TUGAS MAKALAH INFORMATIKA FARMASI
TUGAS
MAKALAH
INFORMATIKA
FARMASI
MANAGEMENT INFORMATION SYSTEM (MIS) DALAM MENGELOLA DAN MEMANFAATKAN ARSIP REKAM MEDIS (MEDICAL
RECORD) DAN NON-MEDIS DALAM
MENDUKUNG SISTEM KEPUTUSAN (DECISION SUPORT
SYSTEM/DSS)
Disusun
oleh :
Nama : Hadi Kurniawan
NIM : 12811090
Kelas : B
PROFESI APOTEKER
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2012
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap rumah sakit
pasti memiliki tujuan, visi dan misi serta kekhususan masing-masing. Meskipun
rumah sakit pemerintah dengan tipe yang sama pun pasti saling mempunyai
perbedaan-perbedaan tertentu apalagi rumah sakit swasta. Oleh karena itu
pimpinan masing-masing unit kerja hingga puncak pimpinan harus memeliki
kemampuan dan pengetahuan untuk dapat memanfaatkan kekhususan rumah sakitnya
semaksimal mungkin serta mengembangkan organisasisinya secara lebih baik.
Keberadaan para pimpinan
dalam mewujudkan visi misi dari rumah sakit dapat dimulai melalui pelaksanaan
fungsi manajemen yang merumuskan dengan teliti bagaimana menuangkan visi misi
rumah sakitnya pada kebijaksanaan-kebijaksanaan mengenai berbagai aspek
kegiatan unit-unitnya, termasuk pula pemanfaatan sumber-sumber daya yang ada.
Salah satu persyaratan
pokok bagi seorang pemimpin dalam mencapai visi misi tersebut yaitu untuk
senantiasa mau memanfaatkan data/informasi dalam rangka pengambilan keputusan.
Dengan demikian pimpinan berkewajiban untuk membina kemudahan-kemudahan dalam
pemperoleh data/informasi di unitnya. Sering terjadi perencanaan yang tidak
sempurna disebabkan karena arsip atau rekaman yang buruk. Bilamana mutu
arsip/rekaman senantiasa buruk maka akibatnya adalah kegagalan dalam kebenaran
pengambilan keputusan manajemen. Kiranya kesadaran akan pentingnya data dalam
proses manajemen rumah sakit masih harus terus ditekankan di rumah sakit bila
ingin menuju pada visi misi yang diharapkan.
Organisasi adalah sekumpulan dua orang
atau lebih yang disusun dalam kelompok yang bekerja sama untuk mencapai tujuan
yang sama. Suatu organisasi diukur atau dinilai kinerjanya sehingga harus siap
mencapai standar, ukuran dan cara mencapainya. Penilaian terdapat kinerja dilakukan
baik internal maupun eksternal. Penilaian internal untuk mengevaluasi kinerja
sementara penilaian eksternal untuk membandingkan kinerja yang telah kita
lakukan. Tujuan perbandingan ini untuk mengetahui apakah kinerja yang dilakukan
sesuai standar dan mengetahui bagaimana posisi kita dibanding yang lainnya
sehingga ada pemicu/motivasi untuk berubah dimana tindak lanjutnya adalah
meningkatkan kualitas pelayanan.
Informatika
Farmasi merupakan suatu tindakan bagaimana memanajemen suatu data karena data
sangat berharga. Informatika farmasi adalah ilmu yang
berfokus pada obat sebagai data dan ilmu pegetahuan yang menjamin kesinambungan
sistem pelayanan kesehatan termasuk pengembangan, penyimpanan, analisis,
penggunaan dan deseminasi dalam penyaluran obat yang optimal terkait pelayanan
pasien dan keluaran kesehatan.
Informatika farmasi berfokus pada
penerapan teknologi untuk apoteker dalam mendukung, merampingkan, meningkatkan
alur kerja, meningkatkan keselamatan pasien dengan praktik terbaik dan sistem
yang handal. Setelah adanya pengakuan tentang peran apoteker yang meningkat
pesat dalam penggunaan informasi kesehatan dan sistem manajemen.
Informatika farmasi, juga disebut
sebagai pharmaco informatics, adalah aplikasi komputer untuk
pengambilan, penyimpanan dan analisis obat dan informasi resep. Informatika
farmasi bekerja dengan sistem informasi manajemen farmasi yang membantu
apoteker membuat keputusan yang sangat baik tentang terapi obat pasien
sehubungan dengan, catatan asuransi kesehatan, interaksi obat, serta informasi
resep dan pasien.
Informatika farmasi mempelajari tentang:
1.
Interaksi antara manusia dan proses
kerjanya.
2. Rekayasa sistem dalam perawatan kesehatan
dengan fokus pada perawatan farmasi.
