Widget HTML Atas

POLA MAKAN (DIET) DAN GAYA HIDUP SEHAT: ALA ROSULULLAH




POLA MAKAN (DIET) DAN GAYA HIDUP SEHAT: ALA ROSULULLAH
Oleh: Hadi Kurniawan, S.Farm., Apt.

Allah berfirman dalam Al Qur’an surat Al A’raf ayat 31:

“Hai anak Adam, kenakan pakaianmu yang indah disetiap memasuki masjid, makan dan minumlah dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang belebih-lebihan.”

Hal senada dapat ditemukan di surat Al Baqarah : 168:

“Hai sekalian manusia makan-makanlah yang halal lagi baik dariapa yang terdapat di bumi dan jangan kamu mengikuti langkah-langkah syaitan, karena syaitan musuh yang nyata bagimu.”

Sesungguhnya pangkal penyakit kebanyakan bersumber dari makanan. Maka tak heran bila Rasulullah memberi perhatian besar dalam masalah ini, karena makanan yang sehat akan membuat tubuh sehat.

Dalam Al-Qur'an prinsip makanan sehat adalah tidak berlebih-lebihan. Rasulullah bersabda: “Anak Adam tidak memenuhkan suatu tempat yang lebih jelek dari perutnya. Cukuplah bagi mereka beberapa suap yang dapat memfungsikan tubuhnya. Kalau tidak ditemukan jalan lain, maka (ia dapat mengisi perutnya) dengan sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiganya lagi untuk pernafasan” (HR Ibnu Majah dan Ibnu Hibban).

Lalu prinsip lain yang disebutkan pada dalil lainnya adalah halal dan tayyiban, yang dimaksud dengan halal yakni diketahui atau jelas riwayat makanannya (misalnya bersumber dari mana dan diproses dengan cara seperti apa) selain itu memenuhi standar halal makanan yang banyak disebutkan dalam Al-Qur'an maupun Hadits. Sementara istilah tayyiban disini yakni kualitas kandungan gizi/nutrisi dalam makanan serta tidak menjijikkan.

I.     TIDUR

Ibnu Qayyim berkata, “Barangsiapa yang memperhatikan pola tidur dan bangun beliau, niscaya mengetahui bahwa tidur beliau tersebut paling proporsional dan paling bermanfaat untuk badan, organ, dan kekuatan."

Rasulullah saw mempunyai kebiasaan tidur pada awal malam kemudian bangun pada permulaan paruh kedua malam. Pada saat itu beliau bangun lalu bersiwak, berwudhu dan melaksanakan sholat tahajjjud.
“Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu” (HR. Al-Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710).
 “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya” (HR. Abu Dawud no. 5045, At Tirmidzi No. 3395, Ibnu Majah No. 3877 dan Ibnu Hibban No. 2350).
 “Apabila kalian hendak mendatangi tempat tidur, maka berwudhulah seperti wudhu kalian untuk shalat kemudian berbaringlah kesisi kanan!” (HR. Bukhari 247 dan Muslim 2710).
Tata cara tidur ala Rasulullah:


     a.  Berwudhu-lah seperti wudhu ketika akan sholat.
  1. Bacalah do’a sebelum tidur.
  2. Bacalah surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas dalam posisi berbaring. Aisyah r.a. berkata bahwa Rasulullah membaca ketiga surat tersebut setelah mengumpulkan kedua telapak tangannya dan meniupnya. Kemudian setelah selesai membaca, beliau mengusapkan kedua tangannya 3x ke seluruh badan yang mampu diusap, dengan dimulai dari kepala, muka, dan bagian depan badannya.
  3. Berbaringlah dengan memiringkan tubuh ke arah kanan. Rasulullah saw selalu tidur dalam keadaan miring, terutama dalam posisi miring ke kanan yang sangat baik untuk jalan nafas, jantung dan paru2, serta baik untuk organ lainnya seperti pencernaan.
  4. Terus berdzikir sampai tertidur.
  5. Letakkan tangan kanan di bawah pipi sebelah kanan
  6. Dan tidurlah dengan tenang dan damai.
  7. Rasulullah saw tidak pernah tidur dalam kondisi perut penuh makanan dan minuman.
Rasulullah saw tidak pernah tidur di atas tanah tanpa alas dan tidak pernah tidur di atas kasur yang terlalu tinggi pula. Minimal beliau memakai kasur yang berisi sabut, menngunakan bantal dan kadang-kadang meletakkan tangannya di bawah pipi.

