“Manajemen Keturunan dan Kontrasepsi”

“Manajemen
Keturunan dan Kontrasepsi”
Hadi Kurniawan, S.Farm.,
Apt.
Sampai
bertemu kembali pembaca yang selalu dirahmati Allah, semoga setiap kata, setiap
bait dan paragraf demi paragraf yang dibaca merupakan satu langkah menuju kebaikan
dan meningkatnya derajat diri kita. Karena Allah akan meninggikan derajat
orang-ornag yang beriman dan berilmu (Q.S. Al-Mujadalah:11). Kesempatan yang
berbahagia ini penulis meneruskan tulisan sebelumnya yaitu “Sehat Pasca-Nikah+Manajemen Keturunan”. Kali ini penulis akan
merangkum sedikit mengenai manajemen keturunan dan kontrasepsi.
Kontrasepsi
Kontra : mencegah atau melawan;
Konsepsi :
pertemuan antara sel telur yang matang dan sel sperma yang mengakibatkan
kehamilan;
Kontrasepsi :
menghindari/mencegah terjadinya kehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel
telur yang matang dengan sel sperma tersebut.
Kontrasepsi
mungkin menjadi sesuatu yang kontradiktif, tergantung dari sudut pandang dan
pemahaman dalam menafsirkannya. Secara umum pencegahan kehamilan itu hukumnya
dibolehkan, asal memenuhi dua persyaratan utama, yaitu masalah motivasi/niat
dan teknik/caranya.
1.
Halal
jika niat/motivasinya benar
Persetujuan
kalangan ulama kepada tindakan pencegahan kehamilan dalam program KB bergantung
pada 'illat (alasan hukum) tindakan :
© Tahdidun nasl:
sebagai upaya membatasi kelahiran, akibat
kekhawatiran akan keterbatasan sumber ekonomi.
© Tanzhimun
nasl: sebagai ikhtiar mengatur
kelahiran, dengan tujuan utama meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan anak.
Menurut
ulama “kontrasepsi haram jika
menghentikan kehamilan tanpa indikasi yang jelas”. Motivasi yang
melatarbelakangi bukan karena takut tidak mendapat rezeki agar kita tiadak
termasuk hamba yang kufur atas sifat Allah, Ar-Razzaq. Karena itu membunuh calon
janin karna takut kelaparan dianggap sebagai dosa besar, hal ini sesuai Q.S. Al-An’am:151 “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan, Kami
akan member rezeki kepadamu dan kepada mereka”, serta sesuai Q.S. Al-Isra’:31 “Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut kemiskinan. Kamilah
yang akan member rezeki kepada mereka dan juga kepadamu. Sesungguhnya membunuh
mereka adalah suatu dosa yang besar”.
Motivasi yang dibenarkan
Kita
ambil jalan tengah dari kedua alasannya antara membatasi dan mengatur, antara
kekhawatiran dan tujuan azas manfaat bagi ibu dan anak. Sebagai seorang mu’min
yang memiliki aqidah yang lurus kita harus yakin bahwa urusan rezeki dan
ekonomi tidak perlu khawatir karna Allah akan mencukupkan.
Motivasi
yang dibenarkan yakni jangan membatasi namun mencegah sementara kehamilan untuk
mengatur jarak kelahiran dengan alasan medis untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan ibu serta memenuhi hak anak untuk disapih selama 2 tahun. Jadi,
jarak ideal kehamilan adalah 3 tahun: 2 tahun untuk menyapih, 1 tahun untuk
persiapan kehamilan. Namun bagi pasutri dengan jarak lebih cepat atau lebih
panjang tentunya sesuai rencana dan kesepakatan bersama.
“Dialah
Yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan daripadanya Dia menciptakan
istrinya, agar dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya, istrinya
itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa
waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami istri) bermohon
kepada Allah, Tuhannya seraya berkata: "Sesungguhnya jika Engkau memberi
kami anak yang sempurna, tentulah kami termasuk orang-orang yang
bersyukur".
(Al A’Raaf: 189)
2. Halal jika metode/caranya dibenarkan
syariah
Metode pencegahan kehamilan serta alat-alat yang digunakan
harus sejalan dengan syariat Islam, baik yang dicontohkan secara langsung oleh
Rasulullah dan dilakukan para sahabat sementara Rosul tidak melarangnya atau
diserahkan kepada dunia medis dengan syarat tidak melanggar aturan norma dan
etika serta prinsip umum ketentuan Islam.