3.
Meningkatkan keselamatan pasien.
Informatika farmasi dapat dianggap sebagai
sub-domain/bagian dari disiplin profesional yang lebih besar dari informatika
kesehatan. Beberapa defenisi informatika farmasi mencerminkan hubungan antara
informatika farmasi dengan informatika kesehatan. Sebagai contoh, Health Information Management Systems
Society (HIMSS) mendefinisikan informatika farmasi sebagai, "bidang
ilmiah yang berfokus pada pengobatan yang berhubungan dengan data dan
pengetahuan dalam sistem kesehatan, termasuk akuisisi, penyimpanan, analisis,
penggunaan dan pengembangan obat serta pengiriman obat yang optimal terkait
perawatan pasien dan hasil kesehatan”. Jadi, Informatika farmasi adalah ilmu yang berfokus pada obat
sebagai data dan ilmu pegetahuan yang menjamin kesinambungan sistem
pelayanan dan informasi kesehatan termasuk pengembangan, penyimpanan,
analisis, penggunaan dan deseminasi dalam penyaluran obat yang optimal terkait pelayanan pasien dan
keluaran kesehatan, yang penerapannya menggunakan teknologi berupa aplikasi
komputer (pharmaco informatics). Salah satu kegunaannya adalah sebagai
pengetahuan untuk problem solving.
BAB II
PEMBAHASAN
Informatika
adalah disiplin ilmu pengetahuan yg mempelajari struktur dan kelengkapan umum
ilmu informasi dan aturan semua proses keilmuan komunikasi. Informatika adalah
disiplin ilmu yang mempelajari tentang struktur dan dasar dari informasi dan
aturan dari semua proses dari ilmu komunikasi. Informatika adalah disiplin ilmu
yang mempelajari tentang struktur dan detail umum dari ilmu informasi beserta
semua aturan dari proses ilmu komunikasi.
Informatika
medik adalah pemahaman, keterampilan dan tolok ukur tolok ukur yang dapat
digunakan dalam hal berbagi dan menggunakan informasi untuk memberikanpelayanan
kesehatan dan promosi kesehatan. “Informatika” berkaitan dengan semua aspek
pemahaman dan promosi dari organisasi yang efektif, analisis, manajemen dan
penggunaan informasi”.
Definisi informatika adalah
disiplin ilmu yang meneliti struktur dan dalam konteks yang tidak spesifikasi
dari ilmu informasi seperti kegiatan dari ilmu informasi, bagaaaimana teorinya,
sejarahnya, metodologinya dan organisasinya.
Biomedical (hasil pemeriksaan) menjadi sumber data. Kumpulan data ini
mengalami suatu proses menghasilkan informasi. Informasi secara langsung dapat
digunakan untuk problem solving dan
membuat suatu keputusan atau dapat menjadi pengetahuan. Berdasarkan pengetahuan dapat menjadi problem solving dan membuat keputusan. Data, informasi dan
pengetahuan juga dapat disimpan yang mana suatu saat dapat diambil dan
digunakan kembali untuk menyelesaikan masalah serta membuat keputusan. Jadi,
informasi bisa digunakan secara langsung untuk menyelesaikan masalah atau
informsi dapat menjadi pengetahuan/pengalaman terlebih dahulu baru kemudian dapat menyelesaikan masalah dan
membuat keputusan.
Definisi Organisasi
Organisasi adalah
sekumpulan dua orang atau lebih yang disusun dalam kelompok yang bekerja sama untuk
mencapai tujuan yang sama.
Arti istilah organisasi:
1. Organisasi menurut Stoner
Organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana
orang-orang di bawah pengarahan manajer mengejar tujuan bersama.
2. Organisasi menurut James D. Mooney
Organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai
tujuan bersama.
3. Organisasi menurut Chester I. Bernard
Organisasi merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih.
Unsur-unsur organisasi yaitu:
a. Orang-orang yang menjalankannya (Pelaku).
b. Teknik pelaksanaan (Kerjasama).
c. Akhir dari pelaksanaan (Tujuan).
a. Orang-orang yang menjalankannya (Pelaku).
b. Teknik pelaksanaan (Kerjasama).
c. Akhir dari pelaksanaan (Tujuan).
Matrik manajemen (organisasi) yaitu :
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controling
5. Evaluating
1. Planning
2. Organizing
3. Actuating
4. Controling
5. Evaluating
Kepemimpinan adalah kemampuan:
1. Mampu mempengaruhi anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Mampu menggerakkan anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
3. Mampu mengarahkan anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
4. Mampu mengembangkan anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
1. Mampu mempengaruhi anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
2. Mampu menggerakkan anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
3. Mampu mengarahkan anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
4. Mampu mengembangkan anggota untuk mencapai tujuan yang sama.
Tujuan harus efektifitas
dan efisiensi. Para anggota harus bersifat optimis, dan tinggalkan sifat pesimis.
