Widget HTML Atas

PART 1 - Pengantar Swamedikasi: Keluhan dan Penyakit seperti apa yang termasuk Upaya Pengobatan Sendiri/Self Medication (Swamedikasi)


 

PART 1 - Pengantar Swamedikasi: Keluhan dan Penyakit seperti apa yang termasuk Upaya Pengobatan Sendiri/Self Medication (Swamedikasi)

 Hadi Kurniawan


Pengobatan sendiri atau yang sering disebut swamedikasi (self medication), merupakan upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau minimal melakukan pertolongan pertama bagi dirinya sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan untuk menanganinya. Swamedikasi merupakan salah satu cara pengobatan yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia.

Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya (WHO, 1998). Sedangkan menurut The International Pharmaceutical Federation (FIP) yang dimaksud dari swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri (FIP, 1999).

Swamedikasi merupakan upaya pengobatan yang dilakukan sendiri (self medication). Pengobatan sendiri (swamedikasi) yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai. Untuk itu masyarakat memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, sehingga penentuan jenis dan jumlah obat yang diperlukan harus berdasarkan kerasionalan penggunaan obat. Disamping itu, masyarakat harus harus memahami cara penggunaan, penyimpanan dan  pembuangan obat secara benar di rumah tangga.

Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain.

Upaya tersebut hampir sama dengan pelayanan resep, namun di dalam self medication, pasien datang dengan keluhan dan Apotekerlah yang diminta untuk menyelesaikan/memberikan rekomendasi terapi untuk pasien. Perbedaan lain adalah ruang lingkup self medication  yang lebih sempit, hanya sebatas penyakit ringan (minor illness).

Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication  antara lain :

1.  Saluran pernapasan : batuk pilek/flu,  rhinitis alergi

2.  Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.

3.  Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam

4.  Penyakit mata dan telinga

5.  Kulit : jerawat, bisul.

Obat-obatan merupakan komoditas utama dalam upaya peningkatan kesehatan, namun apabila digunakan secara tidak benar maka obat akan menjadi racun yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.

Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatan dianggap sebagai tonggak utama dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome  kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya. (HK)




Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

30 comments for "PART 1 - Pengantar Swamedikasi: Keluhan dan Penyakit seperti apa yang termasuk Upaya Pengobatan Sendiri/Self Medication (Swamedikasi)"

  1. Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah upayah yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau sebelum meminta pertolongan dari tenaga medis untuk mengatasinya. Swamedikasi ini paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Swamedikasi merupakan penggunaan obat tanpa resep dari dokter. Menurut WHO swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern atau tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya. Berdasarkan FIP, swamedikasi adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri. Pengobatan swamedikasi yang tidak tepat dan tidak disertai informasi yang tepat dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapat. Masyarakat juga perlu memahami cara penggunaan, penyimpanan dan pembuatan obat secara benar di rumah tangga (DAGUSIBU).
    Swamedikasi digunakan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan seperti demam, nyeri pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan, diare, konstipasi, gastritis, kecacingan dan penyakit kulit lain. Pasien biasanya datang dengan keluhan dan apoteker diminta untuk memberikan rekomendasi terapi yang sesuai.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication adalah:
    a. Saluran pernafasan seperti batuk, pilek/fllu, rhinitis alergi
    b. Saluran cerna, seperti bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis dan ambeien
    c. Pengurangan rasa sakit atau nyeri, demam, dan pusing
    d. Penyakit mata dan telinga
    e. Penyakit kulit seperti jerawat dan bisul
    Apoteker memiliki peran penting dalam upaya peningkatan pengetahuan pasien terkait swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional

    ReplyDelete
  2. Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya. Sedangkan menurut The International Pharmaceutical Federation (FIP) yang dimaksud dari swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri.
    swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat. Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul
    Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya.

