Widget HTML Atas

Sehat Pasca-Nikah+MANAJEMEN KETURUNAN





Sehat Pasca-Nikah+MANAJEMEN KETURUNAN
Hadi Kurniawan, S.Farm., Apt.


Sehat  pasca-nikah yakni sehat dan waras baik secara fisik maupun kehangatan cinta dalam rumah tangga. Kesehatan secara fisik perlu dikontrol, diupayakan, mencegah penyakit dan diatasi terutama organ vital reproduksi. Sementara membangun kehangatan cinta dalam rumah tangga adalah terkait psikis, mental dan psikologis serta hubungan biologis. Hubungan seksual bukan merupakan satu-satunya tujuan pernikahan, namun tanpa hubungan intim maka suasana pernikahan terasa hambar, karna itu adalah fitrah dan anugerah yang Allah berikan bagi pasangan sah. Oleh karena itu, perlunya menyadari akan kebutuhan tentang hal ini. Perlu dicamkan seks bukan hanya kebutuhan suami dan kewajiban istri. Namun, ia adalah kebutuhan keduanya, serta hak keduanya, sehingga tidak ada kesan salah satu pasangan hanya sekedar melaksanakan kewajiban namun dengan keterpaksaan.

Mari menciptakan hubungan sehat pasca-nikah yang memperlakukan pasangan layaknya manusia dan terhormat, tidak seperti hewan yang tanpa ikatan pernikahan dan tanpa tata cara dan etika.

Fertilisasi/proses pembuahan dan Kehamilan:
adalah proses peleburan antara satu sel sperma dengan satu sel telur (ovum) yang sudah matang. Sel telur yang telah dibuahi berubah menjadi zigot dan menempel pada dinding rahim. Setelah zigot terbentuk, zigot langsung membelah diri menjadi 2, 4, 8, 16 dan seterusnya. Dalam waktu bersamaan dinding rahim menebal penuh dengan pembuluh darah siap menerima zigot. Zigot menempel pada dinding rahim untuk berkembang. Zigot berubah menjadi embrio. Terbentuk plasenta dan tali pusat sebagai penghubung antara embrio dengan ibunya. Embrio dikelilingi cairan amnion untuk melindungi dari bahaya benturan. Usia 4 minggu, embrio mulai membentuk mata, tangan dan kaki. Usia 6 minggu,embrio berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki beserta jari-jarinya mulai terbentuk. Usia 8 minggu, embrio sudah memiliki organ lengkap. Embrio berubah menjadi janin (fetus). Setelah usia kehamilan mencapai kira-kira 9 bulan 10 hari, bayi siap dilahirkan.

Untuk menghasilkan kondisi konsepsi atau bertemunya sperma dan ovum sehinga terjadi fertilisasi maka penting difahami terkait tata cara dan etika dalam berhubungan. Suami wajib menciptakan suasana nyaman bagi pasangannya dengan serangkaian tata cara melakukan hubungan sebagaimana tulisan kami terdahulu terkait “Etika Melewati Malam Pertama”. Tulisan kali ini sebagai suplemen komplementer untuk melengkapi tulisan terdahulu.
 
Pentingnya Foreplay
Apabila di antara kamu ada yang bersenggama dengan isterinya hendaknya lakukanlah dengan kesungguhan hati. Apabila selesai hajatnya sebelum selesai isterinya, hendaklah dia sabar menunggu sampai isterinya selesai hajatnya.” (H.R. Abu Ya'la)

Jika seseorang di antara kamu bersenggama dengan istrinya, hendaklah ia lakukan dengan penuh kesungguhan. Kemudian, kalau ia telah menyelesaikan kebutuhannya sebelum istrinya mendapatkan kepuasan, maka janganlah ia buru-buru mencabut (kemaluannya), sampai istrinya menemukan kepuasan.” (H.R. Abdul Razaq dan Abu Ya'la)

Apabila seorang di antara kamu menggauli isterinya, janganlah menghinggapinya seperti burung yang bertengger sebentar lalu pergi.” (H.R. Aththusi)

“Dan di dalam kemaluan salah seorang di antara kalian adalah sedekah.” Maka sahabat bertanya, “Ya Rasulullah, apakah jika salah seorang di antara kami mendatangi keluarganya (menunaikan syahwatnya/jimak) akan mendapatkan pahala?” Maka Rasulullah Saw bersabda, “Bukankah apabila dia menunaikannya (jimak) di tempat yang haram dia akan mendapatkan dosa? Maka demikian juga seandainya dia menunaikannya di tempat yang halal (istrinya), maka dia akan mendapatkan pahala.” (H.R. Muslim)

“Aku memaksa diriku untuk berjimak (bersetubuh) dengan harapan semoga lahir dari diriku jiwa yang selalu bertasbih mensucikan Allah.” (Umar bin Khathab r.a.)