Ada satu lagi satu rahasia dari segalanya adalah
rumus
SUKSES = 10% Cerdas + 90% Kerjasama
Penertian / Definisi Organisasi Informal dan Organisasi Formal
1. Organisasi formal
Organisasi formal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar serta dengan hubungan
kerja yang rasional. Contoh: Perseroan terbatas, Sekolah, Negara, dan lain
sebagainya.
2. Organisasi informal
Organisasi informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang
telibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari. Contoh:
Arisan ibu-ibu sekampung, belajar bersama anak-anak SD, kemping ke gunung
pangrango rame-rame dengan teman, dan lain-lain.
C.
Data
Data adalah sesuatu raw fact (mentah) yang belum mempunyai
arti bagi penerimanya dan masih memerlukan adanya suatu pengolahan. Data bisa
berujut suatu keadaan, gambar, suara, huruf, angka, matematika, bahasa ataupun
simbol-simbol lainnya yang bisa kita gunakan sebagai bahan untuk melihat
lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep. Data sesuatu yang
representatif dari keadaan apa adanya (fakta) dilapangan,
konsep-konsep/intensibel, atau instruksi-instruksi yang diformalkan baik manual
atau otomatis.
Menurut Romney, 2009, p.27, data
adalah fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan, dan diproses oleh sistem
informasi. Data biasanya mewakili observasi atau pengukuran aktivitas bisnis
yang penting bagi pengguna sistem informasi.
Data merupakan sumber daya
organisasi dan vital sehingga perlu dikelola. Jika suatu perusahaan kehilangan
data maka perusahaan tidak dapat bertahan/sukses tanpa data berkualitas.
Organisasi perlu data sebagai sumber informasi sehingga dapat digunakan untuk
membuat keputusan. Sehingga organisasi perlu memenej sumber data menjadi data
yang terstruktur (data base).
Data base adalah satu set data yang terstruktur atau
pengumpulan dari integrasi record-record
yang mempunyai spesialisasi terstruktur dan mempunyai tolak ukur. Data yang
berulang-ulang perlu dimasukan ke dalam data base. Keuntungan data base
management (DBMS) adalah:
1.
Pemrograman komputer disederhanakan
karena program independent.
2.
Integritas dan keamanan bisa
ditingkatkan.
3.
Bisa diakses oleh banyak aplikasi
yang berbeda.
Peran Data Kegiatan di Rumah Sakit
Ada beberapa jenis data
di rumah sakit yang secara umum dapat dikatakan bahwa berdasarkan jenis
kegiatannya terdapat 2 kelompok, yaitu kelompok data medis dan kelompok data
umum (non medis). Data medis dihasilkan oleh pihak medis/paramedis/ahli-ahli
kesehatan lainnya yang mendokumentasikan hasil pemeriksaan atau pengobatan
mereka terhadap pasien pada masa tertentu. Bentuknya dapat berupa berkas rekam
medis dan kesehatan (RMK), maupun pada hasil-hasil alat elektronis (EKG, EMG
dan lain-lain ) atau pada hasil-hasil foto rontgen.
Bukti-bukti ini harus
dijaga secara baik oleh pihak-pihak penyimpan hasil dokumentasi tersebut. Bila
kebanyakan unit radiologi menyimpan hasil fotonya maka berkas RMK di simpan di
unit RMK. Selanjutnya data umum dihasilkan oleh kelompok satuan kerja non
medis. Sifat data umum yaitu mendukung kegiatan kelompok medis, begitu pula
bila pihak non medis menghendaki suatu informasi medis sepanjang yang tidak
bertentangan dengan peraturan kerahasiaan, dapat diperolehnya.
Data yang bersumber
dari berbagai kegiatan medis/non medis di rumah sakit diperoleh berdasarkan
timbulnya berbagai pertanyaan yang digunakan dalam mencapai visi, misi rumah
sakit. Sering timbulnya berbagai pertanyaan namun tidak dapat dijawab antara
lain disebabkan karena data tidak pernah dicari. Oleh karena itu pimpinan
berkewajiban untuk menyiapkan jenis formulir yang sesuai dengan visi, misi
rumah sakit tersebut.
Selain data/informasi
medis sangat berguna bagi berbagai pihak, maka data umumpun juga sangat berguna
dalam pelaksanaan manajemen rumah sakit. Pengalaman kita sehari-hari di rumah
sakit telah menunjukan betapa banyaknya informasi umum dibutuhkan dalam
menunjang fungsi operasional yaitu pihak medis/paramedis atau tenaga-tenaga
kesehatan lainnya. Menyadari bahwa data yang kemudian diolah menjadi informasi
itu sangat berguna bagi seluruh kegiatan manajemen rumah sakit maka pimpinan di
tuntut untuk memahami manajemen sistem informasi yang dikehendaki rumah sakit.