Cara
kontrasepsi:
© Kontrasepsi tradisional (sederhana);
© Kontrasepsi modern (metode efektif).
1. Kontrasepsi Tradisional (sederhana)
ü Kontrasepsi
tanpa alat misalnya dilakukan dengan LAM, senggama terputus dan
pantang berkala.
a. Metode LAM (Lactational Amenorhe Methode) / Pemberian ASI
Seorang
ibu tidak akan hamil dan laktasi dapat sebagai kontrasepsi alami jika laktasi
eksklusif dijalankan dengan baik (< 6 bulan) selama ibu tidak haid.
Cara KB
melalui menyusui/laktasi:
Eksklusif (menyusui bayi dari 0 s.d. 6 bulan tanpa makanan
tambahan).
Seorang wanita
menyusui dikatakan menggunakan metoda LAM,
bila:
Menyusui secara penuh atau bayinya tidak mendapat makanan
tambahan, ibu sering memberikan ASI, siang dan malam;
Belum mendapat haid;
Bayinya belum berumur 6 bulan.
Wanita
sebaiknya sudah merencanakan penggunaan cara KB lain, bila tidak menggunakan LAM.
b.
‘Azl
alias senggama terputus, sperma dikeluarkan diluar vagina
Kontrasepsi yang paling tua. Senggama dilakukan
sebagaimana biasa, tetapi pada puncak senggama, alat kemaluan pria dikeluarkan
dari liang vagina dan sperma dikeluarkan di luar vagina. Cara ini tidak
dianjurkan karena sering gagal, karena suami belum tentu tahu kapan spermanya
keluar.
Sebelum
munculnya alat kontrasepsi di masa Rasulullah SAW telah terjadi suatu tindakan
menghindari kehamilan dengan cara alami yang dilakukan para sahabat dan biasa
disebut ‘azl, yaitu jimak terputus (coitus
interruptus). Al-Ghazali sendiri, seperti dalam ihya'Ulumuddin, juga bisa
menerima praktek 'azl yang didasarkan pada alasan kesehatan,
kesejahteraan/bahkan niat untuk menjaga kecantikan ibu.
Dari Jabir berkata: “Kami
melakukan ‘azl di masa Nabi SAW sedang Al-Qur’an turun.” (H.R.
Bukhari dan Muslim)
Dari Jabir berkata : “Kami
melakukan ‘azl di masa Rasulullah SAW, dan rasul mendengarnya tetapi tidak
melarangnya.” (H.R. Muslim)
Pembahasan
sekitar 'azl adalah pintu KB yang paling orisinal di dalam Islam. Bahkan dalam
masalah ini terdapat pembicaraan lain, yakni soal kesepakatan dari pasangan
suami-istri untuk melakukan 'azl. Sebagian besar ulama mewajibkan terdapatnya
kesepakatan suami-istri itu. Hal ini dikarenakan 'azl bisa mendatangkan
gangguan (kejiwaan) bagi si wanita, dalam hal ini disebutkan bahwa dalam Islam
istri berhak atas kepuasan seksual dan reproduksi.
Umar Ibnul-Khattab dalam suatu riwayat berpendapat bahwa 'azl itu dilarang kecuali dengan izin
istri".
Sedang
metode dizaman sekarang ini yang tidak dilakukan dizaman rasulullah saw membutuhkan
kajian yang mendalam dan melibatkan para ahli medis dalam menentukan
kebolehannya atau keharamannya.
c.
Mengetahui
masa subur
1) Sistem Kalender (Pantang Berkala)
Metode
ini menggunakan siklus masa tidak subur istri. Metode ini lumayan efektif dan
murah serta halal asal niatnya benar,
namun boleh jadi metode ini kurang valid terlebih lagi jika siklus haid tidak
teratur. Cara ini dilakukan dengan tidak
melakukan senggama pada saat istri dalam masa subur. Cara ini kurang
dianjurkan karena sukar dilaksanakan dan membutuhkan waktu lama untuk ‘puasa’,
secara psikologis pantang yang terlampau lama dapat menimbulkan frustasi,
sehingga kegagalan metode ini sangat besar kemungkinannya akibat tidak disiplin
kalender. Selain itu, kadang juga istri kurang terampil dalam menghitung siklus
haidnya setiap bulan. Kelemahan lain metode ini dalam praktiknya sulit
menentukan saat ovulasi dengan tepat, daur haid tidak teratur, variasi karena
pasca melahirkan atau tahun-tahun mendekati menopause.