    ReplyDelete
  3. Pengobatan sendiri (swamedikasi) adalah hal yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau minimal melakukan pertolongan pertama bagi dirinya sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan untuk menanganinya. Swamedikasi merupakan salah satu cara pengobatan yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai. Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.
    Obat-obatan merupakan komoditas utama dalam upaya peningkatan kesehatan, namun apabila digunakan secara tidak benar maka obat akan menjadi racun yang dapat membahayakan kesehatan masyarakat.
    Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatan dianggap sebagai tonggak utama dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

    ReplyDelete
  4. Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melalui konsultasi kedokter. Menurut WHO swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri. Menurut the international pharmaceutical federation (FPI) swamedikasi adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri. Pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai.
    Umumnya swamediakasi dilakukan untuk mengatasi keluha-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis ulkus, serta kecacingan dan penyakit kulit dll.
    Penyakit yang termasuk dalam ruangan lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilekflu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, embelen
    3. Pengurangan rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul

    ReplyDelete
  5. Pengobatan sendiri (Swamedikasi/Self medication) merupakan upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan tanpa resep serta tanpa konsultasi ke dokter atau melakukan pertolongan pertama bagi dirinya sebelum mencari pertolongan tenaga medis. Swamedikasi biasanya dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan penyakit ringan yang umum terjadi pada masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan (diare, konstipasi, gastritis), penyakit kulit dan lain-lain.
    Swamedikasi yang kurang tepat dan kurangnya informasi dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai. Oleh karena itu, masyarakat perlu informasi yang akurat agar tercapai terapi yang sesuai dan minim efek samping. Informasi yang diperlukan oleh masyarakat antara lain tentang cara penggunaan, penyimpanan dan pemusnahan/cara membuang obat yang benar.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.
    Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatan dianggap sebagai tonggak utama dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya.

    ReplyDelete
  6. Pengobatan sendiri adalah upaya atau menimal melakukan pertolongan pertama bagi dirinya sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan untuk menangninya. Swamedikasi adalah salah satu cara pengobatan yang paling banyak dilakukan di seluruih dunia.
    Menurut WHO ( World Health Organization ) Pemilihan dan pengobatan baik modern maupun tradisional obat tanpa reep atau uoaya dalam mengobati gejala penyakit tanpa konsultasi . sedangkan menurut The International Pharmacetiucal Federation (FIP) penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri.
    Swamedikasi tidak tepat dan tidak disertai dengan informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai, masyarakat harus memahami cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat secara benar dirumah.
    Umumnya swamedikai diperuntukan untuk mengatasi keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat.
    • Demam
    • Nyeri
    • Pusing
    • Batuk
    • Flu
    • Gangguan pencernaan ringan seperti diare
    • Konstipasi
    • Gastritis
    • Kecacingan
    • Penyakit kulit dll
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul
    Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatab.
    Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya.

    ReplyDelete
  7. Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter akan tetapi jikan dilakukan secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai. Selain itu, masyarakat harus mengetahui cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat secara benar di rumah tangga. Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.
    Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat terutama untuk penggunaan obat yang rasional

    ReplyDelete
  8. Nama : Yulnalia Mariella Delavega
    NIM : I1022181017
    Kelompok XII

    Swamedikasi = upaya masyarakat mengobati diri sendiri dari penyakit / hal lain dengan keluhan ringan.
    Apabila perilaku swamedikasi dilakukan tanpa pengetahuan yang benar, maka dapat terjadi medication error. Maka apabila pasien datang ke Apoteker diminta untuk menyelesaikan rekomendasi terapi untuk pasien untuk terapi ringan.
    Penyakit untuk penyakit ringan :
    - Saluran pernapasan = batuk, pilek, flu, alergi
    - Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    - Pengurangan rasa sakit/ nyeri, pusing, demam
    - Penyakit mata dan telinga
    - Kulit jerawat, bisul
    Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya.

    ReplyDelete
  9. Nama : Anditasari Ika Putri
    NIM : I1021181052
    KELOMPOK XII

    Self-medication adalah pengobatan terhadap diri sendiri baik penggunaan obat modern maupun obat tradisional oleh seerorang sebagai bentuk perilaku melindungi/mengobati diri dari penyakit dan gejala yang diderita. Self-medication atau yang dikenal Swamedikasi merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau pertolongan pertama bagi dirinya tanpa harus berkonsultasi dengan dokter/ resep dokter terlebih dahulu.
    Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain. Di dalam self medication, pasien datang dengan keluhan dan Apoteker yang diminta untuk menyelesaikan/memberikan rekomendasi terapi untuk pasien. Perbedaan lain adalah ruang lingkup self medication yang lebih sempit, hanya sebatas penyakit ringan (minor illness).
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.
    Apoteker berwenang penuh di bidang obat-obatan dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya.