Manfaat Data dalam Poses Manajemen
Data yang bermanfaat bagi manajemen informasi, sama-sama mempunyai
sifat:
a.
tepat waktu
b.
tidak
kadaluarsa
c.
lengkap
d.
dapat
dipercaya
e.
berdasarkan
kenyataan
f.
relevan,
dan
g.
objektif
D.
Informasi
Informasi
adalah data yang telah diatur dan diproses sehingga memberikan manfaat bagi
para penggunanya. Informasi dibutuhkan untuk mengambil keputusan atau
meningkatkan proses pengambilan keputusan. Ketika kuantitas dan kualitas
informasi meningkat, user dapat
membuat keputusan lebih baik (Romney, 2009).
Informasi
merupakan hasil pengolahan dari sebuah model, formasi, organisasi, ataupun
suatu perubahan bentuk dari data yang memiliki nilai tertentu, dan bisa
digunakan untuk menambah pengetahuan bagi yang menerimanya. Dalam hal ini, data
bisa dianggap sebagai obyek dan informasi adalah suatu subyek yang bermanfaat
bagi penerimanya. Informasi juga bisa disebut sebagai hasil pengolahan ataupun
pemrosesan data.
Data bisa
merupakan jam kerja bagi karyawan perusahaan. Data ini kemudian perlu diproses
dan diubah menjadi informasi. Jika jam kerja setiap karyawan kemudian dikalikan
dengan nilai per-jam, maka akan dihasilkan suatu nilai tertentu. Jika gambaran
penghasilan setiap karyawan kemudian dijumlahkan, akan menghasilkan
rekapitulasi gaji yang harus dibayar oleh perusahaan. Penggajian merupakan
informasi bagi pemilik perusahaan. Informasi merupakan hasil proses dari data
yang ada, atau bisa diartikan sebagai data yang mempunyai arti. Informasi akan
membuka segala sesuatu yang belum diketahui.
Data berupa catatan historis yang dicatat dan diarsipkan tanpa
maksud dan segera diambil kembali untuk pengambilan keputusan. Data yang telah
diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan berguna yang dikomunikasikan
kepada penerima untuk digunakan di dalam pembuatan keputusan disebut
informasi (Suyanto, 2000: 6).
Menurut Davis dalam Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah data
yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang. Informasi
merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6). Informasi adalah data
yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang
menerimanya (Jogiyanto, 1990: 8).
E.
Pengetahuan
(Knowladge)
Pengetahuan
merupaka rangkaian info dan jasa yang membentuk jaringan semantik dari proses
belajar dan pengalaman (relasi logika dan intuisi). Tingkatannya dimulai dari
Pengetahuan à Kefahaman Ã
Kebijaksanaan.
F.
Kebijaksanaan
Kebijaksanaan
merupakan sifat dan kemampuan untuk menggunakan pengetahuan, pemahaman,
pengalaman, akal sehat dan wawasan yang dalam. Wujud kebijaksanaan adalah ramah
dan profesional.
G.
Sistem
Pengertian Sistem
Sistem
adalah serangkaian elemen yang saling berhubungan yang secara bersama-sama
mencapai tujuan spesifik tertentu. Sistem harus memiliki tujuan organisasi yang
saling berinteraksi, terintegrasi dan terpusat. Setiap bagian dari sistem yang
saling berhubungan atau terintegrasi sebagai suatu sistem tunggal disebut
subsistem.
Sistem
adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Sistem
mempunyai 3 komponen atau fungsi dasar (O’Brien, 2004):
a.
Input,
merupakan elemen yang masuk ke dalam sistem untuk
diproses.
b.
Processing,
merupakan proses transformasi yang mengubah input
menjadi output.
c. Output,
merupakan elemen yang dihasilkan dari proses
transformasi yang digunakan untuk tujuan tertentu.
Esensinya sistem terdiri dari:
1. komponen-komponen dalam sistem tersebut, mencakup:
- perangkat keras/hardware,
- perangkat lunak/software,
- prosedur-prosedur/procedure,
- perangkat manusia/brainware, dan
- informasi/information itu sendiri;
2. serta fungsi-fungsi teknologi di dalamnya yaitu:
- input,
- proses/process,
- output,
- penyimpanan/storage dan
- komunikasi/communication.
