Widget HTML Atas

TUGAS MAKALAH INFORMATIKA FARMASI


TUGAS MAKALAH
INFORMATIKA FARMASI

MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (MIS) DALAM MENGELOLA DAN MEMANFAATKAN ARSIP REKAM MEDIS (MEDICAL RECORD) DAN NON-MEDIS DALAM MENDUKUNG SISTEM KEPUTUSAN (DECISION SUPORT SYSTEM/DSS)




Disusun oleh :
                                               Nama         : Hadi Kurniawan
                                               NIM           : 12811090
                                               Kelas          : B
                                              




PROFESI APOTEKER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2012



BAB I
PENDAHULUAN

Setiap rumah sakit pasti memiliki tujuan, visi dan misi serta kekhususan masing-masing. Meskipun rumah sakit pemerintah dengan tipe yang sama pun pasti saling mempunyai perbedaan-perbedaan tertentu apalagi rumah sakit swasta. Oleh karena itu pimpinan masing-masing unit kerja hingga puncak pimpinan harus memeliki kemampuan dan pengetahuan untuk dapat memanfaatkan kekhususan rumah sakitnya semaksimal mungkin serta mengembangkan organisasisinya secara lebih baik.
Keberadaan para pimpinan dalam mewujudkan visi misi dari rumah sakit dapat dimulai melalui pelaksanaan fungsi manajemen yang merumuskan dengan teliti bagaimana menuangkan visi misi rumah sakitnya pada kebijaksanaan-kebijaksanaan mengenai berbagai aspek kegiatan unit-unitnya, termasuk pula pemanfaatan sumber-sumber daya yang ada.
Salah satu persyaratan pokok bagi seorang pemimpin dalam mencapai visi misi tersebut yaitu untuk senantiasa mau memanfaatkan data/informasi dalam rangka pengambilan keputusan. Dengan demikian pimpinan berkewajiban untuk membina kemudahan-kemudahan dalam pemperoleh data/informasi di unitnya. Sering terjadi perencanaan yang tidak sempurna disebabkan karena arsip atau rekaman yang buruk. Bilamana mutu arsip/rekaman senantiasa buruk maka akibatnya adalah kegagalan dalam kebenaran pengambilan keputusan manajemen. Kiranya kesadaran akan pentingnya data dalam proses manajemen rumah sakit masih harus terus ditekankan di rumah sakit bila ingin menuju pada visi misi yang diharapkan.
Organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang disusun dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Suatu organisasi diukur atau dinilai kinerjanya sehingga harus siap mencapai standar, ukuran dan cara mencapainya. Penilaian terdapat kinerja dilakukan baik internal maupun eksternal. Penilaian internal untuk mengevaluasi kinerja sementara penilaian eksternal untuk membandingkan kinerja yang telah kita lakukan. Tujuan perbandingan ini untuk mengetahui apakah kinerja yang dilakukan sesuai standar dan mengetahui bagaimana posisi kita dibanding yang lainnya sehingga ada pemicu/motivasi untuk berubah dimana tindak lanjutnya adalah meningkatkan kualitas pelayanan.
Informatika Farmasi merupakan suatu tindakan bagaimana memanajemen suatu data karena data sangat berharga. Informatika farmasi adalah ilmu yang berfokus pada obat sebagai data dan ilmu pegetahuan yang menjamin kesinambungan sistem pelayanan kesehatan termasuk pengembangan, penyimpanan, analisis, penggunaan dan deseminasi dalam penyaluran obat yang optimal terkait pelayanan pasien dan keluaran kesehatan.
Informatika farmasi berfokus pada penerapan teknologi untuk apoteker dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan alur kerja, meningkatkan keselamatan pasien dengan praktik terbaik dan sistem yang handal. Setelah adanya pengakuan tentang peran apoteker yang meningkat pesat dalam penggunaan informasi kesehatan dan sistem manajemen.
Informatika farmasi, juga disebut sebagai pharmaco informatics, adalah aplikasi komputer untuk pengambilan, penyimpanan dan analisis obat dan informasi resep. Informatika farmasi bekerja dengan sistem informasi manajemen farmasi yang membantu apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien sehubungan dengan, catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi resep dan pasien.
Informatika farmasi mempelajari tentang:
1.    Interaksi antara manusia dan proses kerjanya.
2.   Rekayasa sistem dalam perawatan kesehatan dengan fokus pada perawatan farmasi.
3.    Meningkatkan keselamatan pasien.
Informatika farmasi dapat dianggap sebagai sub-domain/bagian dari disiplin profesional yang lebih besar dari informatika kesehatan. Beberapa defenisi informatika farmasi mencerminkan hubungan antara informatika farmasi dengan informatika kesehatan. Sebagai contoh, Health Information Management Systems Society (HIMSS) mendefinisikan informatika farmasi sebagai, "bidang ilmiah yang berfokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data dan pengetahuan dalam sistem kesehatan, termasuk akuisisi, penyimpanan, analisis, penggunaan dan pengembangan obat serta pengiriman obat yang optimal terkait perawatan pasien dan hasil kesehatan”. Jadi, Informatika farmasi adalah ilmu yang berfokus pada obat sebagai data dan ilmu pegetahuan yang menjamin kesinambungan sistem pelayanan dan informasi kesehatan termasuk pengembangan, penyimpanan, analisis, penggunaan dan deseminasi dalam penyaluran obat yang optimal terkait pelayanan pasien dan keluaran kesehatan, yang penerapannya menggunakan teknologi berupa aplikasi komputer (pharmaco informatics). Salah satu kegunaannya adalah sebagai pengetahuan untuk problem solving.