Jika kehamilan
ingin dicegah, hubungan suami istri tidak dilakukan sekurang-kurangnya selama 3
hari (72 jam), yaitu 48 jam sebelum ovulasi dan 24 jam setelah ovulasi terjadi.
Hal ini mengingat bahwa sperma dapat hidup dan membuahi dalam 48 jam setelah
ejakulasi sedangkan sel telur (ovum) dapat hidup 24 jam setelah ovulasi.
Pantang berkala tidak dapat dipakai apabila
:
© Variasi siklus à
> 8 hari;
© Siklus à < 25 hari;
© Siklus tidak teratur;
© Setelah melahirkan dan selama menyusui.
Menghitung masa subur dengan cara:
Siklus
dicatat minimal 6 bulan terakhir berturut-turut
Siklus
terpanjang dikurangi 11
Siklus
terpendek dikurangi 18
Contoh 1:
Pertama
haid tanggal 1 Januari 2013
Siklus
terpanjang = 32 hari à 32 –
11 = 21
Siklus
terpendek = 27 hari à 27 –
18 = 9
Maka,
masa subur hari ke 9 hingga ke 21 dihitung sejak hari pertama haid.
Jika
haid pertama haid tanggal 1 Januari 2013 maka masa suburnya adalah tanggal 9-21
Januari 2013.
Contoh 2:
Siklus
haid sangat teratur/idelnya
Haid
pertama tanggal 1 Januari 2013
Siklus
terpanjang = 28 hari à 28 -
11 = 17
Siklus
terpendek = 28 hari à 28 –
18 = 10
Maka,
masa suburnya hari ke 10 hingga ke 17 dihitung sejak hari pertama haid.
Jika
haid pertama haid tanggal 1 Januari 2013 maka masa suburnya adalah tanggal
10-17 Januari 2013.
Jika
semakin tidak teratur haid, maka metode ini semakin kurang valid karena rentang
masa subuh akan semakin lebar sehingga sangat mungkin keliru dalam hal
menentukan masa subur.
2) Metode suhu basal tubuh
Metode
ini cukup valid. Setelah haid pertama ukur suhu tubuh dengan thermometer di
ketiak atau mulut. Saat suhu mulai naik maka disaat suhu meningkat inilah masa
subur.
3) Cairan vagina
Dengan
melihat cairan vagina ini merupakan yang paling valid. Jika masih gadis jangan
menggunakan metode ini karena cairan vagina di ambil dari liang vagina
dikhawatirkan akan merobek selaput dara. Jika cairan vagina semakin elastis
atau mampu meregang maka sedang dalam kondisi masa subur, jika encer atau putus
tidak meregang maka di luar masa subur. Melalui mengetahui masa subur
hakikatnya kita dapat melakukan 2 pertimbangan sekaligus, yakni jika ingin
segera hamil, lakukanlah di saat-saat masa subur, jika ingin menunda jangan
lakukan di masa subur atau gunakan pengaman atau kontrasepsi.
Masa
subur perlu diketahui karena pertemuan antara sperma dan sel telur diharapkan
tepat pada waktunya. Jika terjadi ovulasi dimana sel telur (ovum) dilepaskan
yakni hari ke 14 (dihitung sejak hari pertama haid) sementara sperma belum ada
atau sudah mati maka tidak terjadi pembuahan. Perlu diketahui masa hidup sperma
sekitar 2-3 hari paling lama 7 hari. Sementara masa hidup ovum sangat singkat
(12-24 jam). Kualitas sperma harus dijaga di saat-saat masa subur jika ingin
segera hamil. Melakukan hubungan pada hari ke 12-16 sejak hari pertama haid
(ovulasi hari ke-14) dengan jarak sperma dikeluarkan 2-3 hari karena jika tiap
hari maka kualitas sperma belum matang. Disamping itu perhatikan nutrisi/pola
makan serta hindari stress.
Waktu
yang dimungkinkan aman berhubungan tanpa alat kontrasepsi dan tidak hamil 4
hari sebelum haid dan 3 hari setelah bersih (namun jika menstruasi jadwalnya
teratur, jika tidak maka prediksi akan cenderung meleset).
