POLA MAKAN (DIET) DAN GAYA HIDUP SEHAT: ALA ROSULULLAH

POLA MAKAN (DIET) DAN GAYA HIDUP SEHAT: ALA ROSULULLAH
Oleh:
Hadi Kurniawan, S.Farm., Apt.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al A’raf ayat
31:
“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang belebih-lebihan.”
“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang belebih-lebihan.”
Hal senada dapat ditemukan di surat Al Baqarah : 168:
“Hai sekalian manusia makan-makanlah yang halal lagi baik dariapa yang terdapat di bumi dan jangan kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu.”
“Hai sekalian manusia makan-makanlah yang halal lagi baik dariapa yang terdapat di bumi dan jangan kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu.”
Sesungguhnya
pangkal penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila
Rasulullah memberi perhatian besar dalam masalah ini, karena makanan yang sehat
akan membuat tubuh sehat.
Dalam Al-Qur'an prinsip makanan sehat adalah tidak berlebih-lebihan. Rasulullah bersabda: “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).
Lalu prinsip lain yang disebutkan pada dalil lainnya adalah halal dan tayyiban, yang dimaksud dengan halal yakni diketahui atau jelas riwayat makanannya (misalnya bersumber dari mana dan diproses dengan cara seperti apa) selain itu memenuhi standar halal makanan yang banyak disebutkan dalam Al-Qur'an maupun Hadits. Sementara istilah tayyiban disini yakni kualitas kandungan gizi/nutrisi dalam makanan serta tidak menjijikkan.
I.
TIDUR
Ibnu Qayyim berkata, “Barangsiapa
yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau, niscaya mengetahui bahwa tidur
beliau tersebut paling proporsional dan paling bermanfaat untuk badan, organ,
dan kekuatan."
Rasulullah saw mempunyai kebiasaan tidur pada awal
malam kemudian bangun pada permulaan paruh kedua malam. Pada saat itu beliau
bangun lalu bersiwak, berwudhu dan melaksanakan sholat tahajjjud.
“Berbaringlah di
atas rusuk sebelah kananmu” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
“Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah
pipi kanannya” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah
No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350).
“Apabila
kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian
untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan!” (HR. Bukhari 247 dan
Muslim 2710).
Tata cara tidur ala Rasulullah:
a. Berwudhu-lah seperti wudhu ketika akan sholat.
a. Berwudhu-lah seperti wudhu ketika akan sholat.
- Bacalah do’a sebelum tidur.
- Bacalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas dalam posisi berbaring. Aisyah r.a. berkata bahwa Rasulullah membaca ketiga surat tersebut setelah mengumpulkan kedua telapak tangannya dan meniupnya. Kemudian setelah selesai membaca, beliau mengusapkan kedua tangannya 3x ke seluruh badan yang mampu diusap, dengan dimulai dari kepala, muka, dan bagian depan badannya.
- Berbaringlah dengan memiringkan tubuh ke arah kanan. Rasulullah saw selalu tidur dalam keadaan miring, terutama dalam posisi miring ke kanan yang sangat baik untuk jalan nafas, jantung dan paru2, serta baik untuk organ lainnya seperti pencernaan.
- Terus berdzikir sampai tertidur.
- Letakkan tangan kanan di bawah pipi sebelah kanan
- Dan tidurlah dengan tenang dan damai.
- Rasulullah saw tidak pernah tidur dalam kondisi perut penuh makanan dan minuman.
Tidur Terburuk
Tidur terburuk adalah tidur dalam posisi
telentang. Posisi ini hanya diperkenankan untuk beristirahat dan bukan untuk
tidur. Namun demikian dibandingkan dengan posisi tidur telentang tidur
dengan posisi tengkurap adalah posisi tidur yang paling buruk. Selain itu,
selain bagi orang sakit, tidur di pagi dan sore hari adalah hal terburuk. Tidur
di pagi hari dapat membahayakan tubuh karena kebiasaan ini dapat membuat tubuh
lemah dan merusak organ-organ tubuh. Bahkan jika tidur di pagi hari dilakukan
sebelum buang air besar, gerak badan/olah raga dan mengaktifkan lambung dengan
makanan, maka kebiasaan tersebut dapat memunculkan berbagai macam penyakit.