    ReplyDelete
  10. Nama : Lulu
    NIM: I1021181016
    Kelompok: 12

    Pengobatan sendiri/swamedikasi (self medication) : upaya masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau melakukan pertolongan pertama bagi dirinya sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan untuk menanganinya.
    Swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat. Dalam self medication, pasien datang dengan keluhan dan Apoteker menyelesaikan/memberikan rekomendasi terapi untuk pasien.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.
    Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatan sehingga berpera penting untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional, sehingga dapat meningkatkan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya.

    ReplyDelete
  11. Nama : Rahmad Febriadi
    NIM : I1021171052
    Kelompok XII
    Swamedikasi (self medication) – pengobatan mandiri, tanpa bantuan dokter– umumnya untuk penyakit yang ringan ---- masyarakat memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya; memahami penggunaan, penyimpanan, dan pembuangan obat secara benar di rumah tangga – tugas apoteker untuk meningkatkan outcome kesehatan pasien/kualitas hidup masyarakat - swamedikasi rasional
    Swamedikasi (self medication) – upaya masyarakat untuk mengobati diri sendiri – mengatasi keluhan – keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami masyarakat (seperti demam, pusing, batuk, flu, sakit maag, diare, kurap, luka luar yang ringan, penyakit kulit, dll) - tanpa atau sebelum mencari tenaga kesehatan yang dapat menanganinya (Pedoman penggunaan obat bebas dan bebas terbatas Depkes tahun 2007)
    Menurut WHO – swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya
    Menurut FIP – swamedikasi adalah penggunaan obat non resp oleh seseorang atas inisiatif sendiri

    Penyakit yang masuk lingkup swamedika – saluran pernafasan : batuk, pilek/flu rhinitis alergi; saluran pencernaan : bibir pecah pecah, mual muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien; pengurangan rasa sakit/nyeri, pusing dan demam; penyakit mata dan telinga; dan penyakit kulit : jerawat bisul

    ReplyDelete
  12. Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. masyarakat memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, sehingga penentuan jenis dan jumlah obat yang diperlukan harus berdasarkan kerasionalan penggunaan obat. Disamping itu, masyarakat harus harus memahami cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat secara benar di rumah tangga.Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain. Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.

    ReplyDelete
  13. Pengobatan sendiri atau yang sering disebut swamedikasi (self medication), merupakan upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau minimal melakukan pertolongan pertama bagi dirinya sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan untuk menanganinya. Swamedikasi merupakan salah satu cara pengobatan yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia.

    Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain.

    Upaya tersebut hampir sama dengan pelayanan resep, namun di dalam self medication, pasien datang dengan keluhan dan Apotekerlah yang diminta untuk menyelesaikan/memberikan rekomendasi terapi untuk pasien. Perbedaan lain adalah ruang lingkup self medication yang lebih sempit, hanya sebatas penyakit ringan (minor illness).
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.

    Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatan dianggap sebagai tonggak utama dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

    ReplyDelete
  14. Nama : Rizki Aulia Rahmaheni
    Nim : I4041202015

    penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya (WHO, 1998). Sedangkan menurut The International Pharmaceutical Federation (FIP) yang dimaksud dari swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri (FIP, 1999). swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.
    Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatan dianggap sebagai tonggak utama dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

    ReplyDelete
  15. Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya (WHO, 1998).
    Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.

    ReplyDelete
  16. NAMA: LAILA QADARIAH

    *Resume Materi*
    *Swamedikasi*
    - Swamedikasi merupakan penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melalui konsultasi kedokter.
    - Menurut WHO, swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri.
    - Menurut the international pharmaceutical federation (FPI) swamedikasi adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri
    - umumnya dilakukan untuk mengatasi penyakit-penyakit ringan

    *Penyakit yang Termasuk Dalam Ruang Lingkup Self Medication*
    1.Saluran pernafasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah , mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien
    3. Pengurangan rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat dan bisul.

    *Terima Kasih, Semoga Bermanfaat*

    ReplyDelete
  17. NAMA : RIZKY HUSAIN
    NIM : I4041202016

    SWAMEDIKASI
    Pengobatan sendiri atau yang sering disebut swamedikasi (self medication), merupakan upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau minimal melakukan pertolongan pertama bagi dirinya sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan untuk menanganinya. Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya (WHO, 1998). Sedangkan menurut The International Pharmaceutical Federation (FIP) yang dimaksud dari swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri (FIP, 1999).