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Informatika Farmasi
Informatika adalah disiplin ilmu pengetahuan yg mempelajari struktur dan kelengkapan umum ilmu informasi dan aturan semua proses keilmuan komunikasi. Informatika adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang struktur dan dasar dari informasi dan aturan dari semua proses dari ilmu komunikasi. Informatika adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang struktur dan detail umum dari ilmu informasi beserta semua aturan dari proses ilmu komunikasi.
Informatika medik adalah pemahaman, keterampilan dan tolok ukur tolok ukur yang dapat digunakan dalam hal berbagi dan menggunakan informasi untuk memberikanpelayanan kesehatan dan promosi kesehatan. “Informatika” berkaitan dengan semua aspek pemahaman dan promosi dari organisasi yang efektif, analisis, manajemen dan penggunaan informasi”.
Definisi informatika adalah disiplin ilmu yang meneliti struktur dan dalam konteks yang tidak spesifikasi dari ilmu informasi seperti kegiatan dari ilmu informasi, bagaaaimana teorinya, sejarahnya, metodologinya dan organisasinya.
Biomedical (hasil pemeriksaan) menjadi sumber data. Kumpulan data ini mengalami suatu proses menghasilkan informasi. Informasi secara langsung dapat digunakan untuk problem solving dan membuat suatu keputusan atau dapat menjadi pengetahuan. Berdasarkan pengetahuan dapat menjadi problem solving dan membuat keputusan. Data, informasi dan pengetahuan juga dapat disimpan yang mana suatu saat dapat diambil dan digunakan kembali untuk menyelesaikan masalah serta membuat keputusan. Jadi, informasi bisa digunakan secara langsung untuk menyelesaikan masalah atau informsi dapat menjadi pengetahuan/pengalaman terlebih dahulu  baru kemudian dapat menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.

B.     Organisasi
Definisi Organisasi
Organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang disusun dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama.
Arti istilah organisasi:
1. Organisasi menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama.
3. Organisasi menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Unsur-unsur organisasi yaitu:
a. Orang-orang yang menjalankannya (Pelaku).
b. Teknik pelaksanaan (Kerjasama).
c. Akhir dari pelaksanaan (Tujuan).
Matrik manajemen (organisasi) yaitu :
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controling
5. Evaluating
Kepemimpinan adalah kemampuan:
1. Mampu mempengaruhi anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Mampu menggerakkan anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
3. Mampu mengarahkan anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
4. Mampu mengembangkan anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
Tujuan harus efektifitas dan efisiensi. Para anggota harus bersifat optimis, dan tinggalkan sifat pesimis. Ada satu lagi satu rahasia dari segalanya adalah
rumus SUKSES = 10% Cerdas + 90% Kerjasama

Penertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
1. Organisasi formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan kerja yang rasional. Contoh: Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain sebagainya.