Tidur Terburuk
Tidur terburuk adalah tidur dalam posisi telentang. Posisi ini hanya diperkenankan untuk beristirahat dan bukan untuk tidur. Namun demikian dibandingkan dengan posisi tidur telentang tidur dengan posisi tengkurap adalah posisi tidur yang paling buruk. Selain itu, selain bagi orang sakit, tidur di pagi dan sore hari adalah hal terburuk. Tidur di pagi hari dapat membahayakan tubuh karena kebiasaan ini dapat membuat tubuh lemah dan merusak organ-organ tubuh. Bahkan jika tidur di pagi hari dilakukan sebelum buang air besar, gerak badan/olah raga dan mengaktifkan lambung dengan makanan, maka kebiasaan tersebut dapat memunculkan berbagai macam penyakit. Sedangkan tidur di sore hari sesudah sholat Ashar dapat membuat orang kehilangan akal.

Hal terburuk lainnya berkenaan dengan tidur adalah tidur di bawah sinar matahari, meski hanya sebagian badan saja. Tidur di bawah sinar matahari dapat membangkitkan penyakit dalam tubuh. Berkenaan dengan hal ini, dari Abu Hurairah Rasulullah saw pernah bersabda,“Jika salah satu dari kalian berada di bawah sinar matahari, kemudian ada bayangan yang menerpa tubuhnya, sehingga sebagian dari tubuhnya berada di bawah sinar matahari dan sebagian lainnya tidak, maka hendaklah dia bangun.”

Juga dari Buraidah bin Al Hushaib diterangkan bahwa, “Bahwasannya Rasulullah saw melarang seseorang di antara tempat yang teduh dan yang tersinari matahari.”

1.      Hendaknya tidur 1 jam setelah makan tengah hari. Qailullah, tidur sesat sebelum zuhur.

2.      Tidur setidaknya 2-3 jam setelah makan malam.
Segera tidur setelah makan sangat berpotensi tertimbunnya lemak dan kolesterol karena energi yang dihasilkan setelah makan tidak digunakan untuk beraktivitas sehingga energi bertumpuk menjadi lemak dijaringan adiposa, misalnya jaringan di daerah perut.

3.      Hindari bergadang tanpa aktivitas yang bermanfaat.
Rasulullah saw tidak menganjurkan umatnya untuk bergadang hingga sulit untuk bangun Qiyamul laili dan Subuh berjamaah.. Hal itu yang melatar belakangi, beliau tidak menyukai berbincang-bincang dan makan sesudah waktu isya. Biasanya beliau tidur lebih awal supaya bisa bangun lebih pagi. Istirahat yang cukup dibutuhkan oleh tubuh karena tidur termasuk hak tubuh.

Hendaknya 1/3 malam pertama digunakan untuk menulis, 1/3 malam kedua untuk istirahat, dan 1/3 ketiga untuk beribadah.

II.    BANGUN TIDUR
1.      Menu keseharian Rasulullah adalah udara segar di subuh hari.
Udara pagi hari kaya dengan oksigen dan belum terkontaminasi oleh zat-zat polusi. Hal ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap vitalitas seseorang dalam aktivitasnya selama sehari penuh. Maka jangan heran ketika kita tidak bangun di subuh hari, kita menjadi terasa begitu malas untuk beraktivitas.

III. MANDI
1.      Mandi pagi sebelum subuh.
Sekurang-kurangnya sejam sebelum matahati terbit. Kabarnya air sejuk yang meresap ke dalam badan dapat mengurangi penimbunan lemak.