ü Kontrasepsi
dengan alat/obat misalnya dilakukan
dengan menggunakan kondom, diafragma atau cup, cream, jelly, atau tablet
berbusa (vaginal tablet).
a. Kondom pria dan diafragma (kondom wanita)
Kondom berupa kantung karet tipis, biasanya
terbuat dari lateks, tidak berpori, dipakai untuk menutupi zakar yang
berdiri (tegang) sebelum dimasukkan ke dalam liang vagina. Metode ini
prinsipnya menghalangi masuknya sperma ke dalam vagina sejak dipancarkan. Secara
pandangan syariah, kondom tidak termasuk membunuh sperma tapi sekedar
menghalangi agar tidak masuk dan bertemu dengan ovum sehingga tidak terjadi
pembuahan. Jadi, tidak ada larangan asal
motivasinya benar.
Kelebihan: mudah diperoleh di apotek,
toko obat, atau supermarket dengan harga yang terjangkau dan mudah dibawa
kemana-mana, semua orang bisa memakai tanpa mengalami efek sampingan. Kondom
tersedia dalam berbagai bentuk dan aroma, serta tidak berserakan dan mudah
dibuang.
Sedangkan
diafragma adalah kondom yang
digunakan pada wanita, namun kenyataannya kurang populer di masyarakat.
b. Cream, Jelly/agar yang mengandung spermatosid (untuk mematikan
sperma) atau Tablet berbusa (vaginal tablet)
Semua
kontrasepsi tersebut masing-masing dimasukkan ke dalam liang
vagina 10 menit sebelum melakukan senggama, yaitu untuk menghambat geraknya sel
sperma/mencegah masuknya sperma atau dapat juga membunuhnya. Kurang populer di masyarakat dan biasanya mengalami
keluhan rasa panas pada vagina dan terlalu banyak cairan sehingga pria kurang
puas.
Bila dilihat dari proses
pencegahannya , ketika metode yang digunakan sekedar mencegah masuknya sperma
agar tidak bertemu dengan ovum, para ulama masih membolehkan. Namun ketika berfungsi
juga untuk mematikan atau membunuh sperma, maka banyak para ulama tidak
membolehkan dengan alasan walaupun dalam bentuk sperma harus dihormati dan
tidak boleh dimatikan. Pendapat lain dikatakan haram membunuhnya jika sperma
telah membuahi ovum dan menjadi janin.
2. Kontrasepsi Modern
Kontrasepsi
tidak permanen (temporary) dilakukan
dengan pil, AKDR (Alat Kontrasepsi Dalam Rahim), suntikan, dan norplant.
Kontrasepsi
permanen dilakukan dengan metode
mantap, yaitu dengan operasi tubektomi (sterilisasi pada wanita); vasektomi
(sterilisasi pada pria).
a.
Permanen
Para ulama
sepakat mengharamkan metode ini,
karena pada hakikatnya yang terjadi adalah pemandulan, meski secara medis ada
keterangan masih bisa dipulihkan kembali (reversible), namun kenyataan lapangan
kontrasepsi ini dipakai untuk jangka panjang dan tidak bisa lagi memiliki
keturunan selamanya, pada titik inilah para ulama mengharamkannya karena
mengubah ciptaan dan menghambat kelahiran. Sebagian membolehkan jika ada
indikasi medis terkait resiko jika terjadi kehamilan bagi ibu maupun janin atau
konsdisi penyakit misal indikasi sakit atau gagal jantung dll.
1)
Vasektomi =
memotong vas deferen saluran sperma pada pria;
2)
Tubektomi
(Sterilisasi pada Wanita) = memotong tuba valopi saluran ovum.
Tubektomi
adalah setiap tindakan pada kedua saluran telur wanita yang
mengakibatkan wanita tersebut tidak akan mendapatkan keturunan lagi.
Sterilisasi bisa dilakukan juga pada pria, yaitu vasektomi. Dengan demikian,
jika salah satu pasangan telah mengalami sterilisasi, maka tidak diperlukan
lagi alat-alat kontrasepsi yang konvensional. Faktor yang paling penting dalam pelaksanaan sterilisasi adalah
kesukarelaan dari akseptor. Sterilisasi
sebaiknya tidak dilakukan kepada wanita yang belum/tidak menikah,
pasangan yang tidak harmonis atau hubungan perkawinan yang sewaktu-waktu
terancam perceraian, dan pasangan yang masih ragu menerima sterilisasi. Keputusan untuk sterilisasi adalah jumlah anak
dan usia istri. Misalnya, untuk usia istri 25--30 tahun, jumlah
anak yang hidup harus 3 atau lebih.
b.