2. Organisasi informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh: Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD, kemping ke gunung pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
 
      C.    Data
Data adalah sesuatu raw fact (mentah) yang belum mempunyai arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Data sesuatu yang representatif dari keadaan apa adanya (fakta) dilapangan, konsep-konsep/intensibel, atau instruksi-instruksi yang diformalkan baik manual atau otomatis.
Menurut Romney, 2009, p.27, data adalah fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan, dan diproses oleh sistem informasi. Data biasanya mewakili observasi atau pengukuran aktivitas bisnis yang penting bagi pengguna sistem informasi.
Data merupakan sumber daya organisasi dan vital sehingga perlu dikelola. Jika suatu perusahaan kehilangan data maka perusahaan tidak dapat bertahan/sukses tanpa data berkualitas. Organisasi perlu data sebagai sumber informasi sehingga dapat digunakan untuk membuat keputusan. Sehingga organisasi perlu memenej sumber data menjadi data yang terstruktur (data base).
Data base adalah satu set data yang terstruktur atau pengumpulan dari integrasi record-record yang mempunyai spesialisasi terstruktur dan mempunyai tolak ukur. Data yang berulang-ulang perlu dimasukan ke dalam data base. Keuntungan data base management (DBMS) adalah:
1.      Pemrograman komputer disederhanakan karena program independent.
2.      Integritas dan keamanan bisa ditingkatkan.
3.      Bisa diakses oleh banyak aplikasi yang berbeda.

Peran Data Kegiatan di Rumah Sakit

Ada beberapa jenis data di rumah sakit yang secara umum dapat dikatakan bahwa berdasarkan jenis kegiatannya terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok data medis dan kelompok data umum (non medis). Data medis dihasilkan oleh pihak medis/paramedis/ahli-ahli kesehatan lainnya yang mendokumentasikan hasil pemeriksaan atau pengobatan mereka terhadap pasien pada masa tertentu. Bentuknya dapat berupa berkas rekam medis dan kesehatan (RMK), maupun pada hasil-hasil alat elektronis (EKG, EMG dan lain-lain ) atau pada hasil-hasil foto rontgen.
Bukti-bukti ini harus dijaga secara baik oleh pihak-pihak penyimpan hasil dokumentasi tersebut. Bila kebanyakan unit radiologi menyimpan hasil fotonya maka berkas RMK di simpan di unit RMK. Selanjutnya data umum dihasilkan oleh kelompok satuan kerja non medis. Sifat data umum yaitu mendukung kegiatan kelompok medis, begitu pula bila pihak non medis menghendaki suatu informasi medis sepanjang yang tidak bertentangan dengan peraturan kerahasiaan, dapat diperolehnya.
Data yang bersumber dari berbagai kegiatan medis/non medis di rumah sakit diperoleh berdasarkan timbulnya berbagai pertanyaan yang digunakan dalam mencapai visi, misi rumah sakit. Sering timbulnya berbagai pertanyaan namun tidak dapat dijawab antara lain disebabkan karena data tidak pernah dicari. Oleh karena itu pimpinan berkewajiban untuk menyiapkan jenis formulir yang sesuai dengan visi, misi rumah sakit tersebut.
Selain data/informasi medis sangat berguna bagi berbagai pihak, maka data umumpun juga sangat berguna dalam pelaksanaan manajemen rumah sakit. Pengalaman kita sehari-hari di rumah sakit telah menunjukan betapa banyaknya informasi umum dibutuhkan dalam menunjang fungsi operasional yaitu pihak medis/paramedis atau tenaga-tenaga kesehatan lainnya. Menyadari bahwa data yang kemudian diolah menjadi informasi itu sangat berguna bagi seluruh kegiatan manajemen rumah sakit maka pimpinan di tuntut untuk memahami manajemen sistem informasi yang dikehendaki rumah sakit.

Manfaat Data dalam Poses Manajemen
Data yang bermanfaat bagi manajemen informasi, sama-sama mempunyai sifat:
a.       tepat waktu
b.      tidak kadaluarsa
c.       lengkap
d.      dapat dipercaya
e.       berdasarkan kenyataan
f.       relevan, dan
g.      objektif

      D.    Informasi
Informasi adalah data yang telah diatur dan diproses sehingga memberikan manfaat bagi para penggunanya. Informasi dibutuhkan untuk mengambil keputusan atau meningkatkan proses pengambilan keputusan. Ketika kuantitas dan kualitas informasi meningkat, user dapat membuat keputusan lebih baik (Romney, 2009).
Informasi merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun pemrosesan data.
Data bisa merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses dan diubah menjadi informasi. Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses dari data yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan membuka segala sesuatu yang belum diketahui.
Data berupa catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa maksud dan segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan  disebut informasi (Suyanto, 2000: 6).
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6). Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1990: 8).

