Widget HTML Atas

Khutbah Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)


Khutbah shalat kusuf (gerhana matahari)

https://www.youtube.com/live/RpCugQ2kGaI?feature=share

Ust. H. M. Alfan Hadi 

20 April 2023/29 Ramadhan 1444 H



KHUTBAH  GERHANA (MATAHARI)  
(Oleh: KH.  Hafidz Abdurrahman)

  هجاكسبوهللا ت محزوم كيلعم السلارَّلاِنَأَه َّلِ لا َّىُحْىَلَْوا َلُدَْلْدَخْهَنِ كا َلا َهاَلارَدَمَمَيِهي ِهِوُهللاََّلِإَهَلِإََلْنَأُدَشَأ. ُهَّللاا َهاَهْص، ُهََقَدْدَدَحَهحَ ْعَأَلْاَمَو، ُهَدْىُجَّو، ُهَصَهَو، ُهَباَصْدْعَصَهَصَدْبََسَعَوُلْيَّلْلاَ:ُهَهاَ﴿ه ِ تاًَآْنِىُو، ُهَُسُلِئاَللاِدْحْب هَحَمَو ومَّقْلاَمََّلا وُدُس َتَهَّمََلَشلِ َلۚ ُشلاَوُزاَنلاَجْس ْوُ س ْسَوِورَّه ًَِّإْمُتنُقْلِ قَلا وُدُُهاَّكن ِإَّهَلَمَلاِلِ س اَلجْنُخي ِسَوِمْنَأُدَشَأَنوُدُبْعَت َة زىس]﴾ هْاًفصلت: [دَّحُمَو، ُهُلْحْشَبْلاُوُهُدْبَسَىُيَىُلاُحاَرْض ْسَزَىَصَخَهَعو، ِوبِِهَطُْعُهللاى َّكْلامى َلآى َه ْيَلَسَثْىًََْلَْلاِلَلَسَّعَعَه ِ و، ِوِص،ِشَأَهَلَيِعِ باَّخلاى َوُهَبَسَوُهَفٍن اَنْسْحِئِبْمُلَزَحاَكَْيِعَوَو، َصحَْسَثَأِّلُىًَى َلِإ، ٍسَشْْلاِكمْ.ِوُأ، ِهللاَداَبِمَأْمُ؛ُدْعَبا ََّ س ْكْيِفَهَاَيياًَِّإَصْف ْيَِعووِهللاي َلَّخُْلاَىُىْ!َشاَلَفْدَلَخِب نْف

Hadirin jamaah shalat Gerhana yang dimuliakan Allah!  

Hari ini, sekali lagi Allah tunjukkan kebesaran-Nya kepada kita, dengan terjadinya gerhana matahari. Pertanda apakah ini? 

Tahukah kita, bahwa di zaman Nabi Muhammad SAW. hanya terjadi gerhana sekali.

 „Aisyah radhiya-Llahu „anha menuturkan, bahwa pada zaman Nabi Muhammad SAW. hanya terjadi gerhana sekali. Itu terjadi, persis setelah wafatnya putra Nabi Muhammad SAW., Sayyidina Ibrahim. 

Orang kemudian menghubung-hubungkan wafatnya putra Baginda Nabi Muhammad SAW. dengan gerhana itu, padahal tidak ada kaitannya. 

Karena itu, Nabi Muhammad SAW. bersabda: ْمَّْلاِهللا ًََِّآث اًَآث ىَِخْىجََلسَنإشلامََخًِْن اْلِن اَََسَلفَِومِس َِأَأََهللاا ىُعلََلَزا َذئَفُخَذْم ْداَفََِّهِجاَيَِلكََكًُْْا ٍَدبححِو وور، ،ىُّلَُكَّدَصَجَوا اْْصَوى

“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo‟alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.” [Hr. Bukhari]

Memang benar, gerhana adalah tanda-tanda kebesaran Allah, yang ditunjukkan kepada umat manusia, agar manusia menyadari siapa dirinya, bahwa sehebat apapun dia, dengan segala kekuasaan dan apapun yang dimilikinya, dia tetaplah manusia. 

Hanya kepada Allah, hendaknya manusia menyembah, dan mengabdikan dirinya. Bukan kepada yang lain, baik kepada sesama manusia, maupun kepada mahatari dan bulan. 

Allah berfirman:وُلْيَّللاِه ِ تاًَآْنِقْلاَس ْ مَّ﴿ اوُدُس َتَزاَهَّنلاَمََلۚ ُشلاَجْوُوُمَسَوخي ِرَّلاِه َّلِ ْمُتنُقْلِ س ْمَّقَلَكن ِإَّلا وُدُلَنُهَمَس اََلَشلِ لجْوِ سَوِ73َتُهاًَِّإَنوُدُبْع : تلصفة زىس]﴾ ]
“Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah terjadinya malam dan siang, terbitnya matahari dan bulan. Maka, janganlah kalian sujud kepada matahari dan bulan, tetapi sujudlah kepada Allah, Dzat yang Menciptakan semuanya itu, jika kalian benar-benar hanya beribadah kepada-Nya.” [Q.s. Fushilat: 37]

Matahari dan bulan mempunyai orbitnya sendiri, dan berputar, seolah alami. Padahal, semuanya itu atas kehendak Allah SWT. 