Sedangkan tidur di sore hari sesudah sholat Ashar dapat membuat orang
kehilangan akal.
Hal terburuk lainnya berkenaan dengan
tidur adalah tidur di bawah sinar matahari, meski hanya sebagian badan saja. Tidur
di bawah sinar matahari dapat membangkitkan penyakit dalam tubuh. Berkenaan
dengan hal ini, dari Abu Hurairah Rasulullah saw pernah bersabda,“Jika salah satu dari kalian berada di bawah
sinar matahari, kemudian ada bayangan yang menerpa tubuhnya, sehingga sebagian
dari tubuhnya berada di bawah sinar matahari dan sebagian lainnya tidak, maka
hendaklah dia bangun.”
Juga dari Buraidah bin Al Hushaib diterangkan bahwa, “Bahwasannya Rasulullah saw melarang seseorang di antara tempat yang teduh dan yang tersinari matahari.”
1. Hendaknya
tidur 1 jam setelah makan tengah hari. Qailullah, tidur sesat sebelum zuhur.
2. Tidur
setidaknya 2-3 jam setelah makan malam.
Segera tidur setelah makan sangat
berpotensi tertimbunnya lemak dan kolesterol karena energi yang dihasilkan
setelah makan tidak digunakan untuk beraktivitas sehingga energi bertumpuk
menjadi lemak dijaringan adiposa, misalnya jaringan di daerah perut.
3. Hindari
bergadang tanpa aktivitas yang bermanfaat.
Rasulullah
saw tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang hingga sulit untuk bangun Qiyamul laili dan Subuh berjamaah..
Hal itu yang melatar belakangi, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan
makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun
lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk
hak tubuh.
Hendaknya 1/3 malam pertama
digunakan untuk menulis, 1/3 malam kedua untuk istirahat, dan 1/3 ketiga untuk
beribadah.
II.
BANGUN TIDUR
1. Menu
keseharian Rasulullah adalah udara segar di subuh hari.
Udara pagi hari kaya dengan oksigen
dan belum terkontaminasi oleh zat-zat polusi. Hal ini memiliki pengaruh yang sangat
besar terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama sehari penuh. Maka
jangan heran ketika kita tidak bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu
malas untuk beraktivitas.
III. MANDI
1. Mandi
pagi sebelum subuh.
Sekurang-kurangnya sejam sebelum
matahati terbit. Kabarnya air sejuk yang meresap ke dalam badan dapat
mengurangi penimbunan lemak.
2. Bersiwak.
Selanjutnya Rasulullah menggunakan
siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya. Mencicipi garam
sebelum makan dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta menggosok gigi
sangat diajurkan dalam Islam, dan merupakan akhlak mulia Rasulullah Saw.
Tentang keutamaan menggosok gigi, Rasulullah bersabda, "Bersiwaklah, karena akan membersihkan mulutmu dan baik bagi
gusimu". Dewasa ini para ahli medis mengungkapkan bahwa salah satu
faktor utama bau mulut adalah tidak mengososk gigi dan membersikannya.
Pada
peneliti dalam berbagai riset mereka berkesimpulan bahwa faktor utama pemicu
bau mulut adalah keringnya mulut dan menurunnya air liur terutama ketika
tidur. Mencicipi garam sebelum makan selain berkhasiat sebagai anti-bakteri
juga meningkatkan air liur dan mencegah keringnya mulut terutama ketika tidur.
Dengan demikian, anjuran ini juga bermanfaat untuk mengurangi bau mulut.
IV. MAKAN DAN MINUM
1. Minum
air dingin setelah bangun tidur, sebelum makan apa-apa.