      E.     Pengetahuan (Knowladge)
Pengetahuan merupaka rangkaian info dan jasa yang membentuk jaringan semantik dari proses belajar dan pengalaman (relasi logika dan intuisi). Tingkatannya dimulai dari Pengetahuan à Kefahaman à Kebijaksanaan.

      F.     Kebijaksanaan
Kebijaksanaan merupakan sifat dan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, pemahaman, pengalaman, akal sehat dan wawasan yang dalam. Wujud kebijaksanaan adalah ramah dan profesional.

      G.    Sistem

Pengertian Sistem

Sistem adalah serangkaian elemen yang saling berhubungan yang secara bersama-sama mencapai tujuan spesifik tertentu. Sistem harus memiliki tujuan organisasi yang saling berinteraksi, terintegrasi dan terpusat. Setiap bagian dari sistem yang saling berhubungan atau terintegrasi sebagai suatu sistem tunggal disebut subsistem.
Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sistem mempunyai 3 komponen atau fungsi dasar (O’Brien, 2004):
      a.       Input, merupakan elemen yang masuk ke dalam sistem untuk diproses.
      b.      Processing, merupakan proses transformasi yang mengubah input menjadi output.
    c.      Output, merupakan elemen yang dihasilkan dari proses transformasi yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Esensinya sistem terdiri dari:
1. komponen-komponen dalam sistem tersebut, mencakup:
- perangkat keras/
hardware,
- perangkat lunak/
software,
- prosedur-prosedur/
procedure,
- perangkat manusia/
brainware, dan
- informasi/
information itu sendiri;
2. serta fungsi-fungsi teknologi di dalamnya yaitu:
-
input,
- proses/
process,
-
output,
- penyimpanan/
storage dan
- komunikasi/
communication.
Pengertian sistem menurut wikipedia indonesia adalah sistem berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma) adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi. Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sedang menurut beberapa ahli pengertian sistem adalah sebagai berikut:
- Menurut Ludwig Von Bartalanfy
 Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatuantar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
- Menurut Anatol Raporot
Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
- Menurut l. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.

Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
  • Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
  • Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
  • Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
  • Lingkungan, tempat di mana sistem berada

Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
    penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Pengertian Sistem Menurut Para Ahli
Istilah sistem merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan bersama.
Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli :
1.      L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2.      John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
3.      C.W. Churchman.
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan seperangkat tujuan.
4.      J.C. Hinggins
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5.      Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Analis sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial, dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan analisis memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan. Keahlian manajerial akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, risiko, dan perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan profesi sistem lainnya.
Analis sistem bisa pula menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan penjual perangkat lunak dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas analisis biaya pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta menentukan rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi kelayakan atas sistem komputer sebelum membuat satu usulan kepada pihak manajemen perusahaan.
Pada dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut:
   1.      Berinteraksi dengan pelanggan untuk memahami kebutuhan mereka.
   2.      Berinteraksi dengan desainer untuk mengemukakan antarmuka yang diinginkan atas suatu perangkat lunak.
  3.      Berinteraksi ataupun memandu programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya.
  4.      Melakukan pengujian sistem baik dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji.
   5.      Mengimplementasikan sistem baru.
   6.      Menyiapkan dokumentasi berkualitas.
Sistem merupakan kumpulan elemen terintegrasi, kerja sama, dan tujuan sehingga sistem merupakan kumpulan-kumpulan prosedur yang saling berhubungan/terintegrasi untuk mencapai tujuan. Sistem adalah sekumpulan obyek yang tergabung dalam suatu interaksi dan inter-dependensi yang teratur.
Sistem dibedakan menjadi dua tipe yaitu sistem diskrit dan sistem kontinu.
Komponen sistem:
*         • Entitas – objek yang sedang diamati dari sistem
*         • Atribut – identitas dari entitas
*         • Aktivitas – suatu masa yang mewakili proses suatu entitas
*         • Status – kumpulan variabel yg dibutuhkan untuk
*            menggambarkan sistem
*         • Kejadian – Kejadian yg mengubah status sistem.
      H.    SOP (Standard Operating Procedure)
Standar prosedur operasi (SPO) merupakan urutan-urutan operasi clarical dari satu tahap hingga selesai. SOP yang bersifat mengikat bertujuan untuk menyeragamkan pekerjaan dan aspek legal maka harus ditetapkan sementara pelaksaannya tetap dengan kreatifitas. SOP memiliki ruang lingkup dan memiliki karakteristik sistem karena merupaka bagian dari sistem, selain itu memiliki tujuan, memiliki tahapan proses bagaimana tahapan dilakukan, memiliki penanggung jawab/pelaku yang melaksanakan SOP, SOP memiliki informasi lain yang bermakna serta adanya review yaitu untuk memonitoring dan masa berlakunya kemudian dilihat apakah sudah efisien dan seragam atau belum. SOP harus disahkan karena kedudukan SOP sangat penting jika tidak akan jadi mal praktik.