1. komponen-komponen dalam sistem tersebut, mencakup:
- perangkat keras/hardware,
- perangkat lunak/software,
- prosedur-prosedur/procedure,
- perangkat manusia/brainware, dan
- informasi/information itu sendiri;
2. serta fungsi-fungsi teknologi di dalamnya yaitu:
- input,
- proses/process,
- output,
- penyimpanan/storage dan
- komunikasi/communication.
Pengertian sistem menurut
wikipedia indonesia adalah sistem
berasal dari bahasa Latin (systēma) dan bahasa Yunani (sustēma)
adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen
yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi.
Istilah ini sering dipergunakan untuk menggambarkan suatu set entitas yang
berinteraksi, di mana suatu model matematika seringkali bisa dibuat.
Sedang menurut beberapa
ahli pengertian sistem adalah
sebagai berikut:
- Menurut Ludwig Von Bartalanfy
- Menurut Ludwig Von Bartalanfy
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling
terikat dalam suatuantar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan
lingkungan.
-
Menurut Anatol Raporot
Sistem
adalah suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
-
Menurut l. Ackof
Sistem adalah setiap kesatuan secara
konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling
tergantung satu sama lainnya.
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
Pada prinsipnya, setiap sistem selalu terdiri atas empat elemen:
- Objek, yang dapat berupa bagian, elemen, ataupun variabel. Ia dapat benda fisik, abstrak, ataupun keduanya sekaligus; tergantung kepada sifat sistem tersebut.
- Atribut, yang menentukan kualitas atau sifat kepemilikan sistem dan objeknya.
- Hubungan internal, di antara objek-objek di dalamnya.
- Lingkungan, tempat di mana sistem berada
Syarat-syarat sistem :
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
1. Sistem harus dibentuk untuk menyelesaikan masalah.
2. Elemen sistem harus mempunyai rencana yang ditetapkan.
3. Adanya hubungan diantara elemen sistem.
4. Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material) lebih
penting dari pada elemen sistem.
5. Tujuan organisasi lebih penting dari pada tujuan elemen.
Pengertian Sistem
Menurut Para Ahli
Istilah sistem
merupakan istilah dari bahasa yunani “system” yang artinya adalah himpunan
bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai tujuan
bersama.
Pengertian sistem
menurut sejumlah para ahli :
1. L. James Havery
Menurutnya sistem
adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu rangkaian komponen
yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud untuk berfungsi sebagai
suatu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya sistem
adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling
berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu
hasil yang diinginkan secara efektif dan efesien.
3. C.W. Churchman.
Menurutnya sistem
adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk melaksanakan
seperangkat tujuan.
4. J.C. Hinggins
Menurutnya sistem
adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem
adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling berhubungan dan
bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh dari satu
bagian akan mempengaruhi keseluruhan.
Analis sistem adalah seseorang yang bertanggung jawab atas
penelitian, perencanaan, pengkoordinasian, dan merekomendasikan pemilihan perangkat lunak dan sistem yang paling sesuai
dengan kebutuhan organisasi bisnis atau perusahaan. Analis sistem memegang
peranan yang sangat penting dalam proses pengembangan sistem. Seorang analis
sistem harus memiliki setidaknya empat keahlian: analisis, teknis, manajerial,
dan interpersonal (berkomunikasi dengan orang lain). Kemampuan analisis
memungkinkan seorang analis sistem untuk memahami perilaku organisasi beserta
fungsi-fungsinya, pemahaman tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi
kemungkinan terbaik serta menganalisis penyelesaian permasalahan. Keahlian
teknis akan membantu seorang analis sistem untuk memahami potensi dan
keterbatasan dari teknologi informasi. Seorang analis sistem harus mampu
untuk bekerja dengan berbagai jenis bahasa pemrograman, sistem operasi, serta perangkat keras yang digunakan. Keahlian manajerial
akan membantu seorang analis sistem mengelola proyek, sumber daya, risiko, dan
perubahan. Keahlian interpersonal akan membantu analis sistem dalam
berinteraksi dengan pengguna akhir sebagaimana halnya dengan analis, programer, dan
profesi sistem lainnya.
Analis
sistem bisa pula menjadi perantara atau penghubung antara perusahaan penjual
perangkat lunak dengan organisasi tempat ia bekerja, dan bertanggung jawab atas
analisis biaya pengembangan, usulan desain dan pengembangan, serta menentukan
rentang waktu yang diperlukan. Analis sistem bertanggung jawab pula atas studi
kelayakan atas sistem komputer sebelum
membuat satu usulan kepada pihak manajemen perusahaan.
Pada
dasarnya seorang analis sistem melakukan hal-hal berikut:
1.
Berinteraksi dengan pelanggan untuk
memahami kebutuhan mereka.
2.
Berinteraksi dengan desainer untuk
mengemukakan antarmuka yang
diinginkan atas suatu perangkat lunak.