Allah berfirman:لََٰذۚاَهَّلٍّّسُِس ْ مَِّ صٍِصَعْلاُ﴿ سًِدْسَقَتْجَتُقَتَِلي ِسْشلاَكِولَعْل ا73

: سٌة زىس]﴾ ]ميِِ“Matahari [juga bulan] itu berjalan mengikuti tempat orbitnya. Itu merupakan ketentuan Dzat yang Maha Perkasa lagi Maha Tahu.” [Q.s. Yasin: 38]

Karena itu, terjadinya gerhana matahari dan bulan, sekali lagi adalah tanda-tanda kekuasaan Allah. 

Dengan kata lain, jika Allah berkehendak, kapan saja Allah SWT bisa membolak-balik peredaran matahari dan bulan, dan bahkan menghentikannya. 

Hadirin jamaah shalat Gerhana yang dimuliakan Allah!  Gerhana matahari dan bulan bukan hanya tanda-tanda kekuasaan Allah biasa, tetapi juga merupakan tanda-tanda Hari Kiamat. 

Allah SWT berfirman: ناًََّأُلَأْقْلاُمْصَبْلاَقِسَبا َذِإَف﴿ َسَماَيِىًََِةَسٌَ، ُسَفَخَو، قْل اقْلاَس ْ مَّسنِْىًَُناَْلاُلىُمَمَمُشلاَعُِوٍُُّرِئَمْجَقًَسََوس، ، َلَّفَْنًَْأ سُْوَزَٰىَلِإ  َّلَ﴾ سَزَ سَقَتِْلاَك ِلاٍّر ِ ئَمْىًََكةزىس]ِّبَشََ، ،  :الليامت]6 21-

“Ia berkata, “Bilakah hari kiamat itu?", maka apabila mata terbelalak (ketakutan), dan apabila bulan telah hilang cahayanya [mengalami gerhana], ketika matahari dan bulan dikumpulkan, pada hari itu manusia berkata, “Ke manakahtempat berlari?” Sekali-kali tidak! Tidak ada tempat berlindung! Hanya kepada Tuhanmu sajalah pada hari itu tempat kembali.” [Q.s. al-Qiyamah: 6-12]

Itulah mengapa, saat terjadinya gerhana, sikap yang ditunjukkan Nabi Muhammad SAW. adalah takut, gemetar, dan bergegas, sambil mengangkat jubahnya, menuju ke rumah Allah. 
Seolah-olah, langit dan bumi akan digulung, dan kiamat pun tiba. 

Dalam riwayat Bukhari, dari Abu Musa alAsy‟ari, dinyatakan:شْمُخًَْأَوِه ِسْكِذى َلِإا ىُعَصْفاَفَِهِ ئاَعُدَكِلَذًِْماًئْيَزا َذِئَففْغِخِْهِزاَساَو

“Jika kalian melihat hal itu, maka bersegeralah dengan gemetar [penuh rasa takut] untuk mengingat-Nya, berdoa kepada-Nya dan meminta ampun kepada-Nya.” [Hr. Bukhari, Shahih alBukhari, Juz IV/184]  

Nabi Muhammad SAW. juga bersabda: ضَلُمَلْعَأا َ
ىَلِه َّللاَوًاليِلَكْمُخْريِ ثَكْمُخْيَكَبَلَمَلْعَحْمَكِاًحَنىُو

“Demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”

Nabi Muhammad SAW. telah ditunjukkan oleh Allah SWT betapa dahsyatnya huru-hara Hari Kiamat, karena itu Baginda Nabi Muhammad SAW. pun banyak menangis. 

Meski Nabi Muhammad SAW. telah diampuni segala kesalahannya, baik yang telah, sedang maupun yang akan datang, tetapi Baginda Nabi Muhammad SAW. tetap memohon ampunan tak kurang dari 100 kali dalam sehari semalam. 

Air mata Baginda Nabi Muhammad SAW. pun tumpah, hingga membasahi lantai, untuk meminta ampunan dari Rabb-nya. 

Padahal, Nabi Muhammad SAW. telah mengemban risalah-Nya dengan sempurna, menunaikan amanah, memberikan nasihat kepada umatnya, berdakwah dan berjihad sepanjang hayatnya. 

Lalu kita? Apa yang sudah kita lakukan? 

Apakah kita sudah mengemban dakwah, yang merupakan risalah Nabi Muhammad SAW? 

Apakah kita juga sudah memberi nasihat kepada umat, termasuk para pemimpinnya? 

Apakah kita juga sudah berjihad, sebagaimana Nabi Muhammad SAW? 

Alangkah naifnya kita, karena kita selama ini tak peduli terhadap dakwahnya, yang merupakan risalahnya. 

Kita juga tak pernah memberi nasihat kepada umat, termasuk para pemimpinnya. 

Apatah lagi berjihad, sebagaimana Nabi Muhammad SAW. 