      I.       Manajemen Sistem Informasi (MIS)
MIS merupakan suatu sistem yang melengkapi seluruh organisasi dengan sumber informasi untuk mendukung fungsi manajerial dan pengambilan keputusan. Di rumah sakit dikenal sebagai manajemen sistem informasi rumah sakit (HIS atau Hospital Information System). Biasanya kalau kita membahas MIS disertai dengan pengertian penggunaan komputer karena melalui komputer itulah maka penggabungan berbagai sumber dapat terjadi sekaligus.
Keberhasilan manajemen sistem informasi rumah sakit sangat erat hubungannya dengan manajemen perolehan dan penyimpanan sumber data. Bila manajemen berantakan maka informasi yang dimasukan ke dalam MIS rumah sakit juga akan bernasib sama. Oleh karena itu, pengelola MIS rumah sakit harus memberikan pemahaman kepada pengelola data agar mereka melaksanakan pelaporan dan penyimpanan sesuai jalur MIS rumah sakit yang dikehendaki dan yang berdasarkan sistem. Melalui cara ini maka peranan data/informasi yang diteruskan dalam MIS rumah sakit dapat berguna dalam pengambilan keputusan puncak pimpinan.
Informasi yang diolah harus berdasarkan gambaran statistik sehingga antara lain memudahkan penangkapa situasi secara cepat. Melalui statistik tersebut keadaan organisasi dapat dinilai, dibuktikan,direncanalkan maupun diawasi. Untuk mengetahui keberhasilan dari kegiatan rumah sakit maka dibuat suatu tolok ukur.
Dengan memiliki tolok ukur seperti ini maka mudah bagi pimpinan unit maupun pimpinan rumah sakit mengadakan suatu penilaian dan pengawasan. Sesuaikah dengan harapan dan tujuan? Selain itu setiap pimpinan harus mampu menetapkan akreditasi atau standar kerja unit yang dianggap sesuai dengan kondisi yang dihadapi serta memanfaatkan yang ada kedalam program quality assurance (penjamin mutu).
Dari gambaran singkat ini terasa bahwa bermanfaat atau tidaknya suatu informasi tergantung pada pengelolanya. Apakah informasi medik ataupun informasi umum (non medik) terbina secara tertib, terarah dan teratur? Kepala rekam medis bertanggungjawab bahwa sebagai perumus MIS kesehatan di rumah sakit ialah mengelola data / informasi pasien mulai dari masuk hingga pulang. Dalam tanggungjawabnya ia diserakan tugas untuk mengatur sistem penomoran,penamaan, filing sistem, sistem klasifikasi penyakit, operasi, obat,sistem feedback control melalui resume pasien, sistem statistik medik, sistem penerimaan pasien dan merancang pula program quality assurance (penjamin mutu).
Benarlah kiranya apa yang diucapkan seorang ahli kerumahsakitan Amerika; Melville H Hodge bahwa ”Medical Information Systems are sometimes caaled medical records systems”. Yang artinya pimpinan rumah sakit yang ingin berhasil mengelola rumah sakit haruslah berupaya untuk membina unit rekam medik dan kesehatan MRK dengan baik.
