Widget HTML Atas

Perhitungan Dosis berdasarkan Usia Lansia (Geriatri)



Perhitungan Dosis berdasarkan Usia Lansia (Geriatri)

Pengaruh penuaan pada tubuh yang keadaan fisiknya mulai menurun sehingga obat menjadi sensitif dan menyebabkan dosis obat untuk lansia harus lebih kecil dari dosis maksimum karena :

  1. Kulit menjadi lebih tipis, kering, berkurangnya kadar lemak, berkerut, kurangnya fungsi melindungi, dan bahkan kurangnya aliran darah ke kulit.
  2. Sistem pembuluh darah menurun: sirkulasi darah menurun/kurangnya aliran darah yang dipompa jantung, kurangnya elastisitas pembuluh darah, menumpuknya zat-zat lemak pada bagian dalam arteri yang meyebabkan hipertensi. è Pengaruh terhadap dosis obat!
  3. Sistem pernapasan mengalami gangguan, mislanya:
  •          menempelnya kolagen di paru-paru yang menyebabkan kurangnya kemampuan untuk mengembang,
  •        berkurangnya aliran darah ke paru-paru, sehingga menyebabkan pernapasan menjadi kurang efisien dan oksigen yang dialirkan ke tubuh menjadi berkurang. Hal ini    menyebabkan frekuensi bernafas lebih cepat dari normal 16-20 kali per menit.
  1. Sistem syaraf mengalami penurunan daya ingat dan kemampuan mengambil keputusan, karena sel otak yang mati dan/atau berkurangnya aliran darah ke otak. Bingung dan perubahan personalitas dapat terjadi, karena kekurangan oksigen yang dibawa darah ke otak.
  2. Sistem sensor/indra umumnya kurang kuat dan kurang jelas, mata kadang-kadang tidak tahan terhadap cahaya matahari langsung, telinga kurang mendengar atau butuh suara lebih keras, dan indra perasa dan pembau kurang berfungsi dengan baik. Jika ini terjadi, maka lansia akan bingung, apalagi dalam lingkungan atau orang-orang yang tidka membantu.
  3. Sistem pencernaan mengalami penurunan gerakan dan sekresi asam lambung akan menyebabkan makanan sukar dicerna, sukar mengunyah atau tidak nyaman karena gigi yang hilang/berkurang, dan absorbsi yang berkurang sehingga kekurangan nutrisi.
  4. Sistem pembuangan air seni yang menurun, seperti terjadinya penumpukan sisa-sisa metabolisme tubuh yang seharusnya dibuang, yang disebabkan karena  melambatnya fungsi penyaringan ginjal dan melambatnya aliran darah yang masuk ke ginjal (fungsi hati dan ginjal menurun, eliminasi lambat).
  5. Sistem hormon mengalami gangguan sekresi, sehingga metabolisme sel tubuh tidak dapat diatur dengan baik dan tubuh tidak dapat bereaksi cepat terhadap tekanan dari luar. Misalnya, banyak lansia yang mengalami diabetes, albumin darah menurun.
  6. Sistem reproduksi mengalami pengurangan hormone seks yang menyebabkan perubahan fisik, misalnya wanita berumur di atas 48 tahun tidak akan menstruasi. Namun, kebahagiaan saat melakukan aktivitas seksual tidak begitu terganggu, karena dalam hal ini yang berpengaruh tidak hanya hormone seks namun juga pengaruh sikap dan emosi.
  7. Sistem otot mengalami penurunan kekuatan dan kelenturan, di samping megalami peningkatan jumlah lemak yang menggantikan otot. Tulang menjadi lebih ringan dan porositas tinggi, sehingga mudah patah dan lama tumbuhnya. Sendi dan otot disekitarnya menjadi rusak

Baca Juga : Cara Mudah Menghitung ResepTanpa DTD

Karena pengaruh penuaan pada tubuh dan keadaan fisik yang mulai menurun seperti hal tersebut di atas sehingga apabila seorang lansia memakai obat, umumnya akan terjadi pelambatan absorbs, distribusi yang tidak dapat diprediksi, dan pelambatan biotransformasi dan ekskresi/eliminasi membuat vobat menjadi sensitif dan menyebabkan dosis obat untuk lansia harus lebih kecil dari dosis maksimum.

Di samping itu, karena pada waktu bersamaan lansia mengalami beberapa gejala dan/atau penyakit, maka pada umumnya diperlukan banyak obat baik dari satu dokter maupun lansia yang dirawat oleh beberapa dokter bahkan memakai obat bebas (namun dengan dosis lebih kecil dari dosis maksimum). Keadaan ini memungkinkan menimbulkan interaksi antarobat.

Untuk orang lanjut usia yang keadaan fisiknya sudah mulai menurun, Dosis yang diberikan harus lebih kecil daripada dosis maksimum biasa, seperti aturan dibawah ini :

60 – 70 tahun    : 4/5 dosis dewasa

70 – 80 tahun    : ¾ dosis dewasa

80 – 90 tahun    : 2/3 dosis dewasa

90 tahun keatas  : ½ dosis dewasa

Formula lain:

Usia 65 – 74 tahun : dosis biasa – 10%

Usia 75 – 84 tahun : dosis biasa – 20%

Usia 85 tahun >>   : dosis biasa – 30%

Contoh Kasus :

  • Seorang pasien lansia berusia 75 tahun didiagnosis menderita rematoid arthitis
  • Dokter meresepkan:

              R/ Sanmol 500 mg

                   Kalmetason 0,5 mg

                  m.f. pulv da in caps dtd no X

                  S 3 dd 1

Berapa dosis dan jumlah tablet yang tepat untuk pasien geriatri?

Dosis untuk usia 70-80 th
= 3/4 x Dosis Dewasa

Sanmol 500 mg x 3/4 x 10 = 3750 mg

                                           = 3750 mg/500 mg =  7,5tab

Kalmetason 0,5 mg x 3/4 x 10 = 3,75 mg

                                           = 3,75 mg/0,5 mg = 7,5 tab

 

Jadi,

Dosis Sanmol 500 mg untuk 10 kapsul  adalah 3750 mg dan diambil 7,5 tab

Dosis Kalmetason 0,5 mg untuk 10 kapsul  adalah 3,75 mg dan diambil 7,5 tab

 

Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

2 comments for "Perhitungan Dosis berdasarkan Usia Lansia (Geriatri)"

  1. poker online dengan pelayanan CS yang baik dan ramah hanya di AJOQQ :D
    ayo di kunjungi agen AJOQQ :D
    WA;+855969190856

    ReplyDelete
  2. narasumbernya boleh diberikan?

    ReplyDelete

Post a Comment