2.      Bersiwak.
Selanjutnya Rasulullah menggunakan siwak untuk menjaga kesehatan mulut dan giginya. Mencicipi garam sebelum makan dan mencuci tangan sebelum dan sesudah makan serta menggosok gigi sangat diajurkan dalam Islam, dan merupakan akhlak mulia Rasulullah Saw. Tentang keutamaan menggosok gigi, Rasulullah bersabda, "Bersiwaklah, karena akan membersihkan mulutmu dan baik bagi gusimu". Dewasa ini para ahli medis mengungkapkan bahwa salah satu faktor utama bau mulut adalah tidak mengososk gigi dan membersikannya.
Pada peneliti dalam berbagai riset mereka berkesimpulan bahwa faktor utama pemicu bau mulut adalah  keringnya mulut dan menurunnya air liur terutama ketika tidur. Mencicipi garam sebelum makan selain berkhasiat sebagai anti-bakteri juga meningkatkan air liur dan mencegah keringnya mulut terutama ketika tidur. Dengan demikian, anjuran ini juga bermanfaat untuk mengurangi bau mulut.

IV. MAKAN DAN MINUM
1.      Minum air dingin setelah bangun tidur, sebelum makan apa-apa.

2.      Sarapan dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli.
Setelah subuh, Rasulullah membuka menu sarapannya dengan segelas air yang dicampur dengan sesendok madu asli. Madu memiliki khasiat yang luar biasa. Dalam Al Qur`an, kata “syifa” obat / kesembuhan, yang dihasilkan oleh madu, diungkapkan dengan isim nakiroh, yang berarti umum, menyeluruh. Di tinjau dari ilmu kesehatan, madu befungsi membersihkan lambung, mengaktifkan usus-usus, menyembuhkan sembelit, wasir dan peradangan. Dalam istilah orang arab, madu dikenal dengan “Al Hafidz Al Amin”, karena bisa menyembuhkan luka bakar. Madu juga dikabarkan berfungsi sebagai antibiotik alami.

Salah satu makanan kegemaran Rasul adalah madu. Beliau biasa meminum madu yang dicampur air untuk membersihan air liur dan pencernaan. Rasul bersabda, “Hendaknya kalian menggunakan dua macam obat, yaitu madu dan Alquran” (HR. Ibnu Majah dan Hakim)

3.      Makan tujuh butir kurma ajwa`/matang.
Masuk waktu dluha, Rasulullah selalu makan tujuh butir kurma ajwa`/matang. Sabda beliau, “Barang siapa yang makan tujuh butir korma, maka akan terlindungi dari racun”. Dan ini terbukti ketika seorang wanita yahudi menaruh racun dalam makanan Rasulullah dalam sebuah percobaan pembunuhan di perang khaibar, racun yang tertelan oleh beliau kemudian bisa dinetralisir oleh zat-zat yang terkandung dalam kurma. Bisyir ibnu al Barra`, salah seorang sahabat yang ikut makan racun tersebut, akhirnya meninggal. Tetapi Rasulullah selamat. Apa rahasianya? Tujuh butir kurma! Subhanallah.

Dalam sebuah penelitian di Mesir, penyakit kanker ternyata tidak menyebar ke daerah-daerah yang penduduknya banyak mengkonsumsi kurma. Belakangan terbukti bahwa kurma memiliki zat-zat yang bisa mematikan sel-sel kanker. Maka tidak perlu heran kalau Allah menyuruh Maryam r.a., untuk makan kurma disaat kehamilannya. Sebab memang itu bagus untuk kesehatan janin.

4.      Cuka dan minyak zaitun.
Menjelang sore hari, menu Rasulullah selanjutnya adalah cuka dan minyak zaitun. Tentu bukan cuma cuka dan minyak zaitunnya saja, tetapi dikonsumsi dengan makanan pokok, seperti roti misalnya. Manfaatnya banyak sekali, diantaranya mencegah lemah tulang dan kepikunan di hari tua, melancarkan sembelit, menghancurkan kolesterol dan memperlancar pencernaan. Ia juga berfungsi untuk mencegah kanker dan menjaga suhu tubuh di musim dingin.