Upaya utama yang sudah barang tentu harus dilakukan adalah melalui pemasukan ilmu pengetahuan rekam medik kesehatan kepada pimpinan dan staf di unit RMK tersebut. Melalui pengetahuan RMK yang meliputi ilmu kesehatan, manajemen, dasar-dasar ilmu hukum, statistik, ilmu adaministrasi RMK dan keuangan maka yang bersangkutan diharapkan akan mampu melahirkan sistem informasi medik/kesehatan di rumah sakitnya secara benar sesuai dengan kondisi setempat.
Mengingat bahwa baik informasi medis ataupun informasi umum merupakan bahan masukan yang amat penting dalam MIS rumah sakit maka sebaiknya Intansi pembina bidang kesehatan ini dapat menghimpun koordinasi informasi medik dan umum dalam suatu unit kerja baru yang bertugas untuk mengkoordinasikan, mengatur, mengelola MIS rumah sakit.
Dengan adanya pengintegrasian 2 jenis informasi medis dan umum maka MIS rumah sakit dapat lebih dikembangkan. Hasil kerjasama ini akan mampu menghasilkan laporan – laporan yang menguntungkan bagi manajemen, terutama puncak pimpinan, apalagi bilamana pengelolaannya telah menggunakan electronik data processing. Kiranya bukanlah hal yang mengherankan bila pemanfaatan data rumah sakit semaksimal mungkin telah menyebabkan petugas RMK untuk memahami masalah keuangan. Dewasa ini berbagai sekolah RMK di luar negeri telah memasukan kurikulum keuangan dalam program pendidikan mereka.
Dari gambaran ini tampak bahwa informasi kesehatan yang bersumber dari RMK telah dipakai secara luas dalam manajemen kesehatan dan manajemen umum dirumah sakit yang pada dasarnya adalah demi peningkatan efesiensi dan efektifitas manajemen rumah sakit. Tanpa adanya informasi kesehatan maka sulit bagi pimpinan rumah sakit untuk mengambil suatu keputusan. Perhitungan penentuan untung rugi suatu rumah sakit hanya dimungkinkan oleh adanya pengetahuan keuangan dan ilmu RMK khususnya statistik medik dan umum. Bilamana MIS rumah sakit yang dikelola dapat memanfaatkan ke dua data/informasi tersebut secara baik maka niscaya efesiensi manajemen rumah sakit dapat terwujud. Tantangan inilah yang harus disambung dengan pelaksanaan yang serius.
Pemanfaatan data dalam proses manajemen di rumah sakit mengharuskan terbitnya MIS rumah sakit yang baik. Melalui bagian informasi rumah sakit yang mengkoordinasikan dan sekaligus menganalisa masukan kedua jenis informasi medik kesehatan dan umum akan memperoleh hasil-hasil penganalisasaan yang amat membantu pimpinan rumah sakit dalam menciptakan efesiensi dan efektifitas manajemen. Dimasa depan bagian informasi rumah sakit dengan dibekali pengetahuan manajemen administrasi kesehatan, keuangan, statistik, komputer akan menjadi tangan kanan pimpinan rumah sakit.
Dilain pihak badan informasi rumah sakit berkewajiban pula untuk membina pelaporan dan penyimpanan unit-unit penghasil data mentah di rumah sakit. Sebagai perumus alur informasi dan penaggungjawab jalannya MIS rumah sakit maka badan informasi rumah sakit harus senantiasa mengikuti perkembangan visi, misi rumah sakit.