Punya Anak Berapa???? “Dua anak LEBIH, BAIK” !!!
“Nikahilah perempuan yang pecinta (yakni yang mencintai suaminya) dan yang bisa mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab (banyaknya) kamu di hadapan umat-umat (yang terdahulu).” (H.R. Abu Dawud, Nasa’i, Ibnu Hibban dan Hakim, dari Ma’qil bin Yasar)

“Nikahilah perempuan yang penyayang dan bisa mempunyai anak banyak, karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nantipada hari kiamat.” (H.R. Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur, dari Anas bin Malik)

“Nikahilah wanita yang banyak anak karena Aku berlomba dengan nabi lain pada hari kiamat” (H.R. Ahmad dan dishahihkan oleh Ibnu Hibbam).

Dari Abi Umamah bahwa Rasulullah SAW bersabda,”Menikahlah, karena aku berlomba-lomba dengan umat lain dalam jumlah umat. Dan janganlah kalian menjadi seperti para rahib nasrani”. (H.R. Al-Baihaqi).

Jarak antar Anak
• Idealnya minimal 3 tahun (2 tahun hak anak untul disapih & disusui, dan 1 tahun rehat dan kesejahteraan serta kesehatan ibu serta persiapan kehamilan)

“Anak-anak yang dilahirkan 3 tahun setelah kelahiran kakaknya memiliki kemungkinan hidup sehat 2,5 kali lebih tinggi daripada yang berjarak kelahiran kurang dari dua tahun”.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. (Lukman:14)

• Awas Ghail (Ghilah) à membunuh diam-diam/rahasia.
“Janganlah kamu membunuh anak-anak kamu dengan rahasia,  karena ghail itu biasa dilakukan oleh orang-orang Persia kemudian merobohkan mereka.” (H.R. Abu Daud)

Nabi Saw. memang tidak melarang hingga derajat haram,
Sesungguhnya aku ingin melarang ghilah, tetapi kemudian aku melihat bangsa Persia dan Romawi melakukannya, namun tidak membahayakan anak-anak mereka sedikitpun.” (H.R. Muslim).

Keuntungan Jarak Kelahiran lebih dari 3 tahun:

BAGI ANAK  :
1,5 x > bertahan hidup pada minggu pertama;
2,2 x > bertahan hidup pada 28 hari pertama;
2,3 x > bertahan hidup pada tahun pertama;
2,4 x > bertahan hidup sampai usia 5 tahun.
Sumber: DHS th 2002 dari 18 negara


BAGI IBU
1,3 x kemungkinan terhindar Anemia;
1,7 x kemungkinan terhindar dari perdarahan pada trimester akhir
2,5 x kemungkinan selamat dalam proses persalinan
Sumber: DHS th 2002 dari 18 negara

Kita harus sepakat, jumlah anak lebih banyak lebih baik, karena disetiap anak ada rezeki masing-masing, dan tentunya dengan menikah Allah telah menjanjikan bahwa Allah akan memapukan kita yang miskin, jika kita hendak menikah. Namun, tentunya kita tidak sekedar berorientasi kepada kuantitas semata tanpa mempersiapkan dan memikirkan sisi kualitas. Jadi, jumlah (kuantitas) harus dibarengi dengan kualitas baik kesehatan ibu maupun kualitas pendidikan anak nantinya. Karena Allah dan Rasulnya juga mengingatkan tidak menyukai anak yang lemah:

“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu, hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” (Q.s. an-Nisa: 9)

Sehingga, perlu kita ketahui dan pelajari tetang ber-kontrasepsi, terlepas dari pro dan kontra terkait ber-kontrasepsi, tergantung sudut pandang dan alasan yang syar’i. Namun, sesuai penjelasan di atas selebihnya selaku pasangan dan orang tua maka sesuaikan dengan rencana atau planning terkait kehamilan, jarak kehamilan dengan berbagai pertimbangan terutama kesehatan ibu dan anak serta pendidikan. Hal yang penting diluar semua itu kita mesti memiliki keyakinan penuh bahwa Allah akan memudahkan limpahan rezeki atas setiap anak yang dilahirkan. Sehingga jangan sampai menjadikan kita terbebani dengan jumlah anak yang Allah anugerahkan.

Jangankan manusia yang tercipta sempurna, binatang melata saja Allah janjikan rezeki mereka dimana seperti cicak tak bersayap, namun makanannya (nyamuk) bisa terbang dan tidak punya sayap. Namun, cicak tidak pernah protes dan ia tetap bisa hidup. Seekor ayam tiap keluar dari kandang dan mengais-kais makanan pasti akan dapat makanan, apa lagi manusia yang punya sejuta potensi dan kemampuan berusaha lebih, maka setiap langkah usaha mendatangkan rezeki. Itu semua karna rahmad Allah SWT. pada seluruh makhluk ciptaan-Nya, terlepas apakah kita beriman/bertakwa atau tidak, itulah Ar-Rahman.    

Terkait KONTRASEPSI dan Contoh Kontrasepsi baik Alami/Tradisional maupun Kontrasepsi Modern akan penulis lanjutkan pembahasan di tulisan berikutnya -==\\(^_^)//==-.
Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

3 comments for "Sehat Pasca-Nikah+MANAJEMEN KETURUNAN"

Post a Comment