5.      Berbuka puasa dengan segelas susu dan korma.
Rasulullah selalu berbuka puasa dengan segelas susu dan korma, kemudian sholat maghrib. Kedua jenis makanan itu kaya dengan fruktosa/glukosa (zat gula). Zat gula ini merupakan monosakarida sehingga tidak memerlukan pencernaan yang panjang alias dapat langsung diserap, sehingga langsung menggantikan zat-zat gula yang berkurang setelah seharian berpuasa serta sudah cukup mengenyangkan.

6.      Menu sayur-sayuran.
Di malam hari, menu utama Rasulullah adalah sayur-sayuran. Beberapa riwayat mengatakan, beliau selalu mengkonsumsi sana al makki dan sanut. Anda kenal nama tersebut? Di mesir, kata Dr. Musthofa, keduanya mirip dengan sabbath dan ba`dunis. Masih tidak kenal juga? Dr. Musthofa kemudian menjelaskan, secara umum sayur-sayuran memiliki kandungan zat dan fungsi yang sama, yaitu memperkuat daya tahan tubuh dan melindunginya dari serangan penyakit. Jadi, asalkan namanya sayuran, sepanjang itu halal, Insya Allah bergizi tinggi.

7.      Hindari merokok.

8.      Gemar makan kurma.
Rasulullah menyarankan jangan makan buah setelah makan nasi. Sebaliknya makanlah buah terlebih dahulu, baru makan nasi.

9.      Tidak meninggalkan makan malam.
Islam juga menganjurkan untuk tidak meninggalkan makan malam. Terkait hal ini, Rasulullah bersabda, "Jangan lupakan makan malam, meski dengan sebutir kurma kering. Saya mengkhawatirkan umatku cepat tua karena meninggalkannya. Makan malam merupakan sumber energi yang baik bagi anak muda maupun orang tua."

Namun tentunya makan malam dengan menu yang berlebihan menyebabkan cepat dimakan usia dan kolesterol dalam badan akan meningkat. Karena pembentukan kolesterol puncaknya adalah malam hari sekitar pukul 20.00. Makan malamlah namun perhatikan menu dan jangan segera tidur setelah makan setidaknya tidur 2-3 jam setelah makan malam.

Berdasarkan riwayat, “waktu terbaik makan adalah pagi dan petang”. Dalam surat Maryam ayat 62, Allah berfirman, "Mereka tidak mendengar perkataan yang tak berguna di dalam syurga, kecuali ucapan salam. Bagi mereka rezkinya di syurga itu tiap-tiap pagi dan petang."

Dalam riwayat juga dijelaskan mengenai larangan untuk tidur dalam keadaan lapar. Sebaliknya Islam juga melarang tidur dalam keadaan kekenyangan. Dr. Ravazadeh berkata, "Seorang yang menghendaki hidup sehat harus menjaga jarak antara makan malam dan tidur minimal tiga jam. Dan jangan tidur dalam keadaan kekenyangan maupun kelaparan."

10.  Hindari tidur segera setelah makan malam.
Setidaknya berikan jeda 2-3 jam setelah makan baru tidur. Oleh karena itu, perhatikan menu dan waktu makan malam. Pertimbangkan jadwal tidur.
Disamping menu wajib di atas, ada beberapa jenis makanan yang disukai Rasulullah tetapi beliau tidak rutin mengkonsumsinya. Diantaranya:
a.       Tsarid, yaitu campuran antara roti dan daging dengan kuah air masak.
Jadi, ya kira-kira seperti bubur ayam begitulah.

b.      Buah yaqthin atau labu manis.
Kemudian beliau juga senang makan buah yaqthin atau labu manis, yang terbukti bisa mencegah penyakit gula.

c.       Buah anggur dan hilbah (susu).
Kemudian beliau juga senang makan anggur dan hilbah.