2. Sarapan
dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli.
Setelah subuh, Rasulullah membuka
menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Madu
memiliki khasiat yang luar biasa. Dalam Al Qur`an, kata “syifa” obat / kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan
dengan isim nakiroh, yang berarti
umum, menyeluruh. Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu befungsi membersihkan
lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan.
Dalam istilah orang arab, madu dikenal dengan “Al Hafidz Al Amin”, karena bisa menyembuhkan luka bakar. Madu juga
dikabarkan berfungsi sebagai antibiotik alami.
Salah
satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang
dicampur air untuk membersihan air liur dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam
obat, yaitu madu dan Alquran” (HR. Ibnu Majah dan Hakim)
3. Makan
tujuh butir kurma ajwa`/matang.
Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu
makan tujuh butir kurma ajwa`/matang. Sabda beliau, “Barang siapa yang makan tujuh butir korma, maka akan terlindungi dari
racun”. Dan ini terbukti ketika seorang wanita yahudi menaruh racun dalam
makanan Rasulullah dalam sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar, racun
yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang
terkandung dalam kurma. Bisyir ibnu al Barra`, salah seorang sahabat yang ikut
makan racun tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah selamat. Apa
rahasianya? Tujuh butir kurma! Subhanallah.
Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam r.a., untuk makan kurma disaat kehamilannya. Sebab memang itu bagus untuk kesehatan janin.
Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam r.a., untuk makan kurma disaat kehamilannya. Sebab memang itu bagus untuk kesehatan janin.
4. Cuka
dan minyak zaitun.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah
selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu bukan cuma cuka dan minyak
zaitunnya saja, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok, seperti roti misalnya.
Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang dan kepikunan di
hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan memperlancar
pencernaan. Ia juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di
musim dingin.
5. Berbuka
puasa dengan segelas susu dan korma.
Rasulullah selalu berbuka puasa
dengan segelas susu dan korma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis makanan itu
kaya dengan fruktosa/glukosa (zat gula). Zat gula ini merupakan monosakarida
sehingga tidak memerlukan pencernaan yang panjang alias dapat langsung diserap,
sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang berkurang setelah seharian
berpuasa serta sudah cukup mengenyangkan.
6. Menu
sayur-sayuran.
Di malam hari, menu utama Rasulullah
adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, beliau selalu mengkonsumsi
sana al makki dan sanut. Anda kenal nama tersebut? Di mesir, kata Dr. Musthofa,
keduanya mirip dengan sabbath dan ba`dunis. Masih tidak kenal juga? Dr.
Musthofa kemudian menjelaskan, secara umum sayur-sayuran memiliki kandungan zat
dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindunginya dari
serangan penyakit. Jadi, asalkan namanya sayuran, sepanjang itu halal, Insya
Allah bergizi tinggi.
7. Hindari
merokok.
8. Gemar
makan kurma.
Rasulullah menyarankan jangan makan
buah setelah makan nasi. Sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan
nasi.
9. Tidak
meninggalkan makan malam.
Islam
juga menganjurkan untuk tidak meninggalkan makan malam. Terkait hal ini,
Rasulullah bersabda, "Jangan lupakan
makan malam, meski dengan sebutir kurma kering. Saya mengkhawatirkan umatku
cepat tua karena meninggalkannya.
Makan malam merupakan sumber energi yang baik bagi anak muda maupun orang tua."
Namun tentunya makan malam dengan
menu yang berlebihan menyebabkan cepat dimakan usia dan kolesterol dalam badan
akan meningkat. Karena pembentukan kolesterol puncaknya adalah malam hari
sekitar pukul 20.00. Makan malamlah namun perhatikan menu dan jangan segera tidur
setelah makan setidaknya tidur 2-3 jam setelah makan malam.
Berdasarkan
riwayat, “waktu terbaik makan adalah pagi
dan petang”. Dalam surat Maryam ayat 62, Allah berfirman, "Mereka
tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam syurga, kecuali ucapan
salam. Bagi mereka rezkinya di syurga itu tiap-tiap pagi dan petang."