3.
Berinteraksi ataupun memandu
programer dalam proses pengembangan sistem agar tetap berada pada jalurnya.
4.
Melakukan pengujian sistem baik
dengan data sampel atau data sesungguhnya untuk membantu para penguji.
5.
Mengimplementasikan sistem baru.
6.
Menyiapkan dokumentasi berkualitas.
Sistem merupakan kumpulan elemen
terintegrasi, kerja sama, dan tujuan sehingga sistem merupakan
kumpulan-kumpulan prosedur yang saling berhubungan/terintegrasi untuk mencapai
tujuan. Sistem adalah sekumpulan obyek yang tergabung dalam suatu interaksi dan
inter-dependensi yang teratur.
Sistem dibedakan menjadi dua tipe yaitu sistem diskrit dan sistem kontinu.
Komponen sistem:
H.
SOP (Standard Operating Procedure)
Standar prosedur operasi (SPO) merupakan
urutan-urutan operasi clarical dari satu tahap hingga selesai. SOP yang
bersifat mengikat bertujuan untuk menyeragamkan pekerjaan dan aspek legal maka
harus ditetapkan sementara pelaksaannya tetap dengan kreatifitas. SOP memiliki
ruang lingkup dan memiliki karakteristik sistem karena merupaka bagian dari
sistem, selain itu memiliki tujuan, memiliki tahapan proses bagaimana tahapan
dilakukan, memiliki penanggung jawab/pelaku yang melaksanakan SOP, SOP memiliki
informasi lain yang bermakna serta adanya review yaitu untuk memonitoring dan
masa berlakunya kemudian dilihat apakah sudah efisien dan seragam atau belum. SOP
harus disahkan karena kedudukan SOP sangat penting jika tidak akan jadi mal
praktik.
I. Manajemen
Sistem Informasi (MIS)
MIS merupakan suatu sistem yang melengkapi seluruh organisasi
dengan sumber informasi untuk mendukung fungsi manajerial dan pengambilan
keputusan. Di rumah sakit dikenal sebagai manajemen sistem informasi rumah
sakit (HIS atau Hospital Information
System). Biasanya kalau kita membahas MIS disertai dengan pengertian
penggunaan komputer karena melalui komputer itulah maka penggabungan berbagai
sumber dapat terjadi sekaligus.
Keberhasilan manajemen sistem informasi rumah sakit sangat erat
hubungannya dengan manajemen perolehan dan penyimpanan sumber data. Bila
manajemen berantakan maka informasi yang dimasukan ke dalam MIS rumah sakit
juga akan bernasib sama. Oleh karena itu, pengelola MIS rumah sakit harus
memberikan pemahaman kepada pengelola data agar mereka melaksanakan pelaporan
dan penyimpanan sesuai jalur MIS rumah sakit yang dikehendaki dan yang
berdasarkan sistem. Melalui cara ini maka peranan data/informasi yang
diteruskan dalam MIS rumah sakit dapat berguna dalam pengambilan keputusan
puncak pimpinan.
Informasi yang diolah
harus berdasarkan gambaran statistik sehingga antara lain memudahkan penangkapa
situasi secara cepat. Melalui statistik tersebut keadaan organisasi dapat
dinilai, dibuktikan,direncanalkan maupun diawasi. Untuk mengetahui keberhasilan
dari kegiatan rumah sakit maka dibuat suatu tolok ukur.
Dengan memiliki tolok
ukur seperti ini maka mudah bagi pimpinan unit maupun pimpinan rumah sakit
mengadakan suatu penilaian dan pengawasan. Sesuaikah dengan harapan dan tujuan?
Selain itu setiap pimpinan harus mampu menetapkan akreditasi atau standar kerja
unit yang dianggap sesuai dengan kondisi yang dihadapi serta memanfaatkan yang
ada kedalam program quality assurance (penjamin mutu).
Dari gambaran singkat
ini terasa bahwa bermanfaat atau tidaknya suatu informasi tergantung pada
pengelolanya. Apakah informasi medik ataupun informasi umum (non medik) terbina
secara tertib, terarah dan teratur? Kepala rekam medis bertanggungjawab bahwa
sebagai perumus MIS kesehatan di rumah sakit ialah mengelola data / informasi
pasien mulai dari masuk hingga pulang. Dalam tanggungjawabnya ia diserakan
tugas untuk mengatur sistem penomoran,penamaan, filing sistem, sistem
klasifikasi penyakit, operasi, obat,sistem feedback control melalui
resume pasien, sistem statistik medik, sistem penerimaan pasien dan merancang
pula program quality assurance
(penjamin mutu).
Benarlah kiranya apa
yang diucapkan seorang ahli kerumahsakitan Amerika; Melville H Hodge bahwa ”Medical
Information Systems are sometimes caaled medical records systems”.
