“Pola Hidup Sehat di Bulan Ramadhan”
C E R A M A H
“Pola Hidup Sehat di Bulan Ramadhan”
Disampaikan
pada Tabligh Akbar
di
Desa Binaan KAMMI
Kamis, 25 Juni 2015
Oleh
: Hadi Kurniawan, S.Farm., M.Sc., Apt.
Pak Ali
menjuluk asam
Asam
dijuluk dengan galah hingga jatuh
Saya
awali dengan salam
Assalaamualaikum
Wr. Wb.
Alhamdulillaahilladzi Hadaana Lihaaza Wa Maa
Kunna Linah tadiyalaw Laa Anhadaa Nallah, Wassholaatu Wassalaa Mu’alaa
Habibillaah, Wa Muhammad ibni ‘Abdillaah, Wa ‘Alaa Aalihi Wa Shahbihi Wa
Mawwaalah. Ammaaba’du.
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah
swt karna atas limpahan rahmad, taufik, hidayah dan inayah-Nya sehingga pada
sore hari yang cerah dan indah serta penuh dengan keceriaan ini kita masih diberikan
kekuatan melangkahkan kaki untuk bermuhajahah di rumah Allah ini. Atas Rahman
dan Rahim-Nya jualah kita masih diberikan kenikmatan yang paling agung yaitu
kenikmatan Iman wal Islam.
Qaalallaahu ta’alaa fii kitaabihil kariim,
taawudz, basmalah.
“Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah
sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam”. (Q.S. Ali Imran:102)
Shalawat
teriring salam senantiasa terlimpahkan dan tercurahkan untuk junjungan kita
Nabiyullah Muhammad baginda Rasulullah saw yang telah memperjuangkan agama
Islam dari zaman jahiliyah hingga zaman yang terang benderang seperti yang kita
rasakan sekarang ini. Semoga kita termasuk ummatnya yang mendapatkan syafaat
dari beliau Amin.
Izin,
balighuanni walau ayah+perkenalkan diri
Ykh. Pengurus KAMMI, tokoh masyarakat dan tokoh
agama, hadirin walhadirat jamaah yang berbahagia dan di rahmati Allah
Waktu adalah salah satu nikmat Allah, dimana
waktu sangat berharga. Waktu yang berlalu tidak bisa diulang. Waktu ibarat
pedang. Waktu adalah peluang dan kesempatan. Waktu adalah sumber daya yang tak
dapat diperbaharui.
Allah menciptakan waktu-waktu istimewa
sehingga Allah mengabadikan waktu dalam kalamNya, Al Ashr, Ad Dhuha, Al Lail. Dalam
sehari Allah sediakan waktu yang istimewa untuk bermunajad yakni 1/3 malam,
dalam sepekan Allah berikan Sayyidul Ayyam yakni malam Jumat atau hari Jumat,
dalam setahun Allah berikan 1 bulan istimewa yaitu Ramadhan, dan dalam Ramadhan
Allah sediakan 1 malam dimana malam itu lebih baik dari 1000 bulan yakni
Lailatul Qadar.
Tak sedikit sahabat, saudara dan orang tua
yang saat ini tidak bisa lagi bersama-sama kita menikmati indahnya Ramadhan
semoga khusnul khatimah di sisi Allah.
Kita yang.....krn mrk telah dipanggil
menghadap disisiNya.
Mari
kita bersyukur atas karunia dan nikmat usia, kesehatan dan kesempatan yang
masih Allah berikan kepada kita untuk masuk ke dalam syahrul qur’an, syahrul
barokah, syahrul maghfirah, dan izkumminannaar dibebaskan dari api neraka.
Amin.
Kehadiran bulan suci Ramadhan sangatlah dinanti-nanti dan
ditunggu-tunggu oleh umat Islam diseluruh penjuru dunia.
“Barang siapa yang bergembira menyambut bulan suci
Ramadhan, maka Allah mengharamkan jasadnya di sentuh api neraka”.