Dalam
riwayat juga dijelaskan mengenai larangan
untuk tidur dalam keadaan lapar. Sebaliknya Islam juga melarang tidur dalam
keadaan kekenyangan. Dr. Ravazadeh berkata, "Seorang yang menghendaki hidup sehat harus menjaga jarak antara
makan malam dan tidur minimal tiga jam. Dan jangan tidur dalam keadaan
kekenyangan maupun kelaparan."
10. Hindari
tidur segera setelah makan malam.
Setidaknya berikan jeda 2-3 jam
setelah makan baru tidur. Oleh karena itu, perhatikan menu dan waktu makan
malam. Pertimbangkan jadwal tidur.
Disamping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan
yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya:
a.
Tsarid, yaitu campuran antara roti
dan daging dengan kuah air masak.
Jadi, ya kira-kira seperti bubur
ayam begitulah.
b.
Buah yaqthin atau labu manis.
Kemudian beliau juga senang makan
buah yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula.
c. Buah
anggur dan hilbah (susu).
Kemudian beliau juga senang makan
anggur dan hilbah.
V.
TATA CARA MENGKONSUMSI
1. Jangan
kekenyangan.
Sekarang masuk pada tata cara
mengkonsumsinya. Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab
setinggi apapun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga
akibatnya. Yang paling penting adalah menghindari isrof, atau berlebihan. Sabda Rasulullah, “Cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang sulbinya
(rusuknya)”. Kalaupun
harus makan, maka sepertiga untuk
makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya”
(Al Hadis).
Ketika seseorang terlalu banyak
makanannya, maka lambungnya akan penuh dan pernafasannya tidak bagus, sehingga
zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi tidak berfungsi dengan
baik. Imbasnya, kondisi fisik menjadi tidak prima, dan aktivitaspun tidak akan
maksimal. Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab`u ,yang berarti kenyang itu
bukan al imtila`, atau memenuhi. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh
zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya. Jadi, ini
penting: Jangan kekenyangan!
2. Makanlah dengan sikap duduk yang
baik.
Yaitu
tegap dan tidak menyandar, karena hal itu lebih baik bagi lambung, sehingga
makanan akan turun dengan sempurna. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku tidak makan dengan bersandar”.
3. Prinsip berpuasa.
Sebulan
dalam setahun, umat Islam diwajibkan bukan saja dengan mencapai ketaqwaan
tetapi juga kesehatannya dapat terjaga.
“Berpuasalah
kamu supaya sehat tubuhmu” (HR Bukhari).
Puasa akan membawa kita pada kesehatan yang sangat luar biasa. Secara fisiologis, puasa sangat erat kaitannya dengan kesehatan tubuh manusia. Saluran pencernaan manusia tempat menampung dan mencerna makanan, merupakan organ dalam yang terbesar dan terberat di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan tersebut tidak berhenti bekerja selama 24 jam dalam sehari. Banyak hasil penelitian modern yang memaparkan bahwa puasa sangat menyehatkan. Diantaranya, memberikan istirahat fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan dan sistem syaraf pusat, menormalisasi metabolisme tubuh, menurunkan kadar gula darah, mengikis lipid “jahat” (kolesterol), detoksifikasi (membuang racun dari tubuh), dan lain sebagainya.
4. Berdoa.
Selain
itu, diajarkan juga kepada kita agar senantiasa berdo’a baik sebelum maupun
sesudah makan.
Doa sebelum makan:
“Ya Allah, berkahilah untuk kami, pada apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami, dan periharalah kami dari api neraka” (Al Hadist).
Doa sesudah makan:
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kami, serta menjadikan kami orang-orang muslim” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
5. Makan
lagi sesudah kenyang.