Malah, tak jarang di antara kita, ikut menyerang Islam. 

Menyerang syariahnya. 

Menyerang kaum Muslim. 

Menyerang pengemban dakwah. 

Padahal, semuanya ini akan menghalangi kita masuk surga-Nya, dan menyeret kita ke 5neraka-Nya. 

Betapa berat hisab kita kelak di hadapan-Nya. Pun begitu, kita merasa tak bersalah. Karenanya, tidak pernah sungguh-sungguh memohon ampunan dari-Nya. Menginsafi dan menyesali kesalahan dan dosa kita. 

Berkomitmen untuk tak mengulanginya. 

Tapi, nyatanya tidak. 

Wahai kaum Muslim, inilah  saatnya!  

Bersegaralah untuk mendapatkan ampunan Tuhanmu, dan menggapai surga-Nya, yang luasnya seluas langit dan bumi. 

Segera tolonglah Allah dan Rasul-Nya. Tolonglah agama-Nya. 

Tolonglah para pejuang yang memperjuangkan tegaknya agamaNya agar tegak di muka bumi ini dengan kaffah. 

Termasuk para pejuang yang memperjuangkan tegaknya syariah dan Khilafah. 

Dengan cara seperti itulah, Allah SWT benar-benar akan memberikan ampunan kepada kita. Itulah yang akan meringankan hisab kita di hadapan-Nya. 

Ketika anak, harta dan jabatan tak lagi berguna bagi kita. Fafirru ila-Llah! Berlarilah, segeralah menemui Allah!

Mari kita berdoa kepada Allah SWT: 
نْيَِْلاَعلْاِّزِ هللُِدْمَسلاِهللا ِحلَا، ِاًدْمَح، َسلاًِٰمْمْيِم ـْبَحَحَسِبكَلا َىـَّبَُدْمَفاَوُهَو، ُهَزاًَُهَدٍِْصَحلاَكٍَُمَلِهُعِفاَدـٍَُفاَىًُمَعِوى ِمئ ِ.كِهاَطْلـغَبْيًَا َل َالَمَُظَعَك وَكِلىِهْم ْيِجَوِجِسِو، ُماَدْكَلْاا َىِبْتَّلَ ص اَعَْجُزاًََّمُهَّللافا َىْكِسَغَْلالي ِجَش، ِّبَيِ ِفْهَأى َسُما ّهِإَنوُّظَعى ُجْسَه، اَىِماثآلاَلَعِة َءاَسِإلاِبَلَُميِو، ِوسِخْفَعي ِرّلاَكِبابِبُكِىْحَها هَطاَىًََْو، َلاًَْعِه ِ بَثْفَعنيِئِ6نىُلِ ّنىُنىَُْدَك. .َكِباىَثِلَو، َكِباَرَعًِْمَفِئاَفِكاَؤُمَخَمَوو، ،اىَبىُلُكْرُضُو، اىَعىُحْزاَف، َكِباىَثَفَعِلَاىْضَّكِىْسَعَحوَبْجاَخْمَو، اىَبىُهُذْسِ.اىْيَلَعْبُجَفْغاَوو، اىَلامْعَأِخاَّمُهَّللااّىَعُصلاِبْمِخْفْعاَوا ىِفاعَث احِلاّسْلِدْبَأَسًَْعْشَواجَجَحا ىِجائِّيَو، اىِجائّيَْماسَثا ىَو، اىسَحِو ،ٍهَأَهَأَتْهَأَتْهَأَفكِلَذي ِّلَلَّخلاُلْو، ِهْيَلَعُزِداَّىُْلْللاَوَوَوي َىَعَدْدَكَّمُهَّللا. ِةَفْغََْالَفَنيِبِغاَزَكاهْو، َنيِبِلاطَكاهْْلاىَجَزَسِحْزَأا ًَََلَخا هَّدُنيِبِئاَسَجوََحاَّسلاَمَسْموُحَنيِنيِمِم .ؤُْمْلِ لَمْلِ لَفْغاِّمْمَْمِ لْث اَىِْلاَوَوَّيَدِ لاَىِ لَوي ِلْسِسُؤُبَنيِنيِ ىِوِزلَجَّمُهَّللا. ِىْمَلْاَحَلْاِسُْصا َّىِلاَمْلَّبَثاَوْمُهْنِمِء ايْث اَمِلْْلاََحِومْعَلْا ىِ لًتصِلاَمٍِسَل اَهْخا َهلَعْكلاَجاَك جَوِ..ِِوَّمُهَّللاِوْمِ ّلَِهِ لآى َسى َلَعْما َهِدِ ّيَلَعَوٍد َّحُكِزاَبَّلَمَسَصَوصَأَىًَى َلِإًًٍِ ِّدلاِحِئِبْمُهَعِبَجًَْنيِعِ باّخلاَن اَوَمْسْوِه ِ باَحْمَو،ِيَِزهلل ُدْمََْلاَعلاِّحلاَبَنِو .هجاكسبوهللا ت محزوم كيلعم السلاو
Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

No comments for "Khutbah Shalat Kusuf (Gerhana Matahari)"