    TUJUAN SWAMEDIKASI
    Masyarakat memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, sehingga penentuan jenis dan jumlah obat yang diperlukan harus berdasarkan kerasionalan penggunaan obat. Disamping itu, masyarakat harus harus memahami cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat secara benar di rumah tangga. Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain. Upaya tersebut hampir sama dengan pelayanan resep, namun di dalam self medication, pasien datang dengan keluhan dan Apotekerlah yang diminta untuk menyelesaikan/memberikan rekomendasi terapi untuk pasien. Perbedaan lain adalah ruang lingkup self medication yang lebih sempit, hanya sebatas penyakit ringan (minor illness).

    RUANG LINGKUP PENYAKIT
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.

    PERAN APOTEKER
    Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatan dianggap sebagai tonggak utama dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya.

    ReplyDelete
  18. Nama : Nia Anzini
    NIM : I4041202013

    Pengantar Swamedikasi: Keluhan dan Penyakit seperti apa yang termasuk Upaya Pengobatan Sendiri/Self Medication (Swamedikasi)
    1. Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter.
    2. Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya (WHO, 1998).
    3. Menurut The International Pharmaceutical Federation (FIP) yang dimaksud dari swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri (FIP, 1999)
    4. Pengobatan sendiri (swamedikasi) yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai. Dalam hal ini apoteker sangat berperan penting dalam pemberian informasi obat yang akurat berdasarkan kerasionalan penggunaan obat serta memberi pemahaman mengenai cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat secara benar di rumah tangga.

    5. Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    a. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    b. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    c. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    d. Penyakit mata dan telinga
    e. Kulit : jerawat, bisul.
    6. Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya




    ReplyDelete
  19. NAMA : REREN SALWA S
    NIM: I4041202031

    -Swamedikasi atau pengobatan sendiri merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau tanpa harus berkonsultasi dokter
    -Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya
    -menurut The International Pharmaceutical Federation (FIP) yang dimaksud dari swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri

    Beberapa penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup swamedikasi, yaitu:
    1.Saluran pernapasan: batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2.Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3.Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4.Penyakit mata (ringan “mata kering/merah”) dan telinga (ringan “infeksi ringan-bangian luar tidak terlalu dalam”)
    5. Kulit : jerawat, bisul.

    *PERANAN APOTEKER*
    Apoteker merupakan salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatan dianggap sebagai tonggak utama dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

    ReplyDelete
  20. Restian Rony Saragi
    I4041202020

    Swamedikasi merupakan pembelian dan penggunaan obat tanpa konsultasi ke dokter. Biasa swamedikasi dilakukan masyarakat untuk mengobati penyakit bergejala ringan seperti demam dan diare ringan.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan
    2. Saluran pencernaan
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit

    ReplyDelete
  21. NABILA OKTAFIA
    I4041202005

    Pengobatan sendiri atau yang sering disebut swamedikasi (self medication), merupakan upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau minimal melakukan pertolongan pertama bagi dirinya sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan untuk menanganinya. Swamedikasi merupakan salah satu cara pengobatan yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia.
    Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter.
    Menurut the international pharmaceutical federation (FPI) swamedikasi adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri. Pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai.
    Umumnya swamediakasi dilakukan untuk mengatasi keluha-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis ulkus, serta kecacingan dan penyakit kulit dll.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.