Bulan Ramadhan sebagai lahan yang memiliki peluang besar
untuk melakukan, menjalankan atau melaksanakan berbagai amal kebajikan karena
Allah memberikan pahala yang berlipat ganda.
Rasulullah
saw bersabda:
“Setiap amalan anak Adam
akan dilipatgandakan, 1 kebaikan dibalas 10 sampai 700 kali lipat. Allah ta’ala
berfirman “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku yang akan
membalasnya, sebab orang yang berpuasa itu telah meninggalkan syahwatnya dan
makanannya karena Aku”. Dan bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan 2
kebahagiaan, yaitu kebahagiaan ketika ia berbuka dan kebahagiaan ketika ia
bertemu Rabb-nya. Dan sungguh bau mulut orang yang berpuasa, lebih harum dari
aroma kasturi. [H.R. Muslim dari Abu
Hurairah]
Dari
Sahl r.a., Nabi saw bersabda:
“Sesungguhnya di surga
terdapat sebuah pintu yang bernama ar-Royyan. Orang-orang yang berpuasa akan
memasukinya pada hari kiamat. Tidak ada seorangpun yang memasukinya selain
mereka. Akan ada yang berseru, ‘Manakah orang-orang yang berpuasa?’. Maka
bangkitlah mereka. Dan tidak akan memasukinya selain mereka. Apabila mereka telah
masuk, maka pintu itu akan ditutup sehingga tidak ada lagi yang masuk
melewatinya seorang pun.” [H.R. Bukhari dalam
kitab as-Shiyam]
Dalam bulan Ramadhan Allah mewajibkan orang-orang yang
beriman untuk berpuasa. Firman Allah: “Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berPUASA sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu berTAKWA,” (Q.S. Al Baqarah : 183).
Harapan
Siapa
itu orang yang bertakwa itu ???
Dalam ayat lain Allah berfirman Q.S. Ali Imran:134:
Orang yang bertakwa yaitu:
1.
orang-orang
yang MENAFKAHKAN (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan
2.
orang-orang
yang MENAHAN AMARAHNYA dan à kisah ali
3.
MEMAAFKAN
(kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
Q.S. Ali
Imran:135:
4.
Dan
(juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri
sendiri, mereka INGAT akan Allah, lalu MEMOHON AMPUN terhadap dosa-dosa mereka
dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
Pada bulan
Ramadhan Allah juga mensyariatkan kepada kita untuk beribadah pada malam
harinya yang disebut dengan qiyamul laili/shalatul laili seperti tarawih,
witir, tadarus dan ibadah lainnya.
Bagaimana
caranya agar puasa dan amaliyah ramadhan kita bisa sesuai harapan berpuasa yakni
menjadi takwa???
Dan semua ini
hendak didasari dengan iman, ikhlas, khusu’ dan tawadhu serta mengharap ridha
Allah semata. Agar Allah senantiasa mengampuni dan menghapus dosa kita sebagai
mana seorang bayi yang baru lahir suci tanpa noda dan dosa. Orang yang berpuasa
dengan didasari atau dilandasi iman dan semata-mata mengharap ridha Allah, maka
semua dosa yang berlalu insyaallah akan diampuni. Oleh sebab itu,
marilah kita berusaha dengan seoptimal dan semaksimal mungkin mengisi amaliah
Ramadhan dengan penuh ikhlas agar apa yang kita lakukan tidak sia-sia tetapi
bisa mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Semoga Allah melipatgandakan amal
kita, amal ibadah kita dan pahala kita amin ya rabbal’alamin.
Sabda Rasulullah SAW: “Man shoma ramadhaana imanau wahtisaban ghufirulahu ma taqaddama minzambih”. Artinya: ‘Barang siapa berpuasa
Ramadhan karena iman dan mengharap ridha Allah maka diampuni semua dosanya yang
telah lalu’.