Temporer
1) Pil
Kelebihan :
resiko gemuk sangat kecil
Kekurangan :
harus rutin setiap hari minum pil
Jenis:
Pil
Kombinasi:
Tiap pil mengandung dua hormone sintetis, yaitu
hormon estrogen dan progestin. Pil gabungan mengambil manfaat dari cara kerja
kedua hormon yang mencegah kehamilan, dan hampir 100% efektif bila diminum
secara teratur.
Mini
Pil (Pil Tunggal):
Mengandung dosis kecil bahan progestin sintetis dan
memiliki sifat pencegah kehamilan, terutama dengan mengubah mukosa dari leher
rahim (merubah sekresi pada leher rahim) sehingga mempersulit pengangkutan
sperma. Selain itu, juga mengubah
lingkungan endometrium (lapisan dalam rahim) sehingga menghambat perletakan
telur yang telah dibuahi.
Kontra
indikasi : wanita menderita hepatitis, radang
pembuluh darah, kanker payudara atau kanker kandungan, hipertensi, gangguan
jantung, varises, perdarahan abnormal melalui vagina, kencing manis, pembesaran
kelenjar gondok (struma), penderita sesak napas, eksim, dan migraine (sakit
kepala yang berat pada sebelah kepala).
Efek Samping : perdarahan di luar haid, rasa mual, bercak hitam
di pipi (hiperpigmentasi), jerawat, penyakit jamur pada liang vagina
(candidiasis), nyeri kepala, dan penambahan berat badan.
Metode
Morning-After Pill (kontrasepsi darurat)
Kontrasepsi
pil yang mengandung levonogastrel dosis tinggi, digunakan maksimal 72 jam
setelah senggama. Cara kerjanya menghambat ovulasi, artinya sel telur tidak
dihasilkan, selain itu ia mengubah siklus menstruasi, memundurkan ovulasi,
mengiritasi dinding uterus sehingga jika ovulasi telah terjadi maka zigot akan
tetap mati sebelum menempel di dinding uterus disebut juga “chemical abortion”. Khasiat pil ini mencegah
kehamilan yang tidak diinginkan sekitar 85%. Metode ini rentan disalahgunakan.
Dalam
metodenya ada unsure mematikan zigot apabila penghambatan ovulasi dan perubahan
siklus menstruasi tidak berhasil
2)
AKDR
(Alat Kontrasepsi Dalam Rahim)
Prinsip
pemasangan AKDR adalah
menempatkan setinggi mungkin dalam rongga rahim (cavum uteri). Saat pemasangan yang paling baik ialah pada waktu
mulut peranakan masih terbuka dan rahim dalam keadaan lunak. Misalnya, 40 hari
setelah bersalin dan pada akhir haid.
Pemasangan
AKDR dapat dilakukan oleh dokter atau
bidan yang telah dilatih secara khusus. Pemeriksaan secara berkala harus
dilakukan setelah pemasangan satu minggu, lalu setiap bulan selama tiga bulan
berikutnya. Pemeriksaan selanjutnya dilakukan setiap enam bulan sekali.
Copper-T AKDR berbentuk T, terbuat dari bahan polyethelen di mana pada
bagian vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan kawat tembaga
halus ini mempunyai efek antifertilisasi (anti pembuahan) yang cukup baik.
Mechanism
of Action: Copper T
IUD (Intra Ulterine Devices) / Spiral
Kelebihan : aman
Kekurangan : rasa
mengganggu, menimbulkan radang setempat karna dianggap sebagai benda asing,
jangan digunakan jika belum pernah hamil
IUD
Mekanisme utama mencegah pembuahan
mengurangi motilitas dan kelangsungan
hidup sperma. Inhibit development of ova. Inhibition of implantation is a secondary
mechanism. IUD mengeluarkan hormone dan menebalkan lender serviks sehingga menghalangi
sperma. Mengenai hukum sebagian pendapat tidak membolehkan (menyalahi ajaran syariat Islam) mengingat
pemasangan harus melibatkan orang lain yang tidak boleh melihat kemaluan
wanita, karena satu-satunya hanya suami yang boleh melihatnya dalam keadaan
normal. Sementara pemasangan IUD sebenarnya bukanlah hal darurat yang
membolehkan orang lain melihat kemaluan wanita meski sesam wanita. Selain itu
fungsi IUD adalah membunuh sperma yang masuk selain berfungsi juga menghalangi
masuknya sperma ke dalam rahim.