    ReplyDelete
  22. Muhammad Rifky
    PSPPA XIV
    Kelompok III

    Swamedikasi atau pengobatan sendiri adalah upayah yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau sebelum meminta pertolongan dari tenaga medis untuk mengatasinya. Swamedikasi ini paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Swamedikasi merupakan penggunaan obat tanpa resep dari dokter. Menurut WHO swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern atau tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya. Berdasarkan FIP, swamedikasi adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri. Pengobatan swamedikasi yang tidak tepat dan tidak disertai informasi yang tepat dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapat. Masyarakat juga perlu memahami cara penggunaan, penyimpanan dan pembuatan obat secara benar di rumah tangga (DAGUSIBU).
    Swamedikasi digunakan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan seperti demam, nyeri pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan, diare, konstipasi, gastritis, kecacingan dan penyakit kulit lain. Pasien biasanya datang dengan keluhan dan apoteker diminta untuk memberikan rekomendasi terapi yang sesuai.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication adalah:
    a. Saluran pernafasan seperti batuk, pilek/fllu, rhinitis alergi
    b. Saluran cerna, seperti bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis dan ambeien
    c. Pengurangan rasa sakit atau nyeri, demam, dan pusing
    d. Penyakit mata dan telinga
    e. Penyakit kulit seperti jerawat dan bisul
    Apoteker memiliki peran penting dalam upaya peningkatan pengetahuan pasien terkait swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional

    ReplyDelete
  23. Swamedikasi merupakan upaya yang dilakukan masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau sebelum meminta pertolongan dari tenaga medis untuk mengatasi penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melalui konsultasi kedokter. Menurut WHO swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri. Menurut the international pharmaceutical federation (FPI) swamedikasi adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri. Pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai.
    Swamedikasi digunakan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan seperti demam, nyeri pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan, diare, konstipasi, gastritis, kecacingan dan penyakit kulit lain. Pasien biasanya datang dengan keluhan dan apoteker diminta untuk memberikan rekomendasi terapi yang sesuai. Penyakit yang termasuk dalam ruangan lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, embelen
    3. Pengurangan rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul
    Apoteker memiliki peran penting dalam upaya peningkatan pengetahuan pasien terkait swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional
    Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Pelaksanaan swamedikasi didasarkan pada pemikiran bahwa pengobatan sendiri cukup untuk mengatasi masalah kesehatan yang dialami tanpa melibatkan tenaga kesehatan. Penggunaan obat yang rasional sangat penting dalam menentukan keberhasilan pengobatan pada pasien khususnya pada pengobatan swamedikasi. Pelaksanaan swamedikasi sangat berpotensi adanya ketidakrasionalan penggunaan obat seperti adanya ketidaktepatan pemilihan obat, ketidaktepatan dosis obat, adanya efek samping, kontraindikasi dan polifarmasi. Dasar pertauran swamedikasi adalah Permenkes No.919 Tahun 1993, dimana kriteria obat yang dapat diserahkan tanpa resep dokter adalah:
    a. Tidak kontraindikasi dengan wanita hamil, anak < 2 tahun dan lansia > 65 tahun
    b. Swamedikasi dengan tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit
    c. Penggunaan tidak memerlukan cara atau alat khusus yang harus dilakukan oeh tenaga kesehatan
    d Penggunaan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di Indonesia
    e. Obat memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggung jawabkan untuk pengobatan sendiri
    Tugas apoteker adalah membuat hipotesis pembuatan keputusan klinis berbasis pada identifikasi aktual dan potensial pemasalahan yang disebabkan obat / drug related problem (DRP), dan memberikan saran obat yang tepat. Metode yang dilakukan Apoteker dalam rangka menunjang keberhasilan terapi yaitu dengan melakukan assesment, merumuskan care plan, dan memonitor dan mengevaluasi kondisi dan terapi yang diterima pasien.
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication adalah:
    a. Saluran pernafasan seperti batuk, pilek/fllu, rhinitis alergi
    b. Saluran cerna, seperti bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis dan ambeien
    c. Pengurangan rasa sakit atau nyeri, demam, dan pusing
    d. Penyakit mata dan telinga
    e. Penyakit kulit seperti jerawat dan bisul
    Selain penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas, Menteri kesehatan telah menetapkan beberapa obat keras yang dapat diperoleh tanpa resep dokter (OWA) yang berguna untuk meningkatkan pelayanan kesehatan untuk pasien.
    Peran apoteker dalam swamedikasi dan penggunaan obat tradisional adalah memberikan edukasi dan petunjuk kepada masnyarakat terkait informasi tentang DAGUSIBU. Perasn lainnya adalah menyediakan obat yang telah terbukti keamanan, khasiat dan kualitas serta memberikan informasi obat ataupun konseling kepada pasien.