Puasa itu tidak
hanya menahan rasa haus dan lapar, tetapi menjaga seluruh tubuh kita dari
perbuatan maksiat, mengendalikan hawa nafsu serta menjaga/menahan/memelihara
mata dari hal-hal yang tidak halal untuk dipandang, mengendalikan telinga, lidah,
kehormatan, tangan dan kaki dan lain sebagainhya dari segala sesuatu yang
dilarang Allah. Perkataan yang mendatangkan fitnah haruslah kita jauhi, agar
pahala puasa tidak berkurang.
Sabda Rasulullah SAW: “Laysassiyamuminal akli wassyurbi, innamassyia muminal laghwi war ra fats”. ‘Bukanlah puasa itu hanya menahan makan dan minim, tetapi puasa itu dari
perkataan-perkataan kotor dan caci maki’.
[H.R. Ibnu Khuzaimah]
Untuk itu kita
harus menjaga segala sesuatu yang menimbulkan kejelekan, baik pembicaraan
maupun tingkah laku, agar pahala puasa tidak berkurang. Akan tetapi sayang
seribu kali sayang tidak sedikit orang yang melakukan puasa Ramadhan, namun
tidak mau meninggalkan hal-hal yang bisa merusak pahala puasa. Sehingga tidak
mendapatkan apa-apa dari puasanya tetapi puasa yang dihasilkan hanyalah
sekedar rasa lapar dan haus saja.
Sabda Rasulullah SAW: “Kammin shaaimin lai salahu min
siyamihi ilal ju’ wal athos. Artinya : ‘Berapa banyak orang
yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya melainkan
lapar
dan dahaga’.
Agar ibadah
puasa kita semakin mantap maka kita harus menjaga pola hidup sehat selama
Ramadhan:
Definisi
KESEHATAN menurut UU Kesehatan 36 tahun 2009 adalah keadaan
sehat, baik secara FISIK, MENTAL, SPRITUAL maupun SOSIAL yang memungkinkan
setiap orang untuk hidup PRODUKTIF secara SOSIAL dan EKONOMIS.
Terkait sehat
jiwa/mental/rohani/spiritual dan sosial:
1.
Sholat
2.
Sedekah
3.
Sabar
dan Syukur
4.
Zikir
5.
BrdASI : Birul
walidain, Al-Quran dibaca 1 hari 1 lembar plus arti, STW (Shalat Tepat Waktu),
Inspiring (Infaq setiap hari kalau bisa sering-sering)
Terkait
fisik/jasmani:
1. Makan, Minum dan Cara mengkonsumsi
2. Tidur dan Bangun tidur
3. Mandi
4. Olahraga
1. MAKAN, MINUM DAN CARA MENGKONSUMSI
a.
Menyegerakan
berbuka
b.
Berbukalah
dengan yang manis dan tidak terkena api terlebih dahulu
Madu, susu, kurma, air putih.
c.
Tidak
berlebih-lebihan dalam berbuka.....................kunyah,
minum tdk berdiri
Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan
korma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan
fruktosa/glukosa (zat gula). Zat gula ini merupakan monosakarida sehingga tidak
memerlukan pencernaan yang panjang alias dapat langsung diserap, sehingga
langsung menggantikan zat-zat gula yang berkurang setelah seharian berpuasa
serta sudah cukup mengenyangkan.
La tusyrifu : “dan
janganlah kamu berlebih-lebihan…” (Al Ayah)
Sesungguhnya pangkal
penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila Rasulullah
memberi perhatian besar dalam masalah ini, karena makanan yang sehat akan
membuat tubuh sehat.
Dalam Al-Qur'an prinsip
makanan sehat adalah tidak berlebih-lebihan.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al A’raf:31:
“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang belebih-lebihan.”
“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang belebih-lebihan.”
Rasulullah bersabda: “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat
yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat
memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi
perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan
sepertiganya lagi untuk pernafasan”. (H.R.
Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
d.
Halalan
toyyiban
Lalu prinsip lain yang
disebutkan pada dalil lainnya adalah halal dan tayyib. Yang dimaksud
dengan HALAL yakni diketahui atau jelas riwayat makanannya (misalnya bersumber dari mana dan diproses dengan cara seperti apa) selain
itu memenuhi standar halal makanan yang banyak disebutkan dalam Al-Qur'an
maupun Hadits. Sementara istilah tayyiban disini yakni kualitas
kandungan gizi/nutrisi dalam makanan
serta tidak menjijikkan.
Sayur, buah
e.
Mengakhirkan
sahur
Rasulullah menyarankan jangan makan buah setelah makan nasi.
Sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan nasi.
f.
Hindari merokok
g.
Makan malamlah namun perhatikan menu
dan jangan segera tidur setelah makan
setidaknya tidur 2-3 jam setelah makan malam. Hindari tidur segera setelah makan malam. Setidaknya berikan jeda
2-3 jam setelah makan baru tidur. Oleh karena itu, perhatikan menu dan waktu
makan malam. Pertimbangkan jadwal tidur.
Dalam riwayat juga
dijelaskan mengenai larangan untuk tidur
dalam keadaan lapar. Sebaliknya Islam juga melarang tidur dalam keadaan
kekenyangan. Dr. Ravazadeh berkata, "Seorang
yang menghendaki hidup sehat harus menjaga
jarak antara makan malam dan tidur minimal tiga jam. Dan jangan tidur dalam keadaan kekenyangan
maupun kelaparan."
TATA CARA MENGKONSUMSI
a. Jangan
kekenyangan.
Sekarang masuk pada tata cara mengkonsumsinya. Ini tidak
kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab setinggi apapun gizinya, kalau
pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga akibatnya. Yang paling penting
adalah menghindari isrof, atau
berlebihan.
Sabda Rasulullah, “Cukuplah
bagi manusia itu beberapa suap makanan saja untuk
menegakkan tulang sulbinya (rusuknya)”. Kalaupun
harus makan, maka sepertiga untuk
makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya”
(H.R. Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Pesan Umar r.a. ”Jangan
kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”.
Makanlah sebelum terlalu lapar, dan
berhentilah makan sebelum kenyang.
Tidak makan lagi sesudah kenyang.
Kemudian Rasulullah juga melarang untuk idkhol at thoam alatthoam, alias makan lagi sesudah kenyang.
“Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum merasa lapar
dan bila kami makan tidak pernah kekenyangan” (H.R.
Bukhari Musim).
Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para
sahabat mengunjungi Aisyah r.a. Waktu itu daulah islamiyah sudah sedemikian
luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah r.a., para sahabat, yang sudah
menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang
meningkat dan bermacam-macam. Aisyah
r.a., yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “Apa yang membuatmu menangis,
wahai bunda?” tanya para sahabat. Aisyah r.a. lalu menjawab, “Dahulu Rasulullah
tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan”.
Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan
kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti. Dan
penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam perut
telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda
untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.
Ketika seseorang terlalu
banyak makanannya, maka lambungnya akan penuh dan pernafasannya tidak bagus,
sehingga zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi tidak berfungsi
dengan baik. Imbasnya, kondisi fisik menjadi tidak prima, dan aktivitaspun
tidak akan maksimal. Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab`u ,yang berarti
kenyang itu bukan al imtila`, atau memenuhi. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang
dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya. Jadi, ini penting: Jangan
kekenyangan!
b. Makanlah dengan sikap duduk yang baik.
Yaitu tegap dan tidak
menyandar, karena hal itu lebih baik bagi lambung, sehingga makanan akan turun
dengan sempurna.
Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku tidak makan dengan
bersandar”.
c. Prinsip berpuasa.