Copper-7
AKDR ini berbentuk angka 7 dengan maksud untuk memudahkan pemasangan. Jenis ini mempunyai ukuran diameter batang
vertikal 32 mm dan ditambahkan gulungan kawat tembaga (Cu) yang mempunyai luas
permukaan 200 mm2, fungsinya sama seperti halnya lilitan tembaga
halus pada jenis Coper-T. Multi Load AKDR
ini terbuat dari dari plastik (polyethelene) dengan dua tangan kiri dan
kanan berbentuk sayap yang fleksibel. Panjangnya dari ujung atas ke bawah 3,6 cm.
Batangnya diberi gulungan kawat tembaga dengan luas permukaan 250 mm2 atau 375
mm2 untuk menambah efektivitas. Ada 3 ukuran multi load, yaitu
standar, small (kecil), dan mini.
IUDs
LNG
IUD
20 mcg levonorgestrel/day, Approved for 5 years’ useCopper
T 380A IUD
Copper
ions
Approved
for 10 years’use Lippes Loop AKDR ini terbuat dari bahan polyethelene,
bentuknya seperti spiral atau huruf S bersambung. Untuk meudahkan kontrol,
dipasang benang padaekornya. Lippes Loop terdiri dari 4 jenis yang berbeda menurut
ukuran panjang bagian atasnya. Tipe A berukuran 25 mm (benang biru), tipe B
27,5 mm 9 (benang hitam), tipe C berukuran 30 mm (benang kuning), dan 30 mm
(tebal, benang putih) untuk tipe D. Lippes Loop mempunyai angka kegagalan yang
rendah.
Keuntungan lain dari
pemakaian spiral jenis ini ialah bila terjadi perforasi jarang menyebabkan luka
atau penyumbatan usus, sebab terbuat dari bahan plastik.
Kontra indikasi AKDR: Belum pernah melahirkan, Adanya perkiraan hamil, Kelainan alat kandungan bagian dalam
seperti: perdarahan yang tidak normal dari alat kemaluan, perdarahan di leher
rahim, dan kanker rahim, Keluhan-keluhan
pemakai AKDR terjadinya sedikit perdarahan, bisa juga disertai
dengan mules yang biasanya hanya berlangsung tiga hari. Tetapi, jika perdarahan
berlangsung terus-menerus dalam jumlah banyak, pemakaian AKDR harus dihentikan,
Gangguan haid, Kemungkinan kejang rahim (uterine
cramp), serta rasa tidak enak pada perut bagian bawah. Hal ini karena
terjadi kontraksi rahim sebagai reaksi terhadap AKDR yang merupakan benda asing
dalam rahim. Dengan pemberian obat analgetik keluhan ini akan segera teratasi.
Keputihan dan infeksi juga dapat timbul selama pemakaian AKDR.
AKDR
lanjutan
Ekspulsi Selain keluhan-keluhan di atas, ekspulsi juga
sering dialami pemakai AKDR, yaitu AKDR keluar dari rahim. Hal ini biasanya
terjadi pada waktu haid, disebabkan ukuran AKDR yang terlalu kecil. Ekspulsi
ini juga dipengaruhi oleh jenis bahan yang dipakai. Makin elastis sifatnya
makin besar kemungkinan terjadinya ekspulsi. Sedangkan jika permukaan AKDR yang
bersentuhan dengan rahim (cavum uteri) cukup besar, kemungkinan terjadinya
ekspulsi kecil.
Lama
Pemakaian AKDR Sampai berapa lama AKDR dapat dipakai? Hal ini sering menjadi
pertanyaan. Sebenarnya, AKDR ini dapat terus dipakai selama pemakai merasa
cocok dan tidak ada keluhan. Untuk AKDR yang mengandung tembaga, hanya mampu
berfungsi selama 2--5 tahun,tergantung daya dan luas permukaan tembaganya.
Setelah itu harus diganti dengan yang baru.