Yang artinya pimpinan rumah sakit yang ingin berhasil mengelola rumah sakit
haruslah berupaya untuk membina unit rekam medik dan kesehatan MRK dengan baik.
Upaya utama yang sudah
barang tentu harus dilakukan adalah melalui pemasukan ilmu pengetahuan rekam
medik kesehatan kepada pimpinan dan staf di unit RMK tersebut. Melalui
pengetahuan RMK yang meliputi ilmu kesehatan, manajemen, dasar-dasar ilmu
hukum, statistik, ilmu adaministrasi RMK dan keuangan maka yang bersangkutan
diharapkan akan mampu melahirkan sistem informasi medik/kesehatan di rumah
sakitnya secara benar sesuai dengan kondisi setempat.
Mengingat bahwa baik
informasi medis ataupun informasi umum merupakan bahan masukan yang amat
penting dalam MIS rumah sakit maka sebaiknya Intansi pembina bidang kesehatan
ini dapat menghimpun koordinasi informasi medik dan umum dalam suatu unit kerja
baru yang bertugas untuk mengkoordinasikan, mengatur, mengelola MIS rumah
sakit.
Dengan adanya
pengintegrasian 2 jenis informasi medis dan umum maka MIS rumah sakit dapat
lebih dikembangkan. Hasil kerjasama ini akan mampu menghasilkan laporan –
laporan yang menguntungkan bagi manajemen, terutama puncak pimpinan, apalagi
bilamana pengelolaannya telah menggunakan electronik data processing. Kiranya
bukanlah hal yang mengherankan bila pemanfaatan data rumah sakit semaksimal
mungkin telah menyebabkan petugas RMK untuk memahami masalah keuangan. Dewasa
ini berbagai sekolah RMK di luar negeri telah memasukan kurikulum keuangan
dalam program pendidikan mereka.
Dari gambaran ini
tampak bahwa informasi kesehatan yang bersumber dari RMK telah dipakai secara
luas dalam manajemen kesehatan dan manajemen umum dirumah sakit yang pada
dasarnya adalah demi peningkatan efesiensi dan efektifitas manajemen rumah
sakit. Tanpa adanya informasi kesehatan maka sulit bagi pimpinan rumah sakit
untuk mengambil suatu keputusan. Perhitungan penentuan untung rugi suatu rumah
sakit hanya dimungkinkan oleh adanya pengetahuan keuangan dan ilmu RMK
khususnya statistik medik dan umum. Bilamana MIS rumah sakit yang dikelola
dapat memanfaatkan ke dua data/informasi tersebut secara baik maka niscaya
efesiensi manajemen rumah sakit dapat terwujud. Tantangan inilah yang harus
disambung dengan pelaksanaan yang serius.
Pemanfaatan data dalam
proses manajemen di rumah sakit mengharuskan terbitnya MIS rumah sakit yang
baik. Melalui bagian informasi rumah sakit yang mengkoordinasikan dan sekaligus
menganalisa masukan kedua jenis informasi medik kesehatan dan umum akan
memperoleh hasil-hasil penganalisasaan yang amat membantu pimpinan rumah sakit
dalam menciptakan efesiensi dan efektifitas manajemen. Dimasa depan bagian
informasi rumah sakit dengan dibekali pengetahuan manajemen administrasi
kesehatan, keuangan, statistik, komputer akan menjadi tangan kanan pimpinan
rumah sakit.
Dilain pihak badan
informasi rumah sakit berkewajiban pula untuk membina pelaporan dan penyimpanan
unit-unit penghasil data mentah di rumah sakit. Sebagai perumus alur informasi
dan penaggungjawab jalannya MIS rumah sakit maka badan informasi rumah sakit
harus senantiasa mengikuti perkembangan visi, misi rumah sakit.
J.
Decision Suport System (DSS)
Sebuah sistem pendukung keputusan (DSS) adalah komputer berbasis
sistem informasi yang mendukung bisnis atau organisasi pengambilan
keputusan kegiatan. DSSS melayani manajemen, operasional, dan tingkat perencanaan organisasi dan membantu untuk membuat keputusan, yang mungkin cepat
berubah dan tidak mudah ditentukan
di muka.
DSS termasuk sistem berbasis
pengetahuan. Sebuah DSS yang dirancang adalah sistem berbasis software interaktif ditujukan untuk membantu pengambil keputusan
kompilasi informasi yang berguna dari kombinasi data mentah, dokumen, dan pengetahuan pribadi, atau model bisnis untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah dan membuat keputusan.