Sebulan dalam setahun,
umat Islam diwajibkan bukan saja dengan mencapai ketaqwaan tetapi juga
kesehatannya dapat terjaga.
Shumu tasyihu.
“Berpuasalah kamu
supaya sehat tubuhmu”
(HR Bukhari).
Puasa akan membawa kita pada kesehatan yang sangat luar biasa.
Secara FISIOLOGIS, puasa sangat erat kaitannya
dengan kesehatan tubuh manusia. Saluran pencernaan manusia tempat menampung dan
mencerna makanan, merupakan organ dalam yang terbesar dan terberat di dalam
tubuh manusia. Sistem pencernaan tersebut tidak berhenti bekerja selama 24 jam
dalam sehari. Banyak hasil penelitian modern yang memaparkan bahwa puasa sangat
menyehatkan. Diantaranya, memberikan istirahat
fisiologis menyeluruh bagi sistem
pencernaan dan sistem syaraf pusat,
menormalisasi metabolisme tubuh, menurunkan
kadar gula darah, mengikis lipid “jahat” (kolesterol), detoksifikasi (membuang
racun dari tubuh), dan lain sebagainya.
d. Berdoa.
Selain itu, diajarkan
juga kepada kita agar senantiasa berdo’a baik sebelum maupun sesudah makan.
Doa sebelum makan: + berpuasa
“Ya Allah, berkahilah untuk kami, pada apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami, dan periharalah kami dari api neraka” (Al Hadist).
Doa sesudah makan: + berpuasa
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kami, serta menjadikan kami orang-orang muslim” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
e. Makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama.
Jika kita makan
hidangan utama karbohidtar (nasi atau roti) terlebih dahulu kemudian
buah-buahan, maka akan menyebabkan kita merasa kantuk. Akibatnya sangat lemah
dan sulit untuk memahami pelajaran serta malas beraktivitas.
2. TIDUR
dan BANGUN TIDUR
Ibnu Qayyim berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur
dan bangun beliau, niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling
proporsional dan paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan."
Rasulullah saw mempunyai kebiasaan tidur pada awal malam
kemudian bangun pada permulaan paruh kedua malam. Pada saat itu beliau bangun
lalu bersiwak, berwudhu dan melaksanakan sholat tahajjjud.
“Berbaringlah di atas
rusuk sebelah kananmu” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya”
(HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu
Hibban No. 2350).
“Apabila kalian hendak mendatangi
tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian
berbaringlah kesisi kanan!” (HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710)
Tidur
terburuk:
Terlentang, tenkurap, pagi hari, sore hari,
dibawah sinar matahari langsung,
Jangan
langsung tidur setelah sahur atau berbuka
Rasulullah saw tidak
pernah tidur setelah sahur, usahakan lawan kantuk dengan bertadarus, mengaji,
membaca buku,dll
Boleh tidur 1-3 jam
setelah makan.
Segera tidur setelah makan sangat berpotensi tertimbunnya
lemak dan kolesterol karena energi yang dihasilkan setelah makan tidak
digunakan untuk beraktivitas sehingga energi bertumpuk menjadi lemak dijaringan
adiposa, misalnya jaringan di daerah perut.
Hindari bergadang tanpa aktivitas
yang bermanfaat
Rasulullah saw tidak
menganjurkan umatnya untuk bergadang hingga
sulit untuk bangun Qiyamul laili dan
Subuh berjamaah.
Hal itu yang melatar belakangi, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan
makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun
lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk
hak tubuh.
Hendaknya 1/3 malam pertama
digunakan untuk menulis, 1/3 malam kedua untuk istirahat, dan 1/3 ketiga untuk
beribadah.
BANGUN TIDUR
Menu keseharian Rasulullah adalah
udara segar di subuh hari.
Udara pagi hari kaya dengan oksigen dan belum terkontaminasi
oleh zat-zat polusi. Hal ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap
vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama sehari penuh. Maka jangan heran
ketika kita tidak bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu malas untuk
beraktivitas.