    ReplyDelete
  24. Swamedikasi
    swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. masyarakat memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, sehingga penentuan jenis dan jumlah obat yang diperlukan harus berdasarkan kerasionalan penggunaan obat. Disamping itu, masyarakat harus harus memahami cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat secara benar di rumah tangga.Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain. Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.
    Apoteker berwenang penuh di bidang obat-obatan dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

    ReplyDelete
  25. Nama : Umi Khairiyah (I4041222030)
    Kelompok : 4

    Pengobatan sendiri atau yang sering disebut swamedikasi (self medication), merupakan upaya yang paling banyak dilakukan oleh masyarakat untuk mengatasi gejala penyakit yang ringan melalui pengobatan sendiri atau minimal melakukan pertolongan pertama bagi dirinya sebelum mencari pertolongan dari tenaga kesehatan untuk menanganinya. Swamedikasi merupakan salah satu cara pengobatan yang paling banyak dilakukan di seluruh dunia. Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. Menurut World Health Organization (WHO) swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya (WHO, 1998). Sedangkan menurut The International Pharmaceutical Federation (FIP) yang dimaksud dari swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri (FIP, 1999). Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain. Upaya tersebut hampir sama dengan pelayanan resep, namun di dalam self medication, pasien datang dengan keluhan dan Apotekerlah yang diminta untuk menyelesaikan/memberikan rekomendasi terapi untuk pasien. Perbedaan lain adalah ruang lingkup self medication yang lebih sempit, hanya sebatas penyakit ringan (minor illness).
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.
    Apoteker sebagai salah satu tenaga kesehatan yang berwenang penuh dalam bidang obat-obatan dianggap sebagai tonggak utama dalam usaha meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional sehingga dapat secara langsung bermanfaat dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya.

    ReplyDelete
  26. Nama: Livia (I4041222027)
    Kelompok 4

    Swamedikasi (pengobatan sendiri) adalah penggunaan obat tanpa resep, upaya dilakukan masyarakat dalam mengatasi gejala penyakit yang ringan tanpa melalui konsultasi ke dokter. Swamedikasi merupakan penggunaan obat tanpa resep dari dokter. Menurut WHO, swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri dari penyakit dan gejalanya (WHO, 1998). Sedangkan menurut FIP, swamedikasi atau self medication adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri. Pengobatan sendiri (swamedikasi) yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai. Masyarakat harus memahami cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat secara benar di rumah tangga. Swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan (demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain). Didalam self medication, pasien datang dengan keluhan dan apoteker diminta untuk menyelesaikan dan memberikan rekomendasi terapi yang sesuai. Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication:
    1. Saluran pernapasan (batuk pilek/flu, rhinitis alergi)
    2. Saluran pencernaan (bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien)
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit (jerawat, bisul)
    Apoteker mempunyai peran penting dalam upaya peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pentingnya swamedikasi dan penggunaan obat yang rasional. Apoteker mempunyai peran penting dalam peningkatan outcome kesehatan pasien ataupun kualitas hidup masyarakat pada umumnya

    ReplyDelete
  27. Nama : Harli Frimana (I4041222028)
    Kelompok 4

    - Pengobatan sendiri atau yang sering disebut swamedikasi (self medication), merupakan penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melalui konsultasi kedokter.
    - Menurut WHO, swamedikasi adalah pemilihan dan penggunaan obat baik obat modern maupun obat tradisional oleh seseorang untuk melindungi diri.
    - Menurut the international pharmaceutical federation (FPI) swamedikasi adalah penggunaan obat non resep oleh seseorang atas inisiatif sendiri
    - Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain.

    *Penyakit yang Termasuk Dalam Ruang Lingkup Self Medication*
    1.Saluran pernafasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah , mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien
    3. Pengurangan rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat dan bisul.

    ReplyDelete
  28. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  29. Nama : Inka Christi Willia
    NIM : I4041222026
    Kelompok : 4

    Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melalui konsultasi kedokter. Pengobatan sendiri yang dilakukan oleh masyarakat secara tidak tepat dan tidak disertai informasi yang memadai, dapat menyebabkan tujuan pengobatan tidak tercapai;
    1. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak dibawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun
    2. Tidak memberikan resiko pada kelanjutan penyakit
    3. Penggunaan tidak memerlukan cara atau alat khusus
    4. Penggunannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi diindonesia
    5. Memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat dipertanggung jawabkan