V.    TATA CARA MENGKONSUMSI
1.      Jangan kekenyangan.
Sekarang masuk pada tata cara mengkonsumsinya. Ini tidak kalah pentingnya dengan pemilihan menu. Sebab setinggi apapun gizinya, kalau pola konsumsinya tidak teratur, akan buruk juga akibatnya. Yang paling penting adalah menghindari isrof, atau berlebihan. Sabda Rasulullah, “Cukuplah bagi manusia itu beberapa suap makanan saja untuk menegakkan tulang sulbinya (rusuknya)”. Kalaupun harus makan, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk air minumnya dan sepertiga lagi untuk nafasnya” (Al Hadis). 
Ketika seseorang terlalu banyak makanannya, maka lambungnya akan penuh dan pernafasannya tidak bagus, sehingga zat-zat yang terkandung dalam makanan tersebut menjadi tidak berfungsi dengan baik. Imbasnya, kondisi fisik menjadi tidak prima, dan aktivitaspun tidak akan maksimal. Dr. Musthofa menekankan bahwa assyab`u ,yang berarti kenyang itu bukan al imtila`, atau memenuhi. Tetapi kenyang adalah tercukupinya tubuh oleh zat-zat yang dibutuhkannya, sesuai dengan proporsi dan ukurannya. Jadi, ini penting: Jangan kekenyangan!
2.      Makanlah dengan sikap duduk yang baik.
Yaitu tegap dan tidak menyandar, karena hal itu lebih baik bagi lambung, sehingga makanan akan turun dengan sempurna. Rasulullah bersabda, “Sesungguhnya aku tidak makan dengan bersandar”.
3.      Prinsip berpuasa.
Sebulan dalam setahun, umat Islam diwajibkan bukan saja dengan mencapai ketaqwaan tetapi juga kesehatannya dapat terjaga.

“Berpuasalah kamu supaya sehat tubuhmu” (HR Bukhari).

Puasa akan membawa kita pada kesehatan yang sangat luar biasa. Secara fisiologis, puasa sangat erat kaitannya dengan kesehatan tubuh manusia. Saluran pencernaan manusia tempat menampung dan mencerna makanan, merupakan organ dalam yang terbesar dan terberat di dalam tubuh manusia. Sistem pencernaan tersebut tidak berhenti bekerja selama 24 jam dalam sehari. Banyak hasil penelitian modern yang memaparkan bahwa puasa sangat menyehatkan. Diantaranya, memberikan istirahat fisiologis menyeluruh bagi sistem pencernaan dan sistem syaraf pusat, menormalisasi metabolisme tubuh, menurunkan kadar gula darah, mengikis lipid “jahat” (kolesterol), detoksifikasi (membuang racun dari tubuh), dan lain sebagainya.

4.      Berdoa.
Selain itu, diajarkan juga kepada kita agar senantiasa berdo’a baik sebelum maupun sesudah makan.

Doa sebelum makan:

“Ya Allah, berkahilah untuk kami, pada apa yang telah Engkau rizkikan kepada kami, dan periharalah kami dari api neraka” (Al Hadist).
 
Doa sesudah makan:

“Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kami, serta menjadikan kami orang-orang muslim” (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).

5.      Makan lagi sesudah kenyang.
Kemudian Rasulullah juga melarang untuk idkhol at thoam alatthoam, alias makan lagi sesudah kenyang. “Kami adalah kaum yang tidak makan sebelum merasa lapar dan bila kami makan tidak pernah kekenyangan”(HR Bukhari Musim).

Suatu hari, di masa setelah wafatnya rasulullah, para sahabat mengunjungi Aisyah r.a. Waktu itu daulah islamiyah sudah sedemikian luas dan makmur. Lalu, sambil menunggu Aisyah r.a., para sahabat, yang sudah menjadi orang-orang kaya, saling bercerita tentang menu makanan mereka yang meningkat dan bermacam-macam. Aisyah r.a., yang mendengar hal itu tiba-tiba menangis. “Apa yang membuatmu menangis, wahai bunda?” tanya para sahabat. Aisyah r.a. lalu menjawab, “Dahulu Rasulullah tidak pernah mengenyangkan perutnya dengan dua jenis makanan”.