3. MANDI
a. Mandi pagi
sebelum subuh.
Sekurang-kurangnya sejam sebelum matahati terbit. Kabarnya
air sejuk yang meresap ke dalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak.
b. Bersiwak.
Selanjutnya Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga
kesehatan mulut dan giginya. -Mencicipi garam sebelum makan dan
-Mencuci tangan
sebelum dan sesudah makan serta
-Menggosok gigi sangat
diajurkan dalam Islam, dan merupakan akhlak mulia Rasulullah Saw. Tentang
keutamaan menggosok gigi, Rasulullah bersabda, "Bersiwaklah, karena akan membersihkan mulutmu dan baik bagi
gusimu". Dewasa ini para ahli medis mengungkapkan bahwa salah satu
faktor utama bau mulut adalah tidak mengososk gigi dan membersikannya.
Pada peneliti dalam
berbagai riset mereka berkesimpulan bahwa faktor utama pemicu bau mulut
adalah keringnya mulut dan menurunnya air liur terutama ketika tidur.
Mencicipi garam sebelum makan selain berkhasiat sebagai anti-bakteri juga
meningkatkan air liur dan mencegah keringnya mulut terutama ketika tidur.
Dengan demikian, anjuran ini juga bermanfaat untuk mengurangi bau mulut.
4. OLAHRAGA
Olahraga merupakan
salah satu bentuk kegiatan dalam pola hidup sehat baik secara kesehatan.
Ternyata agama islam juga mencontohkan melalui hadis rasulullah SAW. Olah raga
apapun dapat dilakukan sesuai hobi dan kesempatan serta kemampuan. Setidaknya
dijadwalkan 20-30 menit sehari, sekitar 2-3 kali seminggu.
Rasulullah SAW
bersabda .“Ajarkan putera-puterimu
berenang dan memanah”. (H.R. Ath
Thahawi)
“Setiap sesuatu yang tidak termasuk mengingat Allah ia merupakan
permainan yang sia-sia kecuali empat hal: Seorang lelaki berjalan di antara dua
tujuan (untuk memanah), melatih berkuda, bermesraan dengan keluarga, dan
mengajarinya berenang”. (H.R. At
Thabrani)
Terkadang beliau
berolahraga sambil bermain dengan
anak-anaK dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah r.a.
Pola makan Rasulullah saw ternyata sangat
cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh
pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).
Dalam Al-Quran surat al-Ahzab ayat 21, Allah swt
berfirman, "Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah."
Kehidupan Rasulullah
Saw merupakan model terbaik bagi kehidupan umat manusia. Allah swt
menganugerahkan akhlak terbaik kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan demikian, adab
Islam merupakan manifestasi terbaik dari penghormatan terhadap perilaku mulia
Rasulullah.
Untuk dapat mengikuti cara makan Rasulullah
ini memang terasa sulit bagi yang tidak biasa, apalagi buat mereka yang biasa
menurutkan hawa nafsu dan makan sampai perut hampir meledak. Namun semua itu
berdasarkan kebiasaan, atau harus dibiasakan. Jadi, diniatkan dan diusahakan.
Pengaruh dari diet ini memang tidak hanya dalam jangka pendek, namun akan
terasa pengaruhnya bila kita sudah tua nanti. Selamat mencoba dan mempraktikkan
pola makan (diet) dan gaya hidup sehat ala rosulullah. Hidup sehat dengan
sunnah.
Mari kita berdoa agar
Allah masih memberikan waktu untuk bertemu di ramadhan berikutnya.
Selamat menjalani
Ramadhan untuk jiwa dan tubuh yang sehat.
Aquluu qoulihaadzaa
astaghfirullahi walakum, wabillaahi taufik wal hidayah. Wassalaamualaikum
No comments for "“Pola Hidup Sehat di Bulan Ramadhan”"
Post a Comment