3) Suntik
Kelebihan :
sekali suntik untuk 3 bulan, dll
Kekurangan :
resiko gemuk
Pencegah kehamilan yang pemakaiannya dilakukan
dengan jalan menyuntikkan obat tersebut pada wanita subur. Obat ini
berisi Depo Medorxi Progesterone Acetate
(DMPA). Penyuntikan dilakukan pada otot (intra muskuler) di bokong (gluteus)
yang dalam atau pada pangkal lengan (deltoid).Cara pemakaian Cara ini baik
untuk wanita yang menyusui dan dipakai segera
setelah melahirkan. Suntikan pertama dapat diberikan dalam waktu empat
minggu setelah melahirkan. Suntikan kedua diberikan setiap satu bulan atau tiga
bulan berikutnya.
Kontra indikasi: tidak
diperbolehkan untuk wanita yang menderita penyakit jantung, hipertensi,
hepatitis, kencing manis, paru-paru, dan kelainan darah.
Efek samping: Tidak datang haid (amenorrhoe), Perdarahan yang mengganggu, Lain-lain: sakit kepala, mual,
muntah, rambut rontok, jerawat, kenaikan berat badan, hiperpigmentasi.
4) Implan/susuk/norplant
Kelebihan :
untuk jangka waktu panjang missal 3
tahun.
Alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa
digunakan untuk jangka waktu 5 tahun. Alat tersebut terdiri dari enam
kapsul lentur seukuran korek api yang terbuat dari bahan karet silastik.
Masing-masing kapsul mengandung progestin levonogestrel sintetis yang juga
terkandung dalam beberapa jenis pil KB. Hormon ini lepas secara perlahan-lahan
melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai. Kapsul-kapsul
ini bisa terasa dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garis-garis (The
Boston’s Book Collective, The Our Bodies, Ourselves, 1992).
Norplant sama artinya dengan implant.
Norplant adalah satu-satunya merek implant yang saat ini beredar di Indonesia.
Oleh karena itu, sering juga digunakan untuk menyebut implant. Di beberapa
daerah, implant biasa disebut dengan susuk. Indonesia merupakan negara pemula
dalam penerimaan norplant yang dimulai pada 1987. Sebagai negara pelopor,
Indonesia belum mempunyai referensi mengenai efek samping dan permasalahan yang
muncul sebagai akibat pemakaian norplant. Pada 1993, pemakai norplant di
Indonesia tercatat sejumlah 800.000 orang.
Efektivitas
norplant cukup tinggi. Tingkat
kehamilan yang ditimbulkan pada tahun pertama adalah 0,2%, pada tahun
kedua 0,5%, pada tahun ketiga 1,2%, dan 1,6% pada tahun keempat. Secara
keseluruhan, tingkat kehamilan yang mungkin ditimbulkan dalam jangka waktu lima
tahun pemakaian adalah 3,9 persen. Wanita dengan berat badan lebih dari 75
kilogram mempunyai risiko kegagalan yang lebih tinggi sejak tahun ketiga
pemakaian (5,1 persen).
Kontraindikasi mereka yang menderita
penyakit
diabetes, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi, migrain, epilepsi, benjolan
pada payudara, depresi mental, kencing batu, penyakit jantung, atau ginjal (The
Boston Women’s Book Collective, 1992).
Norplant
lanjutan…
Pemasangan
norplant: Pemasangan norplant biasanya
dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita
(lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu kegiatan. Norplant dapat
dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh dokter atau bidan
yang terlatih. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih
dahulu dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus
dijaga agar tetap bersih, kering, dan tidak boleh kena air selama 5 hari.
Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah
itu, setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun norplant harus
diambil/dilepas.
Kelebihan norplant : masa pakainya
cukup lama, tidak terpengaruh faktor lupa sebagaimana kontrasepsi
pil/suntik, dan tidak mengganggu kelancaran air susu ibu. Sedangkan
kekurangannya adalah bahwa pemasangan hanya bisa dilakukan oleh dokter atau
bidan yang terlatih dan kadang-kadang menimbulkan efek samping, misalnya
spotting atau menstruasi yang tidak teratur. Selain itu, kadang-kadang juga
menimbulkan berat badan bertambah.
*) 1. dr. Egha Zainur Ramadhan dalam Sekolah Nikah Islami
SAMARA angkatan ke-3, dan Buku Sehat dan Sukses Pra-Nikah.
2. Ahmad Sarwat, Lc., M.A., Rumah Fiqih Indonesia,
www.nabawia.com/read/2640/kb-yang-syari

Ijin share yah pak. Agar ilmunya menjadi lebih bermanfaat. Sumber akan selalu saya cantumkan.
ReplyDeleteTerimakasih.
Semoga bermanfaat
DeleteSemoga bermanfaat
Delete