Khas informasi bahwa aplikasi
dukungan keputusan mungkin mengumpulkan
dan sekarang adalah: persediaan
aset informasi (termasuk legacy dan sumber data
relasional, kubus, gudang data, dan data mart), perbandingan antara angka penjualan satu
periode dan berikutnya, diproyeksikan
angka pendapatan.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan
pembahasan di atas maka dapat disimpulkan:
1.
Organisasi adalah
sekumpulan dua orang atau lebih yang disusun dalam kelompok yang bekerja sama
untuk mencapai tujuan yang sama. Setiap organisasi memerlukan data yang
kemudiaan diinput, mengalami proses sehingga menjadi informasi sebagai output.
Informasi ini memberikan manfaat yang dapat digunakan digunakan untuk mengambil
keputusan atau meningkatkan proses pengambilan keputusan sehingga dapat
menyelesaikan masalah-masalah organisasi. Sehingga
Informatika Farmasi yang merupakan ilmu berfokus pada obat sebagai
data dan ilmu pegetahuan sangat penting untuk dipelajari untuk menjamin
kesinambungan sistem pelayanan dan informasi kesehatan termasuk
pengembangan, penyimpanan, analisis, penggunaan dan deseminasi dalam penyaluran
obat yang optimal terkait pelayanan
pasien dan keluaran kesehatan, yang penerapannya menggunakan teknologi berupa
aplikasi komputer (pharmaco informatics). Salah satu kegunaannya adalah
sebagai pengetahuan untuk problem
solving.
2.
Data yang
mengalami suatu proses menjadi informasi dimana informasi ini dapat langsung
digunakan untuk menyelesaikan masalah dan membuat keputusan atau informasi akan
menjadi pengetahuan/pengalaman terlebih dahulu kemudian dapat menyelesaikan
masalah dan membuat keputusan atau informasi dapat disimpan yang kemudian pada
waktunya dapat diambil dan digunakan kembali untuk menyelesaikan masalah dan
membuat keputusan.
3.
Sistem adalah
serangkaian elemen yang saling berhubungan yang secara bersama-sama mencapai
tujuan spesifik tertentu. Sistem
merupakan kumpulan elemen terintegrasi, kerja sama, dan tujuan sehingga sistem
merupakan kumpulan-kumpulan prosedur yang saling berhubungan/terintegrasi untuk
mencapai tujuan.
4.
Sistem
informasi membingkai perilaku. Tujuan sistem informasi dalam organisasi:
a. Mendukung kegiatan operasional.
b. Mendukung pengambilan keputusan tingkat manejerial.
Sistem informasi merupakan bagian dari kegiatan operasional dan
manajerial Rumah Sakit dan mendukung interaksi dengan pihak eksternal.
Interaksi ini didukung karena setiap organisasi perlu data. Setiap organisasi
harus memahami benar internalnya dengan data dan informasi yang ada sehingga
komunikasinya menjadi baik dirangkai dengan pengetahuan dan pengalaman akhirnya
menjadi kebijaksanaan. Sistem informasi penting dikelola karena dapat memangkas
waktu yang banyak untuk menangani informasi. Sistem informasi adalah gabungan
sumber daya mencakup orang, fasilitas, data dan prosedur.
5.
Standar Prosedur Operasi (SPO)/Standard Oerating Procedure (SOP) merupakan urutan-urutan operasi
clarical dari satu tahap hingga selesai. SOP yang bersifat mengikat bertujuan
untuk menyeragamkan pekerjaan dan aspek legal maka harus ditetapkan sementara
pelaksaannya tetap dengan kreatifitas.
6. MIS
memperoleh data dari input kejadian-kejadian. MIS merupakan suatu sistem yang
melengkapi seluruh organisasi dengan sumber informasi untuk mendukung fungsi
manajerial dan pengambilan keputusan. Di rumah sakit dikenal sebagai manajemen
sistem informasi rumah sakit (HIS atau Hospital
Information System). Biasanya jika kita membahas MIS disertai dengan
pengertian penggunaan komputer karena melalui komputer itulah maka penggabungan
berbagai sumber dapat terjadi sekaligus.
7. Pemanfaatan
data dalam proses manajemen di rumah sakit mengharuskan terbitnya MIS rumah
sakit yang baik. Melalui bagian informasi rumah sakit yang mengkoordinasikan
dan sekaligus menganalisa masukan kedua jenis informasi medik kesehatan dan
umum akan memperoleh hasil-hasil penganalisasaan yang amat membantu pimpinan
rumah sakit dalam menciptakan efesiensi dan efektifitas manajemen.
DAFTAR PUSTAKA
Digital Collection UKP
Haryatno, Emmi, 2009, Arsip Rekam Medis (Medical Record) serta
Pemanfaatan Data Non Medis dalam Mendukung Pencapaian Visi Misi Instansi. Yogyakarta: Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi
DIY.