelah makan tidak digunakan untuk beraktivitas sehingga energi bertumpuk menjadi lemak dijaringan adiposa, misalnya jaringan di daerah perut.

Hindari bergadang tanpa aktivitas yang bermanfaat
Rasulullah saw tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang hingga sulit untuk bangun Qiyamul laili dan Subuh berjamaah. Hal itu yang melatar belakangi, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.
Hendaknya 1/3 malam pertama digunakan untuk menulis, 1/3 malam kedua untuk istirahat, dan 1/3 ketiga untuk beribadah.

BANGUN TIDUR
Menu keseharian Rasulullah adalah udara segar di subuh hari.
Udara pagi hari kaya dengan oksigen dan belum terkontaminasi oleh zat-zat polusi. Hal ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama sehari penuh. Maka jangan heran ketika kita tidak bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu malas untuk beraktivitas.

3.     MANDI
a.     Mandi pagi sebelum subuh.
Sekurang-kurangnya sejam sebelum matahati terbit. Kabarnya air sejuk yang meresap ke dalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak.

b.     Bersiwak.
Selanjutnya Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya. -Mencicipi garam sebelum makan dan
-Mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta
-Menggosok gigi sangat diajurkan dalam Islam, dan merupakan akhlak mulia Rasulullah Saw. Tentang keutamaan menggosok gigi, Rasulullah bersabda, "Bersiwaklah, karena akan membersihkan mulutmu dan baik bagi gusimu". Dewasa ini para ahli medis mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama bau mulut adalah tidak mengososk gigi dan membersikannya.
Pada peneliti dalam berbagai riset mereka berkesimpulan bahwa faktor utama pemicu bau mulut adalah  keringnya mulut dan menurunnya air liur terutama ketika tidur. Mencicipi garam sebelum makan selain berkhasiat sebagai anti-bakteri juga meningkatkan air liur dan mencegah keringnya mulut terutama ketika tidur. Dengan demikian, anjuran ini juga bermanfaat untuk mengurangi bau mulut.

4.     OLAHRAGA
Olahraga merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pola hidup sehat baik secara kesehatan. Ternyata agama islam juga mencontohkan melalui hadis rasulullah SAW. Olah raga apapun dapat dilakukan sesuai hobi dan kesempatan serta kemampuan. Setidaknya dijadwalkan 20-30 menit sehari, sekitar 2-3 kali seminggu.

Rasulullah SAW bersabda .“Ajarkan putera-puterimu berenang dan memanah”. (H.R. Ath Thahawi)

Setiap sesuatu yang tidak termasuk mengingat Allah ia merupakan permainan yang sia-sia kecuali empat hal: Seorang lelaki berjalan di antara dua tujuan (untuk memanah), melatih berkuda, bermesraan dengan keluarga, dan mengajarinya berenang”. (H.R. At Thabrani)

Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-anaK dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah r.a.

Pola makan Rasulullah saw ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).

Dalam Al-Quran surat al-Ahzab ayat 21, Allah swt berfirman, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Kehidupan Rasulullah Saw merupakan model terbaik bagi kehidupan umat manusia. Allah swt menganugerahkan akhlak terbaik kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan demikian, adab Islam merupakan manifestasi terbaik dari penghormatan terhadap perilaku mulia Rasulullah.

Untuk dapat mengikuti cara makan Rasulullah ini memang terasa sulit bagi yang tidak biasa, apalagi buat mereka yang biasa menurutkan hawa nafsu dan makan sampai perut hampir meledak. Namun semua itu berdasarkan kebiasaan, atau harus dibiasakan. Jadi, diniatkan dan diusahakan. Pengaruh dari diet ini memang tidak hanya dalam jangka pendek, namun akan terasa pengaruhnya bila kita sudah tua nanti. Selamat mencoba dan mempraktikkan pola makan (diet) dan gaya hidup sehat ala rosulullah. Hidup sehat dengan sunnah.

Mari kita berdoa agar Allah masih memberikan waktu untuk bertemu di ramadhan berikutnya.

Selamat menjalani Ramadhan untuk jiwa dan tubuh yang sehat.

Aquluu qoulihaadzaa astaghfirullahi walakum, wabillaahi taufik wal hidayah. Wassalaamualaikum
Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

No comments for "“Pola Hidup Sehat di Bulan Ramadhan”"