Kemudian Rasulullah juga melarang
untuk idkhol at thoam alatthoam,
alias makan lagi sesudah kenyang. “Kami adalah kaum yang
tidak makan sebelum merasa lapar dan bila kami makan tidak pernah
kekenyangan”(HR Bukhari Musim).
Suatu hari, di masa setelah wafatnya
rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah r.a. Waktu itu daulah islamiyah
sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah r.a., para
sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu
makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah r.a., yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “Apa yang
membuatmu menangis, wahai bunda?” tanya para sahabat. Aisyah r.a. lalu
menjawab, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua
jenis makanan”.
Ketika sudah kenyang dengan roti,
beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau
tidak akan makan roti. Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya
berjenis-jenis makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit.
Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa
anda sudah kenyang.
6. Makan buah-buahan dahulu sebelum
hidangan utama.
Jika
kita makan hidangan utama karbohidtar (nasi atau roti) terlebih dahulu kemudian
buah-buahan, maka akan menyebabkan kita merasa kantuk. Akibatnya sangat lemah
dan sulit untuk memahami pelajaran serta malas beraktivitas.
Ada kisah menarik sehubungan dengan
buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam alquran, kata
“At Tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “Az Zaytun” di ulang sampai tujuh
kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya, jika
zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun berkumpul dalam tubuh manusia
dengan perbandingan 1:7, maka akan menghasilkan ”ahsani taqwim”, atau tubuh
yang sempurna, sebagaimana tercantum dalam surat At Tin. Subhanallah! Syaikh
Ahmad Yasin adalah salah seorang yang rutin mengkonsumsi jenis makanan ini,
sehingga wajarlah beliau tetap sehat, kuat dan begitu menggentarkan para
yahudi, meskipun lumpuh sejak kecil. Kalau saja beliau tidak lumpuh, barangkali
sudah habis para yahudi Israel itu.
7. Tidak
makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara
bersamaan.
Tidak
makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara
bersamaan, tidak baik untuk kesehatan gigi.
9. Tidak
langsung tidur setelah makan malam.
Tidak langsung tidur setelah makan malam,
karena tidak baik bagi jantung.
10. Meminimalisir
dalam mengkonsumsi daging.
Beliau juga meminimalisir dalam
mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada
persendian dan ginjal. Pesan Umar r.a. ”Jangan
kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”. Ayam,
kambing, lembu, kerbau semuanya masuk.
11.
Makanlah sebelum terlalu lapar, dan
berhentilah makan sebelum kenyang. Rasulullah SAW biasanya hanya makan untuk beberapa suap
saja. Namun beliau memang sering makan. Jadi, tidak mengikuti pola makan pagi
siang malam seperti yang banyak diikuti orang sekarang. Atau, kalau kita ingin
mengikuti pola makan zaman sekarang, yang sarapan, makan siang dan makan malam
itu, kita bisa menerapkan rumus “sepertiga sepertiga”, yaitu mengisi perut kita
dalam komposisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga
untuk napas. Jadi, jangan terlalu penuh. Sisakan untuk bernapas. Karena perut
yang terlalu penuh akan menyulitkan kita dalam bernapas.
12. Setelah mengkonsumsi makanan, jangan
langsung mandi.
Terkait hal ini, Imam Ridha
berkata, "Jangan mandi dengan perut
penuh makanan, Karena akan menyebabkan kram atau salah urat".
Para ahli medis
berkeyakinan bahwa mandi setelah makan akan menyebabkan aliran darah di tangan
dan kaki akan mengalir ke permukaan badan. Hal ini menyebabkan sejumlah darah
di lambung akan berkurang, dan sistem pencernaan akan melemah. Penelitian yang
dilakukan menunjukkan bahwa mandi dengan lambung penuh makanan akan menyebabkan
stres, dan gangguan saluran darah ke hati dan pembuluh darah.
13. Food Combining
13. Food Combining
FC — atau kita kenal dengan istilah “food combining” — adalah
pola makan yang diselaraskan dengan ritme sirkardian (mekanisme alamiah tubuh
manusia). Metode ini tidaklah membatasi jenis makanan tertentu, namun mengatur
kombinasi makanan sehingga sesuai dengan kemampuan dan siklus pencernaan tubuh.