     PIO adalah kegiatan yang dilakukan oleh apoteker dalam pemberian informasi mengenai obat tanpa memihak, dievaluasi secara kritis, dalam segala aspek penggunaan obat kepada profesi kesehatan lain dan pasien.
     Konseling adalah proses interaktif anatar apoteker dengan pasien atau keluarga untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman, kesadaran dan kepatuhan minum obat. Kriteria pasien konseling;
    1. Pasien khusus (geriatri, pediatri, gangguan hati, gangguan ginjal ibu hamil dan menyusui)
    2. Pasien dengan terapi jangka panjang (TB, AIDS)
    3. Pasien dengan obat intruksi khusus
    4. Terapi degan indeks terapi sempit
    5. Pasien dengan polifarmasi
    6. Pasien dengan polifarmasi

    Konseling dilakukan terutama dalam mempertimbangkan
    1. Ketepatan penentuan indikasi/penyakit
    2. Ketepatan pemilihan obat (efektif,aman,ekonomis)
    3. Ketepatan dosis dan cara penggunaan obat
    Alur dalam pelayanan swamedikasi adalah sebagai berikut :
    1. Menerima keluhan pasien
    2. Menggali informasi dari pasien mengenai penyakit
    3. Melakukan analisis penyakit yang diderita pasien
    4. Membantu memilihkan terapi yang sesuai dengan kondisi pasien
    5. Mengucapkan closing percakapan seperti ucapan semoga segera sembuh dan salam penutup
    Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication :
    1. Saluran pernafasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah , mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien
    3. Pengurangan rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat dan bisul
    Masyarakat mesti cerdas dengan ‘tanya 5 O’ dalam menggunakan obat. Lima obat yang dimaksud yaitu;
    1. Obat ini apa naman ya dan kandungannya
    2. Obat ini apa indikasinya dan khasiatnya
    3. Obat ini berapa dosisinya
    4. Obat ini bagaimana caramenggunakannya
    5. Obat ini apa efek sampingnya
    Dengan demikian harapannya masyarakat memperhatikan hal-hal berikut :
    1. Minum obat sesuai indikasi
    2. Minum obat sesuai petunjuk
    3. Minum obat sesuai dosisnya
    4. Minum obat caranya jangan salah
    5. Minum obat sesuai dengan efek samping
    Apoteker berperan penting dalam rangka memberikan informasi tentang DAGUSIBU (dapatkan, gunakan, simpan dan buang). Bagaimana cara mendapatkan dan dimana mendapatkan obat, bagaimana cara menggunakan obat, bagaimana cara menyimpan obat serta bagaimana cara mebuang obat yang rusak dan kadaluarsa. Apoteker memiliki peran yang sangat penting dalam penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas yaitu :
    1. Menyediakan produk obat yang sudah terbukti keamanannya, khasiat dan kualitasnya
    2. Memberikan informasi yang di burtuhkan atau melakukan konseling kepada pasien

    ReplyDelete
  30. Nama : Danang Sigit Widianto
    NIM : I4041222032
    Swamedikasi adalah penggunaan obat tanpa resep atau upaya seseorang dalam mengobati gejala penyakit tanpa melakukan konsultasi ke dokter. masyarakat memerlukan informasi yang akurat dan dapat dipercaya, sehingga penentuan jenis dan jumlah obat yang diperlukan harus berdasarkan kerasionalan penggunaan obat. Disamping itu, masyarakat harus harus memahami cara penggunaan, penyimpanan dan pembuangan obat secara benar di rumah tangga.Umumnya swamedikasi dilakukan untuk mengatasi keluhan-keluhan dan penyakit ringan yang banyak dialami oleh masyarakat, seperti demam, nyeri, pusing, batuk, flu, gangguan pencernaan ringan seperti diare, konstipasi, gastritis, serta kecacingan, penyakit kulit dan lain-lain. Penyakit yang termasuk dalam ruang lingkup self medication antara lain :
    1. Saluran pernapasan : batuk pilek/flu, rhinitis alergi
    2. Saluran pencernaan : bibir pecah-pecah, mual dan muntah, mabuk perjalanan, konstipasi, diare, gastritis, ambeien.
    3. Pengurang rasa sakit/nyeri, pusing, demam
    4. Penyakit mata dan telinga
    5. Kulit : jerawat, bisul.

    ReplyDelete

Post a Comment