      J.      Decision Suport System (DSS)
Sebuah sistem pendukung keputusan (DSS) adalah komputer berbasis sistem informasi yang mendukung bisnis atau organisasi pengambilan keputusan kegiatan. DSSS melayani manajemen, operasional, dan tingkat perencanaan organisasi dan membantu untuk membuat keputusan, yang mungkin cepat berubah dan tidak mudah ditentukan di muka.
DSS termasuk sistem berbasis pengetahuan. Sebuah DSS yang dirancang adalah sistem berbasis software interaktif ditujukan untuk membantu pengambil keputusan kompilasi informasi yang berguna dari kombinasi data mentah, dokumen, dan pengetahuan pribadi, atau model bisnis untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Khas informasi bahwa aplikasi dukungan keputusan mungkin mengumpulkan dan sekarang adalah: persediaan aset informasi (termasuk legacy dan sumber data relasional, kubus, gudang data, dan data mart), perbandingan antara angka penjualan satu periode dan berikutnya, diproyeksikan angka pendapatan.

BAB III
PENUTUP

Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan:
1.    Organisasi adalah sekumpulan dua orang atau lebih yang disusun dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan yang sama. Setiap organisasi memerlukan data yang kemudiaan diinput, mengalami proses sehingga menjadi informasi sebagai output. Informasi ini memberikan manfaat yang dapat digunakan digunakan untuk mengambil keputusan atau meningkatkan proses pengambilan keputusan sehingga dapat menyelesaikan masalah-masalah organisasi. Sehingga Informatika Farmasi yang merupakan ilmu berfokus pada obat sebagai data dan ilmu pegetahuan sangat penting untuk dipelajari untuk menjamin kesinambungan sistem pelayanan dan informasi kesehatan termasuk pengembangan, penyimpanan, analisis, penggunaan dan deseminasi dalam penyaluran obat yang optimal terkait pelayanan pasien dan keluaran kesehatan, yang penerapannya menggunakan teknologi berupa aplikasi komputer (pharmaco informatics). Salah satu kegunaannya adalah sebagai pengetahuan untuk problem solving.
2.    Data yang mengalami suatu proses menjadi informasi dimana informasi ini dapat langsung digunakan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan atau informasi akan menjadi pengetahuan/pengalaman terlebih dahulu kemudian dapat menyelesaikan masalah dan membuat keputusan atau informasi dapat disimpan yang kemudian pada waktunya dapat diambil dan digunakan kembali untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan.
3.    Sistem adalah serangkaian elemen yang saling berhubungan yang secara bersama-sama mencapai tujuan spesifik tertentu. Sistem merupakan kumpulan elemen terintegrasi, kerja sama, dan tujuan sehingga sistem merupakan kumpulan-kumpulan prosedur yang saling berhubungan/terintegrasi untuk mencapai tujuan.
4.        Sistem informasi membingkai perilaku. Tujuan sistem informasi dalam organisasi:
a.     Mendukung kegiatan operasional.
b.     Mendukung pengambilan keputusan tingkat manejerial.
Sistem informasi merupakan bagian dari kegiatan operasional dan manajerial Rumah Sakit dan mendukung interaksi dengan pihak eksternal. Interaksi ini didukung karena setiap organisasi perlu data. Setiap organisasi harus memahami benar internalnya dengan data dan informasi yang ada sehingga komunikasinya menjadi baik dirangkai dengan pengetahuan dan pengalaman akhirnya menjadi kebijaksanaan. Sistem informasi penting dikelola karena dapat memangkas waktu yang banyak untuk menangani informasi. Sistem informasi adalah gabungan sumber daya mencakup orang, fasilitas, data dan prosedur.
5.      Standar Prosedur Operasi (SPO)/Standard Oerating Procedure (SOP) merupakan urutan-urutan operasi clarical dari satu tahap hingga selesai. SOP yang bersifat mengikat bertujuan untuk menyeragamkan pekerjaan dan aspek legal maka harus ditetapkan sementara pelaksaannya tetap dengan kreatifitas.
6.   MIS memperoleh data dari input kejadian-kejadian. MIS merupakan suatu sistem yang melengkapi seluruh organisasi dengan sumber informasi untuk mendukung fungsi manajerial dan pengambilan keputusan. Di rumah sakit dikenal sebagai manajemen sistem informasi rumah sakit (HIS atau Hospital Information System). Biasanya jika kita membahas MIS disertai dengan pengertian penggunaan komputer karena melalui komputer itulah maka penggabungan berbagai sumber dapat terjadi sekaligus.
7.   Pemanfaatan data dalam proses manajemen di rumah sakit mengharuskan terbitnya MIS rumah sakit yang baik. Melalui bagian informasi rumah sakit yang mengkoordinasikan dan sekaligus menganalisa masukan kedua jenis informasi medik kesehatan dan umum akan memperoleh hasil-hasil penganalisasaan yang amat membantu pimpinan rumah sakit dalam menciptakan efesiensi dan efektifitas manajemen.

DAFTAR PUSTAKA

Digital Collection UKP

Haryatno, Emmi, 2009, Arsip Rekam Medis (Medical Record) serta Pemanfaatan Data Non Medis dalam Mendukung Pencapaian Visi Misi Instansi. Yogyakarta:  Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DIY.



Hadi Kurniawan Apt
Hadi Kurniawan Apt Just Cool Just Smile