Ketika sudah kenyang dengan roti, beliau tidak akan makan kurma, dan ketika sudah kenyang dengan kurma, beliau tidak akan makan roti. Dan penelitian membuktikan bahwa berkumpulnya berjenis-jenis makanan dalam perut telah melahirkan bermacam-macam penyakit. Maka sebaiknya jangan gampang tergoda untuk makan lagi, kalau sudah yakin bahwa anda sudah kenyang.

6.      Makan buah-buahan dahulu sebelum hidangan utama.
Jika kita makan hidangan utama karbohidtar (nasi atau roti) terlebih dahulu kemudian buah-buahan, maka akan menyebabkan kita merasa kantuk. Akibatnya sangat lemah dan sulit untuk memahami pelajaran serta malas beraktivitas.
Ada kisah menarik sehubungan dengan buah tin dan zaitun, yang Allah bersumpah dengan keduanya. Dalam alquran, kata “At Tin” hanya ada satu kali, sedangkan kata “Az Zaytun” di ulang sampai tujuh kali. Seorang ahli kemudian melakukan penelitian, yang kesimpulannya, jika zat-zat yang terkandung dalam tin dan zaitun berkumpul dalam tubuh manusia dengan perbandingan 1:7, maka akan menghasilkan ”ahsani taqwim”, atau tubuh yang sempurna, sebagaimana tercantum dalam surat At Tin. Subhanallah! Syaikh Ahmad Yasin adalah salah seorang yang rutin mengkonsumsi jenis makanan ini, sehingga wajarlah beliau tetap sehat, kuat dan begitu menggentarkan para yahudi, meskipun lumpuh sejak kecil. Kalau saja beliau tidak lumpuh, barangkali sudah habis para yahudi Israel itu.
7.      Tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan.
Tidak makan dua jenis makanan panas atau dua jenis makanan yang dingin secara bersamaan, tidak baik untuk kesehatan gigi.

9.      Tidak langsung tidur setelah makan malam.
Tidak langsung tidur setelah makan malam, karena tidak baik bagi jantung.

10.  Meminimalisir dalam mengkonsumsi daging.
Beliau juga meminimalisir dalam mengkonsumsi daging, sebab terlalu banyak daging akan berakibat buruk pada persendian dan ginjal. Pesan Umar r.a. ”Jangan kau jadikan perutmu sebagai kuburan bagi hewan-hewan ternak!”. Ayam, kambing, lembu, kerbau semuanya masuk.

11.  Makanlah sebelum terlalu lapar, dan berhentilah makan sebelum kenyang. Rasulullah SAW biasanya hanya makan untuk beberapa suap saja. Namun beliau memang sering makan. Jadi, tidak mengikuti pola makan pagi siang malam seperti yang banyak diikuti orang sekarang. Atau, kalau kita ingin mengikuti pola makan zaman sekarang, yang sarapan, makan siang dan makan malam itu, kita bisa menerapkan rumus “sepertiga sepertiga”, yaitu mengisi perut kita dalam komposisi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk minuman, dan sepertiga untuk napas. Jadi, jangan terlalu penuh. Sisakan untuk bernapas. Karena perut yang terlalu penuh akan menyulitkan kita dalam bernapas.
12.  Setelah mengkonsumsi makanan, jangan langsung mandi.
Terkait hal ini, Imam Ridha berkata, "Jangan mandi dengan perut penuh makanan, Karena akan menyebabkan kram atau salah urat".
 
Para ahli medis berkeyakinan bahwa mandi setelah makan akan menyebabkan aliran darah di tangan dan kaki akan mengalir ke permukaan badan. Hal ini menyebabkan sejumlah darah di lambung akan berkurang, dan sistem pencernaan akan melemah. Penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa mandi dengan lambung penuh makanan akan menyebabkan stres, dan gangguan saluran darah ke hati dan pembuluh darah.

13. Food Combining 


 FC — atau kita kenal dengan istilah “food combining” — adalah pola makan yang diselaraskan dengan ritme sirkardian (mekanisme alamiah tubuh manusia). Metode ini tidaklah membatasi jenis makanan tertentu, namun mengatur kombinasi makanan sehingga sesuai dengan kemampuan dan siklus pencernaan tubuh. Dengan menerapkan metode ini diharapkan beban pencernaan akan lebih ringan, tubuh dapat menyerap nutrisi secara sempurna, racun dapat dikeluarkan dari tubuh, dan sisa energi untuk pencernaan dapat disalurkan bagi perbaikan organ tubuh lainnya.

Dalam pola makan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kita mengenal istilah “food balancing” (menyeimbangkan sifat yang berlebih dari suatu makanan dengan lawannya). Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak membatasi diri pada suatu makanan sehingga tidak makan selainnya. Ini artinya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyantap berbagai varian makanan secara berimbang. Makanan yang dibatasi pada satu atau jenis makanan tertentu tidak baik dari sisi keseimbangan tubuh, yang dapat mengakibatkan tubuh kehilangan keseimbangan sehingga berujung pada rusaknya kesehatan. Jika salah satu makanan memerlukan penyeimbang (balancing) maka beliau akan makan penyeimbangnya (balancer), seperti panasnya kurma beliau seimbangkan dengan semangka atau mentimun yang bersifat dingin. (Imam Ibnul Qayim Al-Jauziyah dalam Zadul Ma’ad fi Hadyi Khayril ‘Ibad)
dapt juga dibaca:

VI. OLAHRAGA
Olahraga merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pola hidup sehat baik secara kesehatan. Ternyata agama islam juga mencontohkan melalui hadis rasulullah SAW. Olah raga apapun dapat dilakukan sesuai hobi dan kesempatan serta kemampuan. Setidaknya dijadwalkan 20-30 menit sehari, sekitar 2-3 kali seminggu. Rasulullah SAW bersabda .“Ajarkan putera-puterimu berenang dan memanah” (H.R. Ath Thahawi). “Setiap sesuatu yang tidak termasuk mengingat Allah ia merupakan permainan yang sia-sia kecuali empat hal: Seorang lelaki berjalan di antara dua tujuan (untuk memanah), melatih berkuda, bermesraan dengan keluarga, dan mengajarinya berenang” (H.R. At Thabrani).
Terkadang beliau berolahraga sambil bermain dengan anak-ana dan cucu-cucunya. Pernah pula Rasulullah lomba lari dengan istri tercintanya, Aisyah r.a.
Pola makan Rasulullah saw ternyata sangat cocok dengan irama biologi berupa siklus pencernaan tubuh manusia yang oleh pakar kesehatan disebut circadian rhytme (irama biologis).
Dalam Al-Quran surat al-Ahzab ayat 21, Allah swt berfirman, "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah."

Kehidupan Rasulullah Saw merupakan model terbaik bagi kehidupan umat manusia. Allah swt menganugerahkan akhlak terbaik kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan demikian, adab Islam merupakan manifestasi terbaik dari penghormatan terhadap perilaku mulia Rasulullah.
Untuk dapat mengikuti cara makan Rasulullah ini memang terasa sulit bagi yang tidak biasa, apalagi buat mereka yang biasa menurutkan hawa nafsu dan makan sampai perut hampir meledak. Namun semua itu berdasarkan kebiasaan, atau harus dibiasakan. Jadi, diniatkan dan diusahakan. Pengaruh dari diet ini memang tidak hanya dalam jangka pendek, namun akan terasa pengaruhnya bila kita sudah tua nanti. Selamat mencoba dan mempraktikkan pola makan (diet) dan gaya hidup sehat ala rosulullah. Hidup sehat dengan sunnah.
Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile

1 comment for "POLA MAKAN (DIET) DAN GAYA HIDUP SEHAT: ALA ROSULULLAH"

  1. makasih banyak insightnya, selain sehat ternyata juga sesuai sunah nabi.
    Selain makanan berat, cemilan juga perlu diperhatikan karena saat ini banyak cemilan yang kurang sehat, maka dari itu kita harus pintar pilah pilih.
    Di Modusgaia banyak review terbaik macam-macam healty food, mulai dari cemilan sampai makanan berat pun ada

    ReplyDelete

Post a Comment