Widget HTML Atas

Indonesia di Lingkaran Merah



Indonesia di Lingkaran Merah

Keterbelakangan, kesengsaraan,keterpurukan dan kebodohan mewarnai bangsa Indonesia 3,5 abad lamanya, ketika bangsa kita dibelenggu oleh Kolonial dan Imperialis. Warna-warna tersebut memberikan corak bagi budaya Indonesia yaitu selalu merasa rendah diri, suka jalan pintas (KKN), emosional dan mempunyai tingkat kecemburuan sosial yang tinggi. Namun setelah Indonesia medeka, nuansa yang demikian nampaknya masih terasa, bahkan setelah merdeka permasalahan sosial meningkat. Dari penggunaan narkoba, seks bebas, tindak kriminal dan tindakan lainnya. Inilah yang memberikan predikat kepada Indonesia yaitu “Indonesia di Lingkaran Merah”. Akankah warna-warni kehidupan ini tetap berlanjut dan tumbuh subur di Indonesia? Tentunya, kita sebagai generasi muda yang bertanggung jawab dalam memutihkan warna-warna yang hitam kelam dan ternoda tersebut.
Sebagaimana kenyataan sekarang ini, generasi muda Indonesia sangat ditantang oleh keanekaragaman budaya, baik budaya barat maupun budaya timur itu sendiri. Dari keanekaragaman budaya tersebut, banyak generasi muda Indonesia yang terbawa arus sehingga terjerumus ke gudang kenistaan, lembah kehinaan dan jurang kehancuran. Mental baja generasi muda terinfeksi oleh narkoba baik dari golongan sedatif (yang berefek pada penenang), golongan stimulan (yang berefek pada peningkatan kerja otak), golongan halusinogen (yang berefek pada tingkat khayal) dan golongan painkiller (yang berefek pada penghilangan rasa sakit). Selain narkoba tersebut permasalahan sosial lainnya adalah seks bebas. Dengan menjamurnya seks bebas berarti penyakit HIV/AIDS terbit diambang pintu. Menurut data WHO dan UNAIDS bahwa pada tahun 2001, penduduk dunia terinfeksi HIV mencapai 40 juta jiwa, 12-18 juta jiwa menunjukkan gejala penyakit AIDS, 3 juta jiwa meninggal dunia karena AIDS dan 5000 jiwa per harinya ketularan virus HIV (UNAIDS, 2001). Budaya yang demikian dapat melelapkan generasi muda dari kenyataan yang harus dijalani baik sebagai makhluk Tuhan, pribadi maupun selaku makhluk sosial. Oleh karena itu, apakah generasi muda yang demikian adalah antibodi negara? Bukankah generasi muda tersebut virus perusak bangsa?
Pada dasarnya generasi muda Indonesia adalah remaja yang selektif. Namun dengan adanya keanekaragaman budaya yang masuk yang dapat memberikan kepuasan dan kenikmatan sesaat, maka sikap selektif tadi menjadi terombang ambing. Akibatnya terjadilah perubahan lingkungan Indonesia dari yang hijau berbunga menjadi lingkungan yang merah berdarah dan panas membara. Dari perubahan lingkungan tersebut, banyak generasi muda Indonesia yang lepas dari ikatannya. Ia lupa akan akibatnya. Ia lupa akan kewajiban dan tanggungjawabnya. Bahkan ia lupa bahwa dirinya pembangun dirinya sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negaranya sendiri.
Fenomena hitam yang menyelimuti diri mari kita kubur dan lenyapkan dari kehidupan kita. Mari kita buka ‘Jas Merah’ kita. Pemuda-pemudi Indonesia berlumuran darah bukan karena narkoba, seks bebas, tindak kriminal dan lain sebagainya melainkan hanya untuk mengibarkan secarik kain Merah Putih yang dibangga-banggakan dan dijunjung tinggi. Namun sebaliknya, generasi muda Indonesia sekarang ini berlumuran darah hanya karena narkoba, seks bebas, tindak kriminal dan lain sebagainya. Budaya yang demikianlah yang merusak rasa patriotisme dan nasionalisme generasi muda sekarang. Apabila generasi muda Indonesia telah kehilangan jiwa tersebut, maka hancurlah Indonesia tak bergenerasi tangguh. Di mana semangat generasi muda sekarang ini/?
Memang Indonesia menjunjung kebebasan. Namun bukan sebebas-bebasnya. Namun kebebasan yang terbatas dan bertanggung jawab. Dengan kebebasan tersebut diharapkan dapat membangun bukan menghancurkan negaranya sendiri. Oleh karena itu, mari kita kembali pada budaya tanpa narkoba, seks bebas, tindak criminal dan lain sebagainya.Mari kita tingkatkan rasa patriotisme dan nasionalisme kepada negara tercinta. Dengan demikian kita akan dapat menghapus predikat kita “Indonesia di Lingkaran Merah”, dan mengubah lingkungan Indonesia dari lingkungan yang merah berdarah menuju lingkungan yang hijau berbunga. Ingatlah bahwa generasi muda adalah antibodi negara, bukan virus perusak bangsa. Dengan demikian, dapatlah kita mempertahankan predikat kita sebagai generasi muda yaitu “Generasi Muda Adalah Ujung Tombak Negara”.

Disadur dari :
1.                        Kompetensi Berbahasa dan Sastra Indonesia
2.                        Biologi SMA XI
3.                        AIDS dan Penanggulangannya
4.                        Narkoba dan Penanggulangannya
5.                        Kewarganegaraan Umum.


                                                                                                      Orator,


                                                                                              Hadi Kurniawan

*) Nostalgia Lomba Pidato tingkat SMA Se-kota Singkawang


Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

No comments for "Indonesia di Lingkaran Merah"