Dengan menerapkan metode ini diharapkan beban pencernaan akan lebih ringan,
tubuh dapat menyerap nutrisi secara sempurna, racun dapat dikeluarkan dari
tubuh, dan sisa energi untuk pencernaan dapat disalurkan bagi perbaikan organ
tubuh lainnya.
Dalam pola makan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita mengenal istilah “food
balancing” (menyeimbangkan sifat yang berlebih dari suatu makanan dengan
lawannya). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membatasi diri
pada suatu makanan sehingga tidak makan selainnya. Ini artinya Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam menyantap berbagai varian makanan secara berimbang.
Makanan yang dibatasi pada satu atau jenis makanan tertentu tidak baik dari sisi
keseimbangan tubuh, yang dapat mengakibatkan tubuh kehilangan keseimbangan
sehingga berujung pada rusaknya kesehatan. Jika salah satu makanan memerlukan
penyeimbang (balancing) maka beliau akan makan penyeimbangnya
(balancer), seperti panasnya kurma beliau seimbangkan dengan semangka atau
mentimun yang bersifat dingin. (Imam Ibnul Qayim Al-Jauziyah dalam Zadul
Ma’ad fi Hadyi Khayril ‘Ibad)
dapt juga dibaca:
VI. OLAHRAGA
Olahraga merupakan salah satu bentuk
kegiatan dalam pola hidup sehat baik secara kesehatan. Ternyata agama islam juga
mencontohkan melalui hadis rasulullah SAW. Olah raga apapun dapat dilakukan sesuai
hobi dan kesempatan serta kemampuan. Setidaknya dijadwalkan 20-30 menit sehari,
sekitar 2-3 kali seminggu. Rasulullah SAW bersabda .“Ajarkan putera-puterimu berenang dan memanah” (H.R. Ath Thahawi). “Setiap sesuatu yang tidak termasuk mengingat
Allah ia merupakan permainan yang sia-sia kecuali empat hal: Seorang lelaki
berjalan di antara dua tujuan (untuk memanah), melatih berkuda, bermesraan
dengan keluarga, dan mengajarinya berenang” (H.R. At Thabrani).
Terkadang
beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-ana dan cucu-cucunya. Pernah pula
Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah r.a.
Pola makan Rasulullah
saw ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh
manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).
Dalam
Al-Quran surat al-Ahzab ayat 21, Allah swt berfirman, "Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah."
Kehidupan Rasulullah Saw merupakan model terbaik
bagi kehidupan umat manusia. Allah swt menganugerahkan akhlak terbaik kepada
Nabi Muhammad Saw. Dengan demikian, adab Islam merupakan manifestasi terbaik
dari penghormatan terhadap perilaku mulia Rasulullah.
Untuk dapat mengikuti cara makan Rasulullah ini memang
terasa sulit bagi yang tidak biasa, apalagi buat mereka yang biasa menurutkan
hawa nafsu dan makan sampai perut hampir meledak. Namun semua itu berdasarkan
kebiasaan, atau harus dibiasakan. Jadi, diniatkan dan diusahakan. Pengaruh dari
diet ini memang tidak hanya dalam jangka pendek, namun akan terasa pengaruhnya
bila kita sudah tua nanti. Selamat mencoba dan mempraktikkan pola
makan (diet) dan gaya hidup sehat ala rosulullah. Hidup sehat dengan sunnah.

makasih banyak insightnya, selain sehat ternyata juga sesuai sunah nabi.
ReplyDeleteSelain makanan berat, cemilan juga perlu diperhatikan karena saat ini banyak cemilan yang kurang sehat, maka dari itu kita harus pintar pilah pilih.
Di Modusgaia banyak review terbaik macam-macam healty food, mulai dari cemilan sampai